Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR AKUTANSI II

“AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG"


Dosen Pembina: La Ode Abdul Rakhman S.E.,M.Ak.

KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :

1.NIKEN ILHAP JAINUR : 162201021

2.DIAN SAPUTRI : 162201008

3.INAL JAYA SAPUTRA : 162201206

4. ASRIANI :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

BAU-BAU 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan
dan pengetahuan sehingga makala ini bisa selesai pada
waktunya juga dapat bisa disusun dengan baik dan rapi.

Makalah ini kami susun sebagai salah satu syarat untuk


memenuhi tugas pernghantar akuntansi “akuntansi untuk
perusahaan dagang”. Adapun tujuan kami membuat makalah
ini adalah untuk lebih memahami tentang akuntansi untuk
perusahaan dagang

Dalam kesempatan ini kami ucapkan terimkasih kepada


Bapak La Ode Rakhmam S.E.,M.Ak. selaku dosen mata
pelajaran ini atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah


pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Baubau, 31 maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................1

1.1Latar Belakang............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................... 3

2.1 Pengertian Perusahaan Dagang..............................3

2.2Contoh Perusahaan dagang .......................... ............4

2.3Perkembangan Perusahaan Dagang..........................5

2.4 Karakteristik Perusahaan.......................................... 7

BAB III PENUTUP.................................................................. 9

3.1 Kesimpulan.................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman tentang


Akuntansi Perusahaan Dagang yang diperlukannya konsep yang
melandasi pemasaran dan dagang juga membutuhkan
jurnaljurnal khusus untuk mencatat akun. Dalam dunia usaha
apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi
adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu
kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan
akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti
apapun.

Dalam suatu perusahaan dagang perlu diadakannya laporan


keuangan yang baik. Hal ini bertujuan mengetahui kinerja
perusahaan yang bersangkutan dan mengetahui akun riil yang
terdapat dalam perusahaan. Sehingga perusahaan dapat
memperoleh data keuangan yang terjadi selama satu periode

Akuntansi Perusahaan Dagang adalah proses pencatatan


maupun prosedur akuntansi perusahaan dagang seperti
mengetahui siklus akuntansinya, akun bisnis yang digunakan,
serta mengetahui laporan keuangan yang praktis seperti laba
atau rugi, arus kas, maupun jenis laporan lain dalam suatu
perusahaan pada periode yang ditetapkan.
1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian perusahaan dagang ?

2. Contoh perusahaan dagang ?

3. Perkembangam Perusahaan Dagang ?

4.Karakteristik Perusahaan Dagang ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian perusahaan dagang

2. Mengetahui Contoh perusahaan dagang

3. Mengetahui perkembangan dalam sebuah perusahaan


dagang

4. Mengetahui Karakteristik apa saja dalam perusahaan dagang

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam


bidang perdagangan barang dan aktivitas utamanya membeli,
menyimpan, dan menjual kembali barang tanpa memberikan
nilai tambah atau mengubah bentuk. Perusahaan ini menjual
kembali barang yang mereka jual tanpa mengubahnya sedikit
pun.

Yang dimaksud dengan mengubah barang adalah mengolah


atau mengubah nilai dan bentuk barang itu sendiri. Jadi,
perusahaan barang hanya membeli barang dan tinggal
menjualnya saja dengan harga jual yang lebih tinggi dari dari
harga beli. Keuntungan yang didapatkan perusahaan berasal
dari selisih harga barang yang mereka jual. Contoh – contoh
perusahaan dagang antara lain : Toko, Supermarket, Grosir,
Pusat – pusat Perbelanjaan, Perusahaan EksporImpor dan lain –
Lain.

2.2 Contoh perusahaan dagang

Perusahaan dagang bisa berbentuk UMKM ataupun korporasi


multinasional. Seperti ditulis dalam poin sebelumnya, penjual
mainan dan buah-buahan sesuai dengan definisi perusahaan
dagang sehingga bisa menjadi salah satu contoh. Adapun bila
mengacu secara spesifik pada metode penjualannya, kedua
pedagang itu bisa dimasukkan ke kelompok peretail alias
pengecer.
Contoh perusahaan dagang lain yang bergerak di bidang retail
antara lain:

 Minimarket (Alfamart, Indomaret, Alfamidi, Circle K,


FamilyMart, Ceriamart, 212 Mart)

 Supermarket (Carrefour/Transmart, TipTop, Foodhall,


Hero, Hypermart, Lottemart, Yogya, Luwes, Superindo)

 Warung atau toko kelontong di lingkungan rumah dan


pinggir jalan

 Department store (Matahari, Ramayana)

 Retail warehouse (Indogrosir dan peretail lain yang


menawarkan barang secara grosir dan eceran, tapi harga
grosir lebih murah daripada eceran)

 Retail speciality (ACE Hardware, toko buku Gramedia,


toko obat Guardian, Sport Station, dan peretail lain yang
menjual jenis barang khusus di etalasenya)
Sedangkan contoh perusahaan dagang grosir bisa dilihat di
pasar, area komersial di kota besar, ataupun kawasan industri
yang menawarkan dagangan dalam kuantitas banyak sekaligus.
Misalnya toko sandal di pasar yang hanya menerima pembelian
secara grosir dari reseller atau toko peretail sandal.

2.3 Perkembangan perusahaan dagang


Semakin meningkatnya persaingan bisnis di era globalisasi saat
ini tidak terlepas dari pengaruh berkembangnya lingkungan
ekonomi, sosial politik, serta kemajuan teknologi. Setiap
perusahaan diharapkan dapat menyesuaikan diri serta mampu
membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-
fungsi menajemennya dengan baik, mulai dari bidang produksi,
bidang pemasaran, bidang sumber daya manusia, bidang
keuangan sehingga perusahaan mampu lebih unggul dari para
pesaingnya .

Perkembangan perusahaan dagang di Indonesia setiap tahunya


mengalami naik turun, sejalan dengan melambatnya
pertumbuhan ekonomi. Perkembangan serta pertumbuhan sub
sektor perdagangan besar sangat berkaitan dengan kinerja
impor dan konsumsi masyarakat. Meningkatnya daya beli
masyarakat akan mendorong naiknya laju pertumbuhan
konsumsi masyarakat dimana permintaan akan barang-barang
konsumsi baik dalam maupun luar negeri juga meningkat.
Dengan melihat lambatnya pertumbuhan perdagangan di
Indonesia menuntut perusahaan agar lebih meningkatkan
kelangsungan hidup perusahaanya dengan analisis dan
pemetaan sebagai gambaran perkembangan usahanya dan
mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan
kedepanya, sehingga perkembangan perusahaan di Indonesia
dapat meningkat setiap tahunya.

2.4 Karakteristik Perusahaan Dagang


1. Macam –Macam Perusahaan Dagang

Secara garis besar, perusahaan dagang dibagi menjadi dua


jenis, yaitu :

a. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk Yang


Diperdayakan

 Perusahaan Dagang Barang Produksi: perusahaan yang


memperdagangkan produk

 berupa bahan baku (raw material) sebagai bahan dasar


pembuatan produk atau alatalat produksi untuk
menghasilkan produk lain. Contoh: kayu gelondongan dan
mesin bubut.

 Perusahaan Dagang Barang Jadi: perusahaan yang


memperdagangkan produk akhir dari barang yang siap
dikonsumsi. Contoh: ransel, pakaian, kulkas.

b. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Macam


Konsumen Yang Terlibat

 Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler): perusahaan yang


secara langsung membeli produk dari pabrik dalam jumlah
besar dan dijual dalam volume yang besar pula. Contoh:
Pedagang grosir.

 Perusahaan Dagang Perantara (Middleman): perusahaan


yang membeli dalam partai besar untuk dijual kembali ke
pengecer dalam jumlah sedang. Contoh: pedagang
subgrosir.

 Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer): perusahaan yang


langsung berhubungan
 dengan konsumen. Konsumen dapat membeli secara
eceran atau produk yang

 ditawarkan. Retailer sering kita dapati di lingkungan kita.


Contoh: warung, kios dan swalayan.

2. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :

  Membeli barang dagangan

  Menyimpan barang dagangan sebelum dijual

  Menjual barang dagangan

3. Pendapatan Usaha/ Operasinal

Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang


adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan
yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan
diluar usaha.

