DISUSUN OLEH :
NAMA : Githa Nadia Putri
KELAS : XII IPA 5
GURU MATA PELAJARAN : Tri Harnani S,Pd.
Dengan adanya bukti transaksi bisa menjadi sebuah bukti yang autentik terjadinya sebuah
transaksi.
Bukti transaksi tersebut antara lain yakni faktur, nota, kwitansi dan cek yang menjadi bukti
transaksi didalam perusahaan.
Bukti transaksi ini dapat mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya
transaksi.
Bukti transaksi akan menjadi media yang berisikan data informasi keuangan.
Bukti transaksi sebagai dasar dalam pencatatan akuntansi.
Bukti transaksi dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan suatu
transaksi dalam bentuk tulisan.
Bukti transaksi dapat juga menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan.
1. Transaksi Internal
Transaksi internal ialah salah satu transaksi yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.
Transakasi hanya mengikuti personalia yang ada di dalam sebuah perusahaan. Transaksi internal
lebih menjamin pada perubahan posisi keuangan yang terjadi dibagian dalam perusahaan.
Misalkan, memo dari pimpinan kepada seseorang karyawan, perubahan nilai keuangan itu karena
kemunduran perusahaan, pemakaian perlengkapan kantor. Transaksi keuangan yang dibuat serta
dikeluarkan juga dari perusahaan tersebut.
Kwitansi
Faktur
Nota Kredit
Nota Debit
2. Transaksi Eksternal
Transaksi eksternal yaitu suatu transaksi yang mengikuti pihak luar perusahaan tersebut. serta
transaksi yang mengikuti orang luar serta organisasi luar. Transaksi eksternal juga bisa bermakna
sebagai bukti pencatatan atas kegiatan yang terjadi pada perusahaan yang berhubungan dengan
pihak luar dari perusahaan tersebut.
Memo
Bukti Kas Masuk
Bukti Kas Keluar
Nota Kontan
Nota Kontan adalah sebuah bukti pembayaran atau dokumen pembayaran yang dikeluarkan
oleh penjual kepada pembeli. Lembaran pertama atau asli akan disimpan oleh pembeli
sedangkan lembaran kedua atau copy-anya akan disimpan oleh penjual sebagai bukti transaksi
atas penjualan barang secara tunai.
Dalam nota kontan memuat sebuah informasi mengenai hal-hal sebagai berikut:
contoh :
Nota Kredit
Nota Kredit adalah sebuah bukti transaksi penerimaan barang yang telah dijual atau
pengambilan barang. Nota kredit dikeluarkan oleh pihak penjual, salah satu fungsi dari nota
kredit ini adalah sebagai alat persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pengurangan
harga yang diminta oleh pihak pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau
tidak sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli.
Contoh :
Kwitansi
Kwitasnsi merupakan merupakan sebuah bukti dari transaksi pada saat penerimaan sejumlah
uang. Kwitansi ini dibuat dan ditanda tangani oleh pihak penerima uang lalu kemudian
diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.
Umumnya kwitansi terdiri dari dua bagian, dimana bagian pertama akan diberikan kepada pihak
yang membayar sebagai buktin pencatatan pengeluaran uang, sedang bagian yang kedua dapat
dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.
Berikut ini adalah bagian dari ciri-ciri yang terdapat pada kwitansi:
Contoh :
Tata Cara Pembuatan Kwitansi
Beberapa hal yang diperhatikan dalam pembuatan kwitansi.
Nama lengkap dari orang yang melakukan transaksi atau instansi yang memberikan uang.
Tujuan pembayaran, menjelaskan untuk apa pembayaran tersebut dilakukan.
Caps/ stempel dinas atau perusahaan yang menerima pembayaran.
Jika menggunakan materai, seharusnya tanda tangan mengenai materai yang
ditempelkan.
Nomer kwitansi ini berperan supaya membedakan antara satu dengan kwitansi lainya.
Dapat di buat dengan urutan angka atau huruf, dengan penomoranya bisa dikerjakan
sesuai keperluan yang diinginkan.
Jumlah uang yang diserahkan yaitu besaran nominal yang diyulis sama juga degan angka
atau huruf.
Tempat, tanggal dan hari terjadinya transaksi.
Catatan: kwitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang yang kemudia diberikan
kepada yang melakukan pembayaran.
Bukti faktur ini juga diperlukan apabila nantinya akan terjadi retur pembelian atau retur
penjualan. Faktur dibedakan kedalam dua jenis, yakni faktur pembelian dan faktur penjulan.
Untuk pihak pembeli, faktur yang diterima merupakan faktur pembelian, begitu pula bagi
penjual, faktur yang ada ditangannya adalah faktur penjualan barang dagangannya.
Contoh :
Nota Debet
Pengertian Nota debet adalah dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga
kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman
kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).
Nota debet merupakan pemberitahuan atau perhitungan yang dikirimkan suatu perusahaan atau
badan usaha kepada konsumennya, bahwa akunnya telah di debet dengan jumlah nominal
tertentu. Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.
Hal-hal yang tercantum pada nota debit dan nota kredit pada prinsipnya adalah sama, hanya
terdapat perbedaan pada informasi yang tercantum di dalam masing-masing nota.
Pada intinya bukti transaksi yang bernama nota kredit dan nota debit dikeluarkan saat terjadi
ketidakcocokan atau tidak sesuai dengan barang yang diharapkan oleh pihak pembeli.
Contoh :
Cek (Cheque)
Pengertian Cek bisa diartikan sebagai perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang
mempunyai rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah
uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek
tersebut.
Baca juga Pengertian, Perbedaan Cek Dan Bilyet Giro Beserta Jenis-Jenisnya.
Pada bagian sebelah kiri buku cek sebagai bukti arsip pihak yang mengeluarkan dan
menandatangani cek tersebut.
Bagian sebelah kanan dapat diberikan kepada pihak yang menerima pembayaran cek
tersebut.
Contoh :
Bukti Memorandum
Pengertian Bukti memo adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan atau
orang yang diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang berlangsung didalam
internal perusahaan bersangkutan. Contoh memo seperti untuk mencatat gaji pegawai yang
masih harus dibayar pada akhir periode.
Contoh :
Bilyet Giro
Pengertian Bilyet Giro adalah sebagai surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang
dari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet
giro pada bank yang sama atau pada bank lain (berbeda).
Perlu diingat bahwa penerima bilyet giro tidak bisa menukarkannya dengan uang tunai kepada
bank yang bersangkutan. Tetapi dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank untuk menambah
simpanan di rekeningnya.
Contoh :
Rekening Koran
Pengertian Rekening Koran adalah bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank
untuk para nasabahnya. Baca selengkapnya tentang rekening koran.
Contoh :
Bukti Kas Keluar
Pengertian Bukti kas keluar merupakan bukti dari kejadian transaksi pengeluaran kas ataupun
pembayaran. Bukti pengeluaran kas ini biasanya akan digunakan untuk dokumen ketika
menyusun jurnal pengeluaran kas.
Contoh :
Contoh :
Bukti Setoran Bank
Bukti setoran bank adalah catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh pihak bank
untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke bank, seperti untuk investasi.
Ketika terjadi kesalahan pencatatan, bukti ini sangat dibutuhkan saat akan dibuat rekonsiliasi
bank, maka sebaiknya bukti ini disimpan dengan baik.
Contoh :
2. Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
Pengertian Jurnal
Jurnal akuntansi adalah suatu pencatatan yang sistematis berdasarkan kronologis dari transaksi-
transaksi finansial perusahaan. Setiap transaksi perusahaan harus di jurnal terlebih dahulu
sebelum masuk ke buku besar. Untuk itu, diperlukan jurnal dalam siklus akuntansi perusahaan.
1. Menurut Wikipedia
Jurnal umum ialah catatan akuntansi permanen yang digunakan untuk mencatat sejumlah
transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun apa saja
yang didebit dan akun apa saja yang dikredit.
2. Menurut KBBI “Kamus Besar Bahasa Indonesia”
Pengertian jurnal umum menurut KBBI ialah jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi keuangan berdasarkan periode waktu tertentu.
3. Menurut Ahmad Manarul Hakim
Jurnal umum ialah buku harian atau formulir khusus yang digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi keuangan secara kronologis sesuai dengan urutan tanggal, dengan
mencantumkan nama transaksi, jenis akun, dan nominal saldo di kolom debit ataupun
kredit.
Fungsi Historis
Fungsi historis artinya jurnal umum bisa digunakan sebagai sebuah catatan yang di
dalamnya mencatat bukti transaksi keuangan secara berurutan sesuai dengan tanggal
terjadinya transaksi.
Fungsi Mencatat
Selama ini jurnal umum dimanfaatkan sebagai media untuk mencatat transaksi keuangan
yang terjadi di dalam perusahaan secara terperinci dan lengkap.
Fungsi Analisis
Jurnal umum juga berfungsi untuk menganalisis transaksi dan menentukan akun mana
yang harus didebit ataupun yang harus dikredit.
Fungsi Instruktif
Fungsi instruktif artinya memberi perintah untuk memposting ke buku besar, baik yang
didebit ataupun yang dikredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
Fungsi Informatif
Yang terakhir, jurnal umum juga berfungsi untuk memberikan keterangan seputar
transaksi keuangan yang terjadi didalam perusahaan secara jelas dan apa adanya.
Jurnal umum dibuat oleh perusahaan dengan tujuan untuk melakukan identifikasi, penilaian dan
pencatatan dampak ekonomi yang ditumbulkan dari sejumlah transaksi keuangan.
1 2 3 4 5
Keterangan :
2) Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya
transaksi.
4) Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun
yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis
penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke
buku besar.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk
menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam
jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi
menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan
Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :
Bertambah Berkurang
Harta Debet Kredit
1. Melakukan identifikasi bukti transaksi keuangan yang muncul dari transaksi keuangan
yang dilakukan perusahaan. Contoh buktinya antara lain kwitansi, faktur, memo dan lain
sebagainya.
2. Menentukan akun-akuan apa saja yang terpengaruh dengan transaksi keuangan yang
terjadi. Kemudian, menggolongkannya berdasarkan jenisnya apakah aktiva, hutang,
modal dan lain sebagainya.
3. Menetapkan penambahan atau pengurangan terhadap akun yang berkaitan dengan
transaksi tersebut.
4. Tentukan apakan harus mendebit ataukah harus menkredit akun yang bersangkutan.
5. Terakhir catat transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan bukti transaksi keuangan
yang dimiliki perusahaan
jadi,bagi perusahaan yang besar sangat mungkin satu orang menangani satu atau dua jurnal. Bisa
jadi hanya satu orang pegawai yang diberi tugas mencatat jurnal pembelian dan jurnal
pengluaran kas.ini akan mendorong adanya spesialisasi dalam penanganan suatu pekerjaan
sehingga hasilnya semakin baik.
Salah satu tujuan penyelenggaraan jurnal khusus yaitu supaya lebih mudah atau lebih praktis
melakukan posting ke buku besar.
Penjelasan:
Transaksi yang kolomnya tidak tersedia, pencatatannya dilakukan seperti diatas, namun untuk
nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi.
Kolom kas untuk mencatat jumlah uang yang dibayarkan sedangkan kolom potongan pembelian
untuk mencatat jumlah potongan atas pembayaran utang karna melunasi dalam masa potongaan
1. Identifikasi setiap transaksi yang masuk ke dalam jurnal. Jangan sampai salah dalam
memasukkan transaksi.
2. Identifikasi saldonya, apakah akan mengurangi atau justru malah menambah saldo awal.
Perhatikanlah saldo awal dan jenis transaksi untuk melakukan identifikasi.
3. Telitilah dalam menuliskan nominal setiap transaksi, jangan sampai salah menulis.
Lakukan analisis untuk mengetahui antara yang ada di debit dan di kredit harus sama.
Berikut ini adalah tabel perbedaan antara jurnal umum dan jurnal khusus :
Akun Riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun terbawa dari
satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok, yaitu harta,
kewajiban, dan modal;
Akun Nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi,
akun nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban. Penggolongan akun
secara lebih rinci adalah sebagai berikut.
Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya.
Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar, investasi jangka
panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta lainnya.
Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan
uang, atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun.
Yang termasuk harta lancar adalah sebagai berikut.
1. Kas
Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam
perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat pada bank.
Efek adalah surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjualbelikan. Gunanya untuk
memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
4. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
5. Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam
perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi (dalam
perusahaan manufaktur).
7. Beban dibayar di muka, berarti biaya yang telah dibayar, tetapi manfaat dari
pembayaran belum diperoleh atau digunakan, seperti asuransi dibayar di muka, sewa
dibayar di muka, dan iklan dibayar di muka.
Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan
untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.
a. Penyertaan (investasi) adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi,
atau surat berharga lainnya.
b. Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin,
dan peralatan.
c. Harta tak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan
hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Contoh harta tak berwujud, antara lain:
Hak Paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada
perusahaan;
Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah
kepada perusahaan, misalnya hak cipta lagu;
Goodwill, yaitu nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan
adanya goodwill, barang yang diproduksi mendapat kepercayaan dan dibeli oleh
masyarakat.
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa
yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha.
Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang.
A. Utang Lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun. Utang lancar meliputi:
2. Utang Usaha Atau Utang Dagang, yaitu kewajiban yang timbul karena pembelian jasa
atau barang secara kredit;
3. Biaya Yang Masih Harus Dibayar, yaitu beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar,
misalnya utang sewa, utang gaji, dan utang bunga;
B. Utang Jangka Panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari
satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan
baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
1. Utang Bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;
2. Utang Hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;
3. Utang Obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual
surat-surat berharga.
C. Utang lain-lain adalah Utang yang tidak termasuk utang lancar ataupun utang jangka
panjang. Misalnya, utang kepada direksi dan kepada pemegang saham.
Modal adalah selisih antara harta dan kewajiban, dan merupakan hak pemilik perusahaan atas
sebagian harta perusahaan.
Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi
modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas,
akuntansi modal disebut dengan modal saham.
4. Akun Pendapatan
5. Akun Beban
1. Beban Usaha, yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha
2. Beban Lain-Lain, yaitu pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan
pokok usaha, misalnya beban bunga yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas
pinjaman yang diperoleh dari bank.
Bentuk Akun
Dalam praktik akuntansi, bentuk yang umum digunakan dan paling sederhana adalah bentuk
akun jenis T. Bentuk ini terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu ,