Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada juga yang
tidak terdaftar. Untuk perusahaan yang terdaftar di pemerintah, perusahaan itu
akan memiliki badan usaha untuk perusahaanya. Setiap badan usaha
mempunyai pengertian yang berbeda pula. Badan usaha ini berdiri sesuai
dengan jenis-jenis usahanya.
Bentuk Usaha
Bentuk usaha adalah organisasi usaha atau badan usaha yang
menjadi wadah penggerak setiap jenis usaha. Bentuk usaha atau
bentuk hukum perusahaan dapat berupa perusahaan perseorangan,
persekutuan dan badan hukum yang didirikan, bekerja dan
berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia. Bentuk usaha ini
dalam bahasa inggris disebut company atau corporation.
Jenis Usaha
Jenis usaha merupakan kegiatan dalam bidang perekonomian yang
mencakup perindustrian, perdagangan, jasa, pembiayaan yang
dijalankan oleh badan usaha secara terus-menerus. Jenis usaha
dalam bahasa inggris disebut business.
Selain kedua unsur pokok tersebut, unsur unsur yang melekat pada suatu
perusahaan menurut Muhammad (2002 : 10-12) adalah sebagai berikut :
Badan Usaha
Badan usaha yang menjalankan kegiatan dalam bidang
perekonomian mempunyai bentuk hukum tertentu, seperti
perusahaan dagang (PD), firma (Fa), persekutuan komanditer
(CV), perseroan terbatas (PT), perusahaan umum (Perum),
perusahaan perseroan (Persero) dan koperasi.
Kegiatan dalam Bidang Perekonomian
Setiap perusahaan menjalankan kegiatan usahanya dalam berbagai
bidang yang meliputi : bidang perindustrian, perdagangan, jasa dan
pembiayaan (financing).
Terus-menerus (Going Concern)
Kegiatan perusahaan harus dilakukan secara terus-menerus artinya
kegiatan perusahaan harus dijadikan sebagai mata pencaharian dan
bukan kegiatan yang bersifat insidental (pekerjaan sambilan).
Bersifat Tetap
Bersifat tetap artinya kegiatan itu tidak berubah atau tidak berganti
dalam waktu singkat. Apabila terjadi pergantian kegiatan usaha,
maka pergantian kegiatan usaha tersebut terjadi dalam jangka
waktu yang lama. Jangka waktu pendirian usaha , maka pergantian
kegiatan usaha tersebut dtentukan dalam akta pendirian perusahaan
atau surat izin usaha, misalnya 5 (lima) tahun, 10 (sepuluh) tahun,
atau 20 (dua puluh) tahun.
Terang-terangan
Artinya ditujukan dan diketahui oleh umum, bebas berhubungan
dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah
berdasarkan undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat
diketahui dari akta pendirian perusahaan, suat izin usaha, surat izin
tempat usaha dan akta pendaftaran perusahaan.
Keuntungan atau Laba
Salah satu unsur perusahaan yang terpenting adalah bahwa
perusahaan didirkan untuk memperoleh keuntungan (profit). Profit
menunjukan nilai lebih (hasil) yang diperoleh dari modal yang
diusahakan yaitu berupa selisih dari total pendapatan (total
revenues) yang melebihi total biaya (total cost).
Pembukuan
Sebuah perusahaan harus juga melakukan pencatatan tentang hak
dan kewajiban yang berhubungan dengan aktivitas usaha
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan swasta yang
didirikan oleh perseorangan atau seorang pengusaha. Pendirian
perusahaan perseorangan tidak memerlukan perjanjian karena hanya
didirikan oleh satu orang pengusaha saja. Perusahaan perseorangan dapat
dibagi ke dalam dua kelompok yaitu :
Usaha Perseorangan Berizin
Usaha perseorangan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
perusahaan perseorangan yang memiliki izin operasional dari
departemen teknis. Misalnya apabila perusahaan perseorangan
bergerak dalam bidang perdagangn, maka perusahaan tersebut
dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan
(TDUP) maupun Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Usaha Perseorangan Yang Tidak Berizin
Usaha perseorangan yang tidak memiliki izin ini misalnya usaha
perseorangan yang dilakukan para pedagangan kaki lima, toko
barang kelontong, pedagang eceran kecil dan lain sebagainya.
f. Persero
Persero adalah perusahaan negara (BUMN) yang berbentuk
perseroan terbatas (PT) di mana modal usaha negara dalam bentuk
perseroan dapat mempunyai dua kemungkinan : (1) Seluruh modal
persero dimiliki oleh negara; (2) Sebagian modal persero (paling
sedikit 51 %) dimilki oleh negara dan sebagian modal lainnya
dimiliki oleh swasta.
