Anda di halaman 1dari 7

MATERI PRAMUKA

KEWIRAUSAHAAN DAN DAUR ULANG


Jum’at, 16 Oktober 2020

A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah perilaku seorang yang berani berusaha secara mandiri
dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi. Kewirausahaan berasal dari kata
wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi
luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan
berbuat sesuatu. Jadi dapat di simpulkan Wirausaha adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu.
Dalam berwirausahaan kita pas mengalami penurunan konsumen oleh karena
itu seorang wirausaha memiliki Inovasi dan Kreatifitas, Berikut penjelasan secara
singkatnya : Kreatifitas adalah merupakan suatu gagasan / ide / pemikiran seseorang
untuk menciptakan sesuatu yang baru. sedangkan Inovasi merupakan tindak lanjut
kreativitas. Inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan atau
mengimplementasikan sesuatu yang baru dan berbeda.
2. Ciri – Ciri dan Sifat Wirausaha
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan
ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang
wirausaha antara lain :
a. Percaya diri
b. Berorientasikan tugas dan hasil
c. Berani mengambil resiko
d. Kepemimpinan
e. Berorientasi ke masa depan
f. Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha antara lain :
a. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan
dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan
memiliki inisiatif.
c. Memiliki ke mampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
f. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
g. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras. Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut :
a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina
dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai
macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan
meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan
dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang
dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem
kerja.
b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah
dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya
sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan
terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga
produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen,
akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan
tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak
pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan
yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
c. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.Kejujuran
mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran
mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang
dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan
produk yang dilakukan olehwirausahawan.
d. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki
daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang
kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa
adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak
yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang
wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
f. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya.Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
3. Analisis SWOT
Pengertian Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk
dapat mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan,
yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun pada jangka panjang.
SWOT adalah singkatan dari :
a. S = Strength (kekuatan)
b. W = Weaknesses (kelemahan)
c. O = Opportunities (Peluang)
d. T = Threats (hambatan)
Istilah analisis SWOT seringkali kita temukan dalam suatu ruang lingkup
ekonomi dan bisnis. Metode analisis ini tujuannya adalah untuk dapat
menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan bukan merupakan alat
analisis yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi.
Analisis SWOT ini berperan penting dalam bisnis karena tujuannya untuk membuat
kerangka suatu situasi dan kondisi dalam suatu perusahaan dari sudut pandang
SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats).

B. DAUR ULANG
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam
manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R
(Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam,
tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang
umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak
dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah
yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan.
Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran,
pembersihan, dan pemprosesan material baru untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang
mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus
menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi
polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih
mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang
adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain
dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari
prosesor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi
lingkungan, seperti merkuri.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses
daur ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara
sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi aluminium dari tambang hingga
prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan
mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.
Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya di antaranya adalah :
1. Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin
penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu.
Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil
yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.
2. Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini
relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian
khusus dalam pemprosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung
merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan
lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan
lebih murah untuk didaur ulang.
3. Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan telepon genggam
umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya.
Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang
terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun
bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor,
plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian
lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada
bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
4. Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia.
Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah
lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya;
peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas
logam tersebut. Contoh lainnya adalah aluminium, yang merupakan bahan daur
ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat
didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai
bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
5. Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain
sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama
dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan.
Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material
kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah
dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami
penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur
ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya
menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya
saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik
terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga
mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk
segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka
tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan
singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena,
dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang. Jenis kode plastik yang
umum beredar di antaranya :
a. PET (Polietilena tereftalat) umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan
konsumsi lainnya yang cair.
b. HDPE (High Density Polyethylene, Polietilena berdensitas tinggi) biasanya
terdapat pada botol detergen.
c. PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya.
d. LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah) biasa
terdapat pada pembungkus makanan.
e. PP (polipropilena) umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan
beberapa jenis mainan.
f. PS (polistirena) umum terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging,
cangkir, dan peralatan dapur lainnya.

Anda mungkin juga menyukai