Anda di halaman 1dari 12

Beranda Sejarah Nabi Kisah Nabi Nuh Lengkap dari Lahir Sampai Wafat

Sejarah
Nabi

Kisah Nabi Nuh Lengkap dari Lahir Sampai


Wafat
Natasha
14 September 2022

Kisah Nabi Nuh Lengkap dari Lahir Sampai Wafat

FOKUS SEJARAH NABI NUH – Umat Islam mengenal adanya 25 Nabi dan Rasul.
Salah satunya yaitu Nabi Nuh Alahissalam. Nabi Nuh merupakan Nabi yang ke 3
setelah Nabi Adam dan Nabi Idris. Menilik dari kitab Ibnu Katsir tentang kisah para
Nabi, Nabi Nuh merupakan keturunan Nabi Adam yang ke 9. Sehingga jarak antara
masa Nabi Adam dengan Nabi Nuh menurut riwayat sahih ahli sejarah islam
adalah 10 abad lamanya.

Banyak kisah nabi nuh yang dapat diceritakan. Salah satunya adalah kisah tentang
bahtera Nuh yang merupakan kapal terbesar dan pertama yang dibuat oleh
manusia. Bahtera Nuh merupakan salah satu salah satu bukti mukjizat Allah SWT
yang diturunkan kepada Nabi Nuh dan pengikutnya ketika terjadi malapetaka
dahsyat yang menghancurkan dunia beserta isinya kecuali umat nabi Nuh yang
taat.

Ketika itu, kaum Nuh merupakan kaum yang sangat tercela dan menyimpang dari
jalan Allah SWT. Pada mulanya, umat manusia selalu menaati para Nabi
sebelumnya yaitu Adam dan Idris, akan tetapi ketika masa Nabi Nuh, kaumnya
kembali berbuat ingkar dengan meniru orang-orang terdahulu menganggap
bahwa patung adalah tuhan kemudian menyembah patung-patung yang dianggap
sebagai tuhan mereka.

Patung-patung tersebut sebenarnya merupakan representasi orang-orang saleh


yang menjadi pewaris Nabi Idris dalam menyebarkan agama Allah. Akan tetapi
kaum Nuh justru salah menilai dan memahami dan menganggap roh tuhan ada di
dalam patung tersebut dan orang-orang saleh penerus Nabi Idris adalah
representasi tuhan. Maka kemudian tersesatlah kaum Nabi Nuh.

Awalnya, pembuatan patung tersebut hanya untuk menghormati orang-orang


saleh yang bernama Wadd dan Shuwa. Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan
memudarnya ilmu agama, generasi kaum Nuh perlahan mulai meyakini bahwa
patung tersebut pantas disembah. Hanya satu manusia yang masih memiliki kiran
dan akal sehat untuk menghentikan semua ini yaitu Nabi Nuh.

Baca juga: Kisah Nabi Idris AS dan Mukjizatnya, Lengkap Singkat

Kemudian Allah SWT mengangkat Nuh sebagai Nabi dan meneruskan risalah
kenabian serta ditugaskan untuk membimbing kaumnya agar meninggalkan segala
bentuk kesyirikan dan membebaskan kaumnya dari belenggu iblis yang
menghasut untuk terus menyembah atau mengakui patung-patung tersebut
sebagai tuhan mereka serta kembali ke jalan yang benar dan dirahmati Allah SWT.

Nabi Nuh merupakan Nabi yang istimewa oleh karena itu, salah satu dari 114
surah Al-Qur’an merupakan surah khusus Nabi Nuh dengan nama Surah yang
sama yakni Surah Nuh. Surah Nuh merupakan surah ke 71 setelah surah Al-Ma’arij
dan sebelum surah Al-Jin. Surah ini tergolong surah Al-Makkiyah yang terdiri dari
28 ayat. Kisah nabi nuh dimulai dengan diutusnya nabi nuh. Kisah nabi nuh
dimulai dengan diutusnya beliau.
Daftar Isi 
1. Kisah diutusnya Nabi Nuh Sebagai Rasul Allah
2. Kisah dakwah Nabi Nuh yang mendapat banyak tantangan
3. Kisah Pembangunan dan Mukjizat Bahtera Nabi Nuh Alaihissalam
4. Datangnya azab bagi Kaum Nabi Nuh yang Zalim
5. Putra Nabi Nuh yang tenggelam banjir
6. Selamatnya Bahtera Nuh beserta seluruh isinya dari azab Allah SWT
7. Kisah setelah Banjir dan keturunan Nabi Nuh
7.1. Berita Terkait

Kisah diutusnya Nabi Nuh Sebagai Rasul Allah

Sumber-sumber dari ahli sejarah yang diriwayatkan oleh para ahli sahih
menyatakan bahwa Nabi Nuh memiliki nama asli Abdul Gha ar atau Yasykur.
Beliau merupakan putra dari Lamik bin Matta. Ayah Nabi Nuh merupakan putra
Nabi Idris hingga Nabi Nuh merupakan keturunan Nabi Idris. Dengan kata lain,
Nabi Nuh merupakan cucu dari Nabi Idris atau turunan ke 3 dari Nabi Idris.

Nabi Nuh hidup di dunia sangat lama yakni selama 950 tahun. Fakta ini didapat
dari salah satu surah di dalam Al-Qur’an yaitu surah Al-Ankabut ayat 14 yang
artinya “Dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia
tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka
mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim”.

Ketika usia Nabi Nuh mencapai 480 tahun, beliau diutus menjadi Rasul melalui
malaikat Jibril. Malaikat Jibril menghadap Nabi Nuh dengan wajah yang sangat
tampan sehingga Nabi Nuh takjub dan lantas bertanya. Kemudian malaikat Jibril
menjawab bahwa ia adalah utusan Allah yang membawa risalah dan menyatakan
bahwa Allah mengutus Nuh untuk umatnya yang membangkang dan zalim.

Perintah pengutusan Nuh sebagai Nabi tertulis pada Al-Qur’an surah Nuh ayat
pertama yang artinya “sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya
(dengan perintah): Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab
yang pedih”. Ayat ini tidak hanya menyuratkan pengurusan Nabi Nuh, tetapi
peringatan kepada kaumnya akan azab Allah yang amat pedih.

Malaikat Jibril kemudian memakaikan sebuah baju kebesaran yang disebut baju
Mujahidin, kemudian melilitkan sorban kemenangan serta memberi Nabi Nuh ikat
pinggang yang disebut ‘Saiful Azmi’ kemudian seraya memberi pesan kepadanya:
“Berilah peringatan kepada musuh Allah yang bernama Darmasyil bin Fumail bin Jij
bin Qabil bin Adam”. Nabi Nuh kemudian mematuhi perintah malaikat Jibril.

Baca juga: Perbedaan Nabi dan Rasul dari Wahyu dan Tugasnya, Perlu Diketahui

BACA JUGA: Kisah Nabi Adam dan Hawa Lengkap dari Lahir sampai Wafat

Jika dilihat dari telusuran nama, Darmasyil merupakan keturunan nabi Adam yang
ke 4 sekaligus merupakan raja dan pemimpin yang zalim pada saat itu. Darmasyil
merupakan manusia pertama yang membuat arak dan meminumnya, dia juga
merupakan manusia pertama yang berjudi, dan membuat baju hiasan emas
dimana emas merupakan material yang tidak seharusnya digunakan oleh lelaki.

Raja Darmasyil juga merupakan Raja yang menyembah dan menganggung-


agungkan 5 berhala yaitu Wad, Siwa’, Ya’uq, Yaghuts, dan Nasr. Perbuatan
Darmasyil sudah sangat zalim dan ingkar sehingga Allah memberikan peringatan
sangat keras yang disampaikan kepada malaikat Jibril untuk diteruskan kepada
Nabi Nuh dan Nabi Nuh diutus untuk menyampaikan langsung kepada raja
Darmasyil. Kisah nabi nuh berlanjut dengan tantangan yang dihadapi beliau.

Kisah dakwah Nabi Nuh yang mendapat banyak


tantangan

Nabi Nuh terus berdakwah kepada umatnya khususnya kepada keluarganya yang
tidak luput dari perbuatan zalim dan menyesatkan. Selama 5 abad semenjak
beliau diutus menjadi Nabi, Nabi Nuh hanya memiliki 70 sampai 80 orang pengikut
saja dimana pengikut tersebut terdiri dari orang-orang biasa yang bukan berasal
dari keluarga kaya, terhormat dan berada atau keturunan terpandang.

Hal ini menyebabkan kaum Nuh yang terdiri dari orang-orang terpandang dan
kaya tidak suka berdekatan bahkan bersama-sama pengikut Nuh yang miskin
tersebut. krena kesombongan dan keangkuhan mereka, mereka menganggap
bahwa derajat dan kasta mereka tidak lah sama bahkan menganggap derajat
mereka lebih tinggi dari Nabi Nuh hingga tidak mungkin akan mengikutinya.

Kaum nabi Nuh mencemooh dan menghina Nabi Nuh dan pengikutnya yang
miskin. Penolakan dan penghinaan terus terjadi tidak hanya dati kaumnya saja,
namun juga dari kalangan keluarganya. Bahkan Istri dan putranya Kan’an secara
terang-terangan menolak dan menentang ajaran Nabi Nuh. Yang lebih parah lagi
bahwa mereka memengaruhi orang lain untuk tidak mengikuti ajaran Nab Nuh AS.

Kaumnya tidak percaya bahwa Nabi Nuh adalah utusan Allah dan meyakini bahwa
Nabi Nuh hanyalah manusia biasa, tidak memiliki kekuatan, tidak memiliki
kelebihan apapun, bahkan tidak memiliki harta yang lebih banyak dibanding
mereka dan mereka mengatakan bahwa Nabi Nuh telah berdusta. Mereka sangat
merendahkan Nabi Nuh bahkan lebih daripada itu, mereka ingin mengusir beliau.

Salah satu pemimpin kaum Nuh yang zalim tersebut kemudian berkata bahwa
mereka akan dengan rela dan ikhlas menjadi pengikut Nabi Nuh dan taat pada
ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Nuh asalkan Nabi Nuh bersedia mengikuti dengan
syarat pengikut Nabi Nuh yang sudah taat dan dianggap hina karena miskin diusir.
Nabi Nuh dengan tegas menolak persyaratan ini karena tidak ingin meninggalkan
umatnya.

Mendengar jawaban Nabi Nuh, para pemimpin kaumnya yang zalim justru merasa
kesal dan balik menantang Nabi Nuh AS. Mereka meminta Nabi Nuh segera
mendatangkan Azab bagi mereka bila memang mereka telah perbuat zalim dan
durhaka kepada Allah SWT sebagai bukti bahwa Nabi Nuh memang benar adanya
merupakan utusan Allah untuk membawa kaumnya ke jalan yang benar.

Nabi Nuh kemudian merasa tidak tahu lagi cara menghadapi dan menyadarkan
kaumnya sementara beliau sudah berusaha semampunya. Sehingga beliau
memilih untuk berserah diri dan meminta pentunjuk pada Allah tuhan semesta
alam. Akhirnya Nabi Nuh berdoa dan meminta Allah agar segera melimpahkan
azab kepada kaumnya yang membangkang. Allah kemudian mendengar doa Nabi
Nuh.
Kisah Pembangunan dan Mukjizat Bahtera Nabi Nuh
Alaihissalam

Sebelum azab Allah yang amat pedih dan berat ditimpakan pada kaum Nuh
berupa banjir bandang yang menenggelamkan dunia, Allah SWT memberikan
petunjuk sekaligus mukjizat kepada Nabi Nuh yaitu diperintahkannya oleh Allah
SWT untuk membangun sebuah bahtera yang sangat besar dan kuat. Bahtera yang
mampu menampung pengikut dari kaum Nuh yang taat dan beriman kepada Allah
SWT. Kisah nabi nuh bagian ini memberitahu kita tentang seberapa peduli Allah
SWT kepada umatnya.

Setelah mendapat petunjuk dan perintah, segera Nabi Nuh dan kaumnya yang
taat membuat bahtera. Bahtera tersebut terbuat dari kayu jati. Pembuatan
bahtera tersebut memerlukan waktu yang cukup lama yakni sekitar 40 tahun
hingga bahtera tersebut dapat digunakan. Selama proses pembuatan bahtera itu
pula kesabaran Nabi Nuh terus diuji berupa cemoohan dan hinaan dari kaumnya
yang zalim.

Kaum Nuh yang zalim menganggap bahwa pekerjaan pembuatan bahtera tersebut
merupakan pekerjaan sia-sia dan pekerjaan orang gila. Mereka menganggap tidak
ada gunanya membangun bahtera diatas bukit gurun pasir yang tandus.
Jangankan banjir, hujanpun tidak ada yang turun. Akan tetapi Nabi Nuh dan
pengikutnya terus membangun bahtera tanpa mempedulikan hinaan dan
cemoohan kaumnya.

Menurut Ibnu Abbas, seorang Thaif yang memiliki pengetahuan yang amat luas
menyatakan bahwa bahtera Nuh ini memiliki ukuran panjang seluas 1.200 hasta
atau sekitar 550 meter dan lebar 600 hasta atau sekitar 275 meter. Bahtera
tersebut terdiri dari 3 tingkat yakni tingkat pertama diperuntukkan khusus untuk
hewan-hewan, tingkat ke dua untuk pengikut Nabi Nuh, dan tingkat ketiga untuk
bangsa burung.

BACA JUGA: Kisah Nabi Idris As, Keteladanan Mukjizat dan Kelebihan

Desain bahtera di bagian atasnya ditutup dengan penutup kayu agar seluruh
penumpang dan isinya nantinya aman dan selamat ketika Allah melimpahkan azab
kepada kaum Nuh yang durhaka kepada Allah SWT. Dinding bahtera dibuat sekuat
mungkin untuk menahan derasnya air banjir yang akan membinasakan seluruh
umat manusia yang zalim dan tidak beriman kepada Allah SWT.

Kemudian Nabi Nuh juga berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar nantinya
setelah azab diturunkan, Allah tidak membiarkan seorang dari kaum maupun
pemimpinyang zalim tersebut selamat dan tetap tinggal di muka bumi. Nabi Nuh
tidak ingin nantinya mereka yang selamat akan kembali menyebabkan banyak
umat manusia yang tersesat, berbuat maksiat, dan akan lebih zalim lagi.

Kemudian setelah bahtera Nuh selesai dibangun, Allah memerintahkan Nabi Nuh
untuk bersiap-siap dan mengumpulkan umatnya serta perbekalan selama akan
terjadinya banjir. Allah memberikan tanda berupa munculnya air dari dalam
tannur atau sebuah Oven tradisional di dapur rumah Nabi Nuh. Hingga bila
dimasukkan ke dalam logika, tidak mungkin sebuah oven dapat mengeluarkan
sumber air. Kisah nabi nuh berikutnya tentang datangnya azab.
Datangnya azab bagi Kaum Nabi Nuh yang Zalim

Maka suatu hari ketika tannur di dalam dapur Nabi Nuh menunjukkan tanda-tanda
keluarnya air, Nabi Nuh kemudian segera mempersiapkan diri dan membuka
bahteranya. Nabi Nuh mengumpulkan umatnya yang beriman untuk segera
melindungi diri dan masuk ke dalam bahtera. Nabi Nuh juga membawa segala
jenis binatang berpasang-pasangan mulai dari bintang buas, burung, gajah, sapi,
hingga semut.

Pada hari itu pula malaikat Jibril turun ke bumi dan membantu Nabi Nuh
mengumpulkan serta menggiring setiap dua binatang yang berpasangan agar
nantinya setelah azab melanda seluruh dunia dan menenggelamkan daratan
beserta isinya, setiap spesies binatang tidak punah dan bisa berkembang biak
untuk generasi umat manusia selanjutnya. Peristiwa ini juga sudah dijelaskan
dalam Al-Qur’an.

Menurut beberapa riwayat, hewan yang pertama kali dinaikkan adalah sepasang
burung kakak tua sedangkan hewan terakhir yang dinaikkan adalah sepasang
keledai. Diceritakan pula bahwa di pundak keledai, iblis ikut bergelantungan agar
bisa masuk ke dalam bahtera Nuh dan mengganggu umat Nabi Nuh yang taat agar
tidak masuk ke dalam. Peristiwa ini sudah tertulis dalam Al-Qur’an surah Hud ayat
40

Istri dan putra nabi Nuh Kan’an tidak beriman bahkan turut serta emncemoh
bahtera Nabi Nuh sehingga mereka tidak ikut menaiki bahtera. Hanya ada sekitar
80 orang mukmin yang masuk ke dalam bahtera. Allah SWT dengan kuasanya
telah mengatur segalanya sehingga agar hewan ternak tidak dimangsa oleh hewan
buas, Allah menurunkan demam kepada hewan buas tersebut hingga naluri
buasnya turun.

Setelah semua pengikut Nabi Nuh dan hewan-hewan masuk ke dalam bahtera,
lalu pintu masuk dan seluruh pintu bahtera ditutup. Dengan kuasa Allah SWT,
pemilik langit dan bumi, maka turunlah air hujan dari langit dan memerintahkan
bumi mengeluarkan air dari berbagai penjuru dan celah-celah bumi. Seluruh celah
bumi seolah seperti mata air yang mengeluarkan air dengan sangat deras tanpa
hentinya.

Air hujan yang sangat deras terjadi dan belum pernah terjadi selama bumi
diciptakan termasuk pula sesudahnya sampai sekarang tidak pernah terjadi hujan
deras dengan begitu hebatnya. Air lautan kemudian bergejolak dan ombak dahsyat
menerpa serta menyapu bumi beserta isinya. Dalam sekejap saja debit air
semakin meninggi dan terjadilah air bah yang begitu dahsyatnya yang membanjiri
bumi.

Seluruh permukaan bumi dipenuhi dengan air sehingga seluruh isinya tenggelam
bersama kaum Nuh yang zalim. Bumi tenggelam dalam air sampai permukaan
bumi tertinggi untuk pertama kalinya dan tidak pernah terjadi lagi sampai saat ini.
Itulah azab berupa bencana yang Allah SWT kepadakaum Nabi Nuh yang sudah
sangat menyimpang dari jalan Allah dan telah berbuat musyrik kepada Allah SWT.

Putra Nabi Nuh yang tenggelam banjir

Nabi Nuh dikaruniai 4 orang putra yakni putra tertua bernama Kan’an kemudian
yang kedua bernama Ya th, Sam dan Ham. Putra tertua Nabi Nuh merupakan
anak yang zalim dan durhaka kepada Nabi Nuh. Dia menyembunyikan rasa benci
pada ayahnya sendiri dan mula-mulanya berpura-pura beriman. Bahkan dia dan
ibunya yang merupakan istri Nabi Nuh sering menghina dan mencemooh Nabi
Nuh. Kisah nabi nuh bagian ini cukup sedih untuk dibaca.

Ketika Nabi Nuh mengumpulkan seluruh umatnya, beliau teringat akan putra
tertuanya yaitu Kan’an. Beliau meminta agar Kan’an naik ke bahtera bersama
pengikutnya yang lain. Namun dengan angkuhnya Kan’an menolak dan tetap pada
pendiriannya tidak ingin beriman kepada Allah. Oleh karenanya, Kan’an termasuk
golongan orang-orang yang merugi dan tidak diselamatkan oleh Allah SWT.

Ketika air bah sudah mulai meninggi, Nabi Nuh sebagai seorang ayah terus
membujuk sang anak agar menaiki bahtera dan berkata “Hai anakku, naiklah ke
kapan ini agar engkau selamat dari azab Allah dan janganlah engkau masuk ke
dalam golongan orang ka r” (Q.S. Hud: 43) Akan tetapi Kanan justru menganggap
bahwa bencana tersebut merupakan peristiwa alam biasa.

BACA JUGA: Mukjizat dan Kisah Nabi Yusuf dari Lahir Hingga Wafat

Kan’an kemudian menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang


dapat memelihara ku dari air bah” dan di jawab pula oleh Nabi Nuh: “Tidak ada
yang melindungi hari ini dari azab Allah selai Allah (saja) yang Maha Penyayang.”
Percakapan Nabi Nuh dan Kan’an tersebut termuat dalam Al-Qur’an surah Hud
ayat 43.

Banjir kemudian semakin meninggi dan Kan’an tetap tidak mau masuk ke dalam
kapal dan ingin menyelamatkan diri dengan cara berenang menuju puncah
gunung yang belum tersentuh air. Kan’an menganggap bahwa air tidak akan
sampai ke puncak gunung tersebut. namun dugaannya ternyata salah, air banjir
bahkan menenggelamkan puncak gunung tertinggi sekalipun.

Disela percakapan antara keduanya, muncullah gelombang besar yang


memisahkan antara bahtera Nabi Nuh dengan Kan’an. Seketika Kan’an lenyap dari
penglihatan Nabi Nuh. Nabi Nuh berusaha mencari keberadaan putra sulungnya
akan tetapi sia-sia. Sebagai seorang ayah dan darah dagingnya, beliau sangat sedih
karena putra yang amat disayanginya tenggelam oleh azab Allah.

Pada saat Kan’an tenggelam, Nabi Nuh sempat memohon kepada Allah agar
putranya diselamatkan karena Nabi Nuh mengingat bahwa Allah telah menjanjikan
keselamatan bagi seluruh keluarganya. Nabi Nuh kemudian bertanya-tanya
mengapa putranya tidak selamat dari azab tersebut dan Allah menjawab bahwa
putranya telah durhaka dan bukan termasuk keluarga yang dijanjikan Allah untuk
selamat.

Percakapan antara Nabi Nuh dan Allah SWT dimuat dalam surah Hud yang artinya
“Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji
Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya” (QS. Hud
:45). Kemudian Allah menjawab: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu (yang dijanjikan akan selamat) sesungguhnya perbuatannya,
perbuatan yang tidak baik. sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku
sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya aku
memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang
tidak berpengathuan” (QS. Hud: 46).
Nabi Nuh kemudian menyadari kesalahannya dan segera memohon
pengampunan kepada Allah SWT. Nabi Nuh kemudian mengikhlaskan kepergian
putra dan istrinya yang zalim serta seluruh umatnya yang tidak percaya padanya
dan lebih memilih menyembah berhala yang merupakan perbuatan musyrik yang
sangat tidak disukai Allah SWT. Subhanallah, semoga dosa-dosa mereka diampuni
Allah SWT. Kisah nabi nuh berlanjut dengan selamatnya bahtera nuh.

Selamatnya Bahtera Nuh beserta seluruh isinya dari azab


Allah SWT

Sementara Allah menenggelamkan seluruh permukaan bumi dari manusia, pohon,


bahkan sampai melebihi puncak gunung, Allah SWT memberikan perlindungan
dan memilihara bahtera Nuh yang berlayar selama 150 hari di lautan tanpa batas
sampai air banjir reda bersama umat mukmin yang beriman di dalamnya. Kapal
terus berlayar hingga kaum Nuh yang zalim tidak tersisa.

Setelah seluruh kaum Nuh yang zalim tenggelam, kemudian Allah memerintahkan
bumi menghisap seluruh air yang dan memerintahkan langit menghentikan hujan
deras yang begitu dahsyat tersebut. Maka surutlah air bah yang telah
menenggelamkan bumi dan tidak menyisakan satupun kaum Nuh yang zalim
selamat dari satu-satunya bencana terbesar dan berdahsyat yang pernah terjadi di
bumi Allah.

Setelah air banjir surut, bahtera Nabi Nuh kemudian terdampar di Gunung Judi. Di
sanalah pengikut Nabi Nuh beristirahat dan memulai kehidupan baru yang damai
dan bertakwa kepada Allah SWT. Banyak perselisihan pendapat yang terjadi
mengenai letak gunung Judi karena beberapa sumber menyatakan bahwa gunung
Judi yang dimaksud berada di Armenia, ada yang mengatakan di Irak atau di Turki.

Kisah setelah Banjir dan keturunan Nabi Nuh

Setelah bahtera mendarat, keluarlah Nabi Nuh beserta ketiga putranya yang
bertakwa dan seluruh pengikutnya yang berjumlah 80 orang. Kemudian turun juga
hewan-hewan yang selamat. Di gunung inilah terjadi kehidupan baru dengan
seluruh umat yang taat dan beriman kepada Allah serta jauh dari perbuatan
tercela, musyrik, dan durhaka kepada Allah SWT.

Menurut riwayat, dikisahkan bahwa seluruh pengikut Nabi Nuh yang selamat
dalam bahtera Nuh tersebut akan wafat dan tidak menyisakan keturunan satupun.
Hanya putra-putra Nabi Nuh yakni Ya th, Sam, dan Ham yang memiliki keturunan.
Hingga didapatkan kesimpulan bahwa seluruh umat manusia di muka bumi
sekarang ini merupakan keturunan anak Nabi Nuh yang terbagi menjadi 3
turunan.

Ya th melahirkan keturunan bangsa Rum (Romawi) dan kini berkembang pesat


menjadi bangsa Eropa. Sam dan keuturannya yang merupakan asal usul lahirnya
bangsa Arab yang kini mendiami wilayah Arab dan Timur Tengah di benua Asia
Barat. Serta putra terakhir yaitu Ham menghasilkan keturunan bangsa Habasyah
yang kini merupakan keturunan bangsa Afrika yang mendiami wilayah benua
Afrika.

Sekian pembahasan Kisah Nabi Nuh, silahkan disebarluaskan, semoga membawa


manfaat bagi kita semua.

Berita Terkait
Sifat Terpuji Nabi Hud yang Bisa Diteladani Umat Muslim

Benarkah Penemuan Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat?

Kisah Nabi Idris As, Keteladanan Mukjizat dan Kelebihan


Kisah Nabi Idris AS dan Mukjizatnya, Lengkap Singkat

Kisah Nabi Sulaiman dan Mukjizatnya Lengkap


Kisah Nabi Muhammad lengkap dan mukjizatnya

Kisah Nabi dan Rasul

Komentar

Baca Juga

Sifat Terpuji Nabi Hud yang


Bisa Diteladani Umat
Muslim

Benarkah Penemuan
Bahtera Nabi Nuh di Gunung
Ararat?
Kisah Nabi Idris As,
Keteladanan Mukjizat dan
Kelebihan

Kisah Nabi Idris AS dan


Mukjizatnya, Lengkap
Singkat

Kisah Nabi Sulaiman dan


Mukjizatnya Lengkap

Kisah Nabi Muhammad


lengkap dan mukjizatnya

Rekomendasi untuk kamu

Sifat Terpuji Nabi Hud yang Bisa Diteladani


Umat Muslim
FOKUS ISLAMI – Kisah Nabi Hud merupakan
Cerita Anak Islami yang memiliki banyak sekali
amanat…

Benarkah Penemuan Bahtera Nabi Nuh di


Gunung Ararat?

FOKUS CERITA NABI DAN ROSUL – Nabi Nuh


lahir 126 tahun setelah Nabi Adam wafat,…

Kisah Nabi Idris As, Keteladanan Mukjizat


dan Kelebihan
FOKUS KISAH NABI – Nabi Idris AS terkenal
sebagai salah satu nabi yang cerdas dan…

Kisah Nabi Idris AS dan Mukjizatnya,


Lengkap Singkat
FOKUS – Kisah Nabi Idris adalah salah satu kisah
yang sarat akan peringatan untuk kaum…

Kisah Nabi Sulaiman dan Mukjizatnya


Lengkap
FOKUS.CO.ID – Allah SWT menganugerahkan
Nabi Sulaiman dengan mukjizat yang tidak
dimiliki oleh nabi lain….
Kisah Nabi Muhammad lengkap dan
mukjizatnya
FOKUS.CO.ID – Sebagai umat Islam, tentu saja
kita wajib mengetahui tentang kisah Nabi
Muhammad SAW….

Tambah Komentar

Google News - Indeks - Redaksi - Pedoman Media Siber - Contact - Kode Etik -
Disclaimer - Copyright - Privacy Policy - Standar Perlindungan Profesi Wartawan -
Hak Jawab Dan Koreksi Berita - Lowongan Wartawan - Jurnalis Plan -
Job Desk Wartawan
Copyright © 2022 PT. ANTERO INTI MEDIA, Fokus.co.id All Right Reserved.

Versi Non AMP

Anda mungkin juga menyukai