keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Pengertian perusahaan disini tidak mempersoalkan tentang perusahaan sebagai badan usaha, namun justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan usaha. • Pemerintah Belanda pada waktu membacakan rencana undang-undang WvK di muka parlemen, menerangkan bahwa Perusahaan ialah keseluruhan dari perbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus, dalam kedudukan tertentu, dengan terang-terangan dan untuk mencari keuntungan (laba). Rumusan pengertian perusahaan yang diberikan oleh pemerintah Belanda ini amat luas, sebab pekerjaanpun masuk di dalamnya. • Menurut Polak, Perusahaan dari sudut komersil artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. Yang dimaksud dengan Laba adalah tujuan utama dari setiap perusahaan, jika tidak demikian berarti bukan perusahaan dan tidak mempersoalkan perusahaan sebagai badan usaha. • Usaha adalah setiap tindakan, kegiatan atau perbuatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan (laba). • Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan. • Dengan demikian pengertian perusahaan seperti yang diungkapkan di atas menurut undang-undang meliputi bentuk usaha (company) dan sekaligus juga sebagai jenis usaha (business). • Jadi dapat disimpulkan bahwa, Perusahaan adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan di dalam bidang perekonomian (keuangan, industri dan perdagangan), yang dilakukan secara terus-menerus atau teratur, dengan terang- terangan dan dengan tujuan memperoleh keuntungan (laba). • Badan usaha yang dimaksud dapat dijalankan oleh perorangan, persekutuan atau badan hukum. Disamping itu berdasarkan undang-undang No.8 tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan, setiap perusahaan diwajibkan untuk membuat catatan keuangan yang disimpan selama 10 tahun terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan yang bersangkutan. • Dari rumusan di atas perlu kita perhatikan rumusan perusahaan yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan sebagai berikut, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah RI untuk tujuan mencari keuntungan dan atau laba ( Pasal 1 b Undang – Undang No 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan). • 2. Unsur-Unsur Perusahaan • Rumusan di atas tentunya dapat kita ketahui bahwa pengertian dari suatu perusahaan terdapat beberapa unsur yang terdapat di dalamnya antara lain:
a. Bentuk Badan Usaha
• Badan usaha yang menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perekonomian itu secara hukum harus mempunyai bentuk hukum tertentu seperti, organisasi atau Perusahaan Dagang (PD), Persekutuan Perdata(Firma), Persejutuan Komanditer(CV), Perseroan Terbatas(PT), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan perseroan(Persero), dan Koperasi. Bentuk usaha seperti ini dapat diketahui melalui akta pendirian perusahaan yang dibuat di muka notaris, kecuali koperasi dimana akta pendiriannya dibuat oleh para pendiri dan untuk mendapat status badan hukumnya hanya disahkan oleh Pejabat Koperasi. Kalau tidakberbentuk badan usaha seperti yang telah diuraikan di atas berarti bukan perusahaan tetapi hanya suatu pekerjaan. b. Jenis usaha • Secara ekonomi jenis setiap usaha dalam kegiatan perusahaan hanya meliputi bidang perindustrian meliputi kegiatan eksplorasi dan pengeboran minyak, barang kerajinan, usaha perkayuan, makanan dalam kaleng, obat-obatan, kendaraan bermotor, percetakan dan penerbitan, rekaman dan perfilman. Bidang perdagangan yang meliputi kegiatan jual beli, ekspor impor, swalayan, restoran, bursa efek, valuta asing. Bidang jasa meliputi kegiatan usaha transportasi, perbankan, konveksi, kecantikan, konsultasi, dan perasuransian. Dalam bidang ekonomi (Perdagangan, Pelayanan/jasa atau Industri). c. Terus menerus (tidak insidentil). • Setiap kegiatan dalam bidang perekonomian itu dilakukan secara terus menerus, artinya sebagai suatu bentuk kegiatan usaha yang dilakukan sebagai mata pencaharian dan bukan sebagai pekerjaan sambilan sehingga tidak bersifat insidentil. d.Terang–terangan • Terang-teragan ini dimaksudkan terhadap legalitas dari kegiatan perusahaan yang harus diketahui oleh umum, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian perusahaan, surat izin perusahaan, surat izin tempat usaha, akta pendaftaran perusahaan, nama dan merek perusahaan dan penempatan atau diumumkan serta di undangkan dalam tambahan berita negara. e. Keuntungan (tujuan utama perusahaan ). • Keuntungan dalam setiap kegiatan usaha merupakan hal yang selalu ada, karena keuntungan ini merupakan nilai lebih (hasil) yang diperoleh dari modal yang diusahakan sebagai bentuk perusahaan yang menjalankan kegiatan. Dengan modal inilah perusahaan yang menjalankan kegiatan dapat memperoleh keuntungan dan atau laba sebagai tujuan utama perusahaan. f. Pembukuan • Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (1) Undang-undang Nomor. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan, setiap perusahaan wajib membuat catatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam Pasal 5 ditentukan, catatan terdiri dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal transaksi harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal- hal lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan. Tujuan dari pembukuan ini adalah untuk mengetahui keuntungan perusahaan sebagai dasar perhitungan pajak bagi perusahaan. Di samping itu pembukuan perusahaan juga ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan dari perusahaan. 3. Bentuk Hukum Perusahaan Pembiayaan a. Perseroan TerbatasSebagai Badan Hukum • Perseroan terbatas sudah lama ada di Indonesia. Sejak diberlakukan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHDagang) di Indonesia pada tahun 1848, dasar-dasar yuridis yang modern sudah ada, yaitu Pasal 36 sampai dengan Pasal 56 KUHDagang. Sejak itu, banyak perseroan terbatas didirikan di Indonesia, yang pada saat itu dikenal dengan istilah naamloze vennootschap yang disingkat NV. • pengaturan hukum perseroan di Indonesia, sehingga sejak tanggal 16 Agustus 2007 berlakulah Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan undang-undang perseroan terbatas sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995. • Istilah Perseroan Terbatas (PT) yang digunakan dewasa ini dulunya dikenal dengan istilah naamloze vennootschap yang disingkat NV. Istilah perseroan terbatas telah menjadi baku di dalam masyarakat bahkan juga dibakukan di dalam berbagai peraturan perundang-undangan seperti di dalam Undang-Undang Tentang Perseroan Terbatas dan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut Undang-Undang Tentang Pasar Modal) . • Istilah perseroan terbatas terdiri dari dua kata, yaitu perseroan dan terbatas. Perseroan merujuk kepada modal perseroan terbatas yang terdiri dari sero-sero atau saham- saham. Sedangkan kata terbatas merujuk kepada tanggung jawab pemegang saham yang luasnya hanya terbatas pada nilai nominal semua saham yang dimilikinya. • Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Tentang Perseroan Terbatas, yang menyebutkan bahwa: Perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. • Unsur-unsur yang melekat pada perseroan terbatas, yaitu: 1. Perseroan terbatas adalah badan hukum; 2. Perseroan terbatas adalah persekutuan modal; 3. Didirikan berdasarkan perjanjian; 4. Melakukan kegiatan usaha; 5. Modalnya terdiri dari saham-saham; 6. Memenuhi syarat undang-undang (syarat yang dimulai dari pendirian, operasional dan berakhirnya perusahaan). • Badan hukum adalah suatu badan yang dapat memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban untuk melakukan suatu perbuatan seperti manusia, memiliki kekayaan sendiri dan digugat dan menggugat di depan pengadilan. Badan hukum merupakan rekayasa manusia untuk membentuk suatu badan yang memiliki status, kedudukan, kewenangan yang sama seperti manusia, karena itu badan ini disebut sebagai artificial person. • Di dalam hukum, istilah person (orang) mencakup makhluk pribadi, yaitu manusia (natuurlijk person) dan badan hukum (persona moralis, legal person, legal entity, rechtspersoon). Keduanya adalah subjek hukum, sehingga keduanya adalah penyandang hak dan kewajiban hukum. • Oleh karena badan hukum adalah subjek, maka ia merupakan badan yang independen atau mandiri dari pendiri, anggota, atau penanam modal badan tersebut. Badan ini dapat melakukan kegiatan bisnis atas nama dirinya sendiri seperti manusia. Bisnis yang dijalankan, kekayaan yang dikuasai, kontrak yang dibuat semua atas nama badan itu sendiri. Badan ini seperti halnya manusia memiliki kewajiban-kewajiban hukum, seperti membayar pajak dan mengajukan izin kegiatan bisnis atas nama dirinya sendiri. b. Koperasi Sebagai Badan Hukum • Bentuk-bentuk kegiatan usaha dapat dikelompokan ke dalam beberapa sektor. Pada umumnya hanya terdapat dua sektor usaha yaitu usaha yang diselenggarakan oleh swasta dan yang diusahakan oleh pemerintah. Koperasi pada umumnya dikelompokan dalam usaha swasta. Indonesia mengelompokan kegiatan usaha dalam tiga sektor yaitu usaha swasta, usaha pemerintah dan Koperasi. • Koperasi berasal dari bahasa Inggris yakni co-operation yang berarti usaha bersama. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perserorangan atau badan hukum Koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. • Dasar hukum Koperasi di Indonesia adalah Pasal 33 UUD dan UU Perkoperasian. Pasal 1 UU Perkoperasian mendefinisikan Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. • B. Gambaran Umum Kegiatan Perusahaan Pembiayaan di Indonesia • Lembaga keuangan sebagai pendorong dan penunjangpertumbuhan ekonomi terus tumbuh dan berkembang menjadi pilar perekonomian Indonesia. Di Indonesia, terdapat banyak lembaga keuangan baik yang depository taking maupun non depository taking seperti perbankan, asuransi, dana pensiun, Perusahaan Pembiayaan dan lain-lain. Salah satuindikator pentingnya industri keuangan bagi pertumbuhan ekonomi adalah besar total aset lembaga keuangan dibanding Produk Domestik Bruto Indonesia (besarnya industri dalam suatu perekonomian). Perusahaan Pembiayaan sebagai penggerak sektor riil dan sektor keuangan dengan melakukan kegiatan pembiayaan (multifinance) turut berperan aktif dalam perekonomian Indonesia sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya aset Perusahaan Pembiayaan dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto. • Dasar hukum Koperasi di Indonesia adalah Pasal 33 UUD dan UU Perkoperasian. Pasal 1 UU Perkoperasian mendefinisikan Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya