tersebut dan menjadi sumber pencatatan dalam buku-buku yang terkait dengan piutang,
antara lain
a. Faktur penjualan kredit sebagai dokumen transaksi terjadinya piutang Faktur penjualan
pada umumnya rangkap 3 lembar warna merah muda diberikan pembeli saal penyerahan
barang, sedangkan warna putih (asli) diberikan kepada pembeli pada saat pelunasan
piutang, warna kuning di
gunakan sebagai dasar pencatatan Bagian Jurnal dengan mendebit piutang dagang dan
mengkredit penjualan. Selanjutnya dicatat oleh Bagian Piutang ke dalam kartu piutang tiap
debitur sebagai mutasi piutang sebesar harga faktur.
b. Bukti penerimaan kas sebagai dokumen penerimaan piutang. Bukti penerimaan kas
digunakan Bagian Jurnal untuk mencatatat transaksi dengan mendebit Kas dan mengkredit
piutang dagang. Selanjutnya dicatat oleh Bagian Piutang ke dalam kartu piutang tiap
debitur sebagai mutasi kredit sebesar penerimaan kas.
c. Nota debit/kredit sebagai bukti penerimaan kembali barang yang dijual. Bukti retur
digunakan Bagian Jurnal untuk mencatat transaksi dengan mendebit retur penjualan dan
mengkredit piutang dagang. Selanjutnya dicatat oleh Bagian Piutang ke dalam kartu
piutang tiap debitur sebagai mutasi kredit sebesar harga retur penjualan.
d. Memo kredit dari bank sebagai bukti penerimaan tagihan dari debitur melalui bank.
Selanjutnya dicatat oleh Bagian Piutang ke dalam kartu piutang tiap debitur sebagai mutasi
kredit sebesar penerimaan piutang dari debitur melalui bank.
e. Bukti memorial sebagai bukti transaksi penghapusan piutang Bukti memorial yang
diterima dari Bagian Kredit dicatat oleh Bagian Jurnal dengan mendebit Beban
Penghapusan Piutang dan mengkredit Piutang Dagang. Selanjutnya dicatat oleh Bagian
Piutang ke dalam kartu piutang tiap debitur sebagai mutasi kredit sebesar piutang yang
dihapuskan.
Piutang dagang (account receivable), adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai
akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit.
Piutang wesel/wesel tagih (notes receivable), adalah piutang berupa perjanjian tertulis
debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat
perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
Piutang lain-lain (other receivable), terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk
dalam piutang dagang maupun piutang wesel.
Kartu piutang berfungsi sebagai alat control perusahaan terhadap saldo piutang
pelanggannya.