Anda di halaman 1dari 8

Nama : MELINDA

NIM : A1011181016
Kelas : E (Reguler)
Makul : Hk. Perusahaan
Dosen : RACHMAWATI S.H, M.H

Jawaban UTS

1. Perusahaan adalah tempat di mana terjadinya kegiatan produksi sebuah


barang atau jasa. Dalam sebuah perusahaan, semua faktor produksi
berkumpul. Mulai dari tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan
kewirausahaan. Dalam definisi lainnya, perusahaan merupakan suatu
lembaga atau organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual
ke masyarakat dengan tujuan meraih laba atau keuntungan.

Definisi perusahaan juga bisa ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 3


Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Isinya mengemukakan
kalau perusahaan adalah suatu badan usaha di wilayah Negara kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang berdiri dan berjalan dengan tujan
menghasilkan laba.

Jadi, menurut saya, apa yang dilakukan Syukuri telah menjalankan


kegiatan perusahaan. Namun, jika berdasarkan UU, maka Syukuri tidak
menjalankan kegiatan perusahaan, karena tidak menjalankannya dengan
suatu badan hokum yang ada.

Akan tetapi, karena saya mahasiswa Fakultas Hukum, maka saya harus
mengambil jawaban dari kacamata anak hukum, bahwa kegiatan yang
Syukuri jalankan bukanlah sebuah perusahaan, namun hanya kegiatan
jual-beli tanpa badan hukum.

Kelebihan Perusahaan Perorangan adalah tidak perlu bagi hasil dengan


pihak lainnya.

Sedangkan kelemahan Perusahaan Perorangan adalah kurangnya di modal.

2. Pembantu pengusaha adalah setiap orang yang melakukan perbuatan


membantu pengusaha dalam menjalankan perusahaan dengan memperoleh
upah. ... Pemegang prokurasi adalah pemegang kuasa dari pengusaha
untuk mengelola 1 (satu) bagian besar/bidang tertentu dari perusahaan.

Klasifikasi Pembantu Perusahaan :

1. Pembantu dalam Lingkuangan Perusahaan

Pembantu dalam lingkungan perusahaan mempunyai hubungan kerja tetap


dan subordinatif dengan pengusaha dan bekerja dalam lingkungan
perusahaan itu. Mereka antara lain :

a. Pemegang prokurasi

Pemegang prokurasi adalah pemegang kuasa dari pengusaha untuk


mengelola 1 (satu) bagian besar/bidang tertentu dari perusahaan. Misalnya
produksi, pemasaran, administrasi, keuangan, sumber daya manusia,
perbekalan dan perlengkapan.

b. Pengurus filial

Pengurus filial adalah pemegang kuasa yang mewakili pengusaha


menjalankan perusahaan dengan mengelola 1 (satu) cabang perusahaan
yang meliputi daerah tertentu.

c. Pelayan toko

Pelayan toko adalah setiap orang yang memberikan pelayanan membantu


pengusaha di toko dalam menjalankan perusahaannya. Termasuk pelayan
toko yaitu penjual barang, pengepak barang, penyerah barang, pemegang
buku, dan penerima pembayaran (kasir). Pelayan toko berfungsi mewakili
pengusaha memberikan pelayanan di toko.

d. Pekerja keliling

Pekerja keliling adalah pembantu pengusaha yang bekerja keliling di luar


toko/kantor untuk memajukan perusahaan, dengan mempromosikan
barang dagangan atau membuat perjanjian antara pengusaha dan pihak
ketiga. Contoh Penjaja dari rumah ke rumah.

2. Pembantu luar Lingkungan Perusahaan

a. Mempunyai hubungan kerja tetap dan koordinatif dengan pengusaha,


termasuk jenis ini adalah agen perusahaan dan perusahaan perbankan.
b. Mempunyai hubungan kerja tidak tetap dan koordinatif dengan
pengusaha, termasuk jenis ini adalah makelar, komisioner, notaris, dan
pengacara.

