Anda di halaman 1dari 47

Bukti Transaksi,

Debet Kredit,
dan Jurnal Umum
Kelas X – SMKN 40 Jakarta
Pengertian Bukti Transaksi
● Bukti transaksi adalah bukti tertulis yang mencatat atau merekap seluruh kegiatan
transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan atau sebuah bisnis. Bukti transaksi
memiliki peran penting dalam mencegah munculnya permasalahan dalam hal keuangan
di waktu yang akan datang.

● Bukti transaksi yang sudah dicatat adalah pegangan untuk mempermudah tim akuntan
perusahaan atau sebuah bisnis dalam menyusun laporan keuangan. Banyak manfaat
yang bisa didapatkan dari adanya pencatatan bukti transaksi secara urut dan rutin.
Selain bisa untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam sebuah transaksi
yang sudah terjadi, bukti transaksi juga bisa mencegah terjadinya kesalahan dalam
penghitungan finansial sebuah bisnis atau perusahaan.
Tujuan Bukti Transaksi
● Untuk memberikan informasi yang rinci dan detail mengenai perubahan pada sumber finansial
sebuah bisnis atau perusahaan yang terjadi akibat adanya aktivitas usaha yang disebut transaksi.

● Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber finansial, modal perusahaan,
serta kewajiban yang harus dibayarkan.

● Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat membantu perusahaan untuk memperkirakan
potensi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kedepannya.

● Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan yang relevan
kepada pengguna laporan keuangan.

● Untuk menghindari terjadinya selisih atau kesalahan dalam pencatatan keuangan sebuah bisnis atau
perusahaan. Dalam hal ini, seluruh bukti transaksi yang ada harus disimpan dengan rapi.
Manfaat Bukti Transaksi
● Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan atau selisih dalam pencatatan
akuntansi dengan cara menyatakan transaksi dalam bentuk tulisan.

● Berfungsi sebagai dasar untuk pencatatan akuntansi.

● Menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan.

● Dapat diketahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi.

● Bisa menjadi media yang berisikan data informasi keuangan.


Macam-Macam Bukti Transaksi

Bukti transaksi internal adalah bukti Bukti transaksi eksternal adalah


transaksi yang berasal dari dalam kegiatan transaksi yang terjalin antar
perusahaan atau sebuah bidang bisnis. perusahaan dengan pihak lain di luar
Transaksi yang terjadi biasanya perusahaan atau pihak ketiga. Bukti
dilakukan oleh pihak personalia eksternal terjadi karena perusahaan
perusahaan untuk keperluan internal. melakukan transaksi jual beli dengan
Transaksi yang dibuat maupun transaksi bisnis atau perusahaan lain.
yang dikeluarkan semuanya berasal dan
berdasarkan kebutuhan perusahaan.
Kuitansi dan Sus Kuitansi
● Kuitansi adalah tanda bukti pembayaran uang yang dibuat dan ditandatangani oleh
pihak penerima uang.

● Pada jumlah tertentu, kuitansi harus dibubuhi materai (lebih dari 5 juta) sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

● Kuitansi yang asli diserahkan kepada pihak yang membayar, sedangkan tembusan atau
sus kuitansi (bonggol kuitansi) disimpan oleh pihak penerima.

