Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Perusahaan Dagang

Karakter dan Jenis Akun yang Digunakan

Salah satu jenis perusahaan dalam akuntansi adalah akuntansi perusahaan dagang.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang
dagangan dari produsen. untuk kemudian dijual ke konsumen, tanpa mengubah
wujudnya. Contoh perusahaan dagang adalah supermarket, distributor, pusat grosir,
dan pengecer.
Bagaimana perlakuan akuntansi pada perusahaan dagang? Apa saja karakteristik dan
jenis-jenis akun yang digunakan di perusahaan dagang? Berikut ulasan lengkap
tentang akuntansi jenis ini.

Karakteristik Perusahaan Dagang

Sebelum membahas tentang akuntansi perusahaan dagang, berikut beberapa karakter


khusus dari perusahaan dagang adalah:

 Kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli, menyimpan, menjual barang


dagangan

 Perusahaan dagang tidak melakukan proses produksi atau mengubah wujud dari
barang dagangan

 Perhitungan laba didapat dari total penjualan dikurangi dengan biaya pembelian dan
biaya operasional

 Pencatatan pada akuntansi ini berdasarkan akun persediaan barang, yaitu


perhitungan harga pokok penjualan.

Akuntansi Perusahaan Jasa: Definisi, Karakteristik dan Siklusnya

Akuntansi perusahaan jasa merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
banyak sekali digunakan oleh khalayak pebisnis.

Seperti namanya, akuntansi jenis ini dipakai oleh perusahaan jasa untuk melakukan
pencatatan semua transaksi yang terjadi. Kawan Kledo sudah tahu apa belum
perusahaan jasa itu apa?
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan bisnis dengan cara
menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis perusahaan ini tidak
menyediakan barang secara fisik, ya. Adapun contoh dari perusahaan jasa banyak
sekali lho di sekitar kita. Misalnya jasa laundry, ojek online, tukang cukur, dan masih
banyak lagi.

Definisi Akuntansi Perusahaan Jasa

Akuntansi yaitu sebuah proses pencatatan, pengelompokan, pengitikhsaran, dan


pengkomunikasian berbagai transaksi bisnis suatu perusahaan. Dengan begitu
memungkinkan terjadinya analisis penilaian dan penggunanya dapat mengambil
keputusan.

Sedangkan perusahaan jasa adalah perusahaan yang menyediakan jasa bagi


konsumennya. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi perusahaan jasa
adalah sebuah sistem pencatatan, pengelompokan, dan proses analisis berbagai
transaksi keuangan yang terjadi perusahaan jasa untuk kemudian dilaporkan dalam
bentuk laporan keuangan.

Transaksi yang dicatat merupakan transaksi yang berpengaruh terhadap keuangan


perusahaan. Akuntansi tidak akan mencatat transaksi yang tidak ada kaitannya dengan
keuangan.

Transaksi keuangan sendiri merupakan kejadian bisnis di sebuah perusahaan yang


dapat dinilai dengan uang.

Karena kita hidup di Indonesia, maka penilaian tersebut menggunakan mata uang
rupiah. Jadi, mata uang yang digunakan untuk penilaian tergantung pada mata uang
apa yang berlaku di sebuah negara, ya.

Karakteristik Transaksi di Akuntansi Perusahaan Jasa


Seperti yang dibahas pada sebelumnya, kegiatan utama dari perusahaan jasa yaitu
menjual jasa kepada para konsumen. Sehingga transaksi keuangan perusahaan hanya
berkisar pada aktivitas penyediaan jasa ke pelanggan meliputi pembayaran dan
pendapatan.
Laba perusahaan jasa berasal dari pendapatan yang diterima kemudian dikurangi
dengan berbagai biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

Sedangkan transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang aktivitas utamanya yaitu
membeli barang dagang jadi kemudian dijual kembali ke konsumen. Adapun
perusahaan industri kegiatan utamanya memproses bahan mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi kemudian dijual ke konsumen.

Mengenal Bukti Transaksi pada Akuntansi Perusahaan Jasa


Bukti transaksi menjadi dokumen penting yang menjadi dasar pencatatan akuntansi. Di
bawah ini terdapat tujuh bukti transaksi yang lazim digunakan. Berikut ulasan
lengkapnya!

 Kuitansi, yaitu dokumen yang menjadi bukti pembayaran kepada orang atau badan
usaha lainnya. Perlu difahami bahwa kuitansi ini dikeluarkan dan ditanda tangani oleh
pihak yang menerima pembayaran. Kemudian bukti tersebut diserahkan kepada pihak
yang melakukan pembayaran.
 Bukti Penerimaan Uang. Pihak yang menerima pembayaran diharuskan membuat
kuitansi rangkap dua. Rangkap pertama diberikan kepada pihak yang melakukan
pembayaran. Sedangkan rangkap kedua disimpan oleh penerima pembayaran untuk
dijadikan bukti penerimaan uang.
 Bukti Jurnal, merupakan dokumen bukti yang secara khusus digunakan sebagai bukti
pencatatan akuntansi. Bukti ini digunakan sebagai bukti pengeluaran uang.
 Nota adalah dokumen sebagai bukti terjadinya transaksi pembelian dan penjualan.
Bukti ini dibuat oleh pedagang eceran kepada pembeli. Bagi pedagang, nota menjadi
bukti penjualan barang. Sedangkan bagi pembeli, nota merupakan bukti pembelian
barang.
 Faktur adalah dokumen bukti penjualan secara kredit yang dibuat penjual untuk
diserahkan ke pembeli. Ada dua rangkap faktur untuk setiap transaksi. Rangkap
pertama disimpan oleh penjual sedangkan rangkap lainnya diserahkan ke pembeli.
 Bon merupakan bukti transaksi pengeluaran yang dibuat sendiri oleh perusahaan
karena tak ada bukti transaksi dari penjual.
 Bukti Transaksi Lain. Transaksi yang terjadi perusahaan tak hanya transaksi
pembayaran dan penerimaan saja. Ada transaksi lainnya yang juga sering terjadi.
Contohnya penerimaan dan penyerahan barang. Nah, transaksi tersebut mempunyai
bukti transaksi khusus.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus akuntansi merupakan rancangan proses yang dibuat oleh perusahaan jasa untuk
memudahkan pencatatan akuntansi keuangan. Setidaknya ada 10 siklus akuntansi
pada perusahaan jasa. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Mengidentifikasi transaksi
Langkah awal yang harus dilakukan yaitu melakukan identifikasi transaksi. Tujuannya
untuk mengetahui kebenaran dari transaksi tersebut. Identifikasi ini dapat dilakukan
dengan cara menganalisis bukti transaksi.

2. Mencatat Transaksi ke Jurnal


Setelah melakukan identifikasi, langkah selanjutnya yakni membuat entri jurnal untuk
setiap transaksi. Pastikan bahwa Kawan Kledo melakukan pencatatan dengan teliti dan
cermat!

3. Memposting ke Buku Besar


Langkah selanjutnya setelah membuat jurnal yaitu membuat buku besar. Jadi, rekening
transaksi yang ada di jurnal akan diklasifikasikan dan dikelompokkan sesuai dengan
masing-masing pos rekening.
Misalnya saja ada pos kas, peralatan, utang usaha, dan prive.

4. Menyusun Neraca Saldo


Buku besar merupakan ringkasan transaksi dari jurnal. Nah, nominal akhir masing-
masing pos rekening transaksi akan diposting ke neraca saldo yang menampilkan
nominal semua pos rekening transaksi yang terjadi di persuahaan.

5. Membuat Jurnal dan Neraca Saldo Penyesuaian


Selanjutnya yaitu membuat jurnal penyesuaian. Berbagai transaksi yang terjadi selama
satu periode akuntansi menyebabkan perubahan pada beberapa rekening akun
tertentu.
Perubahan tersebut harus dicatat pada akhir periode agar data keuangan perusahaan
sesuai dengan keadaan faktual yang ada. Pencatatan tersebut menggunakan jurnal
penyesuaian.

Sesudah menyusun jurnal penyesuaian, selanjutnya dipindahbukukan ke neraca saldo


setelah penyesuaian.

6. Neraca Lajur
Sesudah menyusun neraca saldo setelah penyesuaian, langkah berikutnya yaitu
menyusun neraca lajur. Neraca ini merupakan kertas kerja (worksheet) yang berlajur
dan berkolom, yang di dalamnya berisikan seluruh data akuntansi perusahaan.
Neraca lajur digunakan perusahaan sebagai data internal untuk menganalisis akun
beserta saldonya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

7. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan
kepada stakeholders. Di laporan tersebut, termuat data keuangan perusahaan yang
lengkap termasuk posisi aktiva dan pasiva, laba, dan modal akhir perusahaan.

8. Jurnal Penutup
Jurnal penutup merupakan salah satu bagian laporan keuangan yang dibuat pada akhir
periode guna menutup akun pada periode berjalan. Selain itu, jurnal ini juga bertujuan
untuk menyiapkan neraca akhir.

9. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik ini bertujuan untuk membalik akun yang terdapat pada jurnal
penyesuaian. Selain itu, jurnal ini juga bertujuan untuk memudahkan pencatatan pada
periode selanjutnya.

10. Neraca Akhir atau Awal


Neraca ini merupakan neraca yang berisikan saldo akhir perusahaan yang kemudian
dijadikan sebagai saldo awal pada periode akuntansi tahun berikutnya.

Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang


Akuntansi jasa dan akuntansi dagang mengacu pada praktik yang digunakan bisnis
untuk mencatat dan melacak layanan profesional dan barang berwujud yang mereka
beli dan jual, masing-masing.

Sementara akuntansi jasa atau layanan dan akuntansi dagang memiliki banyak
kesamaan, jenis pertukaran yang berbeda menciptakan tantangan bagi pemilik bisnis
yang dapat diselesaikan dengan mengenali perbedaan mereka.

Harga Produk
Satu area di mana akuntansi jasa dan akuntansi dafgang berbeda adalah dalam hal
harga. Dalam kedua kasus tersebut, usaha kecil mengandalkan markup untuk menutupi
biaya dan menghasilkan keuntungan dengan menjual pada harga tertentu.

Biaya jasa sangat tergantung pada pelatihan dan tenaga kerja, sedangkan biaya produk
termasuk tenaga kerja, bahan baku, peralatan manufaktur dan pengiriman.

Akuntansi untuk total biaya setiap jenis produk, dan menentukan apa yang pelanggan
bersedia bayar, mungkin sangat berbeda tergantung pada produk atau layanan tertentu
yang bersangkutan, dan sifat pasarnya.

Pembelian
Sebagian besar usaha kecil juga membayar untuk produk dan layanan. Semua
pembelian memerlukan akuntansi yang melabelinya sebagai pengeluaran bisnis.

Produk yang dibeli oleh bisnis menjadi aset, yang termasuk dalam neraca. Jasa
menimbulkan biaya yang mungkin tidak menghasilkan aset berwujud apa pun.

Membayar untuk jasa penasihat pajak atau pembicara motivasi akan lebih sulit dilacak
dan akan memakan waktu lebih lama untuk membayar kembali biayanya, sementara
membeli produk seperti mesin pabrik menghasilkan kemampuan langsung untuk
meningkatkan produksi.

Arus kas
Ketika bisnis memperhitungkan pembelian dan penjualan produk dan layanannya,
perbedaan antara keduanya juga mempengaruhi arus kas.

Arus kas adalah tingkat di mana uang masuk dan keluar dari bisnis.
Berbagai jenis perjanjian pembelian, termasuk uang muka, rencana angsuran,
pembayaran tunai saat pengiriman, dan pembayaran pada saat pembelian, semuanya
berdampak pada durasi waktu antara saat bisnis mengirimkan produk atau layanan,
dan saat bisnis menerima pembayaran untuk itu.

Kesamaan
Akuntansi untuk perusahaan dagang dan akuntansi untuk jasa memiliki sejumlah
kesamaan, apakah bisnis berkaitan dengan pembelian atau penjualan.

Dalam kedua kasus, uang yang diterima bisnis untuk menjual produk atau layanan
dicatat sebagai pendapatan operasional.

Demikian juga, uang yang dibelanjakan untuk produk dan jasa masuk ke pembukuan
sebagai pengeluaran, yang mungkin termasuk dalam kategori pengeluaran tertentu.

Agar berhasil, setiap usaha kecil perlu menjual kombinasi produk atau layanan dengan
harga lebih tinggi daripada yang dibayarkan untuk produk dan layanan yang dibutuhkan
untuk menjalankan bisnis.

Kesimpulan
Akuntansi perusahaan jasa merupakan sistem pencatatan keuangan yang digunakan
oleh perusahaan jasa. Karakteristik transaksi yang terjadi di perusahaan jasa erat
kaitannya dengan kegiatan menyediakan jasa bagi konsumen.

Siklus pencatatan akuntansi perusahaan jasa terdiri dari 10 siklus yakni


mengidentifikasi transaksi, menyusun jurnal, membuat buku besar, posting neraca
saldo, membuat jurnal dan neraca saldo setelah penyesuaian, menyusun neraca lajur,
laporan keuangan, jurnal penutup, jurnal pembalik dan neraca akhir atau awal.

Jenis-jenis Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis berdasarkan dua kriteria, yaitu :

1. Berdasarkan produk yang dijual


 Perusahaan dagang barang produksi adalah perusahaan dagang yang menjual produk
berupa bahan baku (raw material). Perusahaan jenis ini menjual produknya ke
perusahaan lain yang akan memproduksi barang jadi. Contohnya perusahaan kayu
gelondongan

 Perusahaan dagang barang jadi adalah perusahaan yang menjual barang jadi, yang
akan dijual ke konsumen akhir. Contohnya tas, pakaian, makanan kemasan.

2. Berdasarkan konsumen yang terlibat


 Perusahaan dagang besar (Wholesaler) adalah perusahaan yang membeli produk
langsung dari pabrik dalam jumlah besar dan dijual dalam volume yang besar.
Contohnya pedagang grosir.

 Perusahaan dagang perantara (Middleman) adalah perusahaan yang membeli produk


dalam jumlah besar dan dijual ke pengecer dalam jumlah yang sedang. Contohnya
pedagang subgrosir.

 Perusahaan dagang pengecer (Retailer) adalah perusahaan yang menjual produk


secara eceran ke kosumen akhir. Contohnya toko kelontong dan swalayan.

Pengertian Akuntansi Perusahaan Dagang


Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi perusahaan dagang
adalah proses pencatatan transaksi hingga analisis untuk menghasilkan laporan
keuangan pada perusahaan dagang. Proses ini meliputi prosedur akuntansi, siklus
operasi hingga pembuatan laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, arus kas, dan
perubahan modal.
Karena perusahaan dagang hanya menjual barang dagangan tanpa adanya proses
produksi, maka siklus operasi pada akuntansi perusahaan dagang sedikit berbeda
dengan perusahaan jasa. Siklus operasi pada akuntansi perusahaan dagang ada
empat, yaitu pembelian, penjualan, persediaan barang, dan arus kas.

Pembahasan Akuntansi Perusahaan Dagang

Secara prinsip, prosedur pencatatan di akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda


dengan akuntansi di perusahaan jasa. Yang berbeda adalah jenis akun yang digunakan
dan perhitungan laba rugi terkait harga pokok barang dagangan.

Harga pokok barang dagangan meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli
barang hingga siap untuk dijual. Misalnya toko buku, harga pokok buku yang diakui
adalah harga buku ditambah dengan semua biaya yang dikeluarkan hingga buku
sampai ke gudang toko.

Jenis laporan yang digunakan di akuntansi perusahaan dagang:


 Laba Rugi
 Neraca
 Arus Kas
 Laporan Persediaan Barang
 Laporan Saldo Utang
 Laporan Saldo Piutang

Jenis akun yang digunakan di akuntansi perusahaan dagang:


Berikut adalah akun-akun yang digunakan di akuntansi perusahaan dagang:

1. Akun Pembelian
Akun pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan di
akuntansi perusahaan dagang. Pencatatan ini dilakukan di jurnal khusus pembelian,
bersama transaksi pembelian selain barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
Khusus untuk transaksi pembelian secara tunai dicatat di jurnal khusus pengeluaran
kas.

2. Akun Penjualan
Akun penjualan adalah akun untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan.
Transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit dicatat di jurnal khusus penjualan.

3. Akun Persediaan
Akun persediaan sangat penting keberadaannya di akuntansi perusahaan dagang.
Akun ini digunakan untuk mencatat transaksi penambahan atau pengurangan
persediaan, serta memantau saldo persediaan barang dagangan dari waktu ke waktu.
Dengan mengetahui saldo akhir persediaan secara real time, pengambilan keputusan
akan bisa dilakukan secara tepat.

4. Akun Harga Pokok Penjualan atau HPP


Akun harga pokok penjualan adalah akun yang dipakai untuk menentukan biaya atas
barang yang siap untuk dijual. Perhitungannya meliputi saldo awal, harga pembelian,
dan saldo akhir. Nantinya harga pokok penjualan akan menjadi salah satu faktor
penentu laba perusahaan dagang.

5. Akun Potongan Tunai


Akun potongan tunai merupakan akun yang digunakan untuk mencatat pemberian
diskon kepada pelanggan yang melakukan pembayaran secara tunai.

6. Akun Potongan Pembelian dan Potongan Penjualan


Akun potongan pembelian adalah akun untuk mencatat transaksi atas potongan yang
diberikan dari supplier. Sedangkan akun potongan penjualan untuk mencatat transaksi
atas potongan yang diberikan kepada pelanggan.

7. Akun Retur Penjualan dan Retur Pembelian


Akun retur penjualan digunakan untuk mencatat transaksi pengembalian barang oleh
pelanggan karena kondisi yang tidak sesuai atau cacat. Sedangkan akun retur
pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pengembalian barang ke supplier.

8. Akun Biaya Pemasaran


Salah satu akun khusus yang ada di akuntansi perusahaan dagang adalah akun biaya
pemasaran. Akun ini digunakan untuk mencatat semua biaya yang menyertai dalam
proses penjualan barang dagangan hingga barang sampai ke pelanggan.

Syarat pembayaran pada akuntansi perusahaan dagang


Ada dua jenis syarat pembayaran yang umumnya berlaku di akuntansi perusahaan
dagang, yaitu:

1. Syarat Pembayaran Tunai


Ada perusahaan dagang yang menerapkan syarat pembayaran tunai dalam
penjualannya. Biasanya diterapkan pula potongan tunai ketika pelanggan melakukan
pembayaran secara tunai.
Ketika pembayaran sudah selesai dilakukan, maka transaksi dikatakan sudah selesai.
Kecuali ada masa garansi dimana perusahaan dagang harus memberikan ganti rugi
kepada pelanggan.

2. Syarat Pembayaran Kredit


Syarat pembayaran yang kedua pada akuntansi perusahaan dagang adalah syarat
pembayaran secara kredit. Pembeli dapat memanfaatkan syarat ini untuk
mengefektifkan penggunaan dana di perusahaannya. Berikut beberapa syarat
pembayaran kredit yang umum berlaku di akuntansi perusahaan dagang:

 Syarat n/30
Syarat pembayaran n/30 artinya pelanggan diberi waktu untuk melunasi dalam jangka
waktu 30 hari dari tanggal transaksi. Misalnya, PT A membeli barang dengan nominal
Rp5 juta pada tanggal 1 Maret 2021. Maka, PT A harus melunasi kreditnya sebelum
tanggal 31 Maret 2021.

 Syarat 2/10, n/30


Syarat pembayaran 2/10, n/30 artinya pelanggan diberi waktu untuk melunasi dalam
jangka waktu 30 hari dari tanggal transaksi. Namun ada tambahan persyaratan, dimana
pelanggan akan memperoleh potongan harga 2% jika kredit dilunasi sebelum 10 hari
dari tanggal transaksi. Semakin cepat pembayaran dilakukan, maka harga pembelian
akan semakin murah.

Misalnya, PT B membeli barang dengan nominal Rp3 juta pada tanggal 1 April 2021.
PT B melunasi kreditnya pada tanggal 9 April 2021, maka PT B mendapat potongan
sebesar Rp60 ribu (2% dari Rp3 juta).

 Syarat EOM (End of Month)


Syarat pembayaran EOM artinya pelanggan diberi waktu untuk melunasi sampai akhir
bulan terjadinya transaksi. Berapapun tanggal transaksinya, pelunasan harus dilakukan
di akhir bulan tersebut. Misalnya, PT C membeli suatu produk seharga Rp2 juta di
tanggal 15 Mei 2021, maka tanggal jatuh tempo pembayarannya adalah tanggal 31 Mei
2021.

 Syarat EOM, n/10


Syarat pembayaran EOM, n/10, artinya pelanggan diberi waktu untuk melunasi sampai
10 hari setelah akhir bulan terjadinya transaksi. Misal, PT D membeli suatu produk
seharga Rp4 juta di tanggal 14 Agustus 2021, maka PT D harus melunasi sebelum
tanggal 10 September 2021.

 Syarat EOM, 2/10


Syarat pembayaran EOM, 2/10 artiya pelanggan akan diberi waktu untuk melunasi
sampai akhir bulan dari tanggal transaksi, dan akan mendapatkan diskon 2% jika
melunasi dalam jangka waktu 10 hari. Misal, PT E membeli suatu produk seharga Rp3
juta di tanggal 10 Juni 2021, maka PT E harus melunasi sebelum akhir bulan, dan akan
mendapat diskon Rp60 ribu (2% dari Rp3 juta) jika melunasi sebelum tanggal 20 Juni
2021.

Kesimpulan
Akuntansi perusahaan dagang adalah proses pencatatan transaksi hingga analisis
untuk menghasilkan laporan keuangan pada perusahaan dagang. Secara prinsip,
prosedur pencatatan di akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda dengan akuntansi
di perusahaan jasa. Yang berbeda adalah jenis akun yang digunakan, cara menghitung
laba rugi terkait harga pokok barang dagangan, serta adanya syarat pembayaran yang
berlaku umum.

Anda mungkin juga menyukai