Anda di halaman 1dari 20

SUBJEK HUKUM

Fariz Achmad (135020307111035)


Achmad Taufiq R (135020307111068)
DEFINISI
Subjek hukum ialah suatu pihak yang
berdasarkan hukum telah mempunyai
hak/kewajiban/kekuasaan tertentu atas sesuatu
tertentu. Pada dasarnya subjek hukum dapat
dibedakan atas:
a. Orang
b. Badan hukum
CIRI - CIRI
1. Memiliki kekayaan yang menjalankan kegiatan
di dalam badan hukum
2. Memiliki hak dan kewajiban yang terpisah dari
orang yang menjalankan badan hukum
3. Terdaftar sebagai badan hukum
4. Cakap dalam melakukan perbuatan hukum
5. Memiliki akte notaris pada pendiriannya
MACAM-MACAM SUBJEK HUKUM
Manusia (Naturlife Person)
Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah
menjadi subyek hukum secara kodrati atau secara alami.
Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek
hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan
sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih
berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek
hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang
menghendakinya. Namun, ada beberapa golongan yang oleh
hukum dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap"
hukum. Maka dalam melakukan perbuatan-perbuatan
hukum mereka harus diwakili atau dibantu oleh orang lain.
Badan Hukum (Recht Person)
Badan hukum adalah suatu badan yang terdiri dari
kumpulan orang yang diberi status "persoon" oleh hukum
sehingga mempunyai hak dann kewajiban. Badan hukum
dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa
hak manusia. Seperti melakukan perjanjian, mempunyai
kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan
sebagainya. Perbedaan badan hukum dengan manusia
sebagai pembawa hak adalah badan hukum tidak dapat
melakukan perkawinan, tidak dapat diberi hukuman
penjara, tetapi badan hukum dimungkinkan dapat
dibubarkan.
Contoh Badan Hukum :
Perusahaan
Definisi:
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber
daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja
dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau
jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua
perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu
memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan
menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur,
perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan
bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi:
perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).
Undang-undang: No.40 Tahun 2007
Organ tubuh:
Pendirian:

1. Membuat akte perusahaan

2. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha

3. Mengurus NPWP perusahaan

4. Mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian


Perusahaan dari Departemen Hukum dan HAM

5. Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

6. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Pembubaran:
Pembubaran perseroan berdasarkan keputusan RUPS
diajukan oleh Direksi, Dewan Komisaris atau 1 (satu)
pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit
1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara. Keputusan RUPS tentang pembubaran
perseroan adalah sah apabila diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat dan/atau paling sedikit
dihadiri oleh (tiga perempat) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili
dalam RUPS dan disetujui paling sedikit (tiga
perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
Koperasi
Definisi:
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Undang-undang: No. 17 Tahun 2012
Organ tubuh:
Pendirian:
1. Rapat pembentukan

2. Pengajuan berkas pengesahan akta pendirian


koperasi

3. Peninjauan lapangan
Pembubaran:
1. Keputusan Rapat Anggota Rapat anggota selaku pemegang kekuasaan
tertinggi berhak membubarkan koperasi. Apabila rapat anggota telah
memutuskan untuk membubarkan koperasi, maka pengurus koperasi
atau kuasa rapat anggota memberitahukan secara tertulis keputusan
pembubaran koperasi tersebut kepada semua kreditor dan pemerintah,
dalam jangka waktu paling lama 14 hari sejak tanggal keputusan rapat
anggota pembubaran. Jika alasan pembubaran diterima oleh pemerintah
maka akan diumumkan pembubaran tersebut dalam berita negara RI.
Sejak tanggal pengumuman pembubaran dalam berita negara RI maka
status badan hukum koperasi yang bersangkutan hapus.
2. Keputusan Pemerintah Pemerintah dalam hal ini pejabat koperasi
berhak pula melakukan pembubaran koperasi. Pembubaran koperasi
yang dilakukan pemerintah berdasarkan alasan-alasan berikut ini:
a. Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undang-undang koperasi.
b. Kegiatan koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan,
berdasarkan keputusan pengadilan.
c. Kelangsungan hidup koperasi tidak dapat diharapkan lagi, misalnya koperasi
tersebut pailit.
Yayasan
Definisi:
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas
kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan dalam
mencapai tujuan tertentu dibidang social,
keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak
mempunyai anggota. Yayasan dapat mendirikan
badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan
maksud dan tujuan yayasan.
Undang-undang: N0. 16 Tahun 2001
Organ Tubuh:
Pendirian:
1. Merumuskan nama yayasan

2. Tentukan bidang apa yang akan digeluti oleh yayasan contoh: pendidikan, lingkungan, sosial,
keagamaan dll

3. Siapkan fotocopy KTP pendiri, nama pembina, ketua, sekretaris, bendahara, dan pengawas yayasan

4. Tentukan kekayaan awal yayasan

5. Datang ke notaris dengan membawa dokumen-dokumen berikut:


Nama Yayasan
Fotocopy KTP pendiri, Pembina, ketua, sekretaris, bendahara, dan pengawas
NPWP pendiri, Pembina, ketua, sekretaris, bendahara, dan pengawas

6. Notaris mengajukan nama yayasan yang di usulkan ke


Departmen Hukum dan HAM

7. Pendiri/pembina bersama-sama dengan ketua, sekretaris,


bendahara dan pengawas menandatangani AD dihadapan notaris

8. Notaris akan mengajukan Anggaran Dasar ke Departemen Hukum dan HAM untuk mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM
Pembubaran:
Pembubaran yayasan dapat dilakukan bila telah diputuskan
oleh Rapat Pembina, yaitu dihadiri oleh paling sedikit dari
jumlah Pembina dan disetujui oleh paling sedikit dari
Pembina yang hadir. Selanjutnya Pembina yayasan dapat
menunjuk seorang likuidator untuk membereskan kekayaan
yayasan. Pengurus dapat bertindak sebagai likuidator dalam
hal tidak ditunjuk seorang likuidator khusus. Pada dasarnya
tugas likuidator adalah memenuhi semua kewajiban
keuangan yayasan (membayar hutang dll) Jika semua
kewajiban telah dipenuhi dan masih ada asset tersisa, maka
asset tersebut dapat dijual oleh likuidator dengan terlebih
dulu mendapat kuasa dari Pembina.
STUDI KASUS
Status Hukum Anak Hasil Perkawinan Campur
Perkawinan campuran telah merambah hampir ke seluruh pelosok
Tanah Air dan semua kelas masyarakat. Globalisasi informasi, ekonomi,
pendidikan, dan transportasi telah menggugurkan stigma bahwa kawin
campur adalah perkawinan antara ekspatriat kaya dan orang Indonesia.
Menurut survey yang dilakukan oleh lembaga survey asing, jalur
perkenalan yang membawa pasangan berbeda kewarganegaraan
menikah antara lain adalah perkenalan melalui internet, kemudian
bekas teman kerja/bisnis, berkenalan saat berlibur, bekas teman
sekolah/kuliah, dan sahabat pena. Perkawinan campur juga banyak
terjadi pada tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja dari negara
lain. Dengan banyak terjadinya perkawinan campur di Indonesia sudah
seharusnya perlindungan hukum dalam perkawinan campuran ini
diakomodir dengan baik dalam perundang-undangan di indonesia.
Kesimpulan:
Anak adalah subjek hukum yang belum cakap
melakukan perbuatan hukum sendiri sehingga harus
dibantu oleh orang tua atau walinya yang memiliki
kecakapan. Pengaturan status hukum anak hasil
perkawinan campuran dalam UU Kewarganegaraan
yang baru, memberi pencerahan yang positif,
terutama dalam hubungan anak dengan ibunya,
karena UU baru ini mengizinkan kewarganegaraan
ganda terbatas untuk anak hasil perkawinan
campuran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai