Disusun Oleh :
SMK N 1 GODEAN
1. Badan usaha merupakan kesatuan yuridis yang menggunakan faktor- faktor produksi
dalam rangka menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh laba.
Sementara perusahaan merupakan kesatuan teknis yang menggunakan faktor- faktor
produksi dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.
2. Badan usaha berorientasi untuk memperoleh laba. Sementara perusahaan berorientasi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
3. Badan usaha memiliki tujuan mengumpulkan modal dengan tujuan utama memperoleh
keuntungan. Sementara perusahaan merupakan alat bagi badan usaha untuk mencapai
tujuan tersebut.
C. Jenis jenis Badan Usaha dan Perusahaan
Badan usaha ekstraktif merupakan salah satu jenis badan usaha yang berkaitan dengan
alam. Dimana mereka mengambil apa yang ada dialam dan memanfaatkan segala sesuatu
yang dihasilkan oleh alam untuk melakukan kegiatan produksinya. Contoh: perusahaan
pertambangan, perusahaan penangkap ikan, perusahaan penebangan kayu, dan perusahaan
pembuatan garam.
Perusahaan agraris adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah sumber daya alam
yang dapat diperbarui sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat langsung memenuhi
kebutuhan manusia. Contohnya : perusahaan pertanian, perkebunan, peternakan, dan
perikanan.
3. Badan usaha industri
Semua pasti tahu tentang industri, sebuah langkah untuk membuat benda mentah jadi siap
dikonsumsi atau barang matang. Pada dasarnya badan usaha industri ini merupakan jenis
badan usaha yang berusaha untuk memberikan nilai tambah atau meningkatkan nilai ekonomi
suatu barang dengan jalan mengubah bentuk fisik maupun non fisik barang tersebut.
Contohnya: perusahaan tekstil dan perusahaan mebel.
Sesuai dengan namanya badan usaha ini bergerak pada bidang perdagangan. Badan usaha
perdagangan merupakan salah satu jenis badan usaha yang beraktivitas dalam kegiatan jual
beli barang tanpa harus mengubah bentuk atau rupa dari barangnya namun mampu
memperoleh keuntungan. Contohnya : supermarket, mall, grosir, dan warung.
Menurut UU RI no. 19, BUMN adalah badan usaha yang modal seluruhnya
merupakan kekayaan negara kecuali ada ketentuan lain yang berdasarkan UU. BUMN
didirikan dengan dasar Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD 1945. BUMN bertujuan untuk
membangun ekonomi nasional yang mengutamakan kebutuhan dan kepentingan rakyat
dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur. Modal BUMN terdiri atas
kekayaan negara yang terpisah dan terbagi atas saham saham. Perangkat- perangkat
BUMN yaitu : dewan pegawai, komisaris, dan direksi.
1. Perusahaan jawatan
Merupakan bentuk perusahaan milik negara yang merupakan bagian dari departemen.
Perjan dipimpin oleh seorang kepala dan status karyawannya pegawai negeri. Contoh
PT KAI
Sekarang ini hampir tidak ada BUMN yang berpentuk perjan, ini dijelaskan dalam
UU No. 19 Tahun 2003 pasal 9 bahwa BUMN hanya terdiri atas perum dan persero.
2. Perusahaan Umum
Adalah perusahaan negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan umum yang
modal seluruhnya berasal dari negara dan dipisahkan dari APBN. Tujuan utama
perum adalah untuk melayani kepentingan umum, disamping itu juga mencari
keuntungan/laba.
Adalah perusahaan negsra yang modalnya berbentuk saham dan sebagian dari modal tersebut
milik negara. Persero bergerak pada bidang usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Perangkat Persero terdiri atas RUPS, direksi, dan komidaris.
2. Badan Usaha Milik Daerah
Adalah perusahaan yang diatur dengan suatu Peraturan Daerah (Perda) yang aktivitasnya
memenuhi kebutuhan masyarakat dimana modal seluruhnya atau sebagian merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain. Dimana BUMD didirikan
dengan tujuan, yaitu ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya
dan pembangunan daerah pada khususnya.
Contoh BUMD yaitu Bank Pembangunan Daerah (BPD), PDAM, Perusahaan Daerah
Angkutan Kota, Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH).
Adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh swasta. Badan usaha ini modalnya
bisa dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
2. Firma
Adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan
satu nama. Pada firma keuntungan yang diperoleh dibagi untuk anggota persekutuan
tersebut, demikian pula jika menderita kerugian, akan dipikul bersama.
Contoh Firma :
CV atau Commanditaire vennootschap adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh dua
orang atau lebih. Dalam persekutuan komanditer terdapat dua anggota yang berperan dalam
keberlangsungan sebuah badan usaha ini yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
Contoh CV :
4. Perseroan terbatas (PT)
Adalah perseroan antara dua orang atau lebih, dengan modal yang terdiri atas saham- saham.
Modal diperoleh dengan cara mengeluarkan saham- saham dan kemudian dijual kepada
masyarakat. Setiap persero memiliki satu atau lebih saham, lalu tanggung jawabnya terbatas
hanya pada modal yang ditanamkan pada PT. Tiga komponen utama yang mengendalikan
Perseroan Terbatas yaitu : Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), direksi, dan dewan
komisaris.
Dalam UU No 25 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi yang mendasarkan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat. Kegiatan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan.
Ketika akan mendirikan sebuah badan usaha, ada beberapa hal pokok yang harus disiapkan.
Di antaranya seperti modal, dokumen diri, serta jenis dan tujuan usaha. Setelah itu, Anda
harus melewati beberapa tahapan prosedur atau cara mendirikan badan usaha, yaitu:
Akta perusahaan ini berisi informasi lengkap tentang usaha Anda. Mulai dari nama
perusahaan, bergerak di bidang usaha apa, nama pemilik modal, besaran modal dasar dan
disetor, serta struktur pengurus perusahaan (direktur, komisaris, dll).
Akta pendirian perusahaan ini harus dibuat dan ditandatangani oleh notaris, dengan
sebelumnya harus menyertakan fotokopi KTP si pendiri. Dalam proses selanjutnya, Anda pun
akan mendapatkan SK Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dari Departemen Hukum dan
HAM.
Untuk bisa mendapatkan surat keterangan ini, Anda harus mengajukan permohonan kepada
kelurahan atau kepala desa setempat. Dengan membawa persyaratan berupa fotokopi bukti
kepemilikan atau kontrak tempat usaha, surat keterangan dari pemilik gedung jika menempati
gedung perkantoran, serta fotokopi pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun
terakhir. Setelah proses selesai, Anda akan mendapatkan bukti keterangan alamat domisili
perusahaan.
Langkah awal untuk bisa mendapatkan NPWP adalah dengan mendaftarkan diri sebagai
wajib pajak pada kantor pelayanan pajak (KPP) setempat. Anda harus membawa persyaratan
berupa; bukti kepemilikan/sewa tempat usaha, lampiran bukti pajak pendapatan (PPN) atas
sewa gedung, dan bukti pelunasan PBB. Setelah itu, Anda akan mendapatkan NPWP beserta
surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak. Dengan nomor inilah, nantinya Anda bisa
melaksanakan segala hak dan kewajiban perpajakan.
SIUP adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai
tanda bahwa Anda telah bisa menjalankan usaha di bidang perdagangan dan jasa.
Bagi Anda pemilik usaha kecil dan menengah, permohonan bisa diajukan ke Dinas
Perdagangan tingkat kota/kabupaten. Sedangkan untuk golongan SIUP besar, permohonan
harus ditujukan kepada Dinas Perdagangan tingkat provinsi.
Sesuai peraturan dan perundang-undangan, semua jenis bidang usaha wajib memiliki TDP.
TDP dianggap sebagai bukti nyata bahwa usaha Anda telah terdaftar dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang.
Fotokopi KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus, minimal 2
orang
Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung
Perkantoran
Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili
di lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di
wilayah pemukiman
Surat Keterangan Zonasi dari Kelurahan dan stempel kelurahan
Pendiri (Direktur dan Komisaris) minimal terdiri dari 2 orang atau lebih
Nama Perusahaan
Susunan pemegang saham (pendiri wajib mengambil bagian dalam saham)
Akta pendirian harus disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM
Menetapkan nilai Modal dasar dan modal disetor (nilai modal setor minimal 25%
dari modal dasar)
Pengurus terdiri dari Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris
Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia
Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP, nanti juga akan mendapat
surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak dengan persyaratan :
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat perusahaan dengan
persyaratan :
Terjadinya Pembubaran CV, Firma, dan Persekutuan Perdata disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu :
2) Musnahnya barang yang di pergunakan untuk tujuan CV, Firma, dan Persekutuan Perdata
atau tujuan CV, Firma, dan Persekutuan Perdata telah tercapai.
4) Karena seorang atau lebih para sekutu mengundurkan diri atau meninggal dunia atau di
taruh dibawah pengampunan atau pailit.
Sesuai dengan nomor Peraturan BKPM 3 tahun 2012, untuk PMA itu adalah wajib untuk
menyelesaikan kewajiban untuk BKPM mengenai lisensi. Dalam hal ini, PMA sendiri atau
pihak terkait bisa berlaku untuk BKPM untuk pencabutan PMA yang terdaftar, kepala lisensi
atau ijin usaha (IU / IUT).
Perusahaan harus tertutup dengan aplikasi hasil akhir dari RUPS, catatan akta pendirian dan
perubahannya, catatan terminasi dari MoLHR (untuk perseroan terbatas), catatan nomor
identifikasi perpajakan, LKPM terbaru dan Kuasa likuidator yang ditunjuk . Berdasarkan
aplikasi pembubaran, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal atas nama
BKPM akan mengeluarkan pernyataan pencabutan dalam waktu 7 hari kerja.
Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan pengurusan dan pemberesan
atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut. Tahap likuidasi wajib dilakukan ketika
sebuah Perseroan dibubarkan, dimana pembubaran Perseroan tersebut bukanlah akibat dari
penggabungan dan peleburan. Perseroan yang dinyatakan telah bubar tidak dapat melakukan
perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan semua urusan Perseroan dalam
rangka likuidasi.
Tahap-Tahap Likuidasi
Dalam hal terjadinya pembubaran Perseroan sesuai yang tercantum dalam pasal 142 ayat (1)
Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), maka Pasal 142
ayat (2) huruf a UUPT menentukan bahwa setelah pembubaran perseroan karena alasan-
alasan yang dimaksud dalam pasal 142 ayat (1) UUPT wajib diikuti dengan likuidasi yang
dilakukan oleh likuidator atau kurator.
Berikut ini adalah tahap-tahap Likuidasi sebuah Perseroan, sebagaimana yang diatur dalam
Pasal 147 sampai dengan pasal 152 UUPT:
1. Tahap Pengumuman dan Pemberitahuan Pembubaran Perseroan
Terhitung sejak tanggal pembubaran Perseroan, dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari, Likuidator wajib memberitahukan kepada semua kreditor mengenai pembubaran
Perseroan dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia. Selanjutnya, Likuidator
juga wajib memberitahukan pembubaran Perseroan kepada Menteri untuk dicatat dalam
daftar Perseroan bahwa Perseroan dalam likuidasi. (Pasal 147 ayat (1) UUPT).
Kemudian, likuidator melakukan pemberitahuan kepada kreditor dalam Surat Kabar dan
Berita Negara Republik Indonesia. sebagaimana yang dimaksud diatas, pemberitahuan harus
memuat pembubaran Perseroan dan dasar hukumnya; nama dan alamat likuidator; tata cara
pengajuan tagihan dan jangka waktu pengajuan tagihan. Jangka waktu pengajuan tagihan
tersebut adalah 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengumuman pembubaran
Perseroan. Dalam hal pemberitahuan kepada Menteri tentang pembubaran Perseroan,
likuidator wajib melengkapi dengan bukti dasar hukum pembubaran Perseroan dan
pemberitahuan kepada kreditor dalam surat kabar. (Pasal 147 ayat (2), (3) dan (4) UUPT).
Apabila pemberitahuan kepada kreditor dan Menteri belum dilakukan, pembubaran Perseroan
tidak berlaku bagi orang ketiga. Jika likuidator lalai melakukan pemberitahuan tersebut,
likuidator secara tanggung renteng dengan Perseroan bertanggung jawab atas kerugian yang
diderita pihak ketiga. (Pasal 148 ayat (1) dan (2) UUPT).
Daftar pustaka:
https://dosenekonomi.com/bisnis/jenis-jenis-badan-usaha
http://zakwaan-priaji.blogspot.com/2013/07/perusahaan-dan-badan-usaha.html?m=1
https://images.app.goo.gl/jcjTyVSG3JzvSXqv9
https://www.infosawit.com/news/6783/di-kalbar-diduga-ada-8-perusahaan-perkebunan-di-
kawasan-hutan
http://jabarekspres.com/2019/banyak-perusahaan-tekstil-gulung-tikar/amp/
http://infojakarta.net/pusat-belanja-dan-mall-di-jakarta-barat/
https://ekonomi.bisnis.com/read/20140715/12/243519/kejar-ketertinggalan-pengusaha-
mebel-pasang-target-ekspor-tinggi
https://amp.katadata.co.id/berita/2014/04/15/ojk-atur-modal-konglomerasi-perusahaan-
keuangan
http://www.gresnews.com/berita/tips/110977-aturan-hukum-perusahaan-jasa-transportasi/
https://bisnis.tempo.co/amp/907450/pasar-grosir-pertama-milik-pemprov-jakarta-diresmikan
https://smartlegal.id/smarticle/2018/12/20/tips-mendirikan-badan-usaha/
http://izin.co.id/artikel/syarat-pendirian-pt.php
http://elpardani.blogspot.com/2018/01/prosedur-pembubaran-perseroan-terbatas.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Firma
https://www.hukumperseroanterbatas.com/articles/pendaftaran-cv-firma-dan-persekutuan-
perdata/
https://www.pasuruankab.go.id/potensi-38-prosedur-pembubaran-koperasi.html