Anda di halaman 1dari 78

Hj.

Ade Hendriani SE MM
AKUNTANSI DASAR
081314080476

Pengetian Transaksi, Rekening


Perkiraan, Jurnal dan Aturan
Debit Kredit

1
1. Pengertian transaksi:
a. Definisi transaksi
b. Bukti transaksi
2. Perkiraan/Rekening
a. Definisi Rekening
b. Bentuk rekening
c. Penggolongan rekening
3. Persamaan Dasar Akuntansi
4. Pengertian Jurnal
5. Aturan Debet-Kredit
6. Pengerjaan soal-soal jurnal:
7. Aturan Debet dan Kredit
8. Jurnal Umum

HAL : 2
Apa itu
Transaksi ???

HAL : 3
PENGERTIAN TRANSAKSI
A. DEFINISI TRANSAKSI

Transaksi adalah suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan


terhadap posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual,
membeli, membayar gaji, serta membayar berbagai macam biaya yang
lainnya.

Administrasi transaksi adalah suatu kegiatan untuk mencatat berbagai


perubahan posisi keuangan dari sebuah perusahaan yang dilakukan secara
kronologis, dengan metode-metode tertentu sehingga hasil pencatatan dapat
di komunikasikan kepada pihak lainnya.

HAL : 4
PENGERTIAN TRANSAKSI
DEFINISI TRANSAKSI

Transaksi keuangan ialah kegiatan ekonomi yang dapat diukur


dengan satuan uang tertentu, yang dapat mengubah posisi keuangan
perusahaan tersebut.

Transaksi bisnis yaitu dapat di artikan sebagai kejadian-kejadian


ekonomi dari suatu bisnis yang secara langsung mempengaruhi
kondisi keuangan suatu bisnis, Ini merupakan kegiatan dasar yang
mendefinisikan status dalam bisnis.

HAL : 5
PENGERTIAN TRANSAKSI
JENIS-JENIS TRANSAKSI

Pada umumnya transaksi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di


dalam suatu perusahaan terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Transaksi internal adalah suatu transaksi yang terjadi yang


melibatkan hanya bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan
saja, lebih menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi
antara bagian yang ada dalam perusahaan misalnya seperti memo
dari pimpinan kepada seseorang yang ditunjuk, perubahan nilai dari
harta kekayaan karena penyusutan, pemakaian perlengkapan kantor.
Lebih tepatnya dibuat dan juga dikeluarkan oleh perusahaan itu
sendiri. Selain itu dapat juga diartikan sebagai bukti pencatatan atas
kejadian-kejadian yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri.
Contohnya seperti : penghapusan piutang usaha, pengalokasian
beban dan lain-lain.

HAL : 6
PENGERTIAN TRANSAKSI

JENIS-JENIS TRANSAKSI

2. Transaksi eksternal adalah suatu transaksi yang melibatakan


pihak dari luar perusahaan. Seperti misalnya: transaksi penjualan,
pembelian, pembayaran hutang piutang dan lain-lain.

HAL : 7
PENGERTIAN TRANSAKSI

B. BUKTI TRANSAKSI

Bukti Transaksi yaitu sebuah bukti yang tertulis atas setiap kegiatan
transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan atau sebuah bisnis.

Manfaat dari bukti transaksi yakni sebagai bukti tertulis atas transaksi
yang sudah dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
sengketa atau permasalahan di kemudian hari.

HAL : 8
PENGERTIAN TRANSAKSI

Manfaat dan Fungsi Bukti Transaksi

• Dapat mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas


terjadinya transaksi
• Menjadi media yang berisikan data informasi keuangan
• Sebagai dasar untuk pencatatan akuntansi
• Dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dengan
cara menyatakan transaksi dalam bentuk tulisan
• Dapat menghindari duplikasi pada pengumpulan data
keuangan

HAL : 9
PENGERTIAN TRANSAKSI
Adapun pembagian bukti transaksi itu terdiri dari 2 jenis,
yakni:

1. Bukti transaksi internal

Bukti transaksi internal merupakan bukti pencatatan setiap


transaksi yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Bukti
trasaksi internal biasanya berupa memo dari pimpinan
ataupun orang tertentu.

HAL : 10
PENGERTIAN TRANSAKSI

2. Bukti transaksi eksternal

Bukti transaksi eksternal merupakan bukti pencatatan


setiap transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan
pihak luar perusahaan.

HAL : 11
PENGERTIAN TRANSAKSI
Adapun bukti-bukti dari transaksi eksternal adalah sebagai berikut:

1. Kwitansi (Official Receipt)


Adalah bukti transaksi penerimaan uang atas pembayaran suatu
barang atau yang lainnya. Kwitansi ini dibuat dan ditanda tangani
oleh pihak penerima uang dan diserahkan kepada pembayar.

Pada umumnya kwitansi memiliki 2 bagian yaitu bagian yang


pertama diberikan pada pembayar sebagai bukti pencatatan
pengeluaran uang, sedangkan bagian yang tertinggal atau
Sub/Bonggol kwitansi dijadikan sebagai bukti pencatatan
penerimaan uang untuk penerima uang.

HAL : 12
PENGERTIAN TRANSAKSI

2. Faktur (Invoice)

Faktur (Invoice) adalah perhitungan penjualan barang yang


dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pebjual dan diberikan
kepada pembeli. Umumnya faktur dibuat 2 rangkap, yang asli
diberikan kepada pembeli sebagai bukti pencatatan pengeluaran
uang sedangkan yang salinan atau kopian dipegang oleh penjual
sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit

HAL : 13
PENGERTIAN TRANSAKSI

3. Nota debet (debit memo)

Nota Debit (Debit Memo) adalah perhitungan atau


pemberitahuan yang dikirim perusahaan atau badan
usaha kepada konsumen, bahwa akunnya telah didebet
dengan nominal atau jumlah tertentu. Penerima nota
debet akan mencatat pada akun pihak pengirim nota
pada sisi kredit.

HAL : 14
PENGERTIAN TRANSAKSI

4. Nota kredit (Credit Memo)

Nota Kredit (Credit Memo) adalah pemberitahuan atau


perhitungan yang dikirim oleh perusahaan atau badan
usaha kepada pelanggan, bahwa akunnya telah dikredit
dengan nominal atau jumlah tertentu. Penerima nota kredit
akan mencatat pada akun pihak pengirim nota pada sisi
debet.

HAL : 15
PENGERTIAN TRANSAKSI

5. Nota Kontan

Nota Kontan adalah dokumen yang dibuat dan dikeluarkan


oleh penjual pada pembeli. Lembar asli diberikan pada
pihak pembeli dan lembar copy-an disimpan oleh pihak
penjual sebagai bukti transaksi tunai.

HAL : 16
PENGERTIAN TRANSAKSI
6. Cek (Cheque)
Cek (Cheque) adalah surat perintah yang tidak bersyarat
pada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu saat
waktu surat tersebut diserahkan kepada bank, lalu
ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah suatu
bank serta memiliki simpanan pada bank tersebut dalam
bentuk giro.
Lembaran cek terdiri dari dua bagian, lembar utama
diserahkan kepada pihak lain sebagai alat pembayaran,
dan struk/bonggol cek untuk dijadikan bukti tambahan
transaksi yang disatukan dengan kwitansi bukti
pembayaran.

HAL : 17
PENGERTIAN TRANSAKSI
7. Bilyet giro
Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah bank pada
bank yang berkaitan untuk memindah bukukan sejumlah
uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang
namanya telah disebut dalam bilyet giro pada bank yang
sama ataupun pada bank yang lain.
Penerima bilyet giro tidak dapat menukarkannya dengan
uang tunai kepada bank yang bersangkutan, hanya saja
dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai
tambahan simpanan pada rekeningnya.

HAL : 18
PENGERTIAN TRANSAKSI
8. Rekening Koran

Rekening Koran adalah bukti mutasi kas di bank yang


disusun oleh pihak bank untuk para nasabah dan
digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara
saldo kas menurut perusahaan, dan saldo kas menurut
bank.

HAL : 19
PENGERTIAN TRANSAKSI
9. Bukti Setoran Bank

Bukti Setoran Bank adalah catatan transaksi atau slip


setoran yang disediakan pihak bank untuk digunakan pada
setiap melakukan setoran uang ke bank.

HAL : 20
PENGERTIAN TRANSAKSI
10. Bukti Memorandum

Bukti Memorandum adalah bukti transaksi yang


dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan ataupun orang
yang diberi wewenang pada kejadian-kejadian yang
berlangsung didalam internal perusahaan dan umumnya
terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat
gaji para pegawai yang masih dibayar.