Makelar merupakan perantara perdagangan (antara pembeli dan penjual);


orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli; orang atau
badan hukum yang berjual beli sekuritas atau barang untuk orang lain atas
dasar komisi.

Komisioner adalah istilah umum dalam organisasi/kelembagaan yang


merujuk kepada seseorang atau beberapa orang yang terpilih atau ditunjuk
untuk menjalankan satu bidang tugas dalam sebuah komisi.

3. Badan usaha baik dalam usaha skala kecil, menengah, dan besar sangat
penting untuk memiliki badan hukum. Badan hukum akan melindungi
badan usaha dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankan oleh
perusahaan tersebut. Ciri utama badan usaha yang berbadan hukum adalah
terdapat pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan badan usaha,
sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas harta perusahaan.

Tahap – Tahap Pendirian Perseroan Terbatas

1. Tahap Pengajuan Nama PT.

Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT (apakah


Nama PT tersebut sudah gunakan atau tidak?). Pengajuan nama
perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi
Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Adapun persyaratan yang
dibutuhkan sebagai berikut:

Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa;

Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (“KTP”) para


pendirinya dan para pengurus perusahaan;

Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (“KK”) pimpinan/pendiri PT

2. Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT

Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang


diseluruh wilayah negara Republik Indonesia untuk selanjutnya
mendapatkan pesetujuan dari Menteri Kemenkumham. Biasanya akte ini
berisi informasi tentang nama perusahaan, bergerak di bidang apa, nama
para pemilik modal, modal dasar, modal disetor, pengurus perusahaan
seperti siapa direktur utama, direktur, dan para komisaris

3. Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)

Surat ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan di mana perusahaan Anda
berada. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat keterangan yang
sama. Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan
salinan akte perusahaan Anda. Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah:
photocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir, Perjanjian
Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan di gedung
perkantoran, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur, Izin Mendirikan
Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung perkantoran.

4. Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Untuk mendapatkan NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan


dan surat keterangan domisili. Permohonan pendaftaran NPWP diajukan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili
PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi Direktur PT,
photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT
PMA), SKDP, dan akta pendirian PT.

5. Tahap pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri


Kemenkumham.

Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk


mendapatkan pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian).
Persyaratan yang dibutuhkan antara lain

6. Tahap Pengajuan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya.


Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan
domisili PT.

7. Tahap Pengajuan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas


Perindustrian dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan
domisili perusahaan.

8. Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).

Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah


mendapatkan pengesahan dari Menteri Kemenkumham, maka harus di
umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah diumumkan dalam
BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.

4. Firma adalah Badan Usaha yang mensyaratkan pendirian badan usahanya


didirikan oleh minimal 2 orang atau lebih”

Persekutuan Firma atau dikenal dengan Firma adalah salah satu badan
usaha yang ada di Indonesia.

Persekutuan perdata (burgerlijke maatschap) sebagaimana diatur dalam


Pasal 1618 KUH Perdata yaitu :

“suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri
untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan, dengan
maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya.”

Sama halnya dengan Persekutuan Perdata, firma juga termasuk badan


usaha tidak berbadan hukum.Menurut Pasal 16 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD), Firma adalah suatu perseroan yang didirikan
untuk melakukan suatu usaha di bawah suatu nama bersama. Sedangkan
menurut Prof. Subekti dalam bukunya yang berjudul Pokok-Pokok
Hukum Perdata.

Pendirian Persekutuan Perdata / Maatschap

Persekutuan mulai berlaku sejak saat perjanjian,jika dalam perjanjian tidak


ditentukan lain (Pasal 1624 KUH Perdata). Kesimpulannya adalah bahwa
pendirian persekutuan perdata bisa dilakukan secara lisan atau dibuat
secara tertulis. Hal ini dapat diketahui dari ketentuan persekutuan ada
sejak adanya perjanjian. Secara teoritis, perjanjian dapat dibuat secara
lisan ataupun tertulis. Perjanjian tertulis dapat dibuat di bawah tangan
atau dengan akta autentik, jadi dalam hal kapan berdirinya suatu
persekutuan sangat bergantung dari adanya kesepakatan di antara para
pendiri atau saat berdirinya ditentukan dalam anggaran dasar persekutuan.
Untuk kepastian hukum,baik bagi para pendiri maupun bagi pihak ketiga
yang akan berhubungan dengan persekutuan pada umumnya,persekutuan
perdata dibuat dengan akta autentik,dalam hal ini yaitu akta notaris.

Syarat-Syarat Mendirikan Firma

Untuk mendirikan Firma terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan


diantaranya syarat pendirian usaha. Syarat-syarat tersebut yakni :

1. didirikan oleh minimal 2 orang

2. Memiliki nama badan usaha untuk didaftarkan menjadi Firma

3. Memiliki badan pengurus dan anggota yang aktif

4. Memiliki tujuan usaha yang spesifik dan jelas

5. Terdapat domisili perusahaan

5. Pengertian Persekutuan Komanditer atau Commanditer Vennootschap


(CV) merupakan suatu badan usaha persekutuan yang dibentuk oleh
seorang atau lebih yang mempercayakan dana atau barang asetnya pada
seorang atau lebih yang menjalankan suatu perusahaan dan berperan
sebagai seorang pemimpin untuk meraih tujuan secara bersama-sama
dengan suatu tingkat keterlibatan yang berbeda pada tiap anggotanya.

Cara Mendirikan CV

CV sendiri sering didirikan oleh industri rumahan atau industri kecil yang
tidak memiliki banyak modal. Ini karena persyaratan untuk mendirikan
CV itu sederhana. Cara mendirikan CV diatur oleh Art. 16-35 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHD). Dapat dikatakan prosedur
pembuatan CV lebih mudah dan simpel dari pada PT, yaitu sebagai
berikut:

1. Menentukan Dua Pendiri CV

2. Menyiapkan Data Pendirian CV


3. Membuat Akta Pendirian Notaris

4. Penandatanganan oleh Para Pendiri CV

5. Mengurus SKDP

6. Mengurus NPWP

7. Mendaftar ke Pengadilan Negeri

8. Mengurus Ijin Usaha

9. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

10. Pengumuman Ikhtisar Resmi

11. Mengurus NIB OSS

Kelebihan Perusahaan CV

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh Anda jika Anda
memilih untuk membentuk perusahaan CV. Pertama, kemampuan
manajemen dalam perusahaan CV pastinya akan lebih besar. Kedua,
perusahaan CV akan lebih mudah dalam mendapatkan modal usaha,
karena pihak kreditur akan lebih mudah dalam mempercayai perusahaan
CV.

Ketiga, perusahaan CV juga akan lebih mudah dalam mendapatkan modal


karena badan usaha CV atau Persekutuan Komanditer ini sudah sangat
terkenal di Indonesia. Keempat, Perusahaan CV juga akan lebih mudah
untuk berkembang dan pengelolaannya pun bisa lebih baik, karena
manajemen yang ada akan diduduki oleh mereka yang sudah ahli atau
sudah dipercaya oleh sekutu lain.

Kelima, setiap risiko kegagalan yang terjadi saat menjalankan usaha akan
ditanggung bersama-sama dengan sekutu lainnya.

Kekurangan Perusahaan CV

Perusahaan yang dibentuk dengan dasar Persekutuan Komanditer atau CV


juga memiliki kekurangan tertentu. Pertama, setiap anggota aktif yang
ada pada perusahaan CV mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.
Kedua, tidak menentunya kelangsungan hidup pada perusahaan CV.
Ketiga, sulitnya menarik modal atau dana yang sudah disetorkan.
Terakhir, rentan terjadi konflik antar tiap pemodal.

Perbedaan PT dan CV adalah pada pengurusan. Pengurusan PT dilakukan


oleh direksi yang dipilih berdasarkan RUPS. Sementara pemegang saham
tidak berwenang untuk mengelola mengurus PT, kecuali jika pemegang
saham perusahaan tersebut memang ditunjuk RUPS sebagai anggota
direksi.

Anda mungkin juga menyukai