Dibawah ini adalah gambaran masyarakat yang dihadapi oleh para nabi:
Ada lima orang Nabi dan Rasul yang termasuk pada Ulul Azmi, yaitu;
Nabi Nuh a.s diperintah Allah untuk mengajak kaumnya agar menyembah Allah tidak
berbuat kemusyrikan (menyembah berhala). Nabi Nuh a.s. setiap hari, pagi, siang dan malam
1
mengajak kaumnya untuk beribadah kepada Allah dan meninggalkan berhala. Tapi, kaumnya
malah mentertawakannya dan mengejeknya, memarahinya, memusuhinya tidak
menghiraukan da’wah Nabi Nuh termasuk anaknya yang bernama Ka’an membangkang,
tidak menuruti ajakan bapaknya.
Sampai usia Nabi Niuh 950 tahun hanya 80 orang yang beriman dan mengikuti ajakna
Nabi Nuh. Kalau dirata-ratakan hanya 8 orang yang beriman dalam sepuluh tahun
berdakwah.
Lihatlah, betapa sabarnya Nabi Nuh ‘alaihi salam dalam berdakwah mengajak orang-
orang untuk menyembah Allah Subhanahu Wata’ala serta untuk melakukan segala
kebaikkan, tapi malah diolok-olokan.
Alloh SWT menyuruh Nabi Nuh a.s untuk membuat kapal laut di atas sebuah bukit.
Nabi Nuh a.s tidak tahu apa maksud Alloh SWT membuat sebuah kapal laut yang besar di
atas bukit yang jauh dari lautan. Ini tidak masuk akal. Tapi, Nabi Nuh menuruti saja tidak
menolak perintah Alloh tersebut. Setelah selesai membuat kapal laut yang besar Alloh SWT
baru memberi tahu bahwa akan terjadi banjir yang sangat besar yang dapat menenggelamkan
seluruh permukaan bumi dan gunung-gunung.
Setelah mendapat kabar dari Allah bahwa akan terjadi banjir besar yang akan
menenggelamkan gunung-gunung, Nabi Nuh a.s mengajak kaumnya agar naik kapal itu agar
selamat dari banjir. Semua orang diseru agar naik kapal itu Nabi Nuh agar selamat dari
banjir. Akan tetapi, orang-orang malah menertawakannya dan menuduh Nabi Nuh itu orang
gila. Termasuk anaknya yang bernama Kan’an diseru agar mau mengikuti ayahnya naik
kapal. Tapi, anaknya membangkang tidak mau mengikuti ayahnya. Malah dia membantah
bahwa dirinya tidak akan kebanjiran, karena akan naik ke gunung yang paling tinggi.
Setelah itu terjadilah hujan besar siang malam selama empat puluh hari empat puluh
malam. Air menggenang seluruh permukaan bumi sampai naik ke bukit-bukit. Dalam
keadaan itu Nabi Nuh a.s tetap terus menyeru kaumnya agar mau naik ke atas kapal. Tapi,
tetap saja mereka membangkan dan menertawakan Nabi Nuh a.s serta menuduh Nabi Nuh itu
gila. Yang paling menyedihkan adalah anaknya yang tidak mau mengikuti Nabi Nuh. Sampai
permukaan air semakin tinggi, anaknya tetap tidak mau naik keatas kapal. Sampailah air
banjir itu menenggelamkan bukit-bukit dan gunung-gunung. Tidak ada seorangpun yang
selamat dari banjir itu. semuanya tenggelam termasuk anaknya yang bernama Kan’an,
kecuali sebanyak 80 orang yang selamat karena mau mengikuti seruan Nabi Nuh a.s dan naik
keatas kapal. Banjir itu terjadi beberapa bulan lamanya.
2
Gambar kapal laut Nabi Nuh ‘Alaihis Salam
3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Nama peserta didik : ..................................................
Kelas : ..................................................
4
5