Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman

Pendidikan Kepramukaan

Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 tentang


Gerakan Pramuka

Disusun Oleh:
Muhammad Andika Safari
E1E 019212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
PEMBAHASAN
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
UU ini menjadi dasar atau acuan bagi semua kmponen bangsa untuk
secara mandiri terlibat dalam Gerakan Pramuka dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
2. Revitaslisasi Gerakan Pramuka
 Pembangunan kepribadian bangsa yang merupakan inti dari
pendidikan Kepramukaan/Gerakan Pramuka.
 Untuk pembentuka kepribadian dan kecakapan hidup setiap warga
negara untuk mencapai potensi diri, secara fisik, intelektual, sosial,
dan spiritual.
 Mengembangkan potensi diri,, memingkatkan kecerdasan, akhlak
mulia, dan kepribadian setiap warga Negara khususnya generasi
muda.
 Memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local,
nasional, dan global.
3. Urgensi Pembentukan UU Gerakan Pramuka
 Filosofis: Gerakan Pramuka merupakan wadah pengembangan diri
untuk melahirkan kader penerus perjuangan bangsa dan Negara,
wadah dan pemenuhan hak-hak asasi manusia sebagaimana tercantum
dalam Pasal 28 C dan Pasal 31 UUD Negara RI Tahun 1945.
 Sosiologis: Kaum muda saat ini cenderung kurang memiliki
kepekaaan dan solidaritas social, semangat kebangsaan dan
kebersamaan, persatuan dan kesatuan, patriotisme dan idealisme,
dalam berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan system
pembinaan kaum muda yang dapat menciptakan manusia
berkepribadian luhur dan berkahlak mulia.
 Yuridis: