manusia atau keturunan kesembilan dari nabi Adam ■ Dalam periwayatan agama Islam, Nabi Nuh merupakan Rasul ketiga sesudah Nabi Adam, dan Nabi Idris ■ Nabi Nuh diutus oleh Allah kepada umat manusia sebelum terjadinya sebuah malapetaka dahsyat yang hampir memusnahkan kehidupan di muka bumi ■ Dikenal sebagai pendiri serta penghuni bahtera sewaktu kejadian banjir bah melanda seisi bumi ■ Nabi Nuh termasuk dalam golongan Rasul Ulul Azmi. DAKWAH NABI NUH ■ Sebelum mendapat tugas kerasulan,nabi Nuh merupakan seorang yang tekun, gemar bersyukur, dan beriman kepada Allah. ■ Kaum kafir tidak mau memandang nabi nuh, karena mereka menganggap mereka lebih banyak harta dan anak anak ■ Nabi nuh tetap menjalan kan risalah dari allah kepada umatnya agar meninggalkan dewa” dan kembali ke allah, dan menjelaskan bahwa akan ada azab dari allah yang sangat besar jika tidak mau meninggalkan kebiasaan keji mereka terhadap dewa dewa ■ Umat manusia pada zaman nabi nuh lebih berumur Panjang dan lebih perkasa daripada manusia sekarang. Oleh karna itu mereka menjadi angkuh dan congkak atau menganggap mereka lebih hebat dripada allah ■ Kaum ini disebut kaum paling rusak dimuka bumi oleh allah ■ Nabi nuh tetap menyampaikan risalah” dari allah baik siang walaupun malam, tetapi kaum saat itu menganggap nabi nuh sebagai pendusta, di tuduh iri terhadap wewenang dan kekayan dan ingin meminta harta benda tersebut ■ Nabi nuh menegaskan bawha yang dilakunkannya atas perintah allah, bukan semata mata karna uang. Tetapi kaum kafir tetap berperilaku keji terhadap nabi nuh ■ Kaum itu mempertanyakan pula mengapakah bukan sesosok malaikat, melainkan seorang manusia yang Allah utus kepada umat manusia. ■ Orang-orang kafir menganggap Nuh hanya sebagai orang biasa yang hendak menduduki kedudukan paling dihormati dalam masyarakat, lalu mereka enggan mengakui kenabiannya bahkan menuduh Nuh membuat- buat risalahnya. ■ Kaum itu menilai para pengikut Nuh merupakan orang- orang bodoh yang didoktrin oleh ajakan Nuh, serta menuduh para pengikut sang nabi merupakan orang- orang lemah, miskin dan bukan dari kalangan terpandang di kaumnya ■ Nuh membela para pengikutnya dengan menyatakan bahwa Allah tidak memandang kedudukan manusia, sebab Allah sendiri yang menentukan kadar karunia untuk seluruh manusia ■ Nuh berjuang keras mengajak kaumnya bertobat serta beriman kepada Allah supaya Allah mengampuni dosa- dosa mereka, melimpahkan rahmat dan menghindarkan mereka menghadapi Malapetaka dahsyat ■ Kegigihan Nuh dalam berdakwah tidak berhenti meski telah didustakan berulang-ulang. Bahkan Nuh dituduh sebagai orang gila yang pergi kesana-kemari untuk mengajak orang lain turut menjadi gila. ■ Kaumnya menyerukan ancaman rajam apabila ia tidak mau menghentikan dakwah tersebut. Nuh tidak lekas takut terhadap ancaman ini, dengan berbalik menantang mereka melaksanakan ancaman itu terhadap dirinya. Pada akhirnya kaumnya memutuskan berpaling terhadap Nuh ■ Nuh memohon kepada Allah supaya tidak meluputkan seorang pun dari generasi-generasi kafir itu bertahan hidup di muka bumi, melainkan melenyapkan seluruh orang kafir itu; sebab orang-orang kafir itu telah berani menantang azab Ilahi yang diancamkan kepada mereka. Bahkan generasi-generasi tersebut akan seterusnya menjadi makhluk-makhluk yang rusak di muka bumi sehingga Allah Yang Maha Kuasa dapat mengganti umat tak berkenan bagiNya dengan umat yang lebih baik. Nuh juga memohonkan pengampunan kepada Allah untuk dirinya beserta orang tuanya maupun orang-orang yang beriman, kemudian Allah mengabulkan pengaduan ini. BAHTERA NUH ■ Allah memerintahkan Nuh mendirikan sebuah bahtera sebagai tempat perlindungan menghadapi air bah yang akan menenggelamkan seisi bumi serta melenyapkan segala makhluk di muka bumi. Nuh juga diperintahkan supaya berhenti meratapi perilaku keji kaumnya. ■ Setelah pembangunan bahtera terselesaikan, Allah mewahyukan kepada Nuh supaya menempatkan berbagai jenis hewan secara berpasang-pasang ke dalam bahtera tersebut supaya menyelamatkan keberlangsungan hewan- hewan tersebut di bumi ■ Orang-orang yang turut dalam bahtera, hanyalah Nuh dan para pengikutnya yang berjumlah sedikit, namun mereka inilah para leluhur ras manusia sebagai golongan pewaris kuasa, yang kemudian menjadi berbangsa-bangsa di bumi. Allah menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk seluruh umat manusia, sebab umat manusia mengalami hal serupa, sebagian besar manusia memandang diri mereka dan agama mereka sendiri sebagai kebenaran sejati, sehingga sulit menerima cara pandang dan kebenaran menurut Allah; maka sebagian besar manusia akan berada dalam kesesatan kemudian tenggelam dalam neraka, sementara itu hanya orang-orang tertentu yang sanggup memandang sebagaimana cara pandang Allah sehingga mengorbankan pandangan diri sendiri supaya berkenan untuk Allah dan layak sebagai penghuni surga.