Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PEMBELIAN

1. Pengertian Jurnal Pembelian


Jurnal pembelian adalah sebuah dokumen yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian
yang terjadi di perusahaan. Transaksi ini bisa berupa pembelian barang atau jasa, baik yang dilakukan
secara tunai atau kredit. Jurnal pembelian diperlukan pada proses purchase management dan akuntansi
karena membantu pelacakan pengeluaran dan mengelola arus kas.
Selain itu, dengan memisahkan transaksi pembelian dari transaksi lain, perusahaan dapat lebih mudah
mengidentifikasi tren pembelian, mengevaluasi kinerja supplier, dan mengatur ulang strategi pembelian
yang lebih menguntungkan. Jadi, bisa disimpulkan jurnal pembelian adalah dokumen penting perusahaan
yang mendukung transparansi dan akurasi dalam laporan keuangan.
2. Mengapa Perusahaan Perlu Jurnal Pembelian?
Untuk memahami peran jurnal pembelian, perhatikan skenario berikut ini. Misalkan Anda memiliki bisnis
retail dan melakukan proses pengadaan barang dagang dari berbagai pemasok. Tanpa dokumen tersebut,
Anda akan kesulitan mengelola dan memantau ratusan atau bahkan ribuan transaksi pembelian yang
terjadi. Nah, jurnal pembelian adalah dokumen penting yang memudahkan Anda untuk mencatat setiap
transaksi dengan detail dan jelas, termasuk tanggal pembelian, jumlah, deskripsi barang, dan informasi
supplier.
Dengan adanya catatan yang rapi dan terstruktur, Anda dapat dengan mudah mengevaluasi kebijakan
pembelian, mengidentifikasi pemasok yang paling menguntungkan, dan membuat keputusan strategis
berdasarkan data pembelian yang akurat dan up-to-date. Jurnal pembelian juga menjadi instrumen penting
selama proses purchase management karena akan digunakan sebagai analisis internal terkait pengeluaran
dan penggunaan sumber daya perusahaan.
Tidak hanya itu, jurnal ini juga berguna dalam proses audit dan diperlukan ketika perusahaan harus
memberikan laporan kepada stakeholder eksternal seperti investor, bank, dan otoritas pajak. Jurnal
pembelian juga membantu dalam proses rekonsiliasi akun, memastikan kalau seluruh transaksi
perusahaan telah dicatat dan tidak ada yang terlewat.
Fungsi Jurnal Pembelian

 Memudahkan perusahaan untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi secara berkala sesuai dengan
tanggalnya untuk memudahkan laporan per periode.
 Memberikan informasi transaksi penjualan secara ringkas dan mudah dipahami. Karena, sistem
penulisan jurnal penelitian memang diringkas sebelum nantinya akan diposting di buku besar.
 Menyederhanakan pencatatan dan mempermudah pembukuan transaksi
3. Jenis-Jenis Jurnal Pembelian
1. Jurnal Pembelian Kredit
Pembelian secara kredit lumrah terjadi di beberapa perusahaan, baik perusahaan dagang, jasa maupun
manufaktur. Oleh sebab itu jurnal pembelian kredit juga diperlukan agar pencatatan transaksi pembelian
jelas dan teratur sesuai kelompoknya.
Contoh dalam pembayaran dan pencatatan pada jurnal pembelian kredit adalah sebagai berikut:
TP Sukses Selalu melakukan pembelian barang secara kredit dari toko Barokah dengan total sebesar
Rp9.250.000 termasuk biaya PPN sebesar 10 persen.
Proses pencatatannya bisa dilakukan dengan format berikut ini: (Debit) Persediaan = Rp8.325.000 (Debit)
PPN 10% = Rp925.000 (Kredit) Utang Usaha = 9.250.000.
2. Jurnal Pembelian Tunai
Jenis berikutnya adalah pembelian tunai, dimana proses transaksi dilakukan dengan pembayaran via uang
tunai. Pada jenis jurnal ini biasanya proses perhitungan dan pencatatannya menggunakan metode
perpetual.
Metode perpetual sendiri merupakan metode pencatatan yang dilakukan sesuai dengan transaksi
pemasukan dan pengeluaran dari stok barang yang ada.
Contoh: PT SUkses Selalu melakukan pembelian barang dari supplier dengan nilai Rp5.000.000, maka
pencatatan yang digunakan adalah sebagai berikut: (Debet) Persediaan: Rp5.000.00 dan (Kredit) Kas:
Rp5.000.000
3. Jurnal Retur dan Potongan Pembelian
Berikutnya ada jurnal retur atau pengembalian. Sebagai seorang konsumen sudah sangat wajar jika ingin
melakukan pengembalian barang jika ia merasa jika barang yang ia beli tidak sesuai dengan kualitas yang
diinginkan atau tidak sesuai dengan janji yang diberikan.
Dan sebagai konsumen berhak untuk melakukan pengembalian. Namun, tidak semua toko menerapkan
hal tersebut sehingga perlu mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak sebelum melakukan
pengembalian.
Sebelum melakukan pengembalian, Anda harus mengirim nota debet kepada penjual hutang dagang.
Dokumen ini menjelaskan rincian tentang barang yang dikembalikan serta meminta diskon pembelian.
Selain itu, arang atau menerima uang dari pembelian Anda sebelum membayar faktur, memo debit akan
mengkreditkan jumlah dari nilai faktur. Jumlah ini kemudian akan dikurangi lebih lanjut dengan diskon
pembelian.
4. Jurnal Pembelian dengan Diskon dan PPN
Jika Anda membayar faktur pembelian Anda lebih awal, penjual biasanya menawarkan diskon yang
secara signifikan dapat menurunkan biaya barang yang dibeli. Misalnya, jika Anda menerima faktur
sebesar Rp5 juta untuk pembelian bahan baku dari toko A pada tanggal 12 Agustus 2023, dengan syarat
2/20 dan n/30.
Oleh karena itu, jika Anda melakukan pembayaran sebelum atau pada tanggal 22 Agustus 2023, Anda
akan diberikan potongan sebesar Rp100 ribu, yaitu 2% dari Rp5 juta.
Asumsikan Anda perlu meminjam uang dengan periode kredit 15 hari untuk membayar faktur. Jika suku
bunga 6% dan berdasarkan 360 hari, maka beginilah entri jurnal pembelian yang terkait dengan pinjaman
dan tabungan harus dicatat:
Kesimpulannya, tabungan bersih Anda adalah sebagai berikut: Jumlah pinjaman = (tagihan+PN10%) -
diskon (Rp5.000.000,00 + Rp500.000,00) - Rp100.000,00 = Rp5.400.000,00 Bunga Pinjaman:
Rp5.400.000,00 x 6% x 20/360 = Rp18.000,00
Dengan diskon 2% dari Rp5 juta, Anda menghemat Rp100 ribu. Ditambah lagi, membayar bunga 6%
selama 10 hari peminjaman dari Rp5 juta hanya akan dikenakan biaya Rp 18 ribu. Artinya, secara total
Anda bisa menghemat hingga Rp82
4. Cara Membuat Jurnal Pembelian
Untuk memastikan proses pembuatan jurnal pembelian memberikan informasi yang tepat, ada beberapa
prosedur yang harus Anda ikuti. Berikut penjelasan detail dari masing-masing tahapan tersebut.
a. Verifikasi Faktur
Sebelum mencatat sebuah transaksi pembelian ke dalam jurnal, Anda perlu melakukan verifikasi faktur.
Verifikasi ini melibatkan pemeriksaan tanggal, jumlah barang atau jasa, harga per unit, dan total
pembayaran. Proses ini berguna untuk memastikan transaksi yang dicatat akurat dan sesuai dengan
kesepakatan. Hal ini juga membantu untuk mencegah penipuan dan meminimalisir risiko pengadaan.
b. Pencatatan dalam Jurnal Pembelian
Setelah faktur diverifikasi, langkah selanjutnya adalah mencatat jumlah pembelian ke dalam jurnal
pembelian. Catat setiap detail transaksi, termasuk tanggal pembelian, deskripsi barang atau jasa, jumlah
unit, harga per unit, dan total harga.
c. Pengkodean Akun
Setiap transaksi dalam jurnal pembelian perlu dikaitkan dengan kode akun yang relevan. Pengkodean
akun ini bertujuan untuk memudahkan proses klasifikasi dan pelaporan keuangan. Misalnya, pembelian
barang dagangan akan dikodekan ke akun "Persediaan", sementara pembelian alat tulis kantor akan
masuk ke "Beban Kantor". Kode akun yang benar akan memudahkan proses evaluasi, analisis, dan
interpretasi dalam laporan keuangan.
d. Rekonsiliasi dengan Buku Besar
Langkah terakhir dalam proses pencatatan jurnal pembelian adalah purchasing staff melakukan
rekonsiliasi dengan buku besar. Rekonsiliasi ini melibatkan pemeriksaan dan memastikan total transaksi
yang tercatat di jurnal pembelian sesuai dengan catatan di buku besar. Mengapa hal ini diperlukan? Jika
terjadi ketidakcocokan, maka perusahaan lebih mudah melakukan investigasi dan koreksi. Rekonsiliasi ini
juga membantu dalam mempersiapkan laporan keuangan agar lebih akurat dan menjadi bagian penting
dari kontrol internal perusahaan.
5. Format Dan Contoh Jurnal Pembelian
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jurnal pembelian sangat berperan penting untuk memudahkan
proses purchase management serta pengelolaan arus kas perusahaan. Nah, jadi Anda perlu paham format
jurnal pembelian yang baik. Sebelum membahas detailnya, perhatikan dulu contoh sederhana yang
diberikan di bawah ini.
1. Tanggal
Kolom pertama adalah kolom tanggal, dimana kolom ini akan Anda gunakan untuk mencatat tanggal
diterimanya faktur pembelian dari supplier.
2. Akun Supplier (Supplier’s Account Credited)
Berikutnya adalah kolom nama supplier, penamaan supplier ini bisa dilakukan dengan nama saja atau
menambahkan deskripsi singkat tentang barang yang dibeli.
3. Tanggal Invoice
Selanjutnya adalah kolom yang digunakan untuk mengisi tanggal pembuatan faktur yang dilakukan oleh
supplier.
4. Payment Terms
Kolom berikutnya adalah pencatatan syarat pembayaran yang diperbolehkan oleh supplier, contohnya
n/30, 20/2 dan sejenisnya. Tanggal tersebut menunjukkan jangka waktu maksimal pembayaran.
5. Nomor Referensi
Selanjutnya adalah kolom yang berisi tentang nomor referensi yang digunakan untuk enteri data dari
jurnal pembukuan yang akan diposting ke buku besar sebagai pembantu utang.
Kolom ini juga bisa dimanfaatkan untuk mencatat nomor rekening dari entri jurnal atau nomor halaman
akun, jika tidak ada nomor referensi.
6. Accounts Payable
Sedangkan untuk kolom ini digunakan untuk mengisi data tentang jumlah nominal dari hutang yang
tercantum dalam faktur.
7. Item
Dan kolom terkahir adalah kolom yang digunakan untuk memasukan biaya pada setiap item yang dibeli
dari supplier.
Biasanya meliputi persediaan, perlengkapan, peralatan dan sejenisnya. Tidak ada ketentuan pasti untuk ini
karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bisnis.

6. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jurnal pembelian adalah dokumen penting perusahaan
untuk mempermudah proses purchase management sekaligus pelacakan pengeluaran dan mengatur arus
kas secara menyeluruh. Dengan pemisahan transaksi pembelian dari jenis transaksi lain, Anda dapat lebih
mudah mengidentifikasi tren pembelian, mengevaluasi kinerja supplier, dan menyusun ulang strategi
pembelian yang lebih efektif.
Untuk memastikan informasi yang Anda tuliskan lengkap, ada beberapa komponen penting yang perlu
Anda perhatikan saat membuat format jurnal pembelian. Mulai dari tanggal pembelian, keterangan
supplier, hingga total pembelian. Setiap komponen ini harus dipastikan memuat informasi yang akurat
karena akan mempengaruhi akurasi dalam laporan keuangan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai