Anda di halaman 1dari 30

1.

Perusahaan
2. Perusahaan Perorangan
3. Perusahaan Persekutuan
4.Perseroan Terbatas
5.BUMN
6. Koperasi
Perusahaan
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan
produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi barang dan jasa. Ada perusahaan
yang terdaftar di pemerintah dan ada pula
yang tidak, bagi perusahaan yang terdaftar di
pemerintah, mereka mempunyai badan usaha
untuk perusahaannnya
Menurut Molengraaff:
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara terus menerus untu kmemperoleh penghasilan,
bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan,
menyerahkan atau mengadakan perjanjia-perjanjian
perdagangan.

Pengertian perusahaan disini tidak mempersoalkan tentang


perusahaan sebagaibadan usaha, namun justru perusahaan
sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan
usaha.
Pemerintah Belanda dalam rencana Undang-Undang
Wvk (Dagang):
Perusahan ialah keseluruhan dari perbuatan yang
dilakukan secara tidak terputus-putus, dalam
kedudukan tertentu, dengan terang-terangan untuk
mencari keuntungan (laba)

Rumusan pengertian perusahaan yang diberikan


pemerintah Belanda ini amat luas, sebab
pekerjaanpun belum masuk di dalamnya.
Polak:
Perusahaan dari sudut komersial artinya baru
dikatakan perusahaan apabila diperlukan
perhitungan laba rugi yang dapat diperkirakan
dan dicatat dalam pembukuan.
Yang dimaksud dengan laba adalah tujuan utama
dari setiap perusahaan, jika tidak demikian
berarti bukan perusahaan dan tidak
mempersoalkan perusahaan sebagai badan usaha
• Usaha adalah tindakan kegiatan atau perbuatan apapun
dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap
pengusaha untuk memperoleh keuntungan (laba)
• Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau
badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan
• Perusahaan adalah badan usaha yang menjalankan
kegiatan di dalam bidang perekonomian (keuangan,
industri dan perdagangan( yang dilakukan secara terus
menerus atau teratur dengan terang terangan dan
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba)
• Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan
secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang-
perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau
bukan badan, yang didirkan dan berkedudukan dalam wilayah NRI
• (Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen
Perusahaan)
• Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan,
bekerja serta berkedudukan dalam wilayah RI untuk tujuan mencari
keuntungan dan atau laba (Pasal 1 b Undang-Undang No. 3 Tahun
1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan)
Perusahaan:
1. Bentuk Usaha
2. Bersifat tetap/terus-menerus
3. Bertujuan memperoleh keuntungan/Laba
4. Didirikan dan berkedudukan di Indonesia
5. Dilaksanakan oleh perseorangan/badan usaha

Perusahaan terbagi 2:
6. Perusahaan Perseorangan
7. Badan Usaha
Perusahaan terbagi 2:
1. Perusahaan Perseorangan
2. Badan Usaha terbagi 2:
a. Non Badan Hukum : - Persekutuan Perdata
- Firma
- CV (komanditer)
b. Badan Hukum : i. Milik Swasta
- PT (Perseroan Terbatas) - Koperasi
ii. BUMN
- Perusahaan Umum (Perum)
- Perusahaan Jawatan (Perjan)
- Perusahaan Perseroan (Persero)
Status “badan hukum”sebuah badan usaha
diperoleh setelah mendapat pengesahan dari
kementrian Hukum & HAM kosekuensinya dia
dipandang punya subjek hukum sendiri, tanggung
jawabnya pemilik usaha terbatas pada modal yang
Dimasukkannya. Sedangkan badan usaha non badan hukum tidak perlu dapat
pengesahan dari Kemenkumham dan tanggung jawabnya tidak terbatas pada modal
yang dimasukkannya tapi juga meliputi kekayaan pribadi si pemilik usahanya

Yang paling sederhana adalah persekutuan perdata,


Karena ikatan2 para pemilik usaha yang biasanya disebutkan
Sekutu karena masing-masing bertindak sendiri diluar
persekutuan.

Firma juga sama tapi persekutuan perdata yang lebih khusus, karena ikatan 2
para pemilik2(sekutunya) tanggung renteng.. Menanggung secara bersama2
CV (komanditer) adalah firma yang lebih khusus karena ada sekutu
aktif dan sekutu pasif, sekutu aktif
menjalankan secara aktif, sedangkan sekutu pasif hanya meletakkan
modal dan tidak secara aktif
menjalankan CV. Sekutu aktif tanggung jawab sampe kekayaan pribadi
sedangkan yang sekutu pasif
tanggung jawabnya terbatas modal yang dimasukkan dalam perusaahaan

Persekutuan perdata, perjanjian bisa dibuat


dibawah tangan

CV dan Firma pada umumnya berdasarkan akta


notaris
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseroangan adalah jenis badan usaha
yang dimiliki oleh satu orang. Pemilik jenis usaha ini
tidak hanya mengambil keuntungannya sendiri tetapi juga
bertanggung jawab penuh apabila mengalami kerugian.

Perusahaan perseorangan ini memiliki sistem informasi manajemen yang


bebas dan tidak ada intervensi atau campur tangan dari pihak lain secara
langsung, contohnya Pemerintah.

Perusahaan perseorangan biasanya dioperasikan dengan alat produksi dan


teknologi yang cukup sederhana. Selain itu, modal yang dibutuhkan dalam
proses produksi cukup kecil sehingga jumlah produk yang dihasilkan sedikit.
Bahkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tidak banyak.
• Karena perusahaan dikelola dan diawasi oleh
satu orang saja, pemiliki atau pengelola usaha
tersebut akan memperoleh seluruh
keuntungan perusahaannya tanpa perlu
membagikannya kepada orang lain.
• Nmun, kekurangannya adalah pemilik
perusahaan perseorangan mau tidak mau
harus menanggung seluruh risiko yang akan
muncul dalam kegiatan usahanya.
• Ciri-ciri perusahaan perseorangan
Suatu perusahaan dikatakan sebagai perusahaan
Perseorangan apabila memiliki karakter atau ciri-
ciri tertentu. Ciri perusahaan perseorangan,
antara lain:
1. Proses pembentukannya cukup mudah
2. Pemilik perusahaan adalah perseorangan
3. Modal tidak terlalu besar dan melibatkan aset pribadi
4. Sistem atau cara mengelolanya cukup sederhana
5. Tugas serta tanggung jawabnya tidak terbatas
6. Keberlanjutan usaha tergantung pada pemiliknya
7. Nilai tambah atau nilai penjualannya relatif kecil
8. Perusahaan perseorangan bisa ditransfer kapan saja.
• Jenis perusahaan perseorangan
1. Perusahaan perseorangan Berlisensi
Perusahaan perseorangan berlisesnsi
merupakan jenis perusahaan perseorangan yang
memiliki izin dari pihak berwenang untuk bisa
beroperasi.

Perusahaan yang sudah berlisensi biasanya memiliki


sertifikat pendaftaran bisnis, Surat, Izin Usaha
Perdagangan. Izin tempat usaha, NPWP dsb
2. Perusahaan Perseorangan tanpa izin

Perusahaan perorangan tanpa izin adalah jenis


perusahaan perseorangan yang tidak atau
belum mempunyai izin dari pihak berwenang
Contohnya: kios pinggir jalan, pedagang kaki
lima, dsb
• Contoh Perusahaan Perorangan
1. Usaha Pertanian
Biasanya banyak berada di daerah pedesaan.
Usaha ini memiliki modal terbatas karena
biasanya petani mengolah lahan pertaniannya
sendiri dan hasul dari pertanian akan dijual
kembali untuk mengembalikan modal. Agar proses
usaha seperti ini dapat berjalan dengan lancar,
kamu perlu menguasai ilmu manajemen serta
ekonomi yang dapat digunalan sebagai analis

Untuk melakukannya pun sebenarnya tidak terlalu sulit dan tidak memerlukan
keahlian khusus. Bahkan bisa menggunakan lahan yang terbatas untuk menghasilkan
sayur mayur. Kamu juga bisa menjadikan usaha pertanian ini sebagai pekerjaan
sampingan untuk penghasilan tambahan.
Contoh-contoh perusahaan perseorangan di
Bidang pertanian:
1. Budidaya tanaman hias
2. Usaha tanaman hidroponik
3. Jual beli bibit tanaman
4. Produksi pupuk tanaman
5. Usaha Tanaman Rempah
6. Jual sayur dan buah organik

Contoh-contoh perusahaan perseorangan industri kecil


7. Kerajinan tanah liat
8. Kerjainan kayu industri rumah tangga
9. Anyaman
10.Mainan
11.Souvenir pernikahan
Contoh-contoh perusahaan perseorangan di
Bidang pertanian Perdagangan
1. Pengecer,
2. Penjualan agen
3. Dropshipping atau reseller

Contoh-contoh perusahaan perseorangan di


Bidang pengadaan jasa:
4. Desain Grafis
5. Youtuber
6. Penulis Freelance

Umumnya UMKM
Perusahaan Persekutuan
• Perusahaan persekutuan adalah gabungan antara dua
perusahaan yang memiliki tujuan sama. Bentuk dari Badan
persekutuan relatif beragam bergantung pada keterlibatan
pemilik modal, jumlah modal yang diserahkan dan peran
pemilik modal dalam dalam pengoprasian usahanya.
• Beberapa ciri-ciri dari perusahaan persekutuan adalah:
1. Hak Kepemilikan bersama, bentuk kepemilikan atas
perusahaan dipunyai secara bersama dan bukan individu.
Dimana setiap orang yang menanamkan ekuitas ke perusahaan
tersebut, akan mempunyai hak yang sama. Semua orang
memiliki hak penuh untuk mengembangkan usaha tersebut
2. Modal milik bersama, perusahaan yang dibentuk dengan kesepakatan
bersama, jika salah satu dari pendirinya keluar dari perusahaan, maka
usaha itu harus dibubarkan, mengingat perusahaan itu dibentuk
dengan atas nama bersama, bukan perseorangan.
3. Tanggung jawab tidak terbatas, tiap tiap penanam modal akan
mempunyai hak dan kewajiban sama. Besarnya kewajiban tergantung
pada bentuk perusahaan yang didirikan, pun demikian dengan
keterlibatan individu dalam perusahaan itu.
4. Besarnya keuntungan tergantung kesepakatan, proporsi pembagian
imbal hasil akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang sudah
dibuat di awal pendirian perusahaan. Dimana dalam kesepakatan
tersebut juga akan mencantumkan peran masing-masing pihak dalam
operasional perusahaan.
• Bentuk perusahaan persekutuan:
1. Persekutuan Perusahaan persekutuan ini
dibangun oleh beberapa orang yang fokus bisnisnya di bidang perdagangan,
yakni penjualan, perdagangan, yakni penjualan, perdagangan dan pemasaran.
Dalam hal ini, persekutuan perdagangan sangat membutuhkan marketing.
2. Persekutuan Jasa
Karena berfokus pada industri jasa, maka operasional perusahaan tidak lepas
dari skill seseorang, Tujuan dari persekutuan jasa sendiri adalah memberikan
pelayanan terbaik dari jasa yang terbaik
3. Persekutuan Umum
Secara garis besar, persekutuan umum memberikan kebebasan pada pelakunya
untuk melakukan berbagai jenis usaha dibawah nama perusahaan. Namun
perlu dicatat, usaha tersebut memajukan perusahaan. Biasanya, anggota dari
persekutuan umum disebut sebagai sekutu umum.
4. Persekutuan Terbatas
Persekutuan terbatas memberlakukan ketentuan lain
terkait keterlibatan anggotanya. Dimana ruang gerak
perorangan dalam perusahaan akan dibatasi dan hanya
didasarkan pada sektor-sektor tertentu.
5. Persekutuan Saham Gabungan
Kerjasama masing-masing anggota dalam persekutuan
saham gabungan hanya berkenaan dengan modal saja.
Dimana modal pada perusahaan merupakan hasil
akumulasi dari beberapa orang, lebih presisinya dalam
bentuk saham.
6. Perseroan Terbatas
Perseroan Trebatas dipastikan memiliki badan hukum yang sudah jelas dan
berizin. Modal dari perseroan terbatas berasal dari saham pemilik
perusahaan. Pemilik saham sendiri bisa dibuktikan dengan surat saham
yang diterbitkan perseroan terbatas. Besaran nilai kepemilikan surat saham
akan menentukan porsi pembagian laba. Dalam pelaksanaannya, perseroan
terbatas tidak dikelola langsung oleh seluruh pemilik saham, melainkan
satu pemimpin yang dipercaya untuk menjalankan usaha tersebut. Orang
yang berperan sebagai pemimpin perusahaan mengemban tanggung jawab
atas keberlangsungan usaha.
7. Firma didirikan oleh dua orang atau lebih dengan kesepakatan dari
masing-masing partisipan. Berbagai jenis permodalan akan ditanggung
merata oleh semua anggotanya dan tanggung jawab pemilik modal saat
terjadi masalah dalam perusahaan.
PT (Perseroan Terbatas)
Perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak
saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, preubahan kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan

Perseroan Terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik
perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih
dari satu saham yang menjadi bukti kepemilikan perusahaan. Pemiliki saham
mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaotu sebanyak saham yang dimiliki.
Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang
tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan
mendapat keuntungan maka keuntungan tersetbut dibagikan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh dividen yang besarnya tergantung
pada besar kecilnya keuntungan yang diperoleh Perseroan Terbatas
• PT merupakan salah satu jenis badan usaha yang banyak digunakan
oleh orang Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya. Banyak
nya pihak yang memilih PT sebagai jenis badan usahanya dikarenakan
terdapat pemisakhan yang tegas antara harta kekayaan pribadi
pendiri PT dengan harta kekayaan perusahaan. Artinya, dengan
adanya pemisahan tersebut, PT hanya dapat diminta pertanggunga
jawabab hukumnya sebatas harta kekayaan PT tersebut.
• Sebagai contoh, para pendiri PT. memiliki harta kekayaan dengan
total Rp. 1 M, sedangkan harta kekayaan PT-nya sebesar Rp. 500 juta.
Apabila PT tersebut memiliki hutang jatuh tempo yang wajib
dibayarkan sebesar Rp. 1.5 M. Sedangkan harta pendiri PT yang
sebesar Rp. 500 juta tidak dapat dimintakan pertanggung jawaban
hukum.
• Adapun dasar hukum pemisahan harta kekayaan pendiri PT dan PT
yang didirikannnya adalah sebagai berikut:
• Pasal 3 ayat (1) UU No. 40/2007 (UUPT)
“Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi
atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak
bertanggung jawab atas kerugian perseroan mlebihi saham yang
dimiliki.
Namun, UU PT tidak secara imperatif menyatakan terjadi suatu
pemisahan yang tegas antara harta kekayaan pribadi pendiri PT
dengan harta kekayaan PT itu sendiri. Artinya, terdapat keadaan-
keadaan yang dimana tidak terjadi pemisahan yang tegas antara harta
kekayaan pribadi pendiri PT dengan harta kekayaan PT itu sendiri.
Pasal 3 ayat(2) UU PT.
Perusahaan Tbk
Sebuah perusahaan yang diakhiri dengan kata
Tbk merupakan perusahaan publik yang bersifat
terbuka. Jika perusahaan memiliki sebutan Tbk
di akhir namanya, maka hal tersebut
menandakan bahwa perusahaan tersebut
termasuk perusahaan terbuka yang menerima
modal sebanyak-banyaknya dari siapapun.

Dengan begitu, maka masyarakar berkesempatan untuk menanmkan


modal di perusahaan Tbk sesuai dengan perdagangan saham yang
terdisplay di BEI atau Bursa Efek Indonesia. Jika diamatai dari segi
modal, maka pemiliki modal harus memiliki modal setidaknya Rp.
3.000.000.000 sesuai dengan aturan pusat
Jadi perusahaan TBK adalah perusahaan yang
memiliki kapasitas untuk mejual obligasi atau
sahamnya kepada masyarakat untunk
menghimpun modal sebesar-besarnya berupa
uang tunai. Selanjutnya, modal terserbut akan
didistribusikan untuk menjalankan kegiatan
pengenmbangan bisnis ataupun proyek lainnya
yang dinilai memberikan benefit ke perusahaan

Perusahaan Tbk memperoleh sumber modal dari para


pemegang saham. Semakin besar saham yang diberikan, maka
peluang meraik profit juga semakin besar.
Badan Usaha

Anda mungkin juga menyukai