Anda di halaman 1dari 8

KLIPING TENTANG BUKTI TRANSAKSI

Disusun Oleh :
1. Diani Sari Widuri (09/ X AKL 1)
2. Salma Irma Suryani (27/ X AKL 1)

SMK N 1 GODEAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
Jl. Kowanan, Sidoagung, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55564
Telp (0274) 798274
Pengertian Transaksi
Transaksi adalah suatu kegiatan yang diakukan seseorang yang menimbulkan perubahan
terhadap harta atau keuangan yang dipunyai baik itu bertambah ataupun berkurang. Misalnya
menjual harta, membeli barang, membayar hutang, serta membayar berbagai macam biaya
untuk memenuhi sebuah kebutuhan hidup. Dalam transaksi terdapat sebuah administrasi
transaksi. Adapun yang dimaksud dengan administrasi disini ialah suatu kegiatan untuk
mencatat perubahan keuangan seseorang atau oraganisasi yang dilakukan secara teliti serta
mengunakan suatu metode-metode tertentu.
Administarsi transaksi ditujuakan agar hasil pencatatan bisa di komunikasikan kepada pihak
lainnya. Adapun yang dimasut dengan transaksi keuangan ialah suatu kegiatan ekonomi yang
dapat diukur dengan satuan uang tertentu, yang bisa mengubah posisi keuangan perusahaan
tersebut.

Bukti-Bukti Transaksi
Adapun yang dimaksud dengan bukti transaksi yaitu sebuah bukti yang tertulis atas setiap
kegiatan transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan atau sebuah bisnis. Manfaat dari bukti
transaksi yakni sebagai bukti tertulis atas transaksi yang sudah dilakukan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya sengketa atau permasalahan di kemudian hari. Adapun pembagian
bukti transakasi itu terdiri dari 2 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Bukti transaksi internal
yaitu bukti transaksi yang berasal dan dilakukan didalam lingkungan perusahaan itu sendiri
sehingga tidak melibatkan pihak luar perusahaan. Contoh:
a. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi yang dibuat untuk penerimaan uang tunai(kas).

Bukti Kas Masuk


b. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar merupakan bukti transaksi yang dibuat untuk pengeluaran uang tunai(kas).

Bukti Kas Keluar


c. Memo
Memo adalah bukti pencatatan antarbagian atau antara manajer dan bagian-bagian yang ada
di lingkungan perusahaan.

2. Bukti transaksi eksternal


Bukti transaksi eksternal adalah suatu bukti pencatatan setiap transaksi yang terjadi antara sih
perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Adapun bukti-bukti dari transaksi eksternal yaitu
sebagai berikut:
a. Kuitansi
Kuitansi adalah tanda bukti pembayaran yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima
uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran. Pada umumnya kuitansi
sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu kuitansi yang asli dan tembusan atau bonggol. Kuitansi
yang asli diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran sebagai bukti pencatatan
pengeluaran uang. Sedangkan bagian yang tembusan atau bonggol kuitansi disimpan oleh
pihak penerima uang sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.
Perhatikan contoh bentuk kuitansi berikut:

Kuitansi

b. Cek (Cheque)
Cek adalah surat perintah pembayaran kepada bank dari orang yang menandatangani untuk
membayar sejumlah uang yang tertulis dalam cek kepada pembawa cek atau orang yang
namanya disebut dalam cek. Pemegang lembaran cek adalah pihak penerima pembayaran,
sedangkan pihak yang melakukan pembayaran menyimpan potongannya. Cek sebenarnya
bukan surat bukti, melainkan alat pembayaran. Oleh Karen itu pengeluaran cek harus disertai
dengan penerimaan kuitansi atau bukti intern.
Perhatikan contoh bentuk cek berikut:

Cek(Cheque)

c. Nota Kontan
Nota kontan adalah salah satu bukti transaksi yang dibuat karena adanya pembelian secara
tunai. Nota kontan dibuat dan dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Nota kontan terdiri
dari 2(dua) bagian yaitu nota kontan yang asli dan nota kontan tembusannya. Lembar yang
pertama (asli) diberikan kepada pihak pembeli dan nota kontan tembusannya disimpan oleh
pihak penjual bertujuan sebagai bukti transaksi atas penjualan tunai.
Perhatikan contoh bentuk nota kontan berikut:

Nota Kontan
d. Faktur ( Invoice )
Faktur (Invoice) merupakan salah satu bukti transaksi yang terjadi adanya pembelian maupun
penjualan yang dilakukan pembayaran secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual kepada
pembeli. Faktur bertujuan sebagai bahan pertimbangan pembeli untuk meneliti barang-barang
yang dibelinya. Apakah barang yang sudah dibeli sesuai dengan apa yang sudah ditulis di
faktur tersebut. Faktur dibuat 2(dua) rangkap. Bagian yang asli diberikan kepada pembeli
sebagai bukti pembelian kredit. Sedangkan bagian tembusannya disimpan oleh penjual
sebagai bukti penjualan kredit.
Perhatikan contoh bentuk Faktur ( Invoice ) berikut:

Faktur (Invoice)
e. Nota Kredit
Nota kredit merupakan salah satu bukti transaksi yang terjadi adanya pengurangan piutang
usaha karena ada pengembalian barang atau pengurangan biaya karena terjadinya kerusakan
atau ketidaksesuaian kualitas barang yang dikirim dengan yang dipesan sebelumnya. Nota
kredit dibuat oleh penjual. Nota kredit terdiri dari 2(dua) bagian yaitu asli dan tembusan.
Nota kredit yang asli diberikan kepada pihak pembeli. Sedangkan bagan tembusannya
disimpan oleh pihak penjual.
Perhatikan contoh bentuk nota kredit berikut:

Nota Kredit

f. Nota Debet
Nota debet adalah bukti transaksi yang terjadi adanya pengurangan utang usaha karena ada
pengembalian barang atau penurunan harga. Nota debet dibuat oleh pembeli. Nota debet
terdiri dari 2(dua) bagian yaitu lembar asli dan tembusan. Nota debet yang asli diberikan
kepada penjual bersamaan dengan barang yang dibeli. Sedangkan tembusannya disimpan
oleh pembeli sebagai bukti.
Perhatikan contoh bentuk nota debet berikut:
g. Bilyet Giro
Pengertian Bilyet Giro adalah surat pemindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah
suatu bank yang bersangkutan kepada nasabah yang mempunyai rekening di bank yang
namanya disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain (berbeda).
Perhatikan contoh bentuk bilyet giro berikut:

Anda mungkin juga menyukai