Maksud dan tujuan pendirian persero adalah : (1)
Menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat baik di pasar dalam negeri ataupun internasional; (2)
Memupuk keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Perusahaan negara yang termasuk ke dalam kategori persero
misalnya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di mana dalam
melakukan kegiatan usahanya PLN dibebani target untuk mencapai
profit selain bersifat melayani kebutuhan publik akan tenaga listrik.
g. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah perusahaan-perusahaan yang didirikan
oleh pemerintah daerah (badan usaha milik daerah – BUMD) baik
pemerintah daerah tingkat I (Provinsi) ataupun pemerintah daerah
tingkat II (kabupaten dan kotamadya). Perusahaan daerah diatur
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan
Daerah dan modal perusahaan daerah seluruhnya atau sebagian
berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
Perusahaan daerah didirkan dengan tujuan untuk turut serta
melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan
ekonomi nasional pada umumnya guna memenuhi kebutuhan
rakyat dengan mengutamakan industrialisasi, ketenteraman, dan
kesenangan kerja dalam perusahaan. Termasuk kedalam kelompok
perusahaan Daerah ini misalnya Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).
3. Perusahaan Non Berbadan Hukum
a. Firma
Firma adalah persekutuan perdata yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama. Persekutuan
perdata adalah perjanjian dengan nama 2 (dua) orang atau lebih
mengikatkan diri untuk menyetorkan sesuatu kepada persekutuan
dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Firma
harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di hadapan
notaris. Akta pendirian firma harus didaftarkan di Kepanitiaan
Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan firma yang bersangkutan.
Firma bukan merupakan perusahaan yang berbadan hukum
karena alasan-alasan sebagain berikut : (1) Tidak ada pemisahan
harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu,
setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
Maksudnya, bahwa masing-masing sekutu bertanggung jawab atas
perikatan yang telah dibuatnya sendiri dan perikatan yang dibuat
oleh sekutu lainnya, dan yang ke (2) Tidak ada keharusan
pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Perusahaan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennotschap – cv) adalah
firma yang mempunyai 1 (satu) atau beberapa orang sekutu
komanditer. Persekutuan komanditer mempunyai 2 (dua) macam
sekutu, yaitu sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu
komplementer (complementary partner), adalah sekutu aktif yang
menjadi pengurus persekutuan. Pada sebuah CV, hanya sekutu
komplementer yang b melakukan hubungan hukum dengan pihak
ketiga. Selain itu menurut Pasal 18 KUH Dagang, sekutu
komplementer memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
terhadap kerugian ysng diderita CV. Artinya,apabila kekayaan CV
tidak dapat memenuhi kewajiban yang timbul akibat kerugian,
maka kekayaan pribadi sekutu komplementer dapat digunakan
untuk menutupi kewajiban tersebut. Sekutu komanditer (silent
partner) adalah sekutu yang hanya menyerahkan uang, barang atau
tenaga sebagai pemasukan pada persekutuan dan tidak turut
campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan. Sekutu
komanditer merupakan sekutu pasif yang tidak ikut mengurus
persekutuan. Kewajiban sekutu komanditer hanya sebatas jumlah
setoran modal yang dimasukkan kedalam CV dan apabila CV
mengalami kerugian, maka kekayaan pribadi sekutu komanditer
tidak dapat digunakan untuk menutupi kewajiban kepada pihak
ketiga.
Adapun beberapa contoh CV yang ada di Indonesia berdasarkan
kelompok bisnisnya yaitu :
Teknologi : CV Global Solusindo Teknologi, CV Adisatya IT
Consultant, CV Bahtera Buana.
Makanan : CV Saffa Jaya, CV Sumber Karya, CV Catering Ibu
Surabaya.
Fabrika Mesin : CV Industri Kreatif Madiun, CV Bintang
Permata.
Pertanian : CV Bumi Makmur, CV Agrindo Farm and Food.
Perdagangan : CV Galuh Candra Kirana, CV Senandung Ibu
Pertiwi.