● Sus (Souche) = Bagian/potongan kecil dari tiap lembar kuitansi yang ditinggal dalam
blok/buku kuitansi sebagai bukti penerimaan pembayaran atas jasa atau barang yang
dijual. Bukti transaksi berupa Sus dipegang oleh si penerima uang, sebagai bukti
penerimaan uang untuk diberikan kepada bagian pembukuan.
Kuitansi dan Sus Kuitansi
Nota Kontan
● Nota kontan adalah bukti pembelian atau penjualan barang secara tunai
yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli. Nota kontan asli
diserahkan kepada pembeli dan tembusannya disimpan pihak penjual sebagai
bukti transaksi penjualan tunai.
Nota Kontan
Faktur
● Faktur merupakan surat bukti pembelian atau penjualan barang secara
kredit. Penjual akan membuat faktur penjualan sebagai bukti transaksi
penjualan barang, sedangkan pembeli akan menerima faktur pembelian
sebagai bukti pembelian barang. Faktur dibuat rangkap tiga (putih, kuning,
dan merah). Lembar merah diberikan kepada pembeli pada saat terjadi
transaksi dan penyerahan barang. Lembar kuning disimpan penjual untuk
bagian akuntansi, sadangkan lembar putih (asli) diserahkan pembeli
bersamaan saat pelunasan.
Faktur
Nota Kredit
● Nota kredit merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang yang
telah dijual secara kredit (retur penjualan), atau pengurangan harga karena
barang yang diterima oleh pembeli tidak sesuai pesanan atau rusak. Nota
kredit dibuat oleh penjual dan dikirim kepada pembeli. Lembar asli diberikan
kepada pembeli, sedangkan salinannya disimpan oleh penjual.
Nota Kredit
Nota Debit
● Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang dari pembeli atas
transaksi pembelian kredit. Transaksi dibuat oleh pembeli atas retur
pembelian karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak
sesuai dengan pesanan.
Nota Debit
Bukti Memorial
● Bukti memorial adalah bukti transaksi internal berupa memo dari pimpinan
perusahaan kepada bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan suatu
kejadian.
Bukti Memorial
Cek
● Cek adalah surat perintah dari nasabah pemegang rekening bank yang telah
menandatangani cek kepada bank. Cek digunakan untuk membayar sejumlah uang yang
tertulis dalam cek kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang
cek. Selanjutnya, cek diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, baik
secara tunai maupun pemindahbukuan.

● Pencairan cek di bank yang bukan bank penerbit cek dilakukan melalui proses kliring.
Biasanya, inkaso untuk cek yang berasal dari dalam kota membutuhkan waktu satu hari,
sedangkan inkaso untuk cek yang berasal dari luar kota atau luar negeri membutuhkan
waktu satu minggu sampai 1 bulan, tergantung jarak dan sarana yang digunakan.
Cek
Macam-Macam Cek
1) Cek Atas Nama
Cek atas nama merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum
tertentu yang tertulis jelas di dalam cek. Sebagai contoh, sebuah cek tertulis perintah bayar
kepada Tn. Antoni sejumlah Rp 6.000.000,00 atau perintah bayar kepada PT Nasmoco
uang sejumlah Rp 2.000.000,00. Cek ini yang disebut dengan cek atas nama dengan catatan
kata “atau pembawa” di belakang nama yang diperintahkan dicoret.

2) Cek Atas Unjuk


Cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek atas unjuk, tidak
tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu. Pihak manapun dapat menguangkan
cek. Sebagai contoh, di dalam cek tersebut tertulis bayarlah uang tunai atau cash atau tidak
ditulis kata-kata apa pun.
Macam-Macam Cek
3) Cek Silang
Cek silang merupakan cek yang diberi dua tanda silang di pojok kiri atas. Cek ini sengaja
diberi silang sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah menjadi nontunai atau sebagai
pemindahbukuan.

4) Cek Mundur
Cek mundur merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang. Contoh
hari ini tanggal 2 November 2018, Tn. Antoni bermaksud mencairkan selembar cek yang
tertulis tanggal 6 November 2018. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur atau
cek yang belum jatuh tempo. Hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara
pemberi cek dan penerima cek.
Macam-Macam Cek
5) Cek Kosong
Cek kosong merupakan cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro. Contoh
nasabah Tn. Pratama menarik cek senilai Rp 60.000.000,00 yang tertulis di dalam cek
tersebut, tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada Rp 50.000.000,00.
Apabila dilakukan penarikan, dana yang kurang sebesar Rp 10.000.000,00. Jadi, jelas cek
tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.
Bilyet Giro
● Bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank
kepada bank yang bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro.
Pihak penerima tidak bisa mencairkan dalam sejumlah nominal yang
tercantum pada bilyet giro, tetapi saldo rekening penerima akan bertambah.
Bilyet Giro
Bukti Kas Masuk (BKM)
Bukti kas masuk merupakan bukti untuk mencatat transaksi penerimaan uang
tunai, seperti kuitansi penagihan, nota kontan, atau bukti lain. Bukti-bukti
tersebut dibuatkan bukti kas masuk, sedangkan salinan nota kontan atau kuitansi
digunakan sebagai lampiran.
Bukti Kas Masuk
(BKM)
Bukti Kas Keluar (BKK)
Bukti kas keluar merupakan bukti untuk mencatat transaksi pengeluaran uang
tunai. Contohnya pembelian barang dagang dengan tunai, membayar utang, dan
membayar beban. Dengan adanya pengeluaran uang kas tersebut, perusahaan
mendapat bukti transaksi seperti kuitansi, faktur, dan nota kontan. Bukti
transaksi tersebut merupakan lampiran atau pendukung bukti kas keluar.
Bukti Kas Keluar
(BKK)
Faktur Penjualan/Bukti Penjualan/Laporan
Pengeluaran Barang

Faktur penjualan merupakan bukti yang digunakan untuk membukukan


transaksi penjualan barang.
Faktur Penjualan
Bukti Pembelian/Laporan Penerimaan Barang

Bukti pembelian merupakan dokumen untuk membukukan transaksi


pembelian.
Bukti Pembelian
Bukti Umum
Bukti umum digunakan untuk membukukan transaksi yang tidak dapat
menggunakan bukti-bukti transaksi yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Contohnya untuk membukukan perhitungan beban penyusutan, penghapusan
piutang, retur pembelian, dan retur penjualan.
Bukti Umum
Debit Kredit
Debit Kredit
Setiap transaksi bisnis yang terjadi harus dicatat dalam pembukuan. Transaksi
tersebut akan dicatat dalam dalam dua akun: akun debit dan kredit.

 Posisi debet berada di sebelah kiri dalam neraca saldo atau pembukuan.
 Posisi kredit berada di sebelah kanan dalam neraca saldo atau pembukuan.
Jurnal Umum
Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal standar yang dibentuk secara umum. Jurnal
merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama setelah bukti transaksi. Ini
digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.
Fungsi Jurnal Umum
1. Fungsi Historis
Pencatatan dilakukan berdasarkan tanggal transaksi. Jurnal menggambarkan
kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus menerus. Inilah alasan
jurnal umum memiliki fungsi historis karena dilakukan secara sistematis dan
kronologis.

2. Fungsi pencatatan
Jurnal digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Tiap perubahan kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat
ke dalam jurnal umum. Tujuannya, pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat
dilakukan secara lengkap.
Fungsi Jurnal Umum
3. Fungsi analisis
Pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis transaksi berupa pendebitan dan
pengkreditan akun yang terpengaruh. Analisis ini mengenai penggolongan nama
akun, pencatatan dalam pendebitan, ataupun pengkreditan beserta jumlahnya.

4. Fungsi instruksi
Catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun
sesuai dengan catatan dalam jurnal. Pencatatan dalam jurnal umum bukan sebatas
dokumen transaksi dalam perusahaan tetapi bersifat instruksi. Hal ini dimaksudkan
bahwa jurnal umum berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses
memasukkan data ke buku besar.
Fungsi Jurnal Umum
5. Fungsi informatif
Catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai bukti pencatatan
transaksi yang terjadi.
Contoh Jurnal Umum
Berikut disajikan ilustrasi untuk membuat contoh soal jurnal umum perusahaan
dagang PT Jaya Abadi.
1. Pada 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar
Rp500.000.000 pada perusahaannya PT Jaya Abadi.
2. Pada 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa
kantor selama satu tahun.
3. Pada 15 Januari 2018, membeli peralatan dan perlangkapan kantor masing-
masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp5.000.000.
4. Pada 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar
Rp10.000.000.
5. Pada 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar
Rp20.000.000.
Analisis atau Identifikasi Transaksi
1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas
Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi
kredit.
2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk
membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar
dimuka sebesar Rp20.000.000 (debit).
3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa
perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan
berkurang sebesar Rp15.000.000.
Analisis atau Identifikasi Transaksi
4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit
sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000
(debit).
5. Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas
berkurang sebesar Rp25.000.000 (kredit).
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai