Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya tanpa mengubah wujud barang
tersebut.
Sebagai contoh yang biasa kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kedua jenis bisnis ini
membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual kembali kepada konsumen.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli, menyimpan, dan menjual
kembali barang tanpa memberikan nilai tambah atau mengubah bentuk.
Dalam menjalankan proses usahanya, perusahaan dagang mengenal siklus operasi. Apakah Anda sudah
pernah mendengar istilah siklus operasi?
Siklus operasi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Tentu saja
siklus operasi perusahaan dagang dan perusahaan jasa sangat berbeda.
Dari siklus inilah Anda dapat melihat hal-hal krusial yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis di
bidang perusahaan dagang.
Siklus operasi dalam perusahaan dagang utamanya ada empat yaitu pembelian, penjualan, arus kas, dan
persediaan barang (stok). Dalam semua siklus operasi yang terjadi, ada baiknya kita perhatikan 5 hal
penting dalam pengelolaannya.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, artikel ini akan membahasnya lebih detail. Yang termasuk dalam
golongan perusahaan dagang ini antara lain adalah:
a). Distributor
c). Pengecer
3.Perhitungan total keuntungan berpatokan dengan total hasil penjualan dikurangi biaya pembelian dan
biaya operasional.
5.Barang yang dijual langsung dijual tanpa melalui proses pengolahan atau perubahan sedikit pun.
6.Kegiatan akuntansi berlandaskan dengan akun persediaan barang, yaitu perhitungan harga pokok
penjualan dan laporan laba rugi memakai bentuk single step dan multiple step.
Secara garis besar, perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
Perusahaan Dagang Barang Produksi: perusahaan yang memperdagangkan produk berupa bahan baku
(raw material) sebagai bahan dasar pembuatan produk atau alat-alat produksi untuk menghasilkan
produk lain. Contoh: kayu gelondongan dan mesin bubut.
Perusahaan Dagang Barang Jadi: perusahaan yang memperdagangkan produk akhir dari barang yang
siap dikonsumsi. Contoh: ransel, pakaian, kulkas.
Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler): perusahaan yang secara langsung membeli produk dari pabrik
dalam jumlah besar dan dijual dalam volume yang besar pula. Contoh: Pedagang grosir.
Perusahaan Dagang Perantara (Middleman): perusahaan yang membeli dalam partai besar untuk dijual
kembali ke pengecer dalam jumlah sedang. Contoh: pedagang subgrosir.
Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer): perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen.
Konsumen dapat membeli secara eceran atau produk yang ditawarkan. Retailer sering kita dapati di
lingkungan kita. Contoh: warung, kios dan swalayan.
Dalam catatan maupun prosedur akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa.
Laba atau rugi suatu perusahaan dagang dihitung dengan cara mengurangkan biaya untuk memperoleh
pendapatan dari hasil penjualan pada periode yang bersangkutan.
Biaya-biaya tersebut meliputi harga pokok (cost) barang yang terjual dan biaya-biaya operasi yang
terjadi selama periode bersangkutan.
Harga pokok barang yang laku dijual disebut dengan harga pokok penjualan, misalnya dalam suatu toko
elektronik, yang disebut harga pokok penjualan meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli
televisi, radio, kulkas, mesin cuci, dan lainnya yang telah laku dijual dalam satu periode.
Biaya operasional suatu toko elektronik meliputi semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan dan administrasi toko seperti biaya sewa, gaji pegawai, biaya promosi, biaya listrik, dan
telepon.
Saat melakukan perhitungan akuntansi perusahaan jenis ini ada empat komponen penting yaitu, barang
masuk (pembelian), kas keluar (pengeluaran), barang keluar (penjualan), dan juga kas masuk
(pendapatan).
Akuntansi perusahaan dagang memiliki perbedaan dengan perusahaan jasa. Yang membedakan
terutama adalah aktivitas dan akun-akun yang tidak terdapat pada perusahaan jasa tetapi ada pada
perusahaan dagang.
Akun-akun berikut ini hanya dijumpai pada perusahaan dagang saja yaitu adalah:
1. Akun Pembelian
Akun yang mencatat pembelian barang-barang yang masuk ke perusahaan sebelum dijual ke konsumen.
