Anda di halaman 1dari 11

AUDIT PROSES PENDAPATAN DAN

PENERIMAAN KAS
June 11, 2012 by belajar akuntansi

Pada audit proses ini akan membahas audit proses pendapatan untuk audit atas
laporan keuangan, konsep yang dicakup untuk penetapan risiko pengendalian dapat
diterapkan pada audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan untuk perusahaan
publik. Sisa dari bab ini membahas prosedur-prosedur substantif yang dilaksanakan auditor
untuk mencapai tingkat resiko deteksi yang memadai atas akun-akun yang dipengarui proses
pendapatan. Walaupun penekanannya diletakkan pada piutang usaha, bab ini juga akan
membahas penyisihan piutang tak tertagih, beban piutang tak tertagih, serta retur dan
potongan penjualan.

A. Pengakuan Pendapatan
Transaksi yang menghasilkan pendapatan biasanya terdiri dari penjualan barang atau
penyerahan jasa. Pendapatan didefinisikan sebagai aliran masuk atau kenaikan lain aktiva
suatu entitas atau pelunasan piutang utang (kombinasi keduanya ) yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan
kegiatan utama. Pengakuan dan pengukuran laporan laporan keuangan pada perusahaan
bisnis, mensyaratkan bahwa sebelum pendapatan diakui (dicatat), pendapatan terlebih dahulu
direalisasikan dan dihasilkan. Pendapatan direalisasikan bila barang atau jasa ditukar dengan
kas, kesanggupan untuk membayar kas, atau aktiva lain yang dapat dipertukarkan dengan
kas. Pendapatan dihasilkan bila entitas secara substansial telah menyelesaikan proses
pendapatan, yang pada umumnya berarti bahwa barang telah dikirimkan atau jasa telah
diberikan.

Beberapa criteria untuk pengakuan pendapatan :

Bukti meyakinkan bahwa terdapat suatu perjanjian.

Pengiriman telah dilakukan atau jasa telah diberikan

Harga jual sudah pasti atau dapat ditentukan

Kolektibilitas dapat dijamin dengan memadai.

Standar audit tentang kecurangan mensyaratkan bahwa auditor seharusnya telah menduga
sebelumnya bahwa terdapat risiko salah saji material yang disebabkan kecurangan atas
pengakuan pendapatan. Auditor harus waspada atas persoalan-persoalan berikut sehubungan

dengan pengakuan pendapatan :

Perjanjian sampingan adalah perjanjian yang digunkana untuk mengubah persyaratan


dan kondisi penjualan yang telah dicatat agar dapat membujuk pelanggan untuk
menerima pengiriman barang dan jasa.
Penumpukkan saluran distribusi adalah praktek pemasaran yang kadang-kadang
digunakan pemasok untuk mendorong penjualan dengan cara membujuk distributor
untuk membeli lebih banyak persediaan daripada yang dapat mereka jual dengan
cepat.

Gambaran umum Proses Pendapatan

Topik-topik berikut yang terkait dengan proses pendapatan :

Jenis-jenis transaksi dan akun laporan keuangan yang terpengaruh

Jenis-jenis dokumen dan catatan

Fungsi-fungsi utama

Pemisahan tugas fungsi

Jenis-jenis Transaksi dan akun laporan keuangan yang terpengaruh

Tiga jenis transaksi yang khususnya terdapat dalam proses pendapatan adalah :

Penjualan barang atau penyerahan jasa secara tunai atau kredit

Penerimaan kas dari pelanggan sebagai pembayaran atas barang dan jasa

Pengembalian barang oleh pelanggan secara kredit atau tunai

Pada beberapa entitas, jenis transaksi lain yang dapat terjadi sebagai bagian dari proses
pendapatan adalah penjualan barang sisa, penjualan internal perusahaan, dan penjualan
kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa.

B. jenis-jenis dokemen dan catatan yang terdapat dalam proses pendapatan

Jenis-jenis dokumen dan catatan Dokumen dan catatan yang terdapat dalam proses
pendapatan :

Pesanan penjualan pelanggan (customer sales order)

Formulir persetujuan kredit (credit approval form)

Laporan pesanan yang belum terselesaikan ( open-order report)

Dokumen pengiriman (shipping document)

Faktur penjualan (sales invoive)

Jurnal penjualan ( sales journal)


Laporan transaksi pelanggan (customer statement)

Buku besar pembantu piutang usaha (account receivable subsidiary ledger)

Neraca saldo umur piutang usaha ( aged trial balance of account receivable)

Nota pembayaran (remittance advice)

Jurnal penerimaan kas (cash receipt journals)

Memorendum kredit ( credit memorandum)

Otorisasi penghapusan (write-off authorization)

Pesanan Penjualan Pelanggan (Customer Sales Order)

Dokumen ini berisi rincian jenis dan jumlah produk atau jasa yang dipesan oleh pelanggan.
Pesanan penjualan dapat dibuat dan dikirimkan oleh tenaga penjualan, dikirim atau di faks,
atau di terima melalui telepon atau internet. Pada contoh earthwarker, pegawai penerima
pesanan memasukkan informasi yang terdapat penjualan, yang dikirim atau di faks oleh
pelanggan, ke dalam sistem pendapatan. Penjualan melalui telepon atau internet dimasukkan
secara langsung ke dalam program validasi data.

Formulir persetujuan kredit (credit approval form)

Jika pelanggan membeli barang secara kredit dari klien untuk pertama kali, klien harus
memiliki prosedur normal untuk menginvestigasi kelayakan kredit dari pelanggan. Hasil dari
prosedur ini didokumentasikan dalam suatu jenis formulir persetujuan kredit.

Laporan Pesanan yang belum terselesaikan (Open-Order Report)

Merupakan laporan seluruh pesanan pelanggan yang belum selesai di proses. Pada beberapa
proses pendapatan, jika pesanan pelanggan telah di terima, pesanan kemudian dimasukkan ke
dalam sistem. Setelah barang dikirimkan dan di tagih, maka harus di catat sebagai pesanan
yang telah terpenuhi

Dokumen pengiriman (Shipping Document)

Dokumen pengiriman harus dibuat setiap kali barang dikirimkan kepada pelanggan.
Dokumen ini biasanya juga merupakan konosemen atau surat jalan (bill of lading) dan
berisikan informasi jenis dan jumlah produk yang dikirimkan, serta informasi relevan lain.
Pada beberapa sistem pendapatan, dokumen pengiriman, dan konosemen merupakan
dokumen terpisah. Salinan dokumen pengirimkan ke pelanggan, sedangkan salinan lain
digunakan untuk memulai proses penagihan.

Faktur Penjualan (Sales Invoice)


Dokumen ini digunakan untuk menagih pada pelanggan,. Faktur penjualan berisikan
informasi jenis, jumlah, harga dan syarat penjualan produk atau jasa. Faktur penjualan asli
biasanya dikirimkan ke pelanggan, dan salinan-salinannya didistribusikan kepada
departemen-departemen lain dalam organisasi. Faktur penjualan khususnya merupakan
sumberdokumenyangmenandaipengakuanpendapatan.

Jurnal Penjualan ( Sales Journal)

Bila faktur penjualan telah diterbitkan, penjualan harus di catat dalam catatan akuntansi.
Jurnal penjualan di gunakan untuk mencatat informasi yang diperlukan untuk tiap transaksi
penjualan.

Laporan Transaksi Pelanggan (Customer Statement)

Dokumen ini biasanya dikirimkan kepada pelanggan setiap bulan laporan ini terdiri atas
rincian seluruh transaksi-transaksi penjualan, penerimaan kas dan memorendum kredit yang
di proses dalam akun pelanggan untuk suatu periode.

Buku Besar Pembantu Piutang Usaha ( Accounts Receivable Subsidiary Ledger)

Buku besar pembantu piutang usaha terdiri atas rekening dan rincian transaksi untuk
setiap pelanggan. Transaksi yang di catat pada jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas
dibukukan pada rekening pelanggan yang sesuai pada buku besar pembantu.

Neraca Saldo Umur Piutang Usaha ( Aged Trial Balance of Account)

Laporan ini, yang biasanya disiapkan mingguan atau bulanan, meringkas seluruh
saldo pelanggan pada buku besar pembantu piutang usaha. Saldo pelanggan dilaporkan untuk
setiap kategori ( seperti kurang dari 30 hari, 30 60 hari, 60-90 hari, lebih dari 90
hari) berdasarkan jangka waktu dari tanggal faktur penjualan.

Nota Pembayaran (Remmitance Advice)

Dokumen ini biasanya di kirimkan bersamaan dengan tagihan kepada pelanggan dan
dikembalikan bersamaan dengan pembayaran pelanggan atas barang atau jasa. Nota
pembayaran terdiri dari informasi sehubungan dengan faktur mana yang di bayar oleh
pelanggan.

Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipt Journal)

Jurnal ini digunakan untuk mencatat penerimaan kas perusahaan. Jurnal penerimaan
kas terdiri dari kolom untuk mendebit kas, mengkredit piutang usaha, dan mengkredit akun
lain seperti penjualan barang sisa atau pendapatan bunga.

Memorendum Kredit ( Credit Memorendum)

Dokumen ini digunakan untuk mencatat kredit atas pengembalian barang pada rekening
pelanggan atau untuk mencatat potongan yang akan diberikan pelanggan.
Otorisasi Penghapusan (Write-off Authorization)

Dokumen ini mengotorisasi penghapusan piutang tak tertagih. Biasanya di proses di


mulai oleh departemen kredit, dengan persetujuan akhir pada bagian keuangan.

Pesanan Pesanan (Order Entry)

Fungsi pertama pada proses pendapatan adalah memasukkan pesanan penjualan baru
ke dalam system. Penjualan barang atau jasa harus konsisten dengan criteria otorisasi
manajemen sebelum di catat dalam proses pendapatan.

Otorisasi kredit (credit Authorization)

Fungsi otorisasi kredit adalah menetapkan apakah pelanggan memiliki kemampuan untuk
membayar barang atau jasa. Kelalaian untuk melaksanakan fungsi ini secara memadai dapat
menyebabkan kerugian piutang tak tertagih.

Pengiriman (Shipping)

Tanpa otorisasi yang pantas, barang seharusnya tidak dikirimkan atau jasa seharusnya
tidak diberikan.

Penagihan (Billing)

Tanggung jawab utama dari fungsi penagihan adalah memastikan bahwa seluruh barang yang
telah dikirimkan dan jasa yang telah diberikan di tagih dengan harga dan persyaratan yang
sudah di otorisasi. Pengendalian kunci di sini adalah bahwa memorandum kredit tidak akan
diterbitkan kecuali barang telah dikembalikan. Dokumen penerimaan juga harus diterbitkan
terelebih dahulu oleh departemen penerimaan yang menyatakan bahwa barang yang
dikembalikan telah diterima.

Penerimaan Kas ( Cash Receipts)

Fungsi penagihan harus memastikan bahwa seluruh penerimaan kas telah


diindentifikasi dengan pantas dan dengan segera di setor secara utuh ke Bank. Banyak
perusahaan menggunakan system lockbox, dimana pembayaran dari pelanggan di kirim
langsung ke bank entitas. Bank kemudian mengirimkan arsip transaksi penerimaan kas dan
nota pembayaran kepada entitas. Pada situasi di mana pembayaran dikirim langsung ke
entitas, cek harus disahkan oleh pihak yang memiliki otorisasi dan sebuah
preslisting atau daftar pengendalian dibuat. Seluruh cek harus disetorkan
secara harian.

Piutang Usaha ( Account Receivable)

Fungsi piutang usaha bertanggungjawab untuk memastikan bahwa seluruh tagihan,


penyesuaian, dan penerimaan kas telah di catat dengan benar pada catatan piutang pelanggan.

Buku Besar (General Ledger)


Tujuan utama dari fungsi buku besar sehubungan dengan proses pendapatan adalah
untuk memastikan bahwa seluruh pendapatan, penagihan dan piutang telah diakumulasikan,
diklasifikasikan, dan diringkas pada akun-akun yang tepat. Pemisahan Tugas Kunci
Salah-satu pengendalian yang terpenting dalam system akuntansi adalah pemisahan tugas
yang memadai. Oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam fungsi fungsi
pencatatan pesanan, kredit, pengiriman, atau penagihan tidak boleh memiliki akses ke catatan
piutang usaha, buku besar, atau kegiatan penerimaan kas.

C. Penentuan Risiko Bawaan

Pada saat memeriksa proses pendapatan, auditor harus memperrtimbangkan factor


risiko bawaan yang dapat mempengaruhi baik transaksi pendapatan maupun penerimaan kas
dan akun laporan keuangan yang dipengaruhi oleh kedua transaksi tersebut. Keempat factor
risiko bawaan yang dapat mempengaruhi proses pendapatan adalah sebagai berikut :

Faktor-faktor yang terkait dengan industry

Kompleksitas dan perdebatan atas persoalan pengakuan pendapatan

Kesulitan audit atas transaksi dan saldo akun

Salah saji yang terdeteksi dalam audit periode sebelumnya.

a. Faktor-faktor yang terkait dengan industry

Faktor-faktor seperti profitabilitas dan kesehatan industri di mana perusahaan


beroperasi, tingkat kompetensi dalam industri, dan tingkat perubahan teknologi industri
mempengaruhi potensi salah-saji dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, jika industri
mengalami penurunan permintaan atas produk, entitas dapat menghadapi penurunan volume
penjualan yang dapat menyebabkan kerugian operasi dan arus kas yang rendah. Sama halnya,
kompetisi dalam industri dapat mempengaruhi kebijakan penetapan harga entitas, persyaratan
kredit, dan garansi produk. Jika factor yang terkait dengan industri seperti di atas ada, maka
manajemen bisa terlibat dalam kegiatan yang menimbulkan salah saji.

b. Kompleksitas dan Perdebatan atas Persoalan Pengakuan Pendapatan

Bagi kebanyakan entitas, pengakuan pendapatan bukan merupakan masalah besar


karena pendapatan diakui pada saat produk dikirimkan atau jasa diberikan. Akan tetapi, pada
beberapa entitas pengakuan pendapatan dapat melibatkan perhitungan yang kompleks.
Sebagai contoh adalah pengakuan pendapatan atas perjanjian konstruksi jangka panjang,
perjanjian jasa jangka panjang, perjanjian sewa, dan penjualan cicilan. Dapat terjadi
perselisihan antara manajemen dan auditor kapan pendapatan, beban, dan keuntungan terkait
harus diakui. Dalam keadaan seperti ini, auditor harus menentukan risiko bahwa terdapat
salah saji material sebagai tinggi.

c. Kesulitan Audit atas transaksi dan saldo akun

Akun-akun yang sulit untuk diaudit dapat menjadi masalah risiko bawaan bagi
auditor. Di samping itu persoalan pengakuan pendapatan seperti yang telah dibahas
sebelumnya, penyisihan atas piutang tak tertagih dapat menjadi sulit untuk diaudit karena
subjektivitas dalam penetapan nilainya.

d. Salah-saji yang terdeteksi dalam audit periode sebelumnya.

Keberadaan salah saji dalam audit periode sebelumnya merupakan indicator yang baik
bahwa akan terdapat salah saji dalam audit periode berjalan.

BAB II.

AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

1. HAKIKAT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KASTujuan audit ini


adalah:

untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah
disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

Perkiraan-perkiraan utama yang terdapat pada siklus penjualan dan penerimaan kas :
penjualan, cadangan dan retur penjualan, beban piutang tak tertagih, potongan tunai
yang diambil, piutang dagang, penyisihan piutang tak tertagih, kas di bank.

1. FUNGSI BISNIS PADA SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN YANG


BERHUBUNGAN.
Fungsi bisnis pada siklus penjualan dan penerimaan kas terdiri dari :

Pemrosesan Pesanan Pelanggan


Merupakan awal dari siklus dan berupa penawaran untuk membeli barang dengan
ketentuan tertentu. Dokumen yang berhubungan :

Pesanan pelanggan (customer order),

Pesanan penjualan (sales order)

Persetujuan Penjualan Kredit

Praktek yang lemah menyebabkan piutang tak tertagih besar. Persetujuan penjualan kredit
ditandai oleh persetujuan untuk mengirim barang.
Pengiriman Barang

Nota pengiriman disiapkan saat penjualan dan dokumen pengiriman (bill of lading) dibuat
untuk keperluan penagihan atas pengiriman ke pelanggan. Dokumen yang berhubungan :

Dokumen pengiriman (shipping document)

Faktur penjualan (sales invoice)

Jurnal penjualan (sales journal)


Neraca saldo A/R

Laporan ikhtisar penjualan(summary sale report)

Laporan Bulanan ( Monthly Statement )

Berkas induk piutang dagang (A/R Master file)

Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas

Meliputi penerimaan, penyimpanan, dan pencatatan kas baik kas maupun berupa cek.
Pertimbangan utama adalah seluruh kas harus disetor ke bank dalam jumlah yanng benar
dengan tepat waktu dan dicatat ke berkas transaksi penerimaan kas yang digunakan untuk
membuat jurnal penerimaan kas dan memutakhirkan berkas induk piutang usaha.
Dokumen yang berhubungan :

Nota pembayaran (Remittance Advice)

Daftar awal penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas.

Pemrosesan dan Pencatatan Cadangan dan Retur Penjualan.

Dokumen yang berhubungan :

Kredit memo

Jurnal cadangan dan retur penjualan.

Penghapusan Piutang Tak Tertagih.

Jika perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih lagi, jumlah
tersebut harus dihapuskan dan sering terjadi setelah pelanggan pailit atau piutang dialihkan ke
agen penagihan. Formulir yang digunakan adalah uncollectible account authorization form
yaitu dokumen yang digunakan secara intern yang mengindikasikan adanya otorisasi untuk
menghapuskan piutang usaha. Penyisihan Piutang Ragu-ragu. Harus cukup untuk
mencerminkan bagian dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih
di masa depan.

1. METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN

Auditor membutuhkan kerangka dasar untuk memperkirakan risiko pengendalian


Auditor harus mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan kelemahan atas transaksi
pengendalian.Auditor menghubungkan pengendalian dan kelemahan dengan tujuan. Auditor
memperkirakan risiko pengendalian pada setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian
dan kelemahan untuk setiap tujuan Pengendalian kunci terdiri dari :
a) Pemisahan tugas yang memadai.

b) Otorisasi yang semestinya.

c) Dokumen/catatan yang memadai.

d) Dokumen yang prenumbered.

e) Pengiriman monthly statement.

f) Prosedur verifikasi intern.

Mengevaluasi Untung Rugi Pengujian atas Pengendalian.


Merancang Pengujian atas Pengendalian untuk Transaksi Penjualan.
Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan.
Bertujuan untuk :
Penjualan yang dicatat benar-benar ada.

Terdapat dua kemungkinan salah saji : penjualan dicatat untuk pengiriman yang tidak
pernah dilakukan dan pengiriman dilakukan ke pelanggan fiktif dan dicatat sebagai
penjualan.

Sifat pengujian tergantung sifat kelemahan Internal Control ; dengan menelusuri dari
jurnal ke dokumen dasar ( test of ommission ) Transaksi penjualan yang terjadi telah
dicatat.Dengan menelusuri dari dokumen dasar ke jurnal dimana dokumen sebagai direction
of test. Penjualan dicatat secara akurat. Kebenaran penilaian transaksi penjualan berkenaan
dengan pengiriman jumlah barang yang dipesan, kebenaran penagihan atas jumlah yang
dikirim dan kebenaran pencatatan jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi Penjualan
yang dicatat telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya.
Pengujian atas klasifikasi penjualan merupakan bagian pengujian penilaian.Penjualan dicatat
pada tanggal yang tepat.enjualan ditagih dan dicatat sesegera mungkin setelah terjadinya
pengiriman untuk mencegah hilangnya transaksi dari catatan tanpa sengaja dan untuk
menjamin bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai. Transaksi penjualan dicatat
dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar.

