Anda di halaman 1dari 11

HUKUM PERBANKAN

AHMAD HAIDAR 145020301111036


FAIZ BAIHAQI
Pengertian Bank
Menurut Kasmir,SE.,MM,Pemasaran Bank (2005;8-9)
Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10


tahun 1998 bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Jenis Jenis Bank
Dilihat dari Segi Fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992
dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI. Nomor
10 Tahun 1998 maka jenis perbankan berdasarkan fungsinya
terdiri dari:

Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Bank yang melaksanakn kegiatan usaha secara konvensial atau
berdasarkan prinsip syariah.
Jenis Jenis Bank
Dilihat dari Segi Kepemilikannya
Bank Milik Pemerintah
Bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia,
sehingga seluruh keuntungan ini dimiliki oleh pemerintah pula

Bank Milik Swasta Nasional


Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Hal ini dapat
diketahui dari akte pendiriannya didirikan oleh swasta sepenuhnya, begitu pula dengan pembagian
keuntungannya swasta pula.

Bank Milik Koperasi


Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan
yang berbadan hukum koperasi.

Bank Milik Asing


Bank milik asing merupakan bank yang kepemilikannya 100% oleh pihak asing (luar negeri) di
Indonesia. Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta
asing atau pemerintah asing.

Bank Milik Campuran


Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh 2 belah pihak yaitu dalam
negeri dan luar negeri.
Jenis Jenis Bank
Dilihat dari Segi Status
Artinya, macam ini dilihat dari segi kemampuannya melayani
mayarakat, terutama bank umum. Pembagian macam ini
disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status
bank tersebut. Diantaranya :

Bank devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan
transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata
uang asing secara keseluruhan

Bank nondevisa
Bank nondevisa merupakan bank yang belum mempunyai izin
untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga
tidak dapat melaksanakan transaksi sperti halnya bank devisa.
Jenis Jenis Bank
Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
Bank yang berdasarkan konvensional
menetapkan bunga sebagai harga, untukproduk simpanan seperti giro,
tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya
(kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penetuan
harga ini dikenal dengan istilah spread based.
untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional (barat)
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau
persentase tertentu. System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee
based.

Bank yang berdasrkan Prinsip Syariah


pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabhah),
pembiayaan berdasrkan prinsip penyertaan modal (musharakah),
prinsip jual meli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah),
pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa modal (ijarah), dan
atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA
Sistem perbankan Indonesia adalah sebuah tata cara, aturan-
aturan dan pola bagai mana sebuah sektor perbankan (bank-
bank yang ada) menjalankan usahanya sesuai dengan
ketentuan atau sistem yang dibuat oleh pemerintah. Sistem
perbankan di Indonesia terbangun dengan kosep yang
dilandaskan pada sistem perekonomian yang ada. Indonesia
menetapkan sistem perekonomiannya sebagai sistem
ekonomi yang demokrasi sesuai dengan landasan negara
yaitu Pancasila. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Azas
Perbankan Indonesia, pada Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1992,
yang berbunyi : Perbankan Indonesia dalam menjalankan
Usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan prinsip
kehati-hatian.
PERAN BANK SENTRAL DI INDONESIA
Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter
antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar
terbuka.
Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja
lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan
kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme
pengawasan dan regulasi.
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran.
melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan.
Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last
resort (LoLR).
UNDANG UNDANG PERBANKAN DI INDONESIA

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008


Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah
Ikhtisar Undang-undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah

Undang-Undang No. 24 Tahun 1999


Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa
dan Sistem Nilai Tukar

Undang-Undang Tentang Perbankan


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 Tentang Perbankan
Sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

Undang-Undang Tentang Transfer Dana


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana
UNDANG UNDANG PERBANKAN DI INDONESIA

Undang-Undang Terkait
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
Undang-undang Republik Indonesia No.15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 25 tahun 2003
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana
Pencucian Uang
Undang-Undang No.24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara
Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara
Undang-Undang No.25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2002
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (
Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
Undang-Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan
UNDANG UNDANG PERBANKAN DI INDONESIA

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.3
tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.24
tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.3
tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.24
tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.4
tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.4
tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan

Anda mungkin juga menyukai