PRAMUKA PENGGALANG
PANGKALAN SD NU MASTER
SOKARAJA
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU CABANG BANYUMAS
SD NU MASTER SOKARAJA
KORWILCAM DINDIK SOKARAJA
Alamat: Jl. Krida Mandala Sokaraja Tengah, KecamatanSokaraja, Kode Pos 53181 e-mail
:sdnumaster@gmail.com, Telephon: 0281- 644-1161
KODE KEHORMATAN PRAMUKA
PENGGALANG
Tri Satya
Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak boleh tidak kita harus mengenal
pendiri gerakan kepanduan, yaitu Lord Baden Powell Of Gilwell. Sir Robert Baden Powell
telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia.
Beliaulah yang telah mendirikan Gerakan Kepanduan Dunia pertama kali. Pramuka yang kita
kenal di Indonesia ini adalah inspirasi dari kepanduan yang didirikan oleh Baden-Powell.
GELAR KEHORMATAN
1. Doktor Kehormatan di bidang hukum dari Universitas Edinburg (1910)
2. Doktor Kehormatan dari Universitas Toronto, Canada (1923)
3. Gelar Doktor dari Universitas McGill di Montreal, Canada
4. Gelar kehormatan doktor Ilmu-ilmu sosial dari Universitas Oxford (1923)
5. Gelar kehormatan dari Universitas Liverpool (1929)
6. Gelar kehormatan dari Universitas Cambridge (1931)
Lambang WOSM (Pandu Dunia) dan arti kiasan yang terkandung di dalamnya.
Lambang WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Kepanduan
Sedunia) adalah logo atau lambang kepramukaan sedunia yang juga dijadikan sebagai
lencana pada pakaian pramuka. Di Indonesia, lencana WOSM menjadi salah satu Tanda
Umum Gerakan Pramuka (bagian dari Tanda Pengenal Gerakan Pramuka). Tanda ini
dikenakan di baju seragam pramuka di dada sebelah kanan (anggota putra) dan kerah baju
sebelah kanan (anggota putri).
Lambang WOSM terdiri atas gambar "fleur-de-lis" (atau dikenal juga sebagai treefoil atau
"bunga lily dengan tiga ujung"), kompas, dua bintang, yang dilingkari tali bersimpul mati.
Gambar berwarna putih dengan warna latar (background) berwarna ungu.
1. Jarum kompas menunjuk ke atas (utara), memiliki arti sebagai pengingat bagi
setiap pramuka agar senantiasa melakukan kebenaran dan menjadi pribadi yang dapat
dipercaya. Selain itu untuk senantiasa menjaga cita-citanya dan perannya sebagai
penunjuk jalan.
2. Treefoil (fleur-de-lis) atau Bunga dengan Tiga Ujung, mengiaskan Tiga Janji
Pramuka (Scout Promise)
3. Dua bintang, melambangkan bahwa seorang anggota Pramuka selalu berupaya untuk
dapat menjadi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati, mengiaskan bahwa antar
sesama Pramuka di seluruh dunia selalu menjalin hubungan persahabatan dan
persaudaraan.
5. Warna putih, melambangkan jiwa Pramuka yang berhati suci dan bersih.
6. Warna dasar ungu, memiliki arti bahwa Pramuka memiliki keterampilan
kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
SEJARAH MAKNA KIASAN LAMBANG
GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
Pencipta lambang ini adalah Kak Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional
dan Pembina Pramuka yang juga pegawai di Departemen Pertanian. Kak Soenardjo
Atmodipoero sendiri lahir pada tanggal 29 Pebruari 1909 di Blora dan meninggal pada
tanggal 31 Mei 1979.
Pertama kali lambang ciptaan Kak Sunardjo Atmodipuro ini dipergunakan sebagai lambang
Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961 saat Presiden Republik Indonesia
menganugerahkan Panji Kepramukaan kepada Gerakan Pramuka.
Tunas Kelapa dipilih sebagai lambang Gerakan Pramuka dengan mempertimbangkan makna
filosofis yang terkandung di dalamnya. Arti filosofi tersebut yaitu:
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Istilah cikal bakal di Indonesia
berarti penduduk asli pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah
nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
‡Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi
lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat dan ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala
tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk
mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan diri dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang tersebut mengkiaskan
bahwa setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada
dan dalam keadaan yang bagaimana pun juga.
Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi
di Indonesia. Jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa setiap Pramuka mempunyai
cita-cita yang tinggi dan lurus yakni mulia, jujur dan tetap tegak tidak mudah
diombang–ambingkan sesuatu.
‡Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang tersebut mengkiaskan
tekad dan keyakinan setiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan
landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai
olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan
diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai
tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :
3. Salam Janji; Salam pramuka sebagai salam janji adalah salam pramuka yang
diberikan kepada anggota Gerakan Pramuka saat sedang dilantik. Pemberian salam ini
dilakukan saat anggota yang dilantik mengucapkan Satya Pramuka (Trisatya atau
Dwisatya). Salam janji juga diberikan saat pengucapan Satya Pramuka dalam acara
Ulang Janji
Tanda Pramuka Garuda berbentuk segi lima beraturan dengan masing-masing sisi
selebar 2,5 cm dan berbingkai kuning emas. Di tengah segi lima terdapat gambar burung
garuda kedua sayapnya yang terbuka, lambang Gerakan Pramuka di dada burung garuda, dan
sehelai pita bertuliskan "Setia - Siap - Sedia" yang dicengkeram oleh kedua cakar burung
garuda.
Pengujian Syarat Pramuka Garuda dilakukan oleh sebuah tim penguji yang dibentuk
oleh Kwartir berdasarkan pengajuan pembina gudep pramuka yang bersangkutan. Tim
penguji ini terdiri atas pelatih pembina, pembina gugusdepan, andalan kwartir, orang tua, dan
tokoh masyarakat. Tim penguji melakukan penilaian terhadap calon pramuka garuda secara
perorangan yang dilakukan dengan cara wawancara langsung, pengamatan langsung, serta
membaca dan mendengarkan dari pihak ketiga.