Pembelian perusahaan selain pembelian barang tidak dimasukkan ke dalam akun ini.
2. Akun Penjualan
Akun yang menyimpan segala kegiatan penjualan barang dagangan perusahaan kepada konsumen
maupun perantara. Sama seperti akun pembelian, pada akun penjualan juga tidak dimasukkan
penjualan perusahaan di luar penjualan barang dagangan.
3. Akun Persediaan
Bagian dari akuntansi perusahaan dagang yang menyimpan data mengenai jumlah persediaan barang
selama periode tertentu.
Harga pokok yang dipakai untuk menentukan harga beli barang yang akan dijual pada suatu periode
tertentu dan dipengaruhi oleh harga pasar.
Bagian dari akuntansi perusahaan dagang yang mencatat potongan harga yang diberikan oleh produsen
kepada perusahaan dagang karena telah membayar dengan tunai atau membayar lunas dalam jangka
waktu tertentu.
Akun yang digunakan untuk menyimpan dan menganalisa data mengenai barang yang sudah terjual ke
konsumen namun dikembalikan kepada perusahaan karena kondisinya yang tidak baik atau cacat dan
tidak sesuai dengan pemesanan.
8. Beban Pemasaran
Beban yang digunakan untuk semua yang ditanggung oleh perusahaan dagang untuk menjual barang-
barang persediaan hingga sampai ke tangan konsumen.
Dari beberapa aktivitas dan akun yang membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa dapat
ditarik kesimpulan bahwa pada akuntansi pada dagang lebih ditekankan pencatatan barang-barang
dagangan baik yang masuk maupun yang keluar dari perusahaan atau yang terjual kepada konsumen.
Ingin lebih memahami dan menerapkan jurnal dalam usaha Anda? Dalam artikel kali ini Anda akan lebih
belajar mengenai contoh soal jurnal penyesuaian dan membahas studi kasus dari contoh soal jurnal
penyesuaian perusahaan jasa dan dagang yang sudah kami siapkan untuk Anda.
Ketika Anda melakukan pembukuan, ayat jurnal penyesuaian adalah salah satu jurnal yang bermanfaat
untuk menetapkan saldo catatan akun pada buku besar di periode akhir laporan keuangan Anda.
Jurnal penyesuaian merupakan laporan keuangan yang berisi informasi-informasi yang berguna dalam
membantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Tak hanya itu, contoh jurnal penyesuaian ini juga berfungsi untuk menghitung beban dan pendapatan
pada periode yang bersangkutan. Jenis jurnal penyesuaian ini juga sering digunakan dalam perusahaan
dagang, jasa dan lainnya
Di dalam suatu kegiatan akuntansi, ada sebuah jurnal yang bermanfaat untuk menetapkan saldo catatan
akun pada buku besar di periode akhir, jurnal tersebut adalah ayat jurnal penyesuaian .
Namun secara luas, pengertian dari ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada proses
pencatatan perubahan saldo di dalam akun yang pada akhirnya akan mencerminkan saldo pada jumlah
yang sesungguhnya.
Lalu laporan yang sudah dihasilkan dapat memenuhi kualitas informasi akuntansi yang diperlukan oleh
pihak yang berkepentingan.
Namun selain contoh jurnal penyesuaian , adapun terdapat jurnal lainnya yaitu jurnal penutup, jurnal
khusus, jurnal pembalik, dan jurnal umum.
Yang berhubungan dengan contoh jurnal penyesuaian adalah salah satunya jurnal penutup. Jurnal
penutup adalah jurnal yang dibuat pada setiap akhir periode dalam akuntansi.
Jurnal penutup pembuatannya dilakukan dari akun-akun biaya dan akun-akun beban sebuah
perusahaaan. Setelah akun-akun ini ditutup maka saldonya akan menjadi nol (0).
Yang perlu Anda perhatikan dalam membuat jurnal penutup adalah perkiraan nominal yang perlu
ditutup seperti pendapatan, beban, saldo laba atau rugi.
Selain itu, fungsi dari jurnal penutup adalah menghitung jumlah laba/rugi dari akun pendapatan dan
beban, mengkosongkan saldo akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode berikutnya dan
menghitung modal akhir periode.
Dalam jurnal penyesuaian terdapat fungsi jurnal penyesuaian yang perlu Anda ketahui. Berikut beberapa
fungsi jurnal penyesuaian yaitu:
1. Agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal menunjukkan keadaan yang
sebenarnya.
2. Dapat menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga setiap perkiraan saldo
riil, khususnya perkiraan harta dan kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenarnya.
3. Dapat digunakan dalam menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan pendapatan dan beban)
yang sebenarnya selama periode yang bersangkutan.
4. Agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan
menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
- Piutang pendapatan
- Beban yang masih harus dibayar
- Kerugian piutang
Berikut akan di bahas mengenai contoh soal jurnal penyesuaian bagaimana cara membuat jurnal
penyesuaian pada perusahaan jasa dan dagang. Dari kedua contoh soal jurnal penyesuaian tersebut.
Terdapat perbedaan cara dalam menghitung setiap laporan, berikut penjelasannya:
Cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang lebih menekankan pada pencatatan barang-barang
dagangan baik yang masuk maupun yang keluar dari perusahaan atau yang terjual kepada konsumen.
Pencatatan barang ini menjadi pusat dari sistem akuntansi perusahaan karena data pada akun ini sangat
berpengaruh terhadap perhitungan akun lainnya. Berikut contoh soal jurnal penyesuaian perusahaan dagang
yang perlu Anda perhatikan:
31 Desember 2018
Keterangan:
• Iklan sebesar Rp 600.000, merupakan biaya iklan untuk 3 bulan terhitung 1 Desember 2018
• Seorang pegawai bagian penjualan yang sedang cuti. Gajinya untuk bulan Desember sebesar Rp 50.000
belum dibayarkan.
• Biaya listrik yang masih terutang untuk bulan Desember 2018 sebesar Rp 30.000
2. Contoh Soal Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Akun yang terdapat pada contoh soal jurnal penyesuaian perusahaan jasa, dalam transaksi penjualan
hanyalah akun pendapatan saja. Berbeda hal nya pada perusahaan dagang yang terdiri dari akun penjualan,
harga pokok persediaan, dan harga pokok penjualan.
Berikut contoh soal jurnal penyesuaian perusahaan jasa yang perlu Anda perhatikan:
Pada Januari 2019 Tuan Akuntan mendirikan sebuah salon dengan nama “Kemilau”. Pada periode Januari
2019 terdapat data penyesesuaian sebagai berikut:
• Peralatan yang diperoleh dengan harga Rp 13.000.000 disusutkan dengan taksiran umur ekonomis 1 tahun
dan nilai residu Rp 1.000.000.
• Dibayar dimuka untuk asuransi gedung dengan masa 1 tahun terhitung sejak 1 Januari 2019 hingga 31
Desember 2019 sebesar Rp 24.000.000. Penyusutan dicatat dengan pendekatan harta (Neraca).
• Perlengkapan salon pada neraca saldo awal Januari 2019 adalah sebesar Rp 6.000.000 Sedangkan pada 31
Januari 2019 perlengkapan tersisa Rp 1.000.000
• Diterima pendapatan dimuka untuk rias artis secara berkala selama 6 bulan sebesar Rp 6.000.000. Lalu
setiap bulan salon tersebut menerima Rp 1.000.000. Pendapatan tersebut dicatat menggunakan pendekatan
harta (neraca).
• Pada tanggal 31 Januari 2019 terdapat 5 karyawan yang belum menerima gaji. Setiap orang memiliki hak
atas gaji sebesar Rp 2.000.000.
• Atas pinjaman uang dari rekan Tuan Akuntan, salon Kemilau memiliki hutang bunga sebesar Rp 500.000
setiap bulannya selama 1 tahun.
• Pada akhir Januari 2019 salon Kemilau belum membayar tagihan listrik dan air sebesar Rp 250.000.
Salon Kemilau
Jurnal Penyesuaian
19 Januari 2019
Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca saldo agar dapat
menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan.
Selain itu dapat juga dilakukan untuk memperbaiki rekening-rekening tertentu sehingga mencerminkan
keadaan harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari suatu perusahaan agar memperlihatkan kondisi
keuangan perusahaan yang sebenarnya.