4. Beban Utama

  Harga pokok barang dagangan yang telah lau dijual

  Beban usaha/operasional terbagi 2, yaitu beban


penjualan dan beban umum dan administrasi

5. Transaksi Perusahaan Dagang

Pembelian
 Biaya angkut pembelian

 Retur pembelian dan pengurangan harga

 Potongan pembelian

 Penjualan

 Retur penjualan dan pengurangan harga

 Potongan penjualan

 Pengeluaran

 Penerimaan

 Syarat pembayaran

 Syarat penyerahan barang

6. Syarat Penyerahan Barang

a. FOB Shipping Point,

FOB shipping point artinya segala biaya dan resiko yang


ditanggung mulai dari gudang penjual ke gudang pembeli akan
menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Bagi pihak penjual FOB
shipping point artinya tidak memiliki tanggung jawab lagi atas
produk tersebut bila sudah beralih ke pembeli.

Apabila terjadi bencana yang membuat barang tersebut


rusak saat perjalanan maka pihak penjual tak perlu
memberikan ganti rugi. Barang yang sudah keluar dari gudang
bisa langsung dicatat pada pembukuan baik dari sisi pembeli
maupun penjual.
b. FOB (Free on Board) Destination

FOB Destination sendiri adalah segala biaya dan resiko yang


timbul atas pengiriman barang mulai dari gudang penjual
hingga gudang pembeli menjadi tanggung jawab penjual. Syarat
penyerahan barang ini membuat pembeli tidak mengetahui
berapa jumlah biaya angkut atas produk yang dikirimkan
kepadanya.Dalam pembukuan pihak pembeli pencatatan
produk yang dibeli tidak akan menampilkan biaya angkut
pembelian. Berbeda dengan penjual yang mencatat pembelian
barang hingga ongkos angkut yang ditanggung.

c. Cost Insurance and Freight (CIF).

Cost Insurance and Freight (CIF), artinya pihak penjual harus


menanggung beban pengiriman barang dan premi asuransi
kerugian barang yang dikirim.Syarat penyerahan barang CIF
biasanya dilakukan pada transaksi ekspor dan impor.

7. Syarat – Syarat Pembayaran

Syarat pembayaran adalah perjanjian yang disepakati antara


pembeli dan penjual mengenai mekanisme pembayaran barang
yang dibeli.Pembelian barang dagangan dapat dilakukan
dengan cara tunai dan kredit.Untuk transaksi pembeli secara
kredit, ada beberapa
syarat pembayaran yang biasa digunakan, yaitu sebagi berikut:

 Syarat eom (end of month), artinya harga neto faktur


harus dibayar paling lambat pada akhir bulan terjadinya
transaksi.
 Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan selambat-
lambatnya 30 hari setelah tanggal terjadinya transaksi
sebesar harga faktur.

 2/10, n/30, artinya pembeli akan mendapatkan potongan


2% dari total pembelian paling lambat 10 hari sejak
tanggal pembelian, dengan jangka waktu pembayaran 30
hari.

Bab III
Penutup
3.1Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah


perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang
dan aktivitas utamanya membeli, menyimpan, dan menjual
kembali barang tanpa memberikan nilai tambah atau
mengubah bentuk. Perusahaan ini menjual kembali barang
yang mereka jual tanpa mengubahnya sedikit pun.Jadi,
perusahaan dagang hanya membeli barang dan tinggal
menjualnya saja dengan harga jual yang lebih tinggi dari dari
harga beli.

Perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu


Perusahaan dagang berdasarkan produk yang diperdayakan
dan perusahaan dagang berdasarkan macam konsumen yang
terlibat. Syarat pembayaran yang terdapat dalam perdagangan
barang yaitu tunai dan juga kredit.

Daftar pustaka
Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1, Drs. Al. Haryono Jusup, M.B.A.,
Ak.

Pengantar Akuntansi 1 Edisi 3, Suwardjono

https://jubelio.com/2021/cara-membuat-dan-contoh-jurnal-
khusus-perusahaan-dagang/

Anda mungkin juga menyukai