HAL : 21
PENGERTIAN TRANSAKSI
11. Bukti kas masuk

Bukti kas masuk adalah bukti transaksi atas peristiwa


penerimaan uang (kas) yang telah dilengkapi dengan
buktinya. Contohnya: kwitansi dan nota.

HAL : 22
PENGERTIAN TRANSAKSI
12. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar adalah bukti transaksi pengeluaran kas


ataupun pembayaran. Contohnya: kwitansi dari kreditur
dan nota kontan asli.

HAL : 23
PERKIRAAN/REKENING
DEFINISI PERKIRAAN

Perkiraan adalah suatu media untuk mengklasifikasikan


dan mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap
unsur-unsur laporan keuangan.

HAL : 24
PERKIRAAN/REKENING

Bentuk rekening/perkiraan yang paling sederhana adalah


rekening/perkiraan “T”, dimana sisi kiri adalah Debet dan
sisi kanan adalah Kredit.

HAL : 25
PERKIRAAN/REKENING
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian bahwa debet
diartikan sebagai penambahan dan kredit diartikan sebagai
pengurangan perlu diuraikan arti dari pendebetan dan
pengkreditan.

Pendebetan
yang dimaksud dengan mendebet atau pendebetan adalah
memasukkan sejumlah angka dalam sisi debet. Mendebet tidak
selalu berarti menambah.

Pengkreditan
yang dimaksud dengan mengkredit atau pengkreditan adalah
memasukkan sejumlah angka dalam sisi kredit.
Mengkredit tidak selalu berarti mengurangi.

HAL : 26
PERKIRAAN/REKENING

HAL : 27
PERKIRAAN/REKENING
SALDO NORMAL

Saldo normal tiap-tiap rekening/perkiraan adalah sebagai


berikut:

HAL : 28
PERKIRAAN/REKENING
Klasifikasi Perkiraaan/Classification of Accounts.

HAL : 29
PERKIRAAN/REKENING
Klasifikasi Perkiraaan/Classification of Accounts.

HAL : 30
PERKIRAAN/REKENING
Klasifikasi Perkiraaan/Classification of Accounts.

HAL : 31
PERKIRAAN/REKENING
Klasifikasi Perkiraaan/Classification of Accounts.

HAL : 32
PERKIRAAN/REKENING
KELOMPOK REKENING/PERKIRAAN
Terdapat 2 (dua) kelompok rekening/perkiraan yaitu rekening
riil/permanen dan rekening nominal/sementara.

Rekening Riil/Permanen
Rekening-rekening yang terdapat dalam Neraca yaitu Aktiva,
Hutang dan Modal. Rekening ini menyatakan posisi saldo
keuangan pada Neraca.

Rekening Nominal/Sementara
Adalah rekening-rekening yang terdapat dalam perhitungan Rugi
Laba yaitu rekening Pendapatan dan rekening Beban. Rekening-
rekening pada akhir periode akuntansi harus ditutup sehingga
saldonya nol pada awal periode akuntansi.

HAL : 33
PERKIRAAN/REKENING
BAGAN REKENING/PERKIRAAN
Merupakan daftar lengkap dari rekening-rekening yang dipakai oleh suatu
perusahaan dengan penggolongan tertentu menurut unsur laporan keuangan.

Rekening Riil/Permanen
Aktiva
Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Lain-lain
Hutang
Hutang Lancar/jangka pendek
Hutang Tidak Lancar/jangka panjang

HAL : 34
PERKIRAAN/REKENING
Rekening Nominal/Sementara

Pendapatan
Pendapatan Operasi
Pendapatan Non Operasi
Beban
Beban Operasi
Beban Non Operasi

HAL : 35
PERKIRAAN/REKENING

PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKTI TRANSAKSI

Pencatatan transaksi ke dalam bukti/dokumen dilakukan untuk tiap


transaksi dan setiap transaksi dicatat serinci mungkin yang
menampung semua informasi yang perlu. Bukti transaksi sekurang-
kurangnya memuat data mengenai jumlah nilai uang yang tercakup
dalam transaksi, tanggal terjadinya transaksi, dan pihak yang terlibat
di dalamnya

HAL : 36
PERKIRAAN/REKENING
Contoh rekening dalam akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Aktiva. Yaitu semua kekayaan yang dimiliki perusahaan, misalnya


gedung, tanah, perlengkapan kantor, mesin-mesin, kendaraan,
piutang, investasi modal, dan sebagainya.

Berdasarkan jangka waktu pencairannya, aktiva digolongkan menjadi


aktiva lancar dan aktiva tetap.
a. Aktiva Lancar. Yaitu kekayaan perusahaan yang dapat
dijadikan uang tunai dalam jangka pendek (1 tahun atau kurang
dari 1 tahun). Contoh:
1) Kas. Yaitu aktiva berwujud uang yang digunakan untuk
operasi perusahaan.
2) Bank. Aktiva berwujud uang yang disimpann di Bank yang
digunakan untuk operasi perusahaan.

HAL : 37
PERKIRAAN/REKENING

3) Piutang usaha. Yaitu tagihan perusahaan kepada konsumen


atau pelanggan karena telah menjual barang atau jasa secara
kredit.
4) Biaya dibayar dimuka. Yaitu biaya yang dibayar dimuka
(misal: sewa gedung dibayar untuk 1 tahun kedepan, biaya
sewanya sudah dibayar tetapi manfaatnya belum dirasakan).
5) Persediaan barang dagang. Yaitu barang dagang yang
disimpan dengan tujuan untuk dijual kembali.

HAL : 38
PERKIRAAN/REKENING
b. Aktiva Tetap. Yaitu kekayaan perusahaan yang digunakan
dalam jangka waktu lama untuk operasi perusahaan.
Contoh:

1) Harga perolehan. Yaitu semua pengeluaran untuk membeli


atau mendapatkan aktiva. Misalnya harga perolehan
gedung, yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli
gedung, termasuk biaya administrasi, pajak, dan lain-lain.
2) Akumulasi depresiasi. Yaitu jumlah penyusutan nilai
aktiva karena digunakan untuk operasi perusahaan.
Misalnya akumulasi depresiasi gedung, nilai gedung akan
berkurang setiap bulannya karena gedung digunakan dan
kondisi fisiknya menurun sehingga nilai aktivanya menjadi
turun.

HAL : 39
PERKIRAAN/REKENING
2. Kewajiban. Yaitu tanggungan perusahaan atau hutang
yang akan dibayar pada waktu yang akan datang.
Kewajiban digolongkan sebagai berikut:

a. Kewajiban Lancar. Yaitu kewajiban atau hutang


yang pembayarannya dilakukan dalam jangka
pendek (kurang dari 1 tahun). Contoh:
1) Hutang dagang. Yaitu hutang yang terjadi karena
pembelian barang dagang secara kredit.
2) Hutang gaji. Yaitu hutang yang terjadi karena
perusahaan belum membayar gaji karyawan atau
pegawai lain yang seharusnya sudah diterima.

HAL : 40
PERKIRAAN/REKENING
3) Pendapatan diterima dimuka. Yaitu pembayaran dari
pelanggan atau konsumen yang dibayar dimuka. Misalnya
konsumen memberikan uang muka untuk membeli barang
dari perusahaan, sementara barangnya belum diterima oleh
konsumen.
4) Hutang PPN. Yaitu kewajiban perusahaan untuk membayar
PPN yang terutang ke kas negara atas nilai barang dagang
yang dibeli dan dijual. Dalam hal ini hutang PPN diperoleh
dari selisih antara PPN keluaran dikurangi PPN masukan.
PPN keluaran adalah PPN yang dipungut oleh perusahaan
karena menjual barang dagang atau jasa kena pajak,
sedangkan PPN masukan adalah PPN yang dibayar oleh
perusahaan karena membeli barang dagang atau jasa kena
pajak.

HAL : 41
PERKIRAAN/REKENING
b. Kewajiban Jangka Panjang. Yaitu kewajiban atau hutang yang
pembayarannya dilakukan dalam jangka panjang (lebih dari 1
tahun).
Contoh:

1) Hutang Bank. Yaitu hutang yang terjadi karena perusahaan


meminjam uang kepada Bank untuk modal usaha ataupun
untuk ooperasional.
2) Kredit investasi. Pembayaran secara kredit untuk investasi.

HAL : 42
PERKIRAAN/REKENING
3. Modal. Yaitu kewajiban yang timbul kepada pemilik
perusahaan atau penanam modal atas uang atau barang
yang disetor ke perusahaan.

Contoh:

a. Modal Sendiri. Yaitu modal yang ditanam oleh pemilik


perusahaan. Contoh: Modal Tn. A, Modal Tn. B.
b. Prive. Yaitu pengambilan uang perusahaan oleh pemilik
perusahaan untuk keperluan pribadi.

HAL : 43
PERKIRAAN/REKENING
4. Pendapatan. Yaitu penghasilan yang diterima oleh perusahaan
dari usaha pokok. Sedangkan segala penerimaan yang diperoleh
selain dari kegiatan pokok perusahaan biasa disebut dengan
pendapatan lain-lain, seperti pendapatan bunga bank, laba
penjualan aktiva, dan lain-lain.

5. Biaya. Yaitu pengeluaran uang oleh perusahaan untuk


operasional perusahaan atau merupakan pembebanan atas
aktiva. Contohnya biaya sewa gedung, biaya gaji, biaya listrik, dan
lain-lain. Sedangkan segala bentuk pengeluaran oleh perusahaan
untuk membayar selain dari kegiatan pokok perusahaan biasa
disebut dengan biaya lain-lain, seperti biaya bunga bank, biaya
pajak pendapatan bank, dan sebagainya.

HAL : 44
PERKIRAAN/REKENING
6. Penjualan. Untuk perusahaan dagang, biasanya ditambahkan
rekening penjualan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh
dari hasil penjualan barang dagang.
7. Pembelian. Digunakan pada perusahaan dagang untuk mencatat
pengeluaran yang terjadi karena pembelian barang dagang yang
digunakan untuk kegiatan pokok perusahaan.
8. Retur Penjualan. Rekening yang digunakan untuk mencatat retur
penjualan, terjadi ketika konsumen mengembalikan barang yang
sudah dibeli kepada perusahaan karena rusak atau lain
sebagainya.
9. Retur Pembelian. Rekening yang digunakan untuk mencatat retur
pembelian, terjadi ketika perusahaan mengembalikan barang yang
sudah dibeli kepada pemasok.

HAL : 45
PERKIRAAN/REKENING
Contoh Daftar Rekening
Reff Nama Rekening Klasifikasi Keterangan
1101 Kas Aktiva Lancar
1102 Kas Kecil Aktiva Lancar
1103 Bank BCA Aktiva Lancar
1104 Piutang Dagang Aktiva Lancar
1105 Biaya Sewa Dibayar Dimuka Aktiva Lancar
1106 Persediaan Barang Dagang Aktiva Lancar
1107 Perlengkapan Kantor Aktiva Lancar
1201 Gedung Kantor Aktiva Tetap
1202 Kendaraan Aktiva Tetap
1203 Peralatan Usaha Aktiva Tetap
1301 Akumulasi Depr. Gedung Depresiasi
1302 Akumulasi Depr. Kendaraan Depresiasi
1303 Akumulasi Depr. Peralatan Depresiasi
2101 Hutang Dagang Hutang Lancar
2102 Hutang Lain-lain Hutang Lancar
2201 Hutang Bank Hutang Tetap

HAL : 46
PERKIRAAN/REKENING
Contoh Daftar Rekening

Reff Nama Rekening Klasifikasi Keterangan


2202 Hutang Jk. Panjang Lain-lain Hutang Tetap
3101 Modal Pemilik Modal
3102 Prive Modal
4101 Pendapatan Jasa Pendapatan
4102 Pendapatan Bunga Bank Pendapatan
4103 Pendapatan Lain-lain Pendapatan
4201 Ikhtisar Laba/Rugi Ikhtisar Laba/Rugi
5101 Biaya Gaji Biaya
5102 Biaya Listrik dan Telepon Biaya
5103 Biaya Bunga Biaya
5104 Biaya Sewa Biaya
5105 Biaya Lain-lain Biaya
6101 Penjualan Barang Dagang Penjualan
6102 Retur Penjualan Penjualan
6103 Potongan Penjualan Penjualan
7101 Pembelian Pembelian
7102 Retur Pembelian Pembelian
7103 Potongan Pembelian Pembelian
7104 Biaya Angkut Pembelian Pembelian

HAL : 47
PENGGOLONGAN REKENING
AKTIVA

Menurut S munawir (2002:30) aktiva adalah sarana atau sumber


daya ekonomik yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau
perusahaan yang hargan perolehannya atau nilai wajarnya harus
diukur secara objektif.

Menurut Thompson learning yang diterjemahkan oleh skoussen


dkk (2001 : 131) aktiva adalah kemungkinan keuntungan ekonomi
di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh entitas tertentu
sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.

HAL : 48
PENGGOLONGAN REKENING
AKTIVA

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004 : 16.2 )


“ Aktiva adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahan dan mempunyai masa manfaat lebih
dari satu tahun“.

Bedasarkan pengertian dapat disimpulkan bahwa aktiva adalah


sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan
baik agar mendapat keuntungan dimasa depan.

HAL : 49
PENGGOLONGAN REKENING
UTANG / PASIVA

Pasiva (liabilities) adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayar


kepada pihak ketiga (kreditur). Pasiva (liabilities) sesuai dengan
jangka waktu atau umurnya dibagi dalam:

1. Utang jangka pendek (current liabilities)


2. Utang jangka panjang (long term liabilities)

Utang jangka pendek, yaitu utang yang harus segera dilunasi,


paling lambat umur dari utang ini satu tahun atau 1 periode
akuntansi, misalnya 1 januari 2016 - 31 Desember 2016.

HAL : 50
PENGGOLONGAN REKENING
UTANG / PASIVA

Yang termasuk utang jangka pendek di antaranya:

1) Utang Wesel/Wesel Bayar: yaitu wesel yang harus kita bayar


kepada pihak lain yang pernah kita berikan kepadanya. Biasanya
umur utang wesel adalah 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.
2) Utang Dagang (Account Payable): ialah utang kepada rekanan
(suplier) yaitu utang dalam rangka kegiatan perusahaan, atau
utang ini terjadi karena membeli barang yang belum dibayar.
3) Biaya-biaya yang harus dibayar: yaitu biaya-biaya yang belum
kita lunasi dalam periode pembukuan tertentu. Misalnya utang
gaji, utang upah dan utang-utang biaya lainnya.

HAL : 51
PENGGOLONGAN REKENING
UTANG / PASIVA

Utang jangka panjang (long term liabilities) Yang termasuk utang


ini adalah semua utang yang pembayarannya relatif lama. Seperti
utang obligasi (bond payable), utang hipotek (mortage payable) dan
sebagainya.

Komponen terakhir dari pasiva adalah modal (capital). Modal/capital


diperoleh dari selisih atau nilai lebih assets dengan liabilities. Nilai
lebih ini merupakan hak dari pemilik perusahaan.

HAL : 52
PENGGOLONGAN REKENING
MODAL /KAPITAL

Capital atau yang biasa kita sebut modal memiliki beberapa


pengertian.

Pertama, kepentingan pemilik ekuiti dalam bisnis yang merupakan


perbedaan antara aktiva dengan kewajiban-kewajiban.
Disebut juga ekuiti atau kekayaan neto(net worth).Dalam suatu
perseroan,modal merupakan ekuiti pemegang saham.
Saham modal terdiri dari saham biasa dan saham preferen.

Kedua, barang-barang yang dibeli untuk tujuan produksi.

Ketiga, perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban/utang


lancar, atau disebut juga modal kerja(working capital).

HAL : 53
PENGGOLONGAN REKENING
Keempat, dana-dana jangka panjang dari suatu perusahaan.

Kelima, seluruh item/pos pada sisi kanan neraca perusahaan,kecuali


utang lancar.

“Modal memiliki banyak arti, dalam finansial dan akunting, modal


biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama dalam
penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis.

Dalam finansial dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada


kekayaan

HAL : 54
PENGGOLONGAN REKENING
Pada dasarnya ada empat jenis tipe modal:

Pinjaman Jangka Pendek


Didefenisikan sebagai pinjaman yang akan jatuh tempo dalam satu
tahun atau kurang, dan digunakan apabila kebutuhan akan dana
tambahan bersifat sementara.
Ciri pentingnya yaitu, sering mengawali reaksi berantai, diakhiri
pelunasan.

Pinjaman Jangka Menengah


Biasanya digunakan untuk menyediakan modal dalam angka 1-5 tahun.
Pinjaman seperti itu hampir selalu diamortisasi, artinya dicicil selama
jangka waktu pinjaman.

Tujuannya adalah untuk menyediakan sumber modal agribisnis yang


memungkinkan pertumbuhan atau modernisasi tanpa memaksa
“pemilik” untuk melepaskan haknya untuk mengendalikan bisnis.

HAL : 55
PENGGOLONGAN REKENING

Modal Ekuitas

Modal ekuitas dapat digunakan untuk keperluan yang sama seperti


halnya dana yang dipinjam, tetapi ada perbedaan penting: modal
ekuitas tidak dapat dibayar kembali.

Modal ekuitas bisa diperoleh dengan menanamkan kembali laba


usaha atau dengan meminta para penanam modal agar mau
menambah investasinya dalam bisnis.

HAL : 56
PENGGOLONGAN REKENING

Pendapatan/Revenue

pada hakekatnya konsep dasar pendapatan adalah bahwa


pendapatan merupakan proses arus yaitu “penciptaan barang dan
jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu”.

Paton dan Littleton menyebutnya sebagai produk perusahaan dan


besarnya diukur dengan jumlah rupiah aktiva baru yang diterima dari
pelanggan (konsumen).
Laba akan timbul bilamana jumlah rupiah aktiva menunjukkan
pendapatan melebihi jumlah rupiah total biaya yang dibebankan.

HAL : 57
PENGGOLONGAN REKENING

Biaya (Cost)

konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi


manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh
informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan,
pengendalian dan pembuatan keputusan.

Menurut Hansen dan Mowen (2004:40), biaya didefinisikan sebagai


kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau
di masa yang akan datang bagiorganisasi.

HAL : 58
PENGGOLONGAN REKENING

Biaya (Cost)

konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi


manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh
informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan,
pengendalian dan pembuatan keputusan.

Menurut Hansen dan Mowen (2004:40), biaya didefinisikan sebagai


kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau
di masa yang akan datang bagiorganisasi.

HAL : 59
PENGGOLONGAN REKENING
Biaya (Cost)

menurut Supriyono (2000:185), biaya adalah pengorbanan


ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.

Menurut Harnanto dan Zulkifli (2003:14) adalah sesuatu yang


berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk
memperoleh tujuan akhir yaitu mendatangkan laba.

Jadi menurut beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa


biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
guna memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba di masa
mendatang.

HAL : 60
PENGGOLONGAN REKENING
Biaya (Cost)

Klasifikasi Biaya
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya
yang dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan
perusahaan.

Menurut Sulistianingsih dan Zulkifli (1999:83-86) dan Harnanto


dan Zulkifli (2003:14)
penggolongan biaya dapat didasarkan pada hubungan antara biaya
dengan:
1. Obyek Pengeluaran , dimana prinsip dari penggolongan biaya
ini berkaitan dengan pengeluaran. Misalnya: biaya untuk
membayar gaji karyawan tersebut disebut biaya gaji
.

HAL : 61
PENGGOLONGAN REKENING
Biaya (Cost)

2. Fungsi Pokok Perusahaan , dalam perusahaan manufaktur biaya


diklasifikasikan menjadi:

a. Biaya produksi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengolah


bahan baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
b. Biaya pemasaran, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual
produk atau jasa biasanya dalam rangka mendapatkan dan
memenuhi pesanan.
c. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengarahkan, mengendalikan dan untuk
mengoperasikan perusahaan.

HAL : 62
PENGGOLONGAN REKENING
Pengambilan Pribadi (Prive)

Prive adalah pengambilan aktiva perusahaan yang dilakukan oleh


pemilik perusahaan. Rekening ini digunakan untuk menampung
pengambilan pribadi oleh pemilik. Rekening prive terdapat pada
perusahaan perseorangan dan perusahaan persekutuan. Untuk
perusahaan persekutuan rekening prive digunakan untuk
menampung transaksi pengambilan pribadi masing-masing pemilik.

HAL : 63
PENGGOLONGAN REKENING
Cara menyusun Neraca.

Secara teknis urutan penyusunan Neraca adalah sebagai berikut:


a. Menuliskan nama perusahaan
b. Menuliskan jenis lapran, dalam hal ini Neraca
c. Menuliskan saat keadaan keuangan perusahaan itu dilaporkan,
misalnya : tanggal, bulan dan tahun tertentu
d. Menyajikan aktiva, kewajiban dan modal disusun sesuai denga
ketentuan dan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.

Penyusunan Neraca dapat dilakukan dalam 2 cara:


1. Bentuk laporan (Staffel)
2. Bentuk Scontro

HAL : 64
PENGGOLONGAN REKENING
Cara menyusun Neraca.

Sumber penyusunan Neraca diambil dari kertas kerja lajur Neraca


dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet


b. Untuk kewajiban datanya dilajur Neraca sebelah kredit
c. Untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan
modal.

HAL : 65
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Neraca merupakan suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta
kekayaan), Utang dan Modal pemilik pada saat tertentu.

Dalam Neraca ini selalu menunjukkan adanya keseimbangan antara


sisi Debit dengan sisi Kredit.

Keseimbangan ini selanjutnya disebut dengan persamaan dasar


akuntansi (accounting equation).

HAL : 66
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi yang


secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

H = Harta, yaitu semua milik (Kekayaan) dari suatu perusahaan.


U = Utang, yaitu kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.
M = Modal, yaitu hak pemilik perusahaan.

HAL : 67
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Rumus lain :

B = Biaya, pengorbanan untuk memperoleh penghasilan


P = Pendapatan, adalah bertambahnya aktiva perusahaan.

Harta bersaldo normal di debet (bertambah) dan jika di kredit berkurang,


sedangkan pendapatan bersaldo normal di kredit (bertambah) dan jika di
debet berkurang, biaya mengurangi modal sedangkan pendapatan
menambah modal.

HAL : 68
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Harta (assets):

Merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan


nilai ekonomis pada masa yang akan datang.

Contoh
Harta (assets):
Kas (cash)
Piutang usaha (account receivable)
Piutang wesel (notes receivable)
Perlengkapan (supplies)
Beban beban dibayar dimuka (prepaid expenses)
Tanah (land)
Gedung (building)
Peralatan (equipment)
Mesin (machine)
Surat berharga (marketable securities)
Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima (accrued
receivable)
Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) HAL : 69
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Utang (liabilitiy)

Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik.


Contoh :

Utang usaha (accounts payable)


Utang wesel (notes payable)
Utang gaji (salary payable)
Utang bunga (interest payable)
Utang sewa (rent payable)
Utang pajak (tax payable)
Utang Obligasi (bonds payable)
Utang sewa guna usaha (lease obligation)
Dll.

HAL : 70
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Modal (owners equity)

Merupakan sisa hak terhadap harta suatu perusahaan setelah dikurangi


dengan pihak ketiga (liability).

Dipengaruhi oleh:

Revenues
Expenses
Investment
Prive/ drawing/ withdrawal

HAL : 71
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

HAL : 72
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Dokumen Sumber Pencatatan, Persamaan Dasar Akuntansi

Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan memerlukan pencatatan.


Dalam proses pencatatan ini memerlukan dokumen atau bukti terjadinya
transaksi agar pencatatan mampu menunjukkan kejadian yang sebenar-
benarnya. Berdasarkan bukti transaksi tersebut harus dicermati agar tidak
terjadi kesalahan atau penyelewengan atas kekayaan perusahaan.

Adapun fungsi dari bukti transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Memastikan keabsahan transaksi yang terjadi.

2. Sebagai rujukan atau dokumen atas peninjauan kembali transaksi


(bukti) jika terjadi permasalahan di kemudian hari.

HAL : 73
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Beberapa bukti transaksi yang biasanya terjadi di suatu perusahaan yang


digunakan sebagai dokumen sumber pencatatan antara lain :

1. Kwitansi
2. Faktur
3. Cek
4. Bilyet giro

HAL : 74
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Dasar


Akuntansi

Setiap transaksi keuangan akan memengaruhi posisi keuangan


perusahaan, dengan adanya transaksi dapat memengaruhi pada
kelompok aktiva saja atau bisa juga memengaruhi pasiva saja atau
bahkan memengaruhi aktiva dan pasiva secara bersamaan. Artinya
setiap perubahan akan menunjukkan perubahan secara berpasangan
baik antara harta dengan harta, antara harta dengan utang atau antara
harta dengan modal, oleh karena itu pencatatannya dinamakan sistem
akuntansi berpasangan (double entry accounting system).

HAL : 75
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Tanggal 1 September 2006


Tn. Wahyu pemilik sekaligus pengelola perusahaan Fotokopi “Cepat”
menyerahkan uang pribadinya sebesar Rp120.000.000,00 sebagai
modal usaha. Pada tanggal ini pula dibayar uang sewa kios kepada
Tn. Salimi sebesar Rp3.600.000,00 untuk masa sewa satu tahun.
Berdasarkan bukti transaksi, maka perusahaan akan mencatatnya
dalam persamaan dasarberikut ini:

HAL : 76
PENGERTIAN JURNAL

Pengertian jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk


mencatat seluruh transaksi yang terjadi.

HAL : 77
HAL : 78

Anda mungkin juga menyukai