Anda di halaman 1dari 7

Pengantar Bisnis 2022

BAB 4
KEWIRAUSAHAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN,
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan
amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu. Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.

Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975
dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang
memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggrisentrepreneur, yang
artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai
kesempatan peluang bisnis.

Kewirausahaan (Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk


beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang
dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam
bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang
dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wirausahawan /entrepreneur)
sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut
wirausahawan. Sisi keuntungan berwirausahan adalah kemungkinan untuk mengatur
tingkat keuntungan yang diharapkan (semakin giat usaha dan waktu yang dicurahkan,akan
semakin besar harapan perolehan keuntungannya), melatih ketajaman intuisi bisnis,
meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Sedangkan sisi kerugian
berwirausaha adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya
menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak yang terkait dalam rangka
memepertahankan kelangsungan hidup perusahaan, menanggung beban akibat kerugian
perusahaan, pencurahan waktu kerja, maupun bentuk pengorbanan lainnya yang berkaitan
dengan keluarga.

Pengertian wirausahawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih
dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk:
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri
2. Mengambil keputusana untuk diri sendiri
3. Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
4. Mengambil resiko
5. Tegas
6. Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi
semua orang

Wirausahawan memiliki peranan, yaitu :


1. Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
2. Mencari keuntungan bisnis
3. Membawa perusahaan ke arah kemampuan
4. Memperkenalkan hasil produksi baru
5. Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
6. Membuka pasar
7. Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
8. Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru

Untuk Lingkungan Sendiri (NS) 1


Pengantar Bisnis 2022

Unsur Penting Wirausahawan


Dalam wirausaha ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-
unsur tersebut adalah :
1. Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada
umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan.
2. Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja
nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai
keberhasilan yang lebih tinggi.
3. Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran
atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga
yang akan dialami.

Sifat-sifat seorang wirausahawan adalah:


1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap
saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis
yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Sikap wirausahawan
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap
seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
1. Disiplin. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan
sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat
sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat
menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap
komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan
komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya
adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2. Disiplin. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan
sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat
sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat
menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap
komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan
komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya
adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

Untuk Lingkungan Sendiri (NS) 2


Pengantar Bisnis 2022

3. Komitmen Tinggi. Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan
bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri
dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan
dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain
terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan,
penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang
teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata
konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya
tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
4. Jujur. Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran
mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai
promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan
kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang
dilakukan oleh wirausahawan.
5. Kreatif dan Inovatif. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya
dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang
berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan
yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha
awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
6. Mandiri. Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus
dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
7. Realistis. Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman. Baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

Untuk Lingkungan Sendiri (NS) 3


Pengantar Bisnis 2022

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha
yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN


Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta.
Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya)
menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya.
Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan
penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang
ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang
pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis,
perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

Perusahaan kecil atau bisnis kecil (small business) adalah bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi
standar ukuran tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan. Menurut
Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan
kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang
tidak sehat.”

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar
Rupiah).
3. Milik Warga Negara Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Menengah atau Usaha Besar.
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL


Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
1. Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga,
dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan
mengambil keputusan.
2. Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh
seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan
relative kecil.
3. Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu
lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.

Untuk Lingkungan Sendiri (NS) 4


Pengantar Bisnis 2022

4. Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak


dominant)

KEKUATAN DAN KELEMAHAN PERUSAHAAN KECIL


Usaha kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan
perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa
subsidi maupun proteksi, usaha kecil mampu menambah nilai devisa negara khususnya
industri kecil di sektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam
perekonomian masyarakat kecil/ lapisan bawah.

Di samping itu, usaha kecil juga memiliki nilai strategis bagi perkembangan perekonomian
negara kita, antara lain sebagai berikut:
1. Banyaknya produk- produk tertentu yang dikerjakan oleh perusahaan kecil. Perusahaan
besar dan menengah banyak ketergantungan kepada perusahaan kecil, karena jika
hanya dikerjakan perusahaan besar dan menengah, marginnya menjadi tidak ekonomis.
2. Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi dalam
masyarakat.

Kekuatannya perusahaan kecil


Secara umum perusahaan dalam skala kecil baik usaha perseorangan maupun persekutuan
(kerja sama) memiliki kelebihan dan daya tarik. Kelebihan dan daya tarik tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi manajerial
seperti marketing, finance, dan administrasi.
2. Dalam pengelolaannya mungkin tidak memiliki keahlian manajerial yang handal.
3. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta
barang dan jasa-jasa baru.
4. Risiko usaha menjadi beban pemilik.
5. Pertumbuhannya lambat, tidak teratur, tetapi kadang-kadang terlalu cepat dan bahkan
prematur.
6. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana
jangka panjang.
7. Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa.
8. Prosedur hukumnya sederhana.
9. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan
perusahaannya.
10. Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
11. Mudah dalam proses pendiriannya.
12. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
13. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.
14. Pemilik menerima seluruh laba.
15. Umumnya mampu untuk survive.
16. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau
belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
17. Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi
berkembangnya usaha kecil.
18. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa
tergali melalui kreativitas pengelola.
19. Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan
tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.
20. Mempunyai ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha kecil
lainnya.

Kelemahan perusahaan kecil


Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung
resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi,

Untuk Lingkungan Sendiri (NS) 5


Pengantar Bisnis 2022

persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan
dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan
faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi
ketentuan pembukuan standar.
2. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam
kerja standar.
3. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya
perencanaan kas.
4. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang laku.
5. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-
prinsip manajerial.
6. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
7. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah
merumuskan.

Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:


1. Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
2. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola,
serta lemah dalam promosi.
3. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran
uang tunai.

Keuntungan perusahaan kecil


Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya
dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam
perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga
penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat
dilaksanakan dengan cepat. Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih
baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan
hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya
dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

PERBEDAAN PERUSAHAAN KECIL DENGAN PERUSAHAAN BESAR


Perusahaan Kecil:
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada
seseorang.
3. Prosentase kegagalan perusahaan tinggiKekurangan manajer yang ahli
4. Kesulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman
dengan syarat lunak.
5. Pemilik mengenal karyawan
Perusahaan Besar:
1. Dikelola bukan oleh pemilik
2. Struktur organisasi kompleks
3. Pemilik mengenal sedikit karyawan
4. Prosentasi kegagalan rendah Banyak ahli manajemen
5. Modal jangka panjang relative mudah diperoleh

Untuk Lingkungan Sendiri (NS) 6


Pengantar Bisnis 2022

Daftar Pustaka Bab ini


1. Prawirosentono, Suryadi, Pengantar Bisnis Modern, Studi Kasus Indonesia dan Analisis
kualitatif, 2002, Bumi Aksara, Jakarta
2. Swasta, Basu, 2002, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta, Penerbit Liberty
3. Ricky, Griffin, Ronald, dan Ebert, Bisnis, 2002, Sixth Edition Prentice Hall, New Jersey
4. Sigit, Suhardi, Pengantar Ekonomin Perusahaan Praktir, 1982, Penerbit Liberty
Yogyakarta
5. Alma, Buchari, Pengantar Bismis, 2008, Penerbit alfabeta Bandung
6. Fuad,M, Pengantar Bismis, 2009, Penerbit Gramedia Jakarta
7. Gitossudarmo, Indriyo, Pengantar Bismis, 1999, Penerbit BPFE Yogyakarta

Untuk Lingkungan Sendiri (NS) 7

Anda mungkin juga menyukai