BAB 2
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
PENGERTIAN PERUSAHAAN
Apa yang dimaksud dengan perusahaan? Pengertian Perusahaan adalah tempat terjadinya
kegiatan produksi, baik barang dan jasa, serta tempat berkumpulnya semua faktor produksi.
Perusahaan juga dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga dalam bentuk organisasi yang
dioperasikan dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
motif atau insentif keuntungan.
Pengertian perusahaan dapat kita temukan pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan (Undang-Undang Wajib Daftar Perusahaan). Namun,
sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian perusahaan menurut undang-undang,
ada baiknya membaca definisi perusahaan menurut para ahli hukum dan ekonomi.
2. Kesejahteraan anggota
Lembaga dengan tujuan utama mencapai kesejahteraan anggota badan usahanya
berbentuk koperasi yang bukan merupakan lembaga untuk mengadakan konsentrasi
modal, tetapi konsentrasi orang.
3. Kesejahteraan Masyarakat
Lembaga/badan usaha dengan tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat biasanya
merupakan lembaga/badan usaha milih pemerintah(negara). Contohnya BULOG, PAM,
PLN, PERUMNAS, PJKA dan sebagainya.
UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN
1. Badan Usaha, yaitu: perusahaan mempunyai bentuk yang jelas dan tetap, terlepas ia
badan hukum maupun bukan badan hukum. Di antara bentuk-bentuk badan usaha
adalah Firma, Perseroan Terbatas atau PT, Perusahaan Dagang, Perusahaan Perseroan,
Persekutuan Komanditer atau CV, Koperasi dan Perusahaan Umum.
2. Kegiatan Ekonomi, didalamnya yang mencakup perdagangan, perindustrian,
pembiayaan dan jasa.
3. Dilakukan terus menerus, Perusahaan meliputi kegiatan usaha sebagai mata pencarian
utama bukan kerja sambilan dan bukan sesuatu yang incidental.
4. Sifatnya tetap, kegiatan usaha yang dilakukan tidak berubah-ubah dan di kerjakan
untuk jangka waktu yang lama.
5. Dilakukan secara terang-terangan dan terbuka, kegiatan usaha ditujukan kepada dan
diketahui oleh umum, berkenan dengan pihak lain dan diakui oleh pemerintah
berdasarkan hukum yang berlaku.
6. Terdapat keuntungan atau laba, Tujuan dari kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan
tentu untuk mengejar keuntungan atau laba.
7. Memiliki pembukuan, setiap perusahaan yang berdiri pasti punya pembukuan yang
berisi catatan mengenai kewajiban dan hak yang berkenaan dengan kegiatan usahanya.
Unsur-unsur perusahaan dan dasar hukumnya serta istilah perusahaan termaksud dalam
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan Pasal 6 KUH
Dagang
CIRI-CICI PERUSAHAAN
1. Operatif yaitu adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi,
penyedia / distribusi barang dan jasa.
2. Koordinatif diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain
untuk mencapai tujuan.
3. Regular, untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang
dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
4. Dinamis, lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Formal, tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan
pendirian,
6. Lokasi, perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang
secara geografis jelas.
7. Pelayanan Bersyarat, keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam
suatu kawasan yang secara geografis jelas.
FUNGSI-FUNGSI PERUSAHAAN
1. Fungsi Operasi
a. Pembelian dan Produksi
b. Pemasaran
c. Akuntasnsi
d. Keuangan
e. Personalia
f. Administrasi
g. Teknologi Informasi/Komputasi
h. Transformasi dan Komunikasi
i. Pelayanan Umum
j. Hukum/Perundang-undangan dan Humas
2. Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Lingkungan perusahaan sangat berhubungan erat dengan keberhasilan memproduksi atau
menghasilkan barang yang akan di jual, karena lingkungan khusu tersebut mencakup
bagaimana perusahaan mendapatkan bahan mentah untuk kembali mengolahnya dengan
tergantung pada tingkat teknologi produksi yang dimiliki perusahaan dan bagaimana
menyesuaikannya dengan selera dan kemauan pelanggan atau konsumen sampai peraturan
pemerintah yang mengatur hubungan perdagangan di dunia bisnis. Perusahaan juga sangat
dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di luar kontrol perusahaan, apakah politik
perekonomian, kebijaksanaan moneter, kebudayaan, penduduk, pendidikan, sumberdaya
alam yang tersedia maupun keadaan Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan
menjadi :
1. LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan
perusaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a. Lingkungan Eksternal Makro/Umum
Lingkungan makro meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi,
politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang
mungkin mempengaruhi organisasi. Perubahan lingkungan umum biasanya tidak
mempunyai dampak sebesar perubahan lingkungan khusus, namun demikian
manajer harus memperhatikannya ketika merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan serta mengendalikan aktivitas organisasi bisnis.
1) Kondisi ekonomi. Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan
pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta
fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah beberapa
faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis.
Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas
bisnis atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan
mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia
usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.
2) Kondisi politik dan hukum. Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan
pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk
mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan
hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan
pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya
manusia.
3) Kondisi sosial budaya. Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan
sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Manajer
perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi
nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh saat ini tren
nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam sehingga
perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan
membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
4) Kondisi demografi. Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam
karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-
karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan
dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol
organisasi bisnisnya.
5) Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang
paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama
dalam hal pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini dinamika industri
ponsel sedang berkembang pesat, kita selalu mendapat informasi adanya
tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu
yang sangat cepat. Hal ini karena terkait dengan perkembangan teknologi yang
terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja,
namun dalam waktu beberapa tahun belakangan ini dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat, kita sudah dapat menemukan ponsel dengan
tambahan fitur kamera, video kamera atau bahkan komputer.
6) Globalisasi. Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi
organisasi bisnis. Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di
dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai
dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan
eksternal.
2. LINGKUNGAN INTERNAL
Di dalam lingkungan internal, ada beberapa elemen yang mempengaruhi seorang
manager dalam mengambil keputusan dalam mengambil suatu keputusan yang akan
berpengaruh pada perusahaan atau organisasi. Beberapa elemen dalam lingkungan
internal adalah :
a. Karyawan
Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk
mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik itu berupa uang ataupun bentuk
lainnya kepada perusahaan atau organisasi. Karyawan dapat dibagi menjadi dua
klasifikasi :
1) Karyawan berkerah putih adalah karyawan yang bekerja menggunakan tenaga
pikirannya. Semakin berkembangnya perusahaan maka karyawan berkerah
putih dituntut untuk lebih meningkatkan keterampilan dan kemampuannya.
Adakalanya suatu posisi dalam perusahaan menghendaki klasifikasi pendidikan
tertentu, seperti programer komputer mensyaratkan karyawannya untuk
menguasai software terbaru
2) Karyawan berkerah biru adalah karyawan yang bekerja dengan menggunakan
tenaga ototnya. Biasanya karyawan ini tidak dituntut untuk menguasai skill
tertentu dan juga tidak diperlukan klasifikasi
pendidikan apapun. Karyawan berkerah biru biasanya digaji dengan sistem
insensif yaitu besar gaji yang mereka dapat sebanding dengan besar hasil yang
mereka hasilkan baik harian, mingguan ataupun bulanan.
b. Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen
juga diartikan sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efisien. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah seni mengelola sumber daya secara efektif dan efisien dalam menjalankan
kegiatan perusahaan agar sasaran organisasi dapat tercapai beberapa kegiatan
perusahaan yang harus dikelola seperti:
1) Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,
penyimpanan, informasi mengenai : Gudang, persediaan atau jadwal
pengiriman.
a) Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input
produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan,
pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
b) Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
c) Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat
membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan,
penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
d) Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai
dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang,
perbaikan dan pemeliharaan.
2) Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi:
a) Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup
semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar
perusahaan.
b) Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal
mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan
sistem.
c) Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
d) Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan
dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur
perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
Produk dan jasa yang merupakan output dari perusahaan yang dikonsumsi oleh pemakai
yang terdapat pada pada lingkungannya. Di pihak lain, perusahaan juga perlu mendapatkan
berbagai jenis input dari lingkungannya agar bisa mendapatkan output yang optimal. Input
yang diperlukan oleh perusahaan sering kali sumbernya dikuasai oleh perusahaan atau
organisasi lain yang terdapat di lingkungannya, sehingga perusahaan terpaksa mempunyai
ketergantungan sumber daya terhadap lingkungannya. Posisi perusahaan menjadi
berbahaya jika pertukaran input dan output ini menjadi tidak seimbang.
Jika lingkungan bertambah kompleks, maka perusahaan juga harus menjadi lebih kompleks
agar mampu menghadapi perubahan tersebut. Setiap elemen dari lingkungan perlu
dihadapi oleh suatu bagian khusus dari perusahaan. Karena itu organisasi yang terdapat
pada lingkungan yang kompleks memiliki lebih banyak bagian maupun jenis tugas. Oleh
karena itu sebuah perusahaan perlu melakukan penyesuaian struktur internal organisasi,
pola kerja dan perencanaan yang matang mulai dari pembuat keputusan sampai pelaksana
keputusan.
Pengolahan lingkungan terkait erat dengan bisnis maupun perdagangan global. Sertifikat
sistem manajemen lingkungan ISO 14001 merupakan salah satu aspek lingkungan dengan
bisnis dan perdagangan global. Keterkaitan pengelolaan lingkungan industri dengan bisnis
semakin kuat. Banyak industri yang melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik
karena dorongan bisnis, dalam hal ini merupakan sesuatu yang positif bagi lingkungan.
Pemakaian bahan berbahaya dan beracun baik pada proses maupun produk semakin
mendapat tekanan dari konsumen. Ada beberapa kasus pembeli membatalkan permintaan
akan produk industri hanya karena perusahaan tiidak melakukan pengelolaan lingkungan
dengan baik.
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan
antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar
bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya
telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang
merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan
merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut
sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”.
Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya
disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang
apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para
pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan
konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar
pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan
bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam
kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor
lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau
konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani
kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut
“Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.