1. RETUR PENJUALAN DAN PENGURANGAN PENJUALAN

Perbedaan pengendalian salah saji dalam nota kredit dan penjualan berkaitan dengan :
Materialitas ; retur dan pengurangan harga penjualan sangat tidak material sehingga dapat
diabaikan dalam pelaksanaan audit. Tujuan ; penekanan pada pengujian keabsahan transaksi
yang dicatat sebagai cara untuk menemukan pengalihan kas dari penerimaan penagihan
piutang yang telah diterima dengan retur dan pengurangan harga fiktif.

1. PENGENDALIAN INTERN, PENGUJIAN PENGENDALIAN, & PENGUJIAN


SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Prosedur audit yang paling mungkin menyebabkan salah pengertian :


Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat.
Defalkasi kas yang paling sulit dideteksi : yang terjadi sebelum kas dicatat pada jurnal
penerimaan kas atau catatan kas yg lain.

Pencegahan : pengendalian yang tergantung pada bisnis masing-masing.


Menyiapkan Pembuktian atas Penerimaan Kas.

Digunakan jika IC lemah. Pengujian dilakukan dengan menjumlah penerimaan kas


yang dicatat dijurnal penerimaan kas pada periode tertentu dan direkonsiliasi dengan setoran
aktual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama. Prosedur ini digunakan untuk
membongkar :

penerimaan kas yang belum disetor pinjaman tidak dicatat

setoran yang tidak dicatat pinjaman bank yg langsung disetor ke R/K


Pengujian untuk menemukan lapping piutang

Lapping , merupakan fraud yang umum yaitu menangguhkan pencatatan penerimaan


piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas dan dicegah melalui pemisahan
fungsi.

Dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, tanggal dalam nota pembayaran


dengan jurnal penerimaan kas dan deposit slip.

1. PENGUJIAN AUDIT UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH

Pertimbangan utama auditor untuk memverifikasi penghapusan piutang tak tertagih


adalah keabsahan dan kepantasan otorisasi dengan perhatian utama : kemungkinan klien
untuk menutupi defalkasi dengan menghapus piutang yang telah ditagih. Prosedur yg lazim
adalah memeriksa persetujuan dari orang yang berwenang dan memeriksa korespondensi
dalam arsip klien yang mendukung ketidak kolektibilitasannya.

1. PENGENDALIAN INTERN TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI NERACA

Jika IC untuk golongan transaksi efektif dan pengujian substantif mendukung maka
kemungkinan salah saji L/K berkurang. Mungkin ada IC yang berkaitan secara langsung
dengan akun yang belum diidentifikasi sebagai bagian pengujian pengendalian atau pengujian
substantif atas transaksi.

Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas paling tidak berdampak pada 3 tujuan audit:
Realizable value. Penting karena kolektibilitas piutang sering merupakan pos utama L/K dan
merupakan masalah sejumlah kasus tentang tanggungjawab akuntan. Pengendalian yang
lazim : persetujuan kredit, penyiapan neraca saldo A/R secara periodik untuk ditelaah dan
ditindaklanjuti dan kebijaksanaan penghapusan piutang tak tertagih. Hak & Kewajiban.
Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten
Penyajian dan pengungkapan. Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten.

1. DAMPAK HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN TRANSAKSI

Bagian audit yang sangat dipengaruhi : saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak
tertagih, dan penyisihan piutang tak tertagih. Saat penyelesaian pengujian atas transaksi, perlu
untuk untuk menganalisa setiap pengecualian dari pengujian atas pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, untuk menentukan sebab dan dampak pengecualian tersebut
terhadap tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan, yang dapat mempengaruhi risiko
penemuan yang didukung sehingga mempengaruhi sisa pengujian substantif. Dampak
terbesar pengujian ini adalah terhadap konfirmasi A/R meliputi jenis, ukuran sampel dan saat
pengujian.

Anda mungkin juga menyukai