Anda di halaman 1dari 17

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN

PENAGIHAN : PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Anggota :
Ahmad Herlandi 011401443
Ghina Yustika 0116101158
Deviany Ernasari 0116101176
Bregitta Roemkenya 0116101179
Syafira Restu Ramadhanti 0116101181
Mohammad Jafar Sidiq 0116101185
Akun dan kelas transaksi dalam siklus penjualan serta penagihan
 Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang diperoleh dari siklus
disajikan secara wajar sesuai dengan SAK.

Dalam siklus penjualan dan penagihan terdapat 5 klasifikasi transaksi yaitu:


 Penjualan (tunai dan kredit )

 Penerimaan kas

 Retur dan pengurangan penjualan

 Penghapusan piutang tak tertagih

 Beban piutang tak tertagih

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN TERKAIT


 Siklus penjualan dan penagihan (sales and collection cycle) melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan
kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual.

 Fungsi-fungsi ini selalu terjadi pada setiap perusahaan ketika mencatat lima transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan. fungsi
bisnis tersebut memiliki empat proses yang pertama adalah untuk mencatat penjualan, sementara transaksi lainnya hanya memasukkan
satu fungsi bisnis.

 Permintaan pelanggan atas barang akan mengalami siklus secara keseluruhan secara legal, siklus tersebut merupakan penawaran untuk
membeli barang dengan syarat tertentu. penerimaan pesanan sering kali diikuti dengan pembuatan pesanan penjualan.
Pesanan pelanggan (customer order)
Adalah permintaan akan barang dagang yang diajukan oleh pelanggan. Pesanan tersebut dapat diterima melalui telepon, surat, formulir yang
dikirim kepada calon pelanggan atau pelanggan yang sudah ada, melalui tenaga penjualan,pesanan pelanggan yang diajukan secara elektronik
melalui internet atau hubungan jaringan lainnya antara pemasok dan pelanggan

Pemberian kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang berwenang harus menyetujui kredit bagi pelanggan yang akan melakukan penjualan secara kredit.
Praktik pemberian persetujuan kredit yang lemah ini sering kali menghasilkan piutang ragu-ragu yang berlebihan dan piutang usaha yang
mungkin saja tidak dapat ditagih.

Pengiriman barang
Fungsi yang penting ini merupakan titik awal siklus dimana perusahaan yang akan menyerahkan asset. Sebagian besar perusahaan mengakui
penjualan ketika barang telah dikirim. Dokumen pengiriman dibuat pada waktu pengiriman yang dapat dilakukan secara otomatis dengan
computer, berdasarkan informasi pesanan penjualan.

Dokumen pengiriman
Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman barang, yang menunjukan deskripsi barang dagang, kuantitas yang dikirimkan, dan
data relevan lainnya.

Salah satu jenis dokumen pengiriman adalah bill off lading adalah kontrak tertulis mengenai penerimaan dan pengiriman barang antara
pembawa dan penjual.
Aspek paling penting dari penagihan
 Semua pengiriman telah tertagih (kelengkapan)

 Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali (keterjadian = accurence)

 Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (keakurat)

Faktur penjualan
Adalah dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan data yang relevan
lainnya. Faktur penjualan merupakan metode untuk menunjukkan kepada pelanggan jumlah penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran.

File transaksi penjualan


Merupakan file yang dihasilkan computer mencantumkan semua transaksi penjualan yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode
seperti sehari,seminggu, dan sebulan. File tersebut mencantumkan semua informasi seperti nama pelanggan, tanggal, jumlah, klasifikasi akun,
tenaga penjualan dan tingkat komisi. File itu juga dapat mencantumkan retur dan pengurangan penjualan atau dapat menjadi file terpisah bagi
transaksi tersebut.

Jurnal penjualan atau listing


Merupakan laporan yang dibuat dari file transaksi penjualan yang biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi
bagi setiap transaksi, seperti divisi atau lini produk. jurnal tersebut juga mengidentifikasi apakah penjualan ini merupakan penjualan tunai atau
piutang usaha. Listing biasanya dibuat untuk satu bulan tetapi dapat juga mencakup setiap periode waktu. Pada umumnya listing
mencantumkan jumlah total setiap akun selama priode waktu tertentu.
 File induk piutang usaha merupakan file computer yang digunakan
untuk mencatat penjualan individual , penerimaan kas , serta retur dan
pengurangan penjualan bagi setiap pelanggan dan untuk
mempertahankan saldo akun pelanggan.
 Neraca Saldo Piutang Usaha Daftar atau laporan ini menunjukkan
jumlah piutang dari setiap pelanggan pada suatu titik waktu. Laporan
tersebut dibuat langsung dari file induk piutang usaha, dan biasanya
merupakan neraca saldo menurut umur (aged trial balance) yang
mencantumkan total saldo yang dan jumlah hari piutang yang telah
beredar, menurut kategori hari (seperti kurang dari 30 hari, 31 hingga
60 hari, dan seterusnya)
 Laporan Bulanan Ini merupakan dokumen yang dikirimkan melalui surat
atau ecara elektronik kepada setiap pelanggan yang menunjukkan
saldo awal piutang usahanya, jumlah dan tanggal setiap penjualan,
pembayaran kas yang diterima, memo kredit yang diterbitkan, dan
saldo akhir yang jatuh tempo. Pada intinya, ini merupakan salinan dari
bagian file induk piutang usaha pelanggan.
 Remittance advice adalah dokumen yang dikirimkan kepada
pelanggan dan biasanya dikembalikan kepada penjual beserta
pembayaran kas. Remittance advice menunjukkan nama pelanggan,
nomor faktur penjualan, dan jumlah faktur.
 Prelisting Penerimaan Kas Ini merupakan daftar yang disusun ketika kas diterima
oleh seseorang yang tidak memiliki tanggung jawab untuk mencatat
penjualarn, piutang usaha, atau kas, dan yang tidak memiliki akses ke catatan
akuntansi.
 File Transaksi Penerimaan Kas Ini adalah file yang dihasilkan komputer yang
mencantumkan semua transaksi penerimaan kas yang diproses oleh sistem
kuntansi selama suatu periode, seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan.
 Jurnal Penerimaan Kas atau Listing Listing atau laporan ini berasal dari fil
transaksi penerimaan kas dan mencantumkan semua transaksi selama suatu
periode waktu. Transaksi yang sama, termasuk semua informasi yang relevan,
juga akarn dimasukkan ke dalam file induk piutang usaha dan buku besar .
 Memo kredit adalah dokumen yang mengindikasikan pengurangan jumlah dari
pelanggan akibat retur barang atau pengurangan harga. Memo kredit sering
kali mengambil bentuk umum yang sama seperti faktur penjualan, tetapi
mendukung pengurangan piutang usaha dan bukan kenaikan.
 Jurnal Retur dan Pengurangan Penjualan Ini adalah jurnal yang digunakan
untuk mencatat retur dan pengurangan penjualan. Jurnal ini memiliki fungsi
yang sama seperti jurnal penjualan. Banyak perusahaan mencatat transaksi
tersebut dalam jurnal penjualan dan bukan dalam jurnal yang terpisah. Tanpa
memandang kinerja departemen kredit, beberapa pelanggan belum
membayar tagihannya.
 Formulir otorisasi piutang tak tertagih ini adalah dokumen yang digunakan
dalam lingkungan internal untuk menunjukan otoritas menghapus suatu
piutang usaha sebagai tak tertagih.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI PENJUALAN
 Terdapat empat langkah yang penting dalam penilaian ini :
 1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian.
Enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akan menyediakan
kerangka kerja ini.
 2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan
kelemahan nya bagi penjualan, Hal tersebut akan berbeda bagi setiap
audit karena setiap klien memiliki pengendalian internal yang berbeda.
 3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu
mengaitkannya dengan tujuan,
 4. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan meng
evaluasi pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan. Langkah ini
sangat penting karena mempengaruhi keputusan yang akan diambil
auditor baik mengenai pengujian pengendalian maupun pengujian
substantif.
 Pemisahan Tugas yang Memadai Pemisahan tugas yang memadai dapat
membantu mencegah berbagai jenis salah saji (misstatement) baik akibat
kesalahan maupun penipuan atau kecurangan. Untuk mencegah
kecurangan, manajemen harus menolak akses ke kas bagi siapa pun yang
bertanggung jawab memasukkan informasi transaksi penjualan dan
penerimaan kas ke dalam komputer.
 Otorasi yang Tepat Auditor akan memeriksa otorisasi pada tiga titik kunci:
1.Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan.
2. Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat diberikan.
transaksi penjualan m,nksxnkadan penerimaan kas.
3. Harga, termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus di
otorisasi.
 Dokumen dan Catatan yang Memadai setiap perusahaan memiliki sistem
penerimaan, pemrosesan, dan pencatatan transaksi, auditor akan sulit
mengevaluasi apakah setiap prosedur klien telah dirancang untuk pengendalian
maksimum.
 Dokumen yang Telah Dipranomori yaitu memberikan nomor terlebih dahulu
kepada dokumen agar tidak terjadi kesalah atau kegagalan dalam menagih
atau mencatat penjualan dan terjadinya penagihan serta pencatatan duplikat.
 Laporan Bulanan yaitu bermanfat karena mendorong para pelanggan untuk
segera merespons jika ada saldo yang dinyatakan dengan tidak benar.
 Prosedur Verifikasi Internal yaitu mengecekatas keakuratan penyimpanan
dokumen bahwa pemrosesan dan pencatatan transaksi penjualan memenuhi
setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
Salah Saji Dalam Mencatat Penjualan
yang terjadi :

 Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah


dilakukan.
 Penjualan dicatat lebih dari satu kali.
 Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai
penjualan.
Transaksi penjualan yang ada telah dicatat.
 Dalam audit, banyak yang tidak ada pengujian substantif dalam transkasi
yang dilakukannya untuk tujuan kelengkapan menyangkut lebih saji aset
dan laba dapat perhatian lebih besar dalam audit transaksi penjualan
ketimbang yang menyangkut kurang saji. Jika pengendaliannya tidak
memadai, maka jika klien tidak melakukan penelusuran internal yang
independen dari dokumen pengiriman ke jurnal penjualan pengujian
substantif mungkin akan diperlukan.
 Arah Pengujian ; untuk pengujian keterjadiaan, auditor dapat
mengawalinya dengan memilih sampel nomor faktur dari jurnal dan
memvouchingnya ke salinan faktur penjualan dokumen pengiriman, dan
pesanan pelanggan.
Penjualan Pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus
memperhatikan hal-hal:
- Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
- Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
- Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi
 Transaksi penjualan dimasukkan dengan benar dalam file induk dan
diikhtisarkan dengan benar.
Jurnal penjualan harus dijumlahkan dan diposting dengan benar ke buku
besar umum agar laporan keuangan menjadi tepat.

 Penjualan yang Dicatat Diklasifikasikan dengan Benar.


Auditor harus memperhatikan apakah transaksi telah dibebankan ke akun
buku besar umum yang benar atau tidak. Dalam kasus penjualan tunai dan
kredit, karyawan perusahaan tidak boleh mendebet piutang usaha untuk
penjualan tunai atau mengkredit penjualan untuk penagihan piutang.
 Penjualan Dicatat Pada Tanggal yang Benar.
Ketika auditor melakukan prosedur pengujian substantif atas transaksi untuk
keakuratan, mereka sering kali membandingkan tanggal pada bill of lading
tertentu atau dokumen pengiriman lainnya dengan tanggal pada salinan
faktur penjualan terkait, jurnal penjualan, dan file induk piutang usaha.
Dalam mengkonversi program audit format perancangan menjadi program
audit format kinerja, maka hal-hal berikut ini akan menggabungkan prosedur
tersebut:
 Mengeliminasi prosedur duplikat.
 Memastikan bahwa ketika dokumen tertentu diperiksa, semua prosedur
yang akan dilakukan terhadap dokumen tersebut telah dilakukan pada
saat itu.
 Memungkinkan auditor untuk melakukan prosedur dengan cara yang
paling efektif. Sebagai contoh, dengan memfooting jurnal dan mereview
jurnal untuk pos-pos tidak biasa terlebih dahulu, auditor akan memperoleh
perspektif yang lebih baik dalam melakukan pengujian yang terinci.
RETUR DAN PENGURANGAN PENJUALAN

Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan
klien untuk mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk
memroses memo kredit yang telah digambarkan bagi penjualan, hal ini
dibagi menjadi dua perbedaan:
 Perbedaan yang pertama adalah materialitas, dan
 Perbedaan yang kedua adalah penekanan pada tujuan keterjadian.
KECURANGAN RETUR PENJUALAN

Teknik kecurangan retur penjualan yang paling umum melibatkan


konsumen yang mencuri barang dari suatu toko dan kemudian-
mengembalikan barang itu, sering kali dengan menggunakan kwitansi palsu.
Teknik lainnya melibatkan pengembalian barang yang dibeli melalui
pembayaran yang curang, seperti kartu kredit yang dicuri, atau melalui
praktik yang dikenal dengan "wardrobing" di mana konsumen
mengembalikan barang yang telah dipakai sebentar, demi mengatasi
masalah kecurangan retur penjualan yang semakin banyak, para peritel
memperketat kebijakan pengembalian atau returnya.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
penerimaan kas dikembangkan dengan kerangka kerja yang sama seperti yang
digunakan untuk penjualan, tetapi tujuan khususnya diterapkan bagi penerimaan kas.
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses
berikut ini:
 Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit.
 Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan
untuk mendukung pengurangan risiko pengendalian.
 Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter
bagi setiap tujuan.
jafar

Anda mungkin juga menyukai