Anda di halaman 1dari 18

“Kisah Nabi Nuh AS.

Sejak Lahir Hingga Wafat”

Alika Samira Nisyah

XI IPA 1
Nabi Nuh AS lahir setelah bertahun-tahun kematian Nabi Adam AS dan kepergian Nabi
Idris AS. Muncul disaat makhluk hidup dimuka bumi tampak terlihat tidak bergairah dan
mengalami banyak perubahan. Karena saat itu tiadanya kekhalifahan yang beriman, baik dan
shaleh.
A. Cerita Sejarah Kelahiran Kisah Nabi Nuh AS

Nabi nuh diutus oleh Allah SWT untuk memberikan pengertian terhadap kaum penyembah
berhala, tentang keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Karena waktu itu telah lama sekali tidak
ada orang sholeh di muka bumi.

I. Cerita Sejarah Sebelum Kelahiran Kisah Nabi Nuh AS

lenterahidup.net
Sebelum Nabi Nuh AS terlahir di bumi, sebenarnya ada lima orang shaleh dari kakek-kakek
kaum sebelum Nabi Nuh AS. Beberapa dari mereka yaitu Nasr, Suwa”, Wadd, Yaghuts, dan
Ya’uq.

Kemudian setelah mereka semua telah wafat, kaum setelah mereka banyak yang membuat
patung mereka dan menyembahnya. Kaum itu membuat patung mereka untuk bentuk
penghormatan dan peringatan mereka. Selama perjalanan waktu para pemahat patung itu mati
dan meninggalkan anak cucu.
Setelah generasi anak cucu para pemahat itu berganti, muncul berbagai macam dongeng serta
khufarat. Karena disebutkan patung-patung itu memiliki kekuasaan yang khusus.  Sehingga
dongeng itu membelenggu dan menyesatkan akal manusia.

Akhirnya Iblis memanfaatkan celah dan kesempatan itu untuk membisikkan kepada manusia.
Lalu Iblis membisikkan kepada manusia bahwa berhala itu merupakan tuhan yang mampu
datangkan manfaat dan menolak bahaya.

1. Cerita Sejarah Penyembahan Berhala Kaum Sebelum Nabi Nuh AS

lenterahidup.net
Karena cerita dongeng yang tak pasti dan ditambah bisikkan dari Iblis. Membuat para kaum
manusia di saat itu menyembah patung-patung berhala. Saat itu para manusia tidak tahu sumber
yang dapat terpercaya hukum untuk penyembahan berhala. Mereka hanya mengetahui hukum
umum yang tidak berubah saat manusia cenderung masuk pada kesyirikan.

Pada situasi saat itu, kejahatan memenuhi muka bumi sedangkan akal manusia akan kalah.
Sehingga banyak kezaliman dan membuat banyak orang teraniaya, yang kaya semakin kaya yang
miskin semakin miskin.
Kehidupan manusia sekan menjadi Neraka Jahim, dan situasi seperti itu pasti terjadi saat
manusia mulai menyembah selain Allah SWT. Sembahan mereka baik berupa batu maupun
patung berhala, penyembah raja manusia atau penguasa, kuburan wali, dan lain sebagainya.

Penyembahan tuhan selain Allah SWT dapat menghilangkan kebebasan manusia. Karena
undang-undang yang dibuat seseorang yang mengklaim memiliki wewenang ketuhanan dengan
sistem dari berbagai sistem yang tidak masuk akal. Sehingga membuat pengaruh serta merambat
dan mengotori akal fikiran manusia.

2. Sejarah Tujuan Allah SWT Ciptakan Manusia Menjadi Khalifah Di Bumi

lenterahidup.net
Allah SWT ciptakan manusia untuk dapat mengenal-Nya, serta menjadikan akal untuk
memperoleh ilmu-Nya. Sesungguhnya ilmu paling penting ialah kesadaran kita bahwa Allah
SWT semata sang maha pencipta. Dan selain Allah SWT merupakan makhluknya. Karena ini
merupakan poin penting sebagai dasar pertama manusia untuk sukses sebagai khalifah di bumi.
3. Orang-orang Yang Berpaling Dari Kepada Selain Allah SWT

lenterahidup.net
Saat manusia potensi akalnya hilang serta berpaling dari Allah SWT,akan membuat manusia itu
tertimpa kesalahan. Di saat seseorang memiliki kekayaan dan mengalami kemajuan secara materi
yang dikarenakan berhasil melewati langkah-langkah kemajuan materi.

Meskipun ia memiliki kekayaan materi yang melimpah, dengan kemajuan materi tanpa disertai
keimanan dan pengenalan kepada Allah SWT. Maka akan menjadi siksa yang keras dan lebih
keras dari pada siksaan apapun. Karena dengan materi itu akan menghancurkan  manusia itu
sendiri.

Disaat manusia sudah tidak beriman menyembah selain Allah SWT, akan mengakibatkan
peningkatan penderitaan dan kehinaan manusia itu. Allah SWT berfirman pada Alquran:

“Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan limpahkan kepada mereka
keberkahan dari langit dan bumi. Tapi ternyata mereka mendustakan ayat-ayat kami, maka Kami
siksa mereka sesuai dengan apa yang mereka lakukan.” (QS: Al-A’raf ayat 96)
Sehingga kufur maupun kesyirikan manusia kepada Allah SWT, menyebabkan kehilangan
kebebasan dan hancurnya akal fikiran serta meningkatkan kefakiran. Selain itu juga
mengakibatkan kosongnya kehidupan dari tujuan hidup yang mulia.
B. Cerita Sejarah Kehidupan Kisah Nabi Nuh AS

Kisah Nabi Nuh AS yang bernama lengkap Nuh Bin Laamak Bin Khanoukh (Nabi Idris AS).
Nabi Nuh AS terlahir di dunia kurang lebih berjarak 126 tahun dari wafatnya Nabi Adam AS.

Nabi Nuh di utus oleh Allah SWT bertujuan untuk menyadarkan suatu kaum yang terjerumus
dam penyembahan berhala pada masanya. Karena di saat itu manusia telah mengalami  kekafiran
serta kesesatan yang cukup kuat.

Beliau diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat dan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada
hamba-hambanya.

I. Kisah Sejarah Keluarga Nabi Nuh AS

lenterahidup.net
Pada situasi yang seperti itu, Allah SWT akhirnya mengutus seseorang yang bernama Nuh
menjadi khalifah di bumi. Agar membawa ajaran-Nya dan mengajarkan kepada kaum-Nya
tentang kebaikan dan keimanan kepada Allah SWT.
1. Sejarah Lahirnya Anak-anak Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS dikarunia empat orang anak, anak-anak nabi Nuh bernama Sam, Ham Yafits, dan
Kan’an. Dari keempat anak Nabi Nuh AS, hanya Kan’an yang tidak mengikuti jejak ayahnya. Ia
malah condong mengikuti jejak ibunya Wali’ah yang menyembah berhala.

Karena di zaman Nabi Nuh AS merupakan zaman dimana terbentuknya kemusyrikan kepada
Allah SWT. Yang terjadi sebelum Nabi Nuh AS diutus oleh Allah SWT.

2. Kisah Wali’ah dan Putranya Kan’an

Disuatu pagi hari terbangunlah Wali’ah Istri Nabi Nuh AS bergegas pergi ke dapur untuk
membuat makanan. Selesai membuat makanan Ia dengan segera melangkahkan kaki keluar
rumah dengan pelan takut kalau keluarganya mendengar langkahnya.

Saat Ia meraih daun pintu, anak termudanya yaitu Kan’an terbangun dari tidurnya. Dan tiba-tiba
anak itu menegurnya, “Sepagi ini ibu mau pergi kemana?”, tanya Kan’an kepada ibunya
Wali’ah.
Wali’ah pun kaget, dengan muka yang pucat ia memberikan isyarat kepada anaknya itu, agar
tidak bersuara keras. Dan Wali’ah berkata, “Aku akan pergi ke Makbad Besar tempat
penyembahan berhala. Karena hari ini merupakan hari raya tuhan-tuhan kita.”
Dan Kan’an pun tersenyum dan berkata, “Ibu berbuat yang terbaik, nanti saya akan menyusul
ibu. Ibu kan tahu kalau ayah tidak senang jika melihat kita pergi kesana.”
Wali’ah lalu berangkat, sesampai di sana ia persembahkan makanan yang tadi ia siapkan dan ia
berdoa kepada patung berhala. Seusai berdoa Wali’ah melihat Kan’an sedang berada di tempat
acara penyembahan. Upacarapun telah usai Wali’ah segera pulang menuju rumah.

Di tengah perjalanan ia bertemu dengan Kan’an, dan Kan’an memberitahu kepada Ibunya.
Bahwa Ayahnya sedang berdakwah kepada orang-orang di pasar dan berkeliling untuk mengajak
mereka bertakwa kepada Allah SWT.

Wali’ah berkata kepada Kan’an, “Berarti ayahmu tidak menghendaki kita menyembah tuhan-
tuhan (berhala) yang telah memberikan rezeki dan memelihara kita. Sepanjang perjalanan
mereka diam, dengan di dalam hati sudah kuat keingkarannya untuk tidakmenganut ajaran Nabi
Nuh AS.
II. Kisah Sejarah Allah Mengutus Nabi Nuh AS Menyadarkan Kaumnya

lenterahidup.net
Dia merupakan hamba yang tidak terpengaruh akalnya dari polusi kolektif penyembahan selain
Allah SWT. Sehingga Allah SWT mengutus Nabi Nuh untuk menyadarkan ditengah-tengah
kaumnya.

1. Kisah Sejarah Puncak Kemuliaan Dan Kebesaran Nabi Nuh AS

Ia berada di puncak kemuliaan yang merupakan manusia terbesar dizamannya saat itu. Di
tengah-tengah kaumnya ia bukanlah seorang raja, penguasa maupun orang paling kaya. Karena
kebesaran tidak selalu berhubungan dengan kekayaan, kekuasaan maupun kerajaan. Sebab 3 hal
kebesaran tersebut hanya dimiliki jiwa-jiwa yang hina.

Sebenarnya kebesaran dan kemuliaan terletak pada bersihnya hati, sucinya nurani, serta
kemampuan akal untuk mengubah kehidupan disekitarnya menjadi lebih baik. Dan Nabi Nuh AS
mempunyai semua itu sehingga menjadi manusia terbesar di zamannya.

Nuh AS merupakan manusia yang dengan baik mengingat perjanjian nabi Adam AS dengan
Allah SWT saat penciptaan Nabi Adam AS di alam atom. Seperti fitrahnya para nabi beriman
kepada Allah SWT sebelum mereka diutus.
Selain itu Nabi Nuh senantiasa selalu bersyukur kepada Allah SWT ketika bangun tidur, makan,
minum, beraktifitas dan sebagainya. Ia selalu bersyukur, memuji dan mengingat nama Allah
SWT.

Sehingga Allah SWT berfirman pada Alquran: “Wahai orang yang Kami bawa bersama Nuh.
Sesungguhnya Ia ( Nuh) merupakan hamba Allah yang banyak bersyukur.” (QS: Al-Isra’ayat 3)
2. Kisah Dakwah Nabi Nuh AS Kepada Kaumnya

Setelah Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS sebagai Nabi. Akhirnya Nabi Nuh pergi menuju
para kaumnya untuk berdakwah. Di dalam Alquran Nabi Nuh berkata:

Seungguh kami benar-benar mengutu Nuh kepada kaumnya, lalu Ia berkata. “Wahai kaumku!
Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) untukmu selain Dia. Sesunggunya aku takut
kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat).

Kemudian Nabi Nuh menjelaskan kepada kaumnya tentang hakikat ketuhanan, hakikat
kebangkitan, dan hanya ada satu pencipta yang berhak disembah. Karena disitu terdapat
kematian, keabangkitan dan kemudian hari yang besar kiamat. Dan hari besar di akhirat yang
didalamnya terdapat siksa neraka dan nikmat surga.

Penjelasan Nabi Nuh kepada kaumnya mustahil terdapat tuhan selain Allah SWT sebagai
pencipta. Karena mustahil manusia bisa membayangkan kebesaran Allah SWT. Nabi Nuh
berikan pengertian bahwa setan telah lama menipu mereka. Sehingga telah tiba saatnya untuk
menghentikan tipuan tersebut terhadap kaumnya.

Nabi Nuh AS juga menyampaikan bahawa Allah SWT telah memuliakan manusia. Allah SWT
memuliakan manusia dengan menciptakan mereka, menganugrahi akal, dan memberi rezeki.
Kaum Nabi Nuh mendengar dakwahnya sengan khusyuk, karena dakwah itu cukup
mengguncang jiwa mereka.

Beliau berdakwah kepada kaumnya laksana membangunkan orang yang sedang tertidur. Dan
mengoyang-goyangkan tubuhnya agar terbangun karena dia bersandar di tembok yang akan
roboh, meski takut akan dia marah. Karena bertujuan untuk menyelamatkannya.

3. Kisah Perpecahan Kelompok Kaum Nabi Nuh AS

Mendengar cinta yang dibawa Nabi Nuh AS akar-akar kejahatan merasa terancam dan ketakutan.
Akhirnya kaum nabi Nuh terpecah menjadi 2 kelompok, yang satu kelompok orang-orang
merasa terlindungi dengan dakwah Nabi Nuh. Dan yang satu kelompok orang-orang ragu
menghadapi dakwah Nabi Nuh.

Kelompok yang mengikuti Nabi Nuh AS termasuk orang-orang lemah, fakir dan menderita.
Sedangkan penentang Nabi Nuh termasuk orang-orang kaya, orang-orang kuat, dan para
penguasa.
Dalam Alqur’an berkatalah kelompok kafir: “Maka bermukala para pemuka yang kafir dari
kaumnya. “Kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia biasa seperti kami,
dan kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau.
Melainkan orang yang hina diantara kami yang baru percaya. kami tidak melihat kamu memiliki
suatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami menganggap kamu seorang pendusta.” (QS: Hud
ayat 27)
Para masyarakat penentang dakwah Nabi Nuh merupakan para pembesar atau penguasa dari
kaumnya. Mereka seringkali berkata: “Wahai Nuh, engkau merupakan manusia biasa.” Padahal
Nabi Nuh AS juga mengatakan bahwa dirinya memang manusia biasa.
III. Kisah Sejarah Dakwah Nabi Nuh AS Melawan Orang-orang Kafir

lenterahidup.net
Peperangan orang-orang kafir terhadap nabi Nuh AS berlanjut. Kelompok penguasa yang kafir
beranggapan Nabi Nuh mati akan sendirinya. Tetapi setelah mereka melihat dakwah Nabi Nuh
AS yang menarik perhatian golongan orang fakir, lemah, menderita dan pekerja sederhana.
Mereka mulai menyerang dari sisi golongan ini.

1. Kisah Penyerangan Orang-orang Kafir Melalui Kaum Mukmin Nabi Nuh


AS

Mereka menyerang melalui pengikut Nabi Nuh AS dan kelompok kafir ini berkata kepada
mereka: “Tidak ada yang mengikutimu selain orang-orang yang fakir, lemah serta orang-orang
hina.”
Dalam Alquran Allah SWT berfirman: “Sungguh, kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya,
(dia berkata), sungguh aku pemberi peringatan yang nyata bagimu. (QS: Hud ayat 25)
Agar kamu tidak menyembah selain Allah SWT. Aku benar-benar khawatir kamu akan ditimpa
azab pada hari yang sangat pedih (kiamat). (QS: Hud ayat 26)
Begitu kecamuk pertarungan Nabi Nuh AS dan para bangsawan kafir dari kaumnya. Tidak mau
kalah kelompok kafir tersebut menggunakan dalil persamaan untuk berkata kepada Nabi Nuh
AS. Mereka berkata: “Dengarkan wahai Nuh, apabila engkau ingin kami beriman dan mengikuti
dakwahmu, maka usir orang-orang beriman kepadamu. Sesungguhnya mereka orang-orang yang
lemah dan fakir.”
“Sementara kami merupakan golongan bangsawan dan orang-orang kaya diantara mereka.
Sehinggah mustahil apabila engkau menggabungkan kami bersama menjadi satu diantara mereka
dalam satu majelis dakwah.” Nabi Nuh AS mendengar tentang apa yang dikatakan orang-orang
kafir dari kaumnya.
2. Cerita Sejarah Larangan Mengusir Orang-orang Mukmin

Walau Nabi Nuh AS mengetahui kalau mereka menentangnya. Walau demikian, Beliau
menjawabnya dengan bahasa dan cara yang baik. Beliau berkata dan memberitahu bahwa dirinya
tidak bisa mengusir orang-orang mukmin. Sebab mereka bukanlah tamu-tamunya, melainkan
mereka tamu-tamu Allah SWT.

Semua argumentasi orang-orang kafir dipatahkan Nabi Nuh dengan logika kenabiannya yang
mulia. Logika tersebut yaitu kesombongan diri pribadi serta kepentingan-kepentingan khusus
merupakan pemikiran yang sunyi dan kosong. Allah SWT telah memberikan rahmat, agama, dan
kenabian, sedangkan mereka tidak melihatnya.

Beliau tidak memaksa untuk percayai tentang apa yang dia sampaikan disaat mereka membenci.
Tak ada paksaan kepada seseorangpun atas kalimat tuhid (tidak ada tuhan selain Allah).

Ia juga beritahukan bahwa dirinya berdakwah tidak untuk meminta imbalan kepada mereka.
sungguh hanya berharap pahala dari Allah SWT. Nabi Nuh AS jelaskan meskipun dirinya
seorang nabi, dirinya mempunyai keterbatasan yang diantaranya tak diberikannya hak baginya
untuk mengusir orang-orang yang beriman.

Ada dua alasan mengapa Nabi Nuh tidak bisa mengusir orang-orang beriman. Pertama orang
yang beriman kepada Allah seandainya diusir mereka akan menentangnya dihadapan Allah SWT
yang berakibat akan dosa dan pahala. Kedua Keimanan dan ketaqwaan mereka ada balasannya
dari Allah SWT.

Sehingga siapapun yang mengusir mereka akan menerima balasan. Lantas siapa yang bisa
menolong Nabi Nuh AS dari siksaan Allah SWT andaikan ia mengusir mereka?Permintaan
kaumnya yang kafir untuk mengusir kaum mukmin merupakan tindakan yang bodoh, sungguh
pedih azab dan siksaan Allah SWT.
Orang mukmin mereka patuh dan rendah hatinya kepada Allah SWT, sungguh orang-orang
mukmin yang kalian pandang sebelah mata. Serta kalian hina dan remehkan, sungguh pahala
mereka tidaklah hilang dan berkurang atas hinaan kalian.
Sungguh hanya Allah SWT yang tahu tentang apa di diri mereka, Allah yang membalas semua
amal mereka. Dan sungguh seandainya diriku mengatakan Allah SWT tidak memberikan suatu
kebikan kepada mereka, aku telah menganiaya diriku sendiri.
3. Kisah Sejarah Perdebatan Kaum Kafir Dan Nabi Nuh AS

Pemimpin dan penguasa yang kafir itupun bosan berdebat tentang apa yang disampaikan Nabi
Nuh AS. Di dalam Alquran mereka berkata:

“Mereka berkata,”Wahai Nuh! Sungguh, engkau sudah berbantah dengan kami, dan engkau telah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami. Maka datangkanlah azab yang engkau ancamkan,
jika engkau memang orang yang benar.” (QS: Hud ayat 32)
“Dia (Nuh) menjawab, “Hanya Allah yang akan mendatangkan azab kepadamu jika Dia
menghendaki, dan dirimu tidak akan dapat melepaskan diri.” (QS: Hud ayat 33)”
“Dan nasihatku tidak akan bermanfaat bagimu sekalipun aku ingin memberi nasihat kepadamu,
kalau Allah hendak menyesatkanmu. Dia adalah tuhanmu, dan kepadanyalah kamu
dikembalikan.” (QS: Hud ayat 34)
Nabi Nuh AS juga menambahkan kalau mereka tersesat dari jalan Allah SWT. Karena Allah
yang menjadikan sebab terjadinya segala sesuatu, namun mereka peroleh kesesatan. Yang
disebabkan karena ikhtiar, kebebasan dan keinginan mereka.

Dalam Alquran, dahulu Iblis berkata: “Karena engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan
selalu menghalangi mereka dari jalanmu yang lurus.”
Sehingga secara zahir dan pandangan awam, berungkapan bahwa Allah yang menyesatkannya.
Pada hakikatnya allah SWT telah memberikan kebebasan dan kemudahan. Dan Allah SWT akan
meminta pertanggung jawaban atas segala perbuatan baik ketaatan ataupun kemaksiatan. Karena
manusia pencipta perbuatannya namun ia butuhkan Allah SWT untuk lakukan perbuatannya.

4. Kisah Kaum Kafir Semakin Menentang Nabi Nuh AS

Peperanganpun dan perdebatan berlanjut antara orang kafir dan Nabi Nuh AS, sehingga menjadi
melebar. Ketika argumentasi orang kafir terpatahkan dan tidak dapat mengatakan sesuatu yang
pantas oleh Nabi Nuh AS. Orang-orang kafir mulai keluar dari batasan-batasan adab sehingga
mulai berani mengejek Nabi Nuh AS.

Dalam alquran mereka berkata: “Pemuka-pemuka kaumnya berkata, Sesungguhnya kami


memandangmu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS: Al-Araf ayat 60)
Mendengar itu nabi Nuh AS tetap membalas dengan jawaban yang sopan dan agung. Dalam
Alquran Ia berkata: “Wahai kaumku! Aku tidak sesat, tapi aku ini seorang Rasul dari Tuhan
seluruh alam.” (QS: Al-Araf ayat 61)
“Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, memberi nasihat kepadamu, dan aku
mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS: Al-Araf ayat 62)
5. Kisah Sejarah Perjalanan Waktu Dakwah Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS masih tetap meneruskan dakwah terhadap kaumnya, seiring berjalannya waktu
yang berlalu. Ia tetap mengajak kaumnya berdakwah siang dan malam baik dengtan sembunyi-
sembunyi maupun terang-terangan. Dengan memberikan contoh dan penjelasan tentang
kebesaran dan kekuasaan  Allah SWT.

Namun disetiap Nabi Nuh AS mengajak mereka menyembah Allah SWT mereka malah lari
darinya dan menempelkan jarinya ke telinga. Dan Ia selalu mendoakan agar Allah SWT selalu
mengampuni mereka.

Waktu demi waktu ia lalui, Ia terus berdakwah ditengah-tengah kaumnya selama 950 tahun. Dan
sayangnya jumlah kaum mukmin belum bertambah sedangkan kaum kafir malah bertambah.
Nabi Nuh AS merasa sedih dalam dirinya namun Ia tidak sampai kehilangan harapan.

Walau Nabi Nuh AS dan kaumnya menghadapi  kesombongan,kekufuran, dan penentangan, Ia


selalu menjaga harapan. Pada suatu hari tibalah hari untuk Allah mewahyukan kepadanya agar
jangan bersedih akan semua tindakan mereka. Sehingga di suatu saat, Nabi Nuh AS berdoa agar
orang-orang kafir dihancurkan.

Dalam Alquran Nabi Nuh AS berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di
antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (QS: Nuh ayat 26)
“Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-
hamba Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur.”
(QS: Nuh ayat 27)
6. Cerita Sejarah Pembuatan Bahtera (Kapal Besar) Kisah Nabi Nuh AS

lenterahidup.net
Setelah itu Allah SWT menurunkan hukuman kepada orang-orang kafir dengan datangnya air
bah besar. Allah SWT memberitahu Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera (perahu besar) dengan
pengawasannya dan wahyunya. Yaitu dengan pegajaran dan ilmu Allah SWT, juga melalui
pengarahan dan bantuan para malaikat.

Wali’ah istri Nabi Nuh AS melihat suaminya mendatangkan kayu bersama pengikutnya untuk
diletakkan ditengah kota. Sehingga membuat Wali’ah, Kan’an dan kaum kafir betanya heran
karena kota jauh dari laut maupun sungai.

Sehingga para kaum kafir bertanya kepada Nabi Nuh AS, “Apa yang engkau perbuat dengan
kayu-kayu itu?”dan Nabi Nuh Menjawab, “Aku akan membuat sebuah bahtera (perahu
besar).” Mendengar jawaban itu kaum kafir yang termasuk Wali’an dan Kan’an mencibir Nabi
Nuh AS.
Orang Kafir berkata, “Kenapa engkau membuat bahtera kota ini jauh dari laut maupun sungai
untuk melayarkannya.” Nabi Nuh AS menjawab, “Bahtera (kapal besar) ini akan berlayar  saat
sudah datang perintah Allah SWT.”
Kaum kafir berkata, “Bagaimana orang berakal bisa menyanggah bahwa hal ini bisa
terjadi?”. Nabi Nuh berkata, “Nanti kamu akan tahu dan melihat bahwa hal itu akan terjadi.”
Akhirnya kabar pembuatan bahtera tersiar ke penjuru kota, kaum kafirpun mulai mengejek Nabi
Nuh AS dan pengikutnya. Karen mereka tidak percaya bagaimana bisa sebuah kapal berlayar di
padang pasir yang tandus.

Pembuatan kapal itu membutuhkan waktu bertahun-tahun, hingga pada akhirnya menyelesaikan
pembuatan bahtera itu. Tetapi ejekan dari kaumnya yang kafir tak henti-henti terdengar.

Suatu hari Nabi Nuh AS mengumpulkan setiap jenis hewan  dengan masing-masing sepasang.
Dan mengajak para kaumnya yang bertakwa untuk menaiki bahtera (kapal besar) itu.

Istri Nabi Nuh bertanya, “Untuk apa engkau kumpulkan semua ini?”. Nabi Nuh AS
berkata, “Akan datang air bah yang akan menenggelamkan segala sesuati di bumi, kecuali
mereka yang menaiki bahtera ini. Untuk memulai kehidupan baru yang muncul dengan fajar
keimanan
7. Cerita Sejarah Datangnya Azab Air Bah Kepada Kaum Kafir

lenterahidup.net
Mengetahui itu, Istri Nabi Nuh AS dan Kan’an pergi menuju kaum kafir. Dengan menekan rasa
takut mereka dan hati yang sudah membatu bertambah keras ejekan mereka kepada Nabi Nuh
AS.
Apa yang diperintahkan Allah SWT terhadap Nabi Nuh AS akhirnya tiba. Karena janji Allah
SWT yang disampaikan kepada Nabi Nuh AS tidak akan pernah berbohong. Air bah yang
besarpun datang, terperanjat semua pandangan mereka, pintu langit terbuka mencurahkan air
hujan ke bumi.

lenterahidup.net
Membuat permukaan bumi terpenuhi akan air yang membuat mereka terpontang-panting.
Sementara itu Nabi Nuh AS dan kaumnya yang beriman berlayar diatas air. Nabi Nuh AS
berlayar tanpa putranya Kan’an dan tanpa istrinya Wali’ah. Karena keduanya menolak dengan
keras ketika Nabi Nuh AS untuk ikut bersama menaiki bahtera.

Nabi Nuh mmencari dan memanggil putranya Kan’an yang berada di sebuat tempat terpencil.
Tetapi dengan ketus dan sombong Kan’an berkata akan pergi ke gunung mencari tempat
perlindungan.

Tetapi pada hari itu tidak ada tempat perlindungan bagi kaum kafir yang durhaka dan sombong
kepada Nabi Nuh dan Allah SWT. Air bah itu terlalu besar sehingga walau di puncak gunung
Kan’an dan Wali’ah tetap tergulung air bah.
C. Cerita Sejarah Wafatnya Kisah Nabi Nuh AS

lenterahidup.net
Disaat akan wafat Nabi Nuh AS memanggil anak-anaknya untuk menghadap beliau. Dan Sam
segera mendatangi untuk menemui Nabi Nuh AS, namun kedua saudaranya Ham dan Yafits
tidak muncul.

I. Kisah Ketidak Patuhan Yafits Dan Ham

Akibat ketidak patuhan Ham dan Yafits akhirnya Allah SWT menurunkan ganjaran kepada
mereka. Yafits tidak datang dikarenakan  memilih untuk berduaan dengan istrinya (berhubungan
suami istri). Kemudian Yafits mempunyai anak bernama Sannaf.

1. Kisah Sejarah Lahirnya Ya’juj Dan Ma’juj

Kemudian Sannaf melahirkan dua anak yang berwujud ganjil yang berbeda. Ketika dilahirkan
keluar dua sekaligus, yang satu tumbuh berukuran sangat besar seperti raksasa dan yang satu
tumbuh berukuran sangat kecil. Dan meraka dikenal sebagai Ya’juj dan Ma’juj.

Ya’juj dan Ma’juj punya nafsu makan yang berlebih, melebihi manusia normal lainnya. Dan
apabila mereka memakan tumbuhan tertentu, tumbuhan itu menjadi berhenti tumbuh dan mati.
Serta apabila mereka minum air dari suatu tempat, maka air itu tidak akan tambah lagi.
Mengakibatkan sumber mata air dan sungai menjadi kering. Sehingga masyarakat disekitar
mereka harus menerima dampak krisis pangan dan krisis air.

2. Kisah Sejarah Penahanan Ya’juj Dan Ma’juj

Akhirnya sampailah keresahan masyarakat pada puncaknya, kemudian Allah SWT mengutus
hambanya Nabi Zulkarnain AS untuk menghadang Ya’juj dan Ma’juj. Karena dikhawatirkan
akan menimbulkan kerusakan alam yang bertambah luas.

Akhirya Nabi Zulkarnain AS dengan mengajak masyarakat, sesuai petunjuk Allah SWT bersama
membuat dinding besi yang dilapisi tembaga. Untuk menutupi satu-satunya pintu lubang keluar
masuk Ya’juj dan Ma’juj.

Setelah mereka selesai, masyarakat yang dulunya tinggal di dekat dinding tersebut, diajak untuk
meninggalkan daerah itu. Karena daerah itu sudah tidak layak kering tanpa air dan tumbuhan.

Allah  SWT mewahyukan kepada Nabi Zulkarnain AS bahwasanya dinding tersebut akan terjaga
dan terbuka saat sudah tiba waktunya. Yaitu ketika menjelangnya hari kiamat. Kemudian Allah
SWT menjadikan dinding itu gaib tidak terlihat.

II. Kisah Sejarah Nabi Nuh AS Wafat

950 tahun sudah Nabi Nuh AS tinggal dibumi, ketika umurnya telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Datanglah malaikat maut Izrail dan berkata, “Assalamuallaikum ya Nabiyallah.” 
Nabi Nuh AS bergetar hatinya mendengar salam dari Malaikat Izrail, wajahnya menjadi pucat
saat mengetahui Malaikat Izrail akan mencabut nyawanya. Kemudian diberikan Nabi Nuh AS
segelas air minum dari Malaikat Izrail agar bisa tenang dan tidak ketakutan lagi.

Ketika Nabi Nuh AS meminumnya jatuh dan meninggallah Dia saat itu juga.

Anda mungkin juga menyukai