A. Pengertian Kas
Dalam akuntansi yang dimaksud dengan kas (cash) adalah aktiva lancar
yang meliputi uang kertas atau logam dan benda-benda lain yang mempunyai
sifat seperti uang. Artinya, dapat digunakan sebagai media tukar atau alat
pembanyaran yang sah. Kriteria umum suatu aktiva dapat diperlakukan sebagai
kas ialah dapat diterima oleh bank sebagai setoran dengan jumlah yang sama
dengan jumlah nominal yang tertulis di dalamnya. Yang termasuk kedalam
golongan kas adalah aktiva yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau
media tukar pada saat diperlukan, antara lain sebagai berikut:
1. Uang tunai dalam bentuk uang kertas atau logam, baik mata uang sendiri
maupun mata uang asing.
2. Uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil,
atau dalam bentuk simpanan Giro (deman deposit)
3. Cek yang diterima sebagai pembayaran dari pihak lain.
4. Cek Perjalanan (Travellers Check) yaitu cek yang diterbitkan oleh suatu
bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.
5. Kasir Cek (Cashirs Check) yaitu cek yang dibuat dan ditandatanggani oleh
suatu bank, ditarik oleh bank itu sendiri.
6. Wesel Pos. Termasuk ke dalam golongan kas, karena sifatnya dapat segera
dijadikan uang tunai pada saat diperlukan.
Berdasarkan keterangan di atas, tidak dapat diperlakukan sebagai kas antara lain:
1. Deposit Berjangka (Time Deposit), yaitu uang simpanan di bank yang hanya
dapat di ambil setelah jangka waktu tertentu berakhir.
2. Uang yang disediakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga terkait
penggunaannya.
3. Cek Mundur (post dated checks). Tidak dapat digolongkan kedalam kas
sebelum tanggal jatuh temponya.
4. Perangko. Walaupun dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk biaya
pengiriman dalam jumlah kecil, tetapi tidak digolongkan ke dalam kas
karena tidak diterima sebagai setoran ke bank.
kas dari penjual tunai adalah bagian order penjualan, bagian gudang, bagian
kasa, bagian jurnal dan laporan. Kegiatan masing-masing bagian sebagai
berikut :
a. Bagian Order Penjualan membuat faktur penjualan tunai sebanyak 3
lembar rangkap.
Lembar 1 : diserahkan kepada pembeli untuk dibawa kebagian kasa pasa
saat melakukan pembayaran.
Lembar 2 : diserahkan kepada bagian gudang untuk menyiapkan barangbarang yang akan diserahkan kepada pembeli oleh bagian pengiriman.
Lembar 3 : untuk arsip bagian penjualan.
b. Bagian Kasa :
1) Menerima pembayaran sebesar harga faktur yang diserahkan oleh
pembeli.
2) Memasukkan data jumlah uang yang diterima ke dalam kas register.
3) Menyerahkan faktur yang sudah dicap lunas bersama pita kas
register kepada pembeli untuk diserahkan kepada bagian pengiriman.
4) Membuat bukti setoran ke bank.
c. Bagian Pengiriman,
1) Menerima barang bersama faktur lembar 2 dari gudang.
2) Menerima faktur lembar 1 pita kas register dari bagian kasa melalui
pembeli.
3) Mengirimkan barang yang bersangkutan bersama faktur lembar 2
kepada pembeli setelah data faktur lembar 1 dan lembar 2 dicocokan.
4) Menyerahkan faktur lembar 1 yang dilampiri pita kas register kepada
bagian jurnal dan laporan.
d. Bagian Jurnal dan Laporan.
1) Menerima faktur lembar 1 bersama pita kas register dari bagian
pengiriman.
2) Mencatat faktur penjualan tunai dalam buku jurnal penerimaan kas.
3) Mengarsipkan faktur penjualan tunai beserta pita kas register.
Prosedur penerimaan kas dari piutang.
Piutang perusahaan pada umumnya timbul dari transaksi penjualan dengan
pembayaran kredit. Dalam hal demikian, pembayaran dari debitor pada
umumnya dilakukan dengan mengirim cek atau transaksi dana sehingga
akan diterima melalui secretariat. Bagian-bagian yang terkait dengan
transaksi penerimaan kas dari piutang meliputi :
a. Bagian-bagian yang terkait dengan transaksi penjualan kredit yaitu
bagian order penjualan, bagian kredit, bagian gudang, bagian kasa,
bagian akuntansi (bagian piutang, jurnal dan laporan).
http://sivtaroom.blogspot.co.id/2010/03/mengelola-administrasi-kas-bank.html
2 : Diterima uang dari penjualan tunai sebesar Rp. 10.500.000,dengan cek no. B 00112 Bukti kas No BKM 01.
3 : Diterima uang penagihan dari Toko SAMUDRA untuk Faktur No. 001
sebesarRp. 48.000.000,- dengan cek bank A No. 00001.
4 : Dibayar hutang pada PT. ANGKASA sebesar Rp. 48.000.000,- Dengan
cek No.001011 dan bukti kas No. BKK 01.
6 : Diterima uang penagihan dari Toko PELANGI untuk Faktur No. 02
sebesar Rp. 41.250.000,- Dengan cek bank B No. 005010.
9 : Dibayar hutang kepada PT. ELANG atas Faktur No. 010 Sebesar
Rp. 180.000.000,- dengan cek No. 001012 dan Bukti Kas No. BKK 02.
12 : Diterima uang dari penjualan tunai sebesar Rp. 18.000.000,- dengan cek
no. A 00112 Bukti Kas no. BKM 02.
15 : Diterima uang penagihan dari PT. PELANGI untuk Faktur No. 03
sebesar Rp. 41.250.000,- dengan cek bank B 00511.
18: Dibayar hutang kepada PT. AWAN atas Faktur No. 001 sebesar
Rp. 15.000.000,- dengan cek No. 001013 dan bukti kas No. BKK 03.
20 : Dibeli tunai barang dagangan dari FA. BULAN sebesar Rp. 60.000.000,dengan cek No. 001015 dan Bukti Kas Masuk No. BKK 04.
23 : Dibayar biaya Listrik, Air, dan telepon sebesar Rp. 13.440.000,- dengan
cek No. 001015 dan Bukti Kas No. BKK 05.
25 : Diterima uang penagihan dari Toko. MATAHARI untuk Faktur No. 04
sebesar Rp.112.500.00,- dengan C cek No. 05151.
26 : Penerimaan cek Bank BCA No. C 00555 Dari PD. BINTANG sebesar
Rp. 32.400.000,28 : Dibayar gaji karyawan untuk bulan Juli 2012 sebesar Rp. 206.400.000,dengan cek No. 001014 dan Bukti Kas No. BKK 05.
29 : Diterima uang penjualan tunai sebesar Rp. 34.800.000,- dengan cek no.
C 00133
30 : Diterima uang penagihan dari Toko PELANGI untuk Faktur No. 05
sebesar Rp. 30.000.000,- dengan Cek Bank no. B 00512.
JURNAL PENERIMAAN KAS
Tanggal
No.Bukti
BKM 01
Tunai
Debet
Kas
10.500.000
BKM 02
Toko SAMUDRA
BKM 03
12
Keterangan
Ref
Kredit
Piutang
-
Penjualan
10.500.000
48.000.000
48.000.000
Toko PELANGI
41.250.000
41.250.000
BKM 04
Tunai
18.000.000
18.000.000
15
BKM 05
Toko PELANGI
41.250.000
41.250.000
25
BKM 06
Toko MATAHARI
112.500.000
26
BKM 07
PD. BINTANG
32.400.000
32.400.000
29
BKM 08
Tunai
34.800.000
34.800.000
30
BKM 09
Toko PELANGI
Jumlah
30.000.000
Rp.368.700.000
30.000.000
Rp.81.000.000
Rp.40.000.000
J
U
L
I
No.Bukti
Keterangan
R
e
f
Debet
BKK 01
PT. ANGKASA
Utang
Dagang
48.000.000
BKK 02
PT. ELANG
18
BKK 03
PT. AWAN
20
BKK 04
Pemb. Barang
23
BKK 05
28
BKK 06
Pembelian
Kredit
Beban Gaji
Beban LAT
Kas
48.000.000
180.000.000
180.000.000
15.000.000
60.000.000
60.000.000
LAT
13.440.000
13.440.000
Gaji Karyawan
Jumlah
39.000.000
15.000.000
206.400.000
26.000.000
80.000.000
206.400.000
5.000.000
150.000.000
BANK MANDIRI
REKENING KORAN
Tanggal
Juli
31
2012
Sandi
-
Mutasi Debet
Mutasi Kredit
-
Saldo
198.000.000
01
10.500.000
208.500.000
02
48.000.000
256.500.000
02
48.000.000
01
41.250.000
249.750.000
02
180.000.000
69.750.000
12
01
18.000.000
87.750.000
15
01
41.250.000
129.000.000
18
02
15.000.000
20
02
206.400.000
23
02
13.440.000
25
01
112.500.000
26
01
32.400.000
28
01
60.000.000
29
01
34.800.000
30
01
30.000.000
Sandi :
01
: Setoran tunai
02
: Pengambilan tunai
03
: Pemindahan buku K
04
: Pemindahan buku D
05
: Jasa Giro
06
: Koreksi K
07
: Koreksi D
08
: Biaya administrasi
208.500.000
09
: Bunga deposito
Bukti Transaksi
1. Tanggal 2 penerimaan kas
a. Bukti kas masuk
PT. SUNSHINE
Bukti Kas Masuk
BKM
Cek
Jumlah
: Rp. 10.500.000
No. 01
No. A00015
Terbilang
Debet
30.000.000
Kredit
-
112
30.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
Kredit No.
Angsuran ke
Direktur
::-
Pokok
: Rp250.000.000,-
Bunga
Jumlah
: Rp30.000.000,-
Terbilang
10
Kasir
Pembukuan
( (
..)
..)
.)
BKM
Cek
Jumlah
: Rp30.000.000
No. 520
No. A00015
Terbilang
Debet
30.000.000
Kredit
-
112
30.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
(.) (.)
(...)
b. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
Diterima dari
Kredit No.
Angsuran ke
Direktur
::-
Pokok
: Rp250.000.000,-
Bunga
Jumlah
: Rp30.000.000,-
Terbilang
Kasir
( (
..)
..)
CEK
No.
00212
Tgl 4 Mei 2008
11
Pembukuan
: Rp21.000.000,-
.)
Terbilang
Keterangan
: Pelunasan utang
No. Akun
111
Debet
21.000.000
Kredit
-
211
21.000.000
Disetujui
()
Dibukukan
Diterima
(...)
(.)
00212
4 Mei 2008
: PT. Airlangga
Jumlah
: Rp21.000.000,-
Didebetkan ke rekening
Untuk
: Pelunasan utang
Disetujui Oleh,
Diterima Oleh,
()
(.....)
c. Menulis cek
12
BANK MANDIRI
BANK MANDIRI
dagang.
Saldo
Setoran
Pengambilan
Saldo
250.000.000
21.000.000
229.000.000
PT. FIRMAN
Tanda tangan dan stempel perusahaan
BKM
Cek
Jumlah
: Rp30.000.000
No. 520
No. A00015
Terbilang
Debet
30.000.000
Kredit
-
112
30.000.000
Disetujui
(.)
b. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
13
Dibukukan
Diterima
(.) (...)
Diterima dari
Direktur
Kredit No.
Angsuran ke
::-
Pokok
: Rp250.000.000,-
Bunga
Jumlah
: Rp30.000.000,-
Terbilang
Kasir
Pembukuan
( (
..)
..)
.)
CEK
No. 00213
7 Mei 2004
Tgl
No. Akun
511
Debet
9.000.000
Kredit
-
111
9.000.000
Jumlah
: Rp 9.000.000,-
Terbilang
Keterangan
Disetujui
Dibukukan
Diterima
(...) () (.)
No
Tanggal
14
00213
7 Mei 2008
: PT.Sentosa
Jumlah
: Rp9.000.000,-
Didebetkan ke rekening
Untuk
Disetujui Oleh,
Diterima Oleh,
()
()
c. Menulis cek
BANK MANDIRI
BANK MANDIRI
Kepada PT.SENTOSA.
.
SENTOSA
dagang.
atau
pembawa
uang
sejumlah
Rp9.000.000,Saldo
Setoran
229.000.000
PT. FIRMAN
Tanda tangan dan stempel perusahaan
15
Pengambilan
Saldo
9.000.000
220.000.000
CEK
Aj.221
Tgl 10 Mei
2008
Jumlah
: Rp15.000.000,-
Terbilang
No. Akun
111
411
Debet
15.000.000
-
Kredit
15.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
() () (.......)
b. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
16
Diterima dari :
Direktur
Kasir
Pembukuan
(.
(.) ()
CEK
Bx.015
Jumlah
: Rp 12.000.000,-
Terbilang
Keterangan
: Pelunasan piutang
No. Akun
111
Debet
12.000.000
Kredit
-
211
12.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
(..) (...) ()
b. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
17
Diterima dari
(..)
Terbilang
(.)
CEK
No. 00214
: Rp15.000.000,-
Terbilang
Keterangan
No. Akun
517
111
Debet
5.000.000
-
Kredit
5.000.00
0
Disetujui
Dibukukan
Diterima
18
No
Tanggal
00214
16 Mei 2008
Jumlah
: Rp5.000.000,-
Didebetkan ke rekening
Untuk
Diterima oleh
(..)
(.)
c. Menulis cek
BANK MANDIRI
BANK MANDIRI
dan telepon
rupiah
.Rp5.000.000,-
Saldo
Setoran
220.000.000
PT.FIRMAN
Tanda tangan dan stempel perusahaan
19
Pengambilan
Saldo
5.000.000
215.000.000
CEK
No. 00214
: Rp15.000.000,-
Terbilang
Keterangan
No. Akun
517
111
Debet
Kredit
5.000.000
-
5.000.00
0
Disetujui
Dibukukan
Diterima
No
Tanggal
20
00214
16 Mei 2008
Jumlah
: Rp5.000.000,-
Didebetkan ke rekening
Untuk
Disetujui Oleh,
Diterima oleh
(..)
(.)
e. Menulis cek
BANK MANDIRI
BANK MANDIRI
dan telepon
rupiah
.Rp5.000.000,-
Saldo
Setoran
220.000.000
PT.FIRMAN
Tanda tangan dan stempel perusahaan
Pengambilan
5.000.000
21
Saldo
215.000.000
CEK
No. 00214
: Rp15.000.000,-
Terbilang
Keterangan
No. Akun
517
111
Debet
Kredit
5.000.000
- 5.000.00
0
Disetujui
Dibukukan
(.) (.)
Diterima
(...)
No
Tanggal
22
00214
16 Mei 2008
Jumlah
: Rp5.000.000,-
Didebetkan ke rekening
Untuk
Disetujui Oleh,
Diterima oleh
(..)
(.)
c. Menulis cek
BANK MANDIRI
BANK MANDIRI
dan telepon
rupiah
.Rp5.000.000,-
Saldo
Setoran
220.000.000
PT.FIRMAN
Tanda tangan dan stempel perusahaan
Pengambilan
Saldo
5.000.000
215.000.000
23
CEK
SN.0021
: Rp12.000.000,-
523
Terbilang
Keterangan
: Pelunasan piutang
No. Akun
111
Debet
12.000.000
Kredit
-
211
12.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
b. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
Diterima dari
Kasir
Pembukuan
24
CEK
AX.225
Jumlah
: Rp25.000.000,-
Terbilang
Keterangan
dagangan
No. Akun
111
411
Debet
Kredit
25.000.000
25.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
(..) (...)
()
b. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
Diterima dari
Kasir
Pembukuan
PT. FIRMAN
BUKTI KAS KELUAR
BKK
No.04
CEK
No. 00215
: Rp18.000.000,-
Terbilang
Keterangan
No. Akun
111
: Pelunasan utang
Debet
Kredit
18.000.000
211
18.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
(.) (.)
(...)
No
Tanggal
00215
22 Mei 2008
: PT.Budiman
Jumlah
: Rp18.000.000,-
Didebetkan ke rekening
Untuk
:
Disetujui Oleh,
Diterima oleh
(..)
(.)
c. Menulis cek
26
BANK MANDIRI
BANK MANDIRI
Kepada PT BUDIMAN.
dagang
juta rupiah
.Rp8.000.000,-
Saldo
Setoran
215.000.000
PT.FIRMAN
Tanda tangan dan stempel perusahaan
Pengambilan
Saldo
8.000.000
207.000.000
27
CEK
FG.248
Jumlah
: Rp27.000.000,-
Terbilang
Keterangan
: Pelunasan piutang
No. Akun
211
Debet
27.000.000
111
Kredit
27.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
(..) (...) ()
b. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
Diterima dari
Terbilang
Kasir
Pembukuan
28
Debet
27.000.000
Jumlah
Terbilang
Keterangan
Kredit
27.000.000
Disetujui
Dibukukan
Diterima
(..) (...) ()
c. Slip setoran
BANK MANDIRI
SLIP SETORAN
Diterima dari
:
Tabungan No. Rek : 12.5256.71
Deposito No. Rek : Kredit No.
: Angsuran ke
: Pokok
:
Bunga
:
Jumlah
: Rp27.000.000, Terbilang
: Dua puluh tujuh
juta rupiah
Direktur
(..
)
Kasir
Pembukuan
(..
)
(.
)
Buku Besar
Nama perkiraan : Kas
Tgl
Keterangan
31
Saldo
31
Posting
No : 111
Ref
JPK
Mutasi
Debet
Saldo
Kredit
Debet
250.000.000
121.000.000
371.000.000
Kredit
31 Posting
JKK
- 150.000.000
221.000.000
http://aliyamurdiana.blogspot.co.id/2014/02/contoh-soal-dan-jawaban-akuntansikas.html
MUTASI KAS BANK
A. Mutasi Kas Bank
29
Dalam perusahaan yang menyetorkan semua dana yang diterima ke bank, saldo
kas perusahaan meliputi uang simpanan giro di bank, uang tunai dan cek yang
belum disetorkan ke bank dan sisa dana kas kecil. Kegiatan penerimaan dan
pengeluaran kas (mutasi kas).
Salah satu kegiatan pengawasan kas adalah pemerikasaan terhadap mutasi kas
yang dilakukan oleh bagian pemeriksaan intern baik secara periodik maupun
secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dahulu. Pemeriksaan kas biasanya
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mengadakan verifikasi (pengujian) terhadap catatan-catatan, dokumen
transaksi serta cek-cek yang terkait dengan aktivitas pengelolaan kas dalam
periode tertentu.
2. Mengadakan pemeriksaan terhadap fisik kas, yaitu dengan cara menghitung
uang tunai dan benda-benda kas lainnya yang ada di perusahaan. Sementara
bagi perusahaan yang menyetorkan semua kas yang diterima ke bank,
pemerikasaan terhadap fisik kas terutama untuk kepentingan pengawasan
terhadap dana kas kecil dan dana-dana kas lainnya.
B. Dokumen Penerimaan dan Pengeluaran Kas.
1. Dokumen Penerima Kas.
Penerimaan kas dalam perusahaan pada umumnya berasal dari transaksi
penjualan tunai dan penerimaan piutang dari debitor. Penerimaan piutang
bisa terjadi dalam bentuk cek yang dikirimkan debitor kepada rekening
perusahaan di bank. Dokumen-dokumen yang terkait dengan penrimaan kas
sebagai berikut :
a. Bukti penerimaan kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan, untuk bukti
transaksi penerima kas dari manapun sumbernya.
b. Faktur (nota) penjualan tunai sebagai bukti pendukung bukti penerimaan
kas yang berasal dari transaksi penjualan tunai.
c. Daftar surat pemberitahuan dari debitor sebagai pendukung bukti
penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang.
d. Surat pemberitahuan dari debitor sebagai pendukung bukti penerimaan
kas yang berasal dari penerimaan piutang.
e. Bukti Setoran ke bank sebagai bukti pendukung yang digunakan untuk
pengecekan jumlah dana yang diterima dengan jumlah yang disetorkan
ke bank.
2. Dokumen Pengeluaran Kas.
Pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan pada umumnya meliputi
pengeluaran untuk pembayaran hutang, pembayaran beban operasional.
Dalam perusahaan yang menyetorkan semua dana yang di terima ke bank,
30
31
pemeriksaan atau setelah menerima laporan mutasi kas dari bank, yaitu
apabila catatan kas menurut perusahaan tidak sama dengan catatan menurut
bank.
1. Pencatatan Selisih Kas
Adanya selisih kas mungkin diketahui pada saat transaksi yang terkait
belum dicatat kedalam jurnal, misalnya selisih kas yang terjadi karena
penerimaan tagihan atau pembayaran hutang yang melebihi jumlah yang
seharusnya.
Pencatatan selisih kas yang diketahui sebelum atau setelah transaksi yang
terkait dicatat dan penyebabnya tidak diketahui dapat dilakukan dalam buku
jurnal umum. Selisih kas lebih dicatat kredit dalam akun Selisih Kas dan
selisih kas kurang dicatat debet akun Selisih Kas. Pada saat penyebab
timbulnya selisih kas diketahui, selisih kas yang bersangkutan dipindahkan
kedalam akun yang seharusnya. Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa
contoh pencatatan selisih kas.
Contoh 1
Dari transaksi yang terjadi pada Toko CAHAYA selama bulan Juli 2004,
antara lain terdapat transaksi sebagai berikut :
Juli 12, Penerimaan uang tunai dari toko CITRA ABADI untuk pembayaran
faktur No. 011 seharga Rp. 3.545.500,00. karena tidak tersedia uang
pecahan kecil, Toko CITRA ABADI menyerahkan uang tunai Rp.
3.550.000,00 dengan tidak meminta uang kembali.
Juli 18, Penerimaan kas dari penjualan tunai tanggal 18 Juli 2004 sebesar
Rp. 59.670.000,00. Sementara catatan kas register menunjukan jumlah Rp.
59.675.500,00
Juli 26, Pembayaran hutang kepada PT. NUSANTARA sebesar Rp.
15.262.500,00. Karena tersedia uang pecahan kecil, diserahkan uang tunai
sebesar Rp. 15.265.000,00 dengan tidak meminta uang pengembalian.
Transaksi penerimaan piutang dan penjualan tunai pada contoh di atas
dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas masing-masing dengan jumlah
Rp. 35.545.500,00 dan Rp. 59.675.500,00. Transaksi pembayaran hutang
dicatat
dalam
buku
jurnal
pengeluaran
kas
dengan
jumlah
32
pada akhir periode dipindahkan ke sisi debet akun Ikhtisar Laba Rugi
sebagai keuntungan.
Dalam laporan laba rugi, keuntungan karena adanya selisih kas lebih
diinformasikan sebagai beban di luar usaha. Sementara kerugian karena
adanya selisih kas kurang, diinformasikan sebagai beban pos luar usaha.
Apabila jumlahnya dipandang cukup berarti (material), biasanya disajikan
dalam pos luar biasa. (Extra ordinary).
E. Penyusunan Rekonsilasi Bank
Sistem pengawasan kas mangharuskan semua kas baik dalam bentuk uang tunai
maupun cek yang diterima setiap hari disetorkan ke bank. Sementara
pembayaran kas dilakukan dengan menggunakan cek sehingga semua transaksi
yang menyangkut kas selain dicatat oleh perusahaan dicatat dalam buku
permintaan kas. Data kedua buku tersebut dihimpun dalam buku kas setelah
dilakukan posting.
Setoran dana dari perusahaan dan penguangan cek yang dikeluarkan perusahaan
oleh pihak bank dicatat dalam suatu rekening yang disebut Rekening Giro.
Simapanan dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu sehingga saldonya sering
berubah-ubah. Rekening giro di sebut juga Rekening koran.
Bank biasanya mengirimkan rekening koran sebagai laporan kepada nasabah
bank memuat informasi antara lain:
1. Saldo simpanan perusahaan (nasabah) pada awal bulan yang bersangkutan.
2. Setoran perusahaan baik dalam bentuk uang maupun cek yang diterima
perusahaan dari pihak lain.
3. Cek-cek yang di tarik perusahaan untuk pembayaran kepada pihak lain yang
telah di uangkan oleh penerima cek
http://sivtaroom.blogspot.co.id/2010/03/identifikasi-mutasi-kas-bank.html
Contoh Soal dan Pembahasan
Buatlah mutasi kas bank perusahaan di bawah ini !
Mutasi kas bank suatu perusahaan sbb:
1 Jan
1 Jan
3 Jan
7 Jan
10 Jan
33
13 Jan
pembayaran gaji dan upah karyawan Rp. 1.500.000 dan beban listrik
serta telp Rp. 1.250.000 cek no. 316
15 Jan
20 Jan
27 Jan
30 Jan
Tgl
KET
Jan 01
Jan 01
Jan 03
Jan 07
Jan 10
Saldo
Dana kas kecil
Terima tagihan
Penjualan tunai
Pembelian tuani
Gaji, listrik dan
telp
Penjualan tunai
Pembayaran
hutang
Penjualan tunai
Pembelian tuani
Jan 13
Jan 15
Jan 20
Jan 27
Jan 30
NO
BUKTI
V
314
Km.01
Km.02
315
DEBIT
(RP)
.2.940.000
10.800.000
-
316
Km-03
10.750.000
SALDO
DEBIT (RP)
2.190.000
1.190.000
4.130.000
14.930.000
4.180.000
2.750.000
1.430.000
16.230.000
8.820.000
7.410.000
10.750.000
18.210.000
7.460.000
. 1000.000
14 800.000
317
Km-04
318
KREDIT \
(RP)
10.800.000
KREDIT
(Rp)
REKONSILIASI BANK
A. Pengertian Rekonsiliasi Bank
Rekonsilisi bank adalah suatu prosedur pengendalian terhadap kas di
bank, dengan membandingkan catatan akuntansi kas menurut perusahaan.
Secara periodik bank mengirimkan laporan berupa bank statement yang
berisi semua transaksi penyetoran dan pengambilan oleh deposan (depositor)
selama periode tertentu.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk menunjukkan dan menjelaskan
adanya perbedaan antara catatan kas menurut bank dan menurut perusahaan. Jika
perbedaan dihasilkan dari transaksi yang belum dicatat bank, maka catatan
perusahaan dianggap benar. Sebaliknya, jika perbedaan dihasilkan dari kesalahan
dalam catatan perusahaan dan catatan bank, maka diperlukan penyesuaian.
B. Tujuan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank dilakukan dengan tujuan:
1. menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan
keuangan (neraca).
2. Mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya
penyalahgunaan kas di bank.
34
Pada umumnya, perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan
catatan bank disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yaitu: perbedaan waktu pengakuan
dan kesalahan mencatat.
1. Perbedaan Waktu Pengakuan
Adanya setoran dalam perjalanan (deposit intransit), yaitu setoran yang
dilakukan oleh perusahaan, tetapi pihak bank belum menerima, atau belum
mengkredit rekening perusahaan. Akibatnya, saldo kas menurut bank terlalu
rendah dibanding saldo kas yang benar. Cek yang belum diuangkan
(outstanding check), yaitu cek yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai
tanda pembayaran kepada pihak lain, tetapi pihak penerima belum
menguangkan cek tersebut ke bank. Akibatnya bank belum mengetahui
adanya pengeluaran oleh perusahaan, sedang perusahaan sudah mencatat
adanya pengeluaran. Akibatnya saldo kas menurut bank terlalu besar
dibandingkan dengan saldo kas yang benar. Tagihan piutang perusahaan
yang dilakukan oleh bank (bank collections) tetapi pihak perusahaan belum
menerima memo kredit dari bank. Akibatnya saldo kas menurut perusahaan
terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar. Biaya bank (bank charge)
yang telah didebitkan ke rekening perusahaan di bank, tetapi perusahaan
belum menerima surat pemberitahuan dari bank. Akibatnya, saldo kas
menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar. Adanya
cek kosong atau dana kurang, yaitu cek yang diterima oleh perusahaan dari
langganannya sebagai penerimaan kas, tetapi setelah disetorkan ke bank
ternyata cek tersebut tidak ada dananya atau kurang. Karena perusahaan
telah mencatat cek tersebut sebagai penerimaan, saldo kas menurut
perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar.
2. Kesalahan Pencatatan oleh Bank atau oleh Perusahaan
Kesalahan pencatatan yang terjadi pada bank atau pada perusahaan. Akibat
yang terjadi karena kesalahan ini berbeda-beda tergantung pada jenis
kesalahan yang ada.
C. Format Rekonsiliasi Bank
Format rekonsiliasi bank dipengaruhi oleh tujuan rekonsiliasi dilaksanakan.
Berdasarkan tujuan rekonsiliasi, ada dua bentuk rekonsiliasi bank, yaitu:
1. Rekonsiliasi saldo bank dan saldo perusahaan untuk mendapatkan saldo
yang harus dilaporkan. Bentuk ini terdiri atas dua seksi, yaitu:
a. seksi saldo per laporan bank
b. seksi saldo per buku. Rekonsiliasi ini dapat dimulai dengan melakukan
rekonsiliasi
saldo
menurut
35
bank
beserta
faktor-faktor
yang
B.
oleh bank
inkaso bank
(+) kesalahan
mencatat
pengeluaran
penerimaan
mencatat
terlalu rendah
bank
(+) kesalahan
terlalu tinggi
pencatat
pengeluaran
mencatat
penerimaan
mencatat
pengeluaran
terlalu rendah
(+) kesalahan
terlalu rendah
36
(-) kesalahan
mencatat
penerimaan
terlalu tinggi
(-) kesalahan
cukup dana
terlalu rendah
(-) kesalahan
mencatat
pengeluaran
mencatat
pengeluaran
terlalu tinggi
Rp 112.500.000,-
Rekonsiliasi
Ditambah :
- penerimaan piutang
- jasa giro
Rp 168.750.000,-
Ditambah :
Rp 20.850.000,Rp
500.000,-
37
Rp 26.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Rp
9.000.000,-
Rp 204.750.000,-
Rp 142.850.000,-
Dikurang :
Dikurang :
- biaya inkaso
( Rp
50.000,-)
( Rp
50.000,-)
(Rp 62.000.000,-)
Rp 142.750.000,-
Rp 142.750.000,-
Rp 112.500.000,-
Ditambah :
- penerimaan piutang
Rp 20.850.000,-
- jasa giro
Rp
500.000,-
Rp
9.000.000,-
Rp 142.850.000,Dikurang :
- biaya inkaso
( Rp
50.000,-)
( Rp
50.000,-)
Rp 168.750.000,-
Ditambah :
- uang kas tidak disetor
Rp 26.000.000,-
Rp 10.000.000,Rp 204.750.000,-
Dikurang :
- out standing check
(Rp 62.000.000,-)
Rp 142.750.000,-
38
PENYUSUNAN REKONSILIASI
Untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dan
perbedaan saldo kas menurut bank dan saldo kas menurut perusahaan, diteliti laporan
dan buku catatan atau laporan sebagai berikut:
A. Laporan bank
1. Buku jurnal penerimaan kas
2. Buku jurnal pengeluaran kas
Laporan bank adalah laporan yang disajikan oleh bank kepada
perusahaan berisi tentang mutasi uang kas dan saldo kas perusahaan pada saatsaat tertentu. Laporan bank tersebut dapat berupa laporan tersendiri atau copy
dari rekening giro bank. Kolom debit rekening giro bank menunjukkan
pengeluaran-pengeluaran dan beban biaya bagi perusahaan dan kolom kredit
rekening giro bank tersebut menunjukkan setoran-setoran perusahaan atau hasil
tagihan dan pendapatan perusahaan yang ditagihkan oleh pihak bank.
Untuk menemukan faktor-faktor kesalahan dan perbedaan saldo kas
menurut bank dan saldo kas menurut perusahaan dilakukan analisa terhadap
buku catatan perusahaan dan laporan bank sebagai berikut:
1. Bandingkan transaksi-transaksi penerimaan kas yang dicatat di buku jurnal
penerimaan kas dengan catatan penerimaan kas oleh bank yang tercantum di
kolom kredit laporan bank. Hal ini untuk menemukan kemungkinan adanya:
a. Setoran dalam perjalanan
b. Tagihan piutang perusahaan oleh bank
2. Apabila ditemukan ada transaksi penerimaan kas di buku jurnal penerimaan
kas perusahaan tetapi tidak ada di laporan bank, maka kemungkinan terjadi
setoran dalam perjalanan. Apabila ada transaksi penerimaan kas di laporan
bank tetapi transaksi tersebut tidak ada di buku jurnal penerimaan kas maka
kemungkinan ada tagihan piutang perusahaan oleh bank yang perusahaan
belum mengetahui, atau ada pendapatan bunga yang menjadi hak
perusahaan tetapi perusahaan belum mengetahui.
3. Bandingkan transaksi-transaksi pengeluaran kas yang ada di buku jurnal
pengeluaran kas atau daftar cek perusahaan dengan transaksi-transaksi
39
pengeluaran kas yang ada di laporan bank. Hal ini untuk menemukan
adanya:
a. Cek dalam peredaran
b. Biaya jasa bank yang belum diketahui oleh pihak perusahaan
Apabila faktor-faktor tersebut sudah ditemukan dan saldo kas menurut
bank dan saldo kas menurut perusahaan telah dikoreksi dengan faktor-faktor
tersebut diatas, bandingkanlah saldo kas menurut bank dan saldo kas menurut
perusahaan apakah sudah menunjukkan saldo kas yang sama atau belum.
Kemudian telitilah kembali pencatatan transaksi kas pada laporan bank maupun
perusahaan untuk menemukan terjadinya kesalahan pencatatan. Apabila
rekonsiliasi sudah selesai, saldo kas menurut bank dan saldo kas menurut
perusahaan harus menunjukkan jumlah yang sama.
B. Rekonsiliasi Untuk Menentukan Saldo Kas Yang Benar
Rekonsiliasi untuk menentukan saldo kas yang benar dapat dibuat untuk
memperhitungkan saldo akhir kas menurut bank dan saldo akhir kas menurut
perusahaan dan dapat dibuat untuk memperhitungkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir kas menurut bank dan perusahaan. Dalam sub-bab
ini akan diuraikan rekonsiliasi bank untuk menentukan saldo akhir kas yang
benar dan rekonsiliasi untuk menentukan saldo awal, penerimaan, pengeluaran
dan saldo akhir kas yang benar.
C. Rekonsiliasi Untuk Menentukan Saldo Akhir Kas Yang Benar
Rekonsiliasi bank untuk menentukan saldo akhir kas yang benar disusun
dengan cara memperhitungkan saldo kas menurut bank dan saldo kas menurut
perusahaan, dengan faktor-faktor penyebab kesalahan dan perbedaan saldo kas
menurut bank dan saldo kas menurut perusahaan. Faktor-faktor yang
menyebabkan kesalahan pada saldo kas menurut bank dan koreksinya adalah
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mengoreksi saldo kas menurut bank.
a. Koreksi positif atas saldo kas menurut bank. Setoran dalam perjalanan.
Faktor ini mengakibatkan saldo kas menurut bank terlalu kecil, sehingga
untuk mengoreksi, saldo kas menurut bank harus ditambahkan sejumlah
setoran dalam perjalanan tersebut, agar menunjukkan saldo kas yang
benar. Kesalahan jenis tertentu yang dilakukan oleh bank, misalnya bank
salah mengkredit rekening nasabah lain atas setoran perusahaan.
b. Koreksi negatif atas saldo kas menurut bank. Cek dalam peredaran.
Faktor ini menyebabkan saldo kas menurut bank terlalu besar, sehingga
40
terlalu
rendah,
sehingga
harus
dikoreksi
dengan
41
42
43
Cek kosong pada awal periode Faktor ini mengakibatkan: Saldo awal
kas menurut perusahaan terlalu besar. Jumlah pengeluaran kas
periode rekonsiliasi menurut perusahaan terlalu besar. Ini dengan
asumsi cek kosong tersebut diketahui dan dicatat oleh perusahaan
pada periode berikutnya.
Untuk mengoreksi agar saldo awal menurut perusahaan dan
pengeluaran kas menurut perusahaan periode rekonsiliasi benar:
- Saldo awal kas menurut perusahaan harus dikurangi sejumlah cek
-
44
46
47
Untuk menyesuaikan, agar saldo kas menurut bank sama dengan saldo
kas menurut perusahaan:
1) Saldo awal kas menurut bank dikurangi sejumlah hasil tagihan bank
awal periode, dan
2) Jumlah penerimaan kas menurut bank periode rekonsiliasi ditambah
sejumlah tagihan bank awal periode.
b. Hasil tagihan bank akhir periode, mengakibatkan:
1) Saldo akhir kas menurut bank lebih besar dibanding saldo akhir kas
menurut perusahaan.
2) Jumlah penerimaan kas menurut bank periode rekonsiliasi menurut
bank lebih besar dibanding jumlah penerimaan menurut perusahaan
dalam periode yang sama.
Untuk menyesuaikan, agar sama dengan saldo kas menurut perusahaan:
1) Saldo akhir kas menurut bank dikurangi sejumlah hasil tagihan bank
akhir periode.
2) Jumlah penerimaan menurut bank periode rekonsiliasi dikurangi
sejumlah tagihan bank periode rekonsiliasi.
5. Biaya Jasa Bank Faktor ini memberi akibat dan penyesuaian seperti pada
cek kosong hanya berbeda mengenai sumbernya, yaitu di satu pihak berasal
dari biaya dan di pihak lain dari penerimaan kas, yang kemudian batal.
6. Kesalahan Pada Bank Atau Perusahaan Faktor ini memberikan akibat dan
penyesuaian yang berbeda-beda tergantung pada jenis kesalahan yang
terjadi.
sumber wikipedia.com; ilmuakuntansi.com
http://zarmiakuntan.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-rekonsiliasi-bank.html
REKONSILIASI BANK MENUJU SALDO YANG BENAR (4 KOLOM)
(Rp)
KETERANGAN
SALDO MENURUT BANK
1. DIT
- Awal
- Akhir
2. OSC
- Awal
- Akhir
SALDO
AWAL
xxx
PENERIMAAN
PENGELUARAN
xxx
xxx
SALDO
AKHIR
xxx
xxx
-
(xxx)
xxx
xxx
(xxx)
-
(xxx)
xxx
(xxx)
3. Koreksi
48
SALDO
AWAL
PENERIMAAN
PENGELUARAN
SALDO
AKHIR
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
-
(xxx)
xxx
xxx
(xxx)
-
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
-
(xxx)
xxx
xxx
(xxx)
-
(xxx)
(xxx)
-
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
KETERANGAN
Disesuaikan
SALDO
AWAL
xxx
PENERIMAAN
PENGELUARAN
xxx
xxx
SALDO
AKHIR
xxx
xxx
-
(xxx)
xxx
xxx
(xxx)
-
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
-
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
-
(xxx)
xxx
(xxx)
(xxx)
-
xxx
(xxx)
(xxx)
49
- Awal
- Akhir
7. Koreksi
Disesuaikan
Saldo menurut kas
perusahaan
REKONSILIASI BANK
xxx
-
xxx
xxx
-
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
BANK
xxx
KAS
xxx
PENERIMAAN
BANK
KAS
xxx
xxx
xxx
(xxx)
-
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
-
(xxx)
-
(xxx)
-
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
-
xxx
(xxx)
-
xxx
-
xxx
xxx
(xxx)
xxx
-
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
KETERANGAN
SALDO SEBELUM KOREKSI
SALDO AWAL
50
PENGELUARAN
SALDO AKHIR
BANK
xxx
KAS
xxx
BANK
xxx
KAS
xxx
Contoh Format Penyusunan laporan Rekonsiliasi bank atau rekening giro bank
adalah sebagai berikut:
Bank Nasional
Nasabah PT Anugerah
N.44567.8
Jl. Arya Penangsang 9 Jakarta 5674
Mutasi
No. Bukti
Debit
Kredit
Tanggal
Keterangan
01 Mei 2006
02 Mei 2006
02 Mei 2006
02 Mei 2006
03 Mei 2006
03 Mei 2006
04 Mei 2006
04 Mei 2006
05 Mei 2006
11 Mei 2006
11 Mei 2006
13 Mei 2006
14 Mei 2006
15 Mei 2006
18 Mei 2006
20 Mei 2006
23 Mei 2006
25 Mei 2006
27 Mei 2006
30 Mei 2006
s1
p45
k87
p56
k89
k90
p89
k101
k105
p169
p179
k201
p259
p67
p90
k09
k8
p345
m90
0,00
0,00
245.000,00
0,00
2.350.000,00
0,00
0,00
2.225.000,00
0,00
0,00
3.215.000,00
1.750.000,00
0,00
2.350.000,00
0,00
2.250.000,00
0,00
0,00
3.750.000,00
35.000,00
0,00
0,00
1.675.000,0
0
0,00
340.000,00
0,00
450.000,00
550.000,00
0,00
2.560.000,0
0
4.560.900,0
0
0,00
0,00
1.250.000,0
0
0,00
3.540.000,0
0
0,00
340.000,00
4.500.000,0
0
0,00
0,00
0,00
Saldo
2.500.000,00
4.175.000,00
3.930.000,00
4.270.000,00
1.920.000,00
2.345.000,00
2.895.000,00
670.000,00
3.230.000,00
7.790.900,00
4.575.900,00
2.825.900,00
4.075.900,00
1.725.900,00
5.265.900,00
3.015.900,00
3.355.900,00
7.855.900,00
4.105.900,00
4.070.900,00
4.070.900,00
51
bank selama bulan Januari atas rekening giro PT Nusantara, dan saldo per 31
Januari. Menurut laporan bank tersebut, saldo giro PT Nusantara per 31 Januari
adalah Rp. 5.388.480,00. Menurut pembukuan PT Nusantara, saldo rekening
giro di Bank Niaga adalah Rp. 3.294.210,00.
Setalah dilakukan pembandingan sesuai prosedur yang telah diuraikan di atas,
ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Setoran tanggal 30 Januari sebesar Rp. 1.591.630,00 tidak tercantum dalam
laporan bank.
2. Bank telah melakukan kesalahan pembukuan, yaitu cek yang ditarik oleh PT
Antara sebesar Rp. 100.00,00 (Nomor cek 656) telah dikurangkan pada
rekening giro PT Nusantara.
3. Lima lembar cek yang ditarik pada akhir bulan Januari tekah dicatat dalam
jurnal penge-luaran kas oleh PT Nusantara, belum dibayar oleh bank:
No. Cek
337
338
339
340
341
Tanggal
27 Jan
28 Jan
29 Jan
30 Jan
31 Jan
Jumlah
Rp. 286.000,00
Rp. 319.470,00
Rp. 83.000,00
Rp. 203.140,00
Rp. 458.530,00
Rekonsiliasi Bank
53
PT NUSANTARA
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Januari 1986
Per BANK
Slado Kas 31 Jan
Tambah:
1. Setoran dlm perjlnan 30 Jan
2. Koreksi kesalahan bank Cek
PT Antara telah didebit ke akun
perusahaan
(dalam Rp)
5.388.480
1.591.630
100.000
7.080.110
Kurangi:
3. Cek dalam peredaran:
No. 337 Rp286.000
No. 338
319.470
No. 339
83.000
No. 340
203.140
No. 341
458.530
Saldo
Kas
per
Bank
Per BUKU
Saldo Kas 31 Jan
Tambah:
4. Penerimaan wesel via bank,
masuk pend bunga Rp214.000
5. Pendapatan bunga bank
6. Kesalahan pembukuan cek
nomor 333 dibukukan terlalu
tinggi
(dalam Rp)
3.294.210
2.114.000
28.010
360.000
5.796.220
Kurangi:
7. Biaya adm. bank Rp14.250
8. Cek kosong
52.000
(66.250)
(1.350.140)
setlh 5.729.970
disesuaikan
Saldo
Kas
per
Buku
setlh 5.729.970
disesuaikan
1.900.000,00
Pendapatan Bunga..
214.000,00
28.010,00
360.000,00
14.250,00
Kas...
14.250,00
54
52.000,00
Dalam hal pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek kosong),
perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian dengan mendebet rekening
Piutang Dagang dan mengkredit rekening Kas. Hal ini dilakukan perusahaan
dengan alasana sebagau berikut: Pada waktu perusahaan menerima cek dari PT
Rosalina, perusahaan mencatat penerimaan cek ter-sebut dengan mendebet
rekening Kas dan mengkredit Piutang Dagang. Setelah perusahaan mendapat
pemberitahuan (yang diterima bersama-sama dengan laporan bank) bahwa cek
tersebut ternyata kosong, maka penerimaan kas menjadi batal. Oleh karena itu,
PT Nusantara perlu mengkoreksi jurnal yang telah dibuatnya dengan mengkredit
kembali rekening Piutang Dagang. Apabila jurnal penyesuaian diatas dibukukan
ke dalam rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar, maka pembukuan
PT Nusantara akan memberikan gambaran yang seharusnya.
Contoh Rekonsiliasi Bank 2 Kolom
Rekonsiliasi bank - Perusahaan umumnya menyimpan atau menempatkan
uang kas di bank, dan sebisa mungkin hanya kas kecil (petty cash) saja yang
boleh ada di perusahaan. ini bertujuan sebagai bentuk upaya pengendalian
perusahaan atas kas yang dimilikinya.
Lalu untuk apa rekonsiliasi bankrekonsiliasi bank dilakukan ?
Karena manajemen perusahaan ingin mendapatkan keyakinan bahwa
perusahaan telah melakukan pencatatan dengan benar untuk setiap kas keluar
maupun kas masuk dan memastikan pihak bank telah mencatat transaksi atas
uang perusahaan sesuai dengan perintah perusahaan dengan memberikan
pengakuan yang sesuai, biasanya dinyatakan dalam bentuk rekening koran.
1. Mengapa manajemen tidak yakin sebelumnya? Manajemen khawatir adanya
kemungkinan ketidakcockan antara catatan perusahaan dan rekening koran
(jika ada).
2. Mengapa ada kemungkinan ketidakcocokan? Karena ada kemungkinan
perbedaan pencatatan bank dan perusahaan.
3. Lho koq bisa? Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:
a. Mungkin perusahaan atau bank salah melakukan pencatatan (disengaja
atau tidak)
b. Mungkin ada pengeluaran/pemasukan yang karena tidak diketahui, bank
tidak melakukan pencatatan atas pengeluaran/pemasukan tersebut.
Seperti,
1) Deposite in transit (Setoran dalam perjalanan), Perusahaan telah
mencatat setoran ke bank tetapi bank belum mencatatnya. Contoh :
55
56
(2)
Rp 7.800
200
8.000
500
Rp 7.500
Rp 7.600
Beban Administrasi
Cek Kosong
(4)
(6)
Rp 100
100
(3)
(5)
50
250
Saldo kas
200
7800
300
Rp 7.500
Saldo kas setelah rekonsiliasi bank sebesar Rp 7.500, dan ayat jurnal yang
dibutuhkan untuk mengkoreksi kesalahan atau menyesuaikan pencatatan PT
Apes pada awal Agustus 2010 atas ketidakcocokan (diambil dari pos-pos pada
bagian saldo per buku)
Kas
100
100
100
Hutang Usaha
(untuk mencatat kesalahan pencatatan)
57
100
Beban Bank
50
Kas
(untuk mencatat beban bank bulan Juli)
50
Piutang Usaha
250
Kas
(untuk mencatat cek pelanggan yang dikembalikan)
250
http://nichonotes.blogspot.co.id/2001/10/rekonsiliasi-bank.html
Rekonsiliasi Bank 4 kolom
Rekonsiliasi Bank (four-colomns bank rekonciliation)
Rekonsiliasi Bank, seperti postingan sebelumnya [ Rekonsiliasi Bank ]
digunakan untuk menyesuaikan/menyocokan laporan bank (baca: rekening
koran) dengan catatan perusahaan karena adanya kemungkinan perbedaan
pencatatan atau pengakuan. Lho....kalau rekonsiliasi 4 kolom? sebenarnya sama
saja, perlakuannya sama antara pos-pos yang menimbulkan perbedaan,
tujuannya sama, sama-sama mencocokan rekening koran dan catatan
perusahaan, hanya saja lebih lengkap isinya -kalau rekonsiliasi biasa hanya
mengetahui saldo kas perusahaan saja, sedangkan rekonsiliasi 4 kolom juga
disajikan saldo pengeluaran dan penerimaan kas-, juga menghitung saldo awal
maupun akhir kas versi bank dan catatan
membuatnya, periode juga berbeda, kali ini melibatkan 2 periode (bulan) dan
biasanya banyak dibuat atau di pakai oleh auditor.
58
Mei
Rp 650
845
200
100
30
45
60
Rp 700
985
250
125
40
50
120
pada
pembukuannya.
Jumlah penerimaan pada bulan Mei menurut c atatan Bank Rp 320 dan catatan
PT Apes Rp 365, sedangkan Jumlah kas dikreditkan bulan mei menurut laporan
Bank Rp 270 dan catatan PT Apes sebesar Rp 225.
Bagaimana membuat rekonsiliasi 4 kolomnya?
Pos-pos mana saja yang akan mempengaruhi catatan bank dan catatan PT Apes?
Mempengaruhi catatan bank:
1. Deposite in transit, bank belum mencatat deposito yang dikirim oleh
perusahaan sebesar Rp 200 bulan April dan Rp 250 bulan Mei sehingga
bank harus menambahkan sakdo rekening PT Apes pada catatannya
2. Cek yang beredar: bank belum mencatat penarikan sejumlah Rp 100 pada
bulan April dan Rp 125 pada bulan Mei oleh PT Apes, maka bank harus
mengurangkan rekening PT Apes bulan April dan Mei pada catatannya
Mempengaruhi catatan PT Apes
3. Beban administrasi: perusahaan belum mencatatan beban administrasi bank
yang mengurangkan saldo di rekeningnya sebesar Rp 30 bulan April dan Rp
40 bulan Mei sehingga perusahaan harus mengurangkan saldo pada
catatannya
4. Jasa giro (pendapatan bunga): PT Apes belum mencatat jasa giro/pendapatan
bunga bank sebesar Rp 45 pada bulan April dan Rp 50 pada bulan Mei
sehingga kas pada pencatatan PT Apes harus ditambahkan
5. Cek kosong: cek yang dikembalikan oleh bank karena cek kosong sebesar
Rp 60 bulan April dan Rp 120 pada bulan Mei mengurangkan saldo pada
catatan PT Apes
6. Kesalahan pencatatan: selisih kesalahan pencatatan pada bulan april yang
membuat saldo buku terlalu tinggi harus mengurangi saldo kas pembukuan
PT Apes sebesar selisihnya sehingga pencatannya menjadi tepat
Bahas dulu satu pos saja, rekonsiliasi 4 kolom
Info
Catatan Bank
Deposite in transit (DIT):
April
Mei
Saldo 30 April
Rp 200
Mei
Penerimaan Pengeluaran
(Rp 200)
250
Saldo 31 Mei
Rp 250
Bagaimana dengan kolom penerimaan pada bulan Mei? Bulan April : (Rp 200)
maksudnya -supaya mudah membacanya- pos tersebut merupakan jumlah
penerimaan bulan April, Bukan penerimaan bulan Mei sehingga di beri tanda
tutup kurung atau mengurangi penerimaan bulan Mei karena memang bukan
penerimaan bulan Mei. Dan pada bulan Mei: Rp 250 menandakan bahwa jumlah
pos tersebut memang merupakan penerimaan bulan Mei. Perlakuan yang sama
juga pada kolom pengeluaran bulan Mei.
Lanjutkan pos-pos yang lainnya, dan rekonsiliasi bank 4 kolom akan nampak
seperti berikut:
PT Apes
Rekonsiliasi Bank
Bulan Mei
Keterangan
Saldo 30 April
Rp 650
200
Mei
Penerimaan pengeluaran
Rp 320
Rp 270
(200)
250
(100)
Rp 750
Rp 845
Rp 370
Rp 365
(30)
45
(60)
60
Saldo 31 Mei
Rp 700
250
(100)
125
Rp 295
Rp 225
(125)
Rp 825
Rp 985
(30)
40
(40)
(45)
50
50
(60)
(6)
Mei
Kesalahan Pencatatan
April
(50)
Rp 750
Rp 370
120
(120)
(50)
50
Rp 295
(50)
Rp 825
JURNAL PENYESUAIAN
A. Pengertian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akunakun buku besar yang belum mencerminkan jumlah atau saldo yang sebenarnya.
B. Tujuan Penyesuaian
1. Setiap rekening riil khususnya aktiva dan rekening utang menunjukkan
jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2. Setiap rekening nominal khususnya rekening pendapatan dan beban
menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu
periode.
C. Akun Akun yang Perlu Disesuaikan Pada Akhir Periode Akuntansi
1. Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan aktiva tetap adalah berkurangnya suatu aktiva tetap untuk
memberikan manfaat ekonomis secara berangsur-angsur sejalan dengan
perjalanan waktu.
Contohnya: peralatan kantor, kendaraan, mesin, gedung dan sebagainya.
Metode pencatatan atas penyusutan ada dua, yaitu:
a. Metode langsung
61
Des 31
Rp xxx
Gedung
Rp xxx
Rp xxx
Contoh Soal:
Pada neraca saldo 31 Desember 2010 terdapat akun gedung dengan saldo
sebesar Rp 450.000.000,-. Pada tahun berjalan disusutkan 10% dari harga
perolehan, maka jurnal penyesuaiannya adalah?
Jawab :
10 x Rp 450.000.000,- = Rp 45.000.000,100
Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2010
Tanggal
Keterangan
Ref
Des 31
Debet
Kredit
Rp 45.000.000,-
Rp 45.000.000
Beban sewa
Rp xxx
Contoh Soal:
Pada tanggal 1 Mei 2010 perusahaan membayar sewa gedung untuk 1
tahun sebesar Rp 9.000.000,-. Buatlah jurnal penyesuaian per 31
Desember 2010?
Jawab:
1 Mei
31 Desember 30 April
2010
2010
2011
8 bulan sudah dipakai / beban 4 bulan belum dipakai
8 x Rp 9.000.000,
12
= Rp 6.000.000,
- 4 x Rp 9.000.000,12
- = Rp 3.000.000,-
Debet
Kredit
Rp 9.000.000,Rp 9.000.000,-
Keterangan
Ref
Des 31
Debet
Kredit
Rp 6.000.000,-
Rp 6.000.000,-
Keterangan
Ref
Mei 1
Debet
Kredit
Rp 9.000.000,-
Kas
Rp 9.000.000,-
Keterangan
Ref
Des 31
Debet
Kredit
Rp 3.000.000,Rp 3.000.000,-
63
Rp xxx
Contoh Soal:
Tanggal 1 September 2010 diterima sewa toko untuk jangka 1 tahun
sebesar Rp 12.000.000,-. Maka jurnal penyesuaian per 31 Desember
2010 adalah?
Jawab:
1 September
31 Desember
31 Agustus
2010
2010
2011
4 bulan sudah hak / pendapatan 8 bulan belum hak / belum pendapatan
4 x Rp 12.000.000,
12
= Rp 4.000.000,
- 8 x Rp 12.000.000,12
- = Rp 8.000.000,-
64
Contohnya : bunga yang masih harus diterima (piutang bunga), sewa yang
masih harus diterima (piutang sewa) dan sebagainya.
Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya adalah:
Des 31
Piutang bunga /
Bunga yang masih harus diterima
Rp xxx
Pendapatan bunga
Rp xxx
Contoh Soal:
Pada tanggal 1 September 2010 perusahaan mendepositokan uangnya di
Bank sebesar Rp 100.000.000,- dengan bunga 20% per tahun. Bunga
deposito diterima setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Buatlah jurnal
penyesuaiannya?
Jawab:
1 September
31 Desember
2010
2010
4 bulan piutang bunga
1 Maret
2011
1 September
2011
4 x Rp 100.000.000,- x 24 %
12
= Rp 8.000.000
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2010
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Des 31
Piutang bunga
Rp 8.000.000,Pendapatan bunga
Rp 8.000.000,5. Beban yang Masih Harus Dibayar / Utang beban
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang belum dibayar secara
tunai tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada periode yang
bersangkutan.
Contohnya :
- gaji yang masih harus dibayar / utang gaji
- bunga yang masih harus dibayar / utang bunga
- pajak yang masih harus dibayar / utang pajak, dan sebagainya.
Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya adalah:
Des 31
Beban gaji
Rp xxx
Utang gaji
Rp xxx
Contoh Soal:
Perusahaan melakukan pembayaran gaji karyawan per minggu sebesar Rp
900.000,-. Pembayaran gaji dilakukan setiap hari Sabtu. Pada tanggal 31
Desember 2009 jatuh pada hari Jumat, maka jurnal penyesuaiannya adalah?
Jawab:
31 Des 2009
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu, 5 hari utang gaji
5 x Rp 900.000,- = Rp 750.000,6
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2009
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Des 31
Beban gaji
Rp 750.000,Utang gaji
Rp 750.000,65
6. Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan adalah barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan
yang habis terpakai dalam jangka waktu satu tahun.
Contohnya :
- perlengkapan kantor
- perlengkapan salon, dan sebagainya.
Pencatatan pemakaian perlengkapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Pendekatan Neraca / dicatat sebagai aktiva
Des 31 Beban perlengkapan
Rp xxx
Perlengkapan
Rp xxx
b. Pendekatan Laba Rugi / dicatat sebagai beban
Des 31 Perlengkapan
Rp xxx
Beban perlengkapan
Rp xxx
Contoh Soal:
Tanggal 4 September 2010 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp 400.000,secara tunai. Tanggal 31 Desember 2010 diketahui perlengkapan yang masih
tersisa sebesar Rp 100.000,-. Maka jurnal penyesuaiannya adalah?
Jawab:
Diketahui :
dibeli perlengkapan Rp 400.000,- perlengkapan yang masih tersisa Rp
100.000,Jadi perlengkapan yang sudah terpakai sebesar Rp 300.000,a. Pendekatan Neraca / dicatat sebagai aktiva
1) Jurnal transaksi tanggal 4 September 2010
Tanggal
Keterangan Ref
Debet
Kredit
Sept 4
Perlengkapan kantor
Rp 400.000,Kas
Rp 400.000,2) Jurnal penyesuaian 31 Desember 2010
Tanggal
Keterangan Ref
Debet
Kredit
Des 31
Beban perlengkapan kantor Rp 300.000,Perlengkapan kantor
Rp 300.000,b. Pendekatan Laba Rugi / dicatat sebagai beban
1) Jurnal transaksi tanggal 4 September 2010
Tanggal
Keterangan Ref
Debet
Kredit
Sept 4
Beban perlengkapan kantor Rp 400.000,Kas
Rp 400.000,2) Jurnal penyesuaian 31 Desember 2010
Tanggal
Keterangan Ref
Debet
Kredit
Des 31
Perlengkapan kantor
Rp 100.000,Beban perlengkapan kantor
Rp 100.000,-
66
Latihan Soal
Soal pertama:
Pada tanggal 4 Januari 2010 perusahaan membeli kendaraan baru seharga Rp
22.500.000,-. Kendaraan tersebut diperkirakan dapat dipakai selama 5 tahun dan
nilai residunya sebesar Rp 500.000,-. Maka jurnal penyesuaian yang dicatat per
31 Desember 2010 dengan menggunakan metode tidak langsung adalah?
Jawab:
Diketahui: harga kendaraan Rp 22.500.000,nilai residu Rp 500.000,jangka waktu 5 tahun
maka penyusutan tahun 2010
= Rp 22.500.000,- Rp 500.000,5
= Rp 22.000.000,5
= Rp 4.400.000,-
Keterangan
Des 31
Ref
Debet
Kredit
Rp 4.4 00.000,-
Rp 4.400.000,-
Soal kedua:
Tanggal 31 Desember 2009 dalam neraca saldo terdapat akun mesin sebesar Rp
20.000.000,-, jika mesin mengalami penyusutan sebesar Rp 2.000.000,- maka
jurnal penyesuaian yang dicatat per 31 Desember 2009 adalah?
Jawab:
Diketahui: harga mesin Rp 20.000.000,penyusutan Rp 2.000.000,Maka jurnal penyesuaian 31 Desember 2009
Tanggal
Keterangan
Ref
67
Debet
Kredit
Des 31
Rp 2.000.000,-
Rp 2.000.000,-
Soal ketiga:
Pada tanggal 1 Agustus 2010 dibayar asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp
1.500.000,- Buatlah jurnal penyesuaian 31 Desember 2010 jika dicatat sebagai
aktiva?
Jawab:
1 Agustus 31 Desember
2010
31 Juli
2010
2011
Keterangan
Des 31
Beban asuransi
Ref
Debet
Kredit
Rp 625.000,-
Rp 625.000,-
Soal keempat:
Tanggal 1 April 2010 dibayar iklan untuk 1 tahun sebesar Rp 1.400.000,-, jika
pencatatan menggunakan pendekatan laba rugi / beban, jurnal penyesuaian pada
akhir periode adalah?
Jawab:
1 April
31 Desember
3 Maret
2010
2010
2011
Keterangan
Des 31
Ref
Debet
Kredit
Rp 350.000,-
Beban iklan
Rp 350.000,-
Soal kelima:
Tanggal 1 Agustus 2009 dibeli perlengkapan seharga Rp 3.000.000,-. Pada
tanggal 31 Desember 2009 diketahui bahwa jumlah perlengkapan yang terpakai
68
Keterangan
Des 31
Perlengkapan
Ref
Debet
Kredit
Rp 2.000.000,-
Beban perlengkapan
Rp 2.000.000,-
Soal keenam:
Pembayaran gaji untuk karyawan harian sebanyak 30 orang dilakukan setiap hari
Sabtu. Mereka bekerja mulai hari Senin sampai Sabtu dengan upah harian
sebesar Rp 25.000,-/orang. Pada tanggal 31 Desember 2009 jatuh pada hari
Kamis, maka jurnal penyesuaiannya adalah?
Jawab:
31 Des 2009
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
4 hari utang gaji
Upah yang terutang pada tanggal 31 Desember 2009 adalah 4 hari
(senin, selasa, rabu, kamis).
4 x 30 orang x Rp 25.000,- = Rp .3.000.000,-
Keterangan
Des 31
Beban gaji
Ref
Debet
Kredit
Rp 3.000.000,-
Utang gaji
Rp 3.000.000,-
Soal ketujuh:
Salon Riana memiliki surat-surat berharga dalam bentuk obligasi dengan nilai
nominal Rp 3.000.000,-, bunganya 30%. Bunga dibayar tiap tanggal 1 April dan 1
Oktober, buatlah jurnal penyesuaian 31 Desember 2008?
Jawab:
69
1 Nopember
31 Desember
1 Mei
1 Nopember
2008
2008
2009
2009
Keterangan
Des 31
Piutang bunga
Ref
Debet
Kredit
Rp 150.000,-
Pendapatan bunga
Rp 150.000,-
Soal ketujuh:
Pada tanggal 1 April 2010 perusahaan menerima sewa gedung untuk jangka
waktu 1 tahun sebesar Rp 25.000.000,- . Apabila pencatatan pendapatannya
menggunakan pendekatan neraca / utang, maka jurnal penyesuaian 31 Desember
2010 adalah?
Jawab:
1 April
31 Desember
31 Maret
2010
2010
2011
Keterangan
Des 31
Ref
Debet
Kredit
Rp 18.750.000,-
Pendapatan sewa
Rp 18.750.000,-
Soal kedelapan:
Pada tanggal 1 Mei 2010 perusahaan menerima sewa gedung untuk jangka
waktu 1 tahun sebesar Rp 36.000.000,- . Apabila pencatatan pendapatannya
menggunakan pendekatan laba rugi / pendapatan, maka jurnal penyesuaian 31
Desember 2010 adalah?
Jawab:
70
1 Mei
31 Desember
30 April
2010
2010
2011
Keterangan
Ref
Des 31
Pendapatan sewa
Debet
Kredit
Rp 12.000.000,-
Rp 12.000.000,-
Soal kesembilan:
Tanggal 1 November 2009 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp 5.000.000,-.
Pada tanggal 31 Desember 2009 diketahui bahwa jumlah perlengkapan yang
masih tersisa sebesar Rp 2.000.000,-. Maka jurnal penyesuiannya jika
menggunakan pendekatan neraca / aktiva adalah?
Jawab
Keterangan
Ref
Des 31
Debet
Kredit
Rp 3.000.000,-
Perlengkapan kantor
Rp 3.000.000,-
Soal kesepuluh:
Perusahaan menerima pendapatan sewa untuk enam bulan pada tanggal 1
November 2010 sebesar Rp 3.600.000,-. Berdasarkan hal tersebut maka ayat
jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2010 dengan menggunakan
pendekatan laba rugi / pendapatan adalah?
Jawab:
1 November
31 Desember
30 April
2010
2010
2011
71
4 x Rp 3.600.000,12
= Rp 1.200.000,Jurnal penyesuaian 31 Desember 2010
Tanggal
Keterangan
Des 31
Pendapatan sewa
Ref
Debet
Kredit
Rp 1.200.000,-
Rp 1.200.000,-
http://purwaditri.blogspot.co.id/2011/05/jurnal-penyesuaian.html
Rekonsiliasi Bank Dan Jurnal
Saldo Kas Michael Company menurut buku besar pada 30 November 2006
adalah Rp 20.502.000,-. Rekening koran dari Bank National menunjukkan saldo
Rp22.190.000,-.
Pemeriksaan menunjukkan:
1. Setoran sebesar Rp3.680.000,- tanggal 30 Nov.2006 belum tampak pada
rekening koran
2. Cek-cek yang ditulis bulan November tetapi belum dibebankan ke rekening
koran November adalah
a. Cek 7332 Rp 150.000,b. Cek 7348 Rp4.820.000,c. Cek 7349 Rp 31.000,3. Michael Company belum mencatat bunga Rp 600.000,- yang ditagih bank atas
obligasi AN Company.
a. Beban jasa bank sebesar Rp 18.000,- belum dicatat pada buku Michael
b. Cek sebesar Rp 220.000,- ditandai NSF(not sufficient fund) oleh bank
c. Michael Company mencatat bahwa cek dengan nomor 7322 sebesar Rp
131.000,- yang ditulis bulan November untuk pembayaran sebuah hutang
dagang, dicatat secara tidak benar dalam bukunya sebesar Rp 311.000,d. Cek untuk Mike Company sejumlah Rp 175.000,- dibebankan tidak benar
pada rekening koran Michael Company.
Buat rekonsiliasi bank dan jurnal yang dibutuhkan oleh Michael Company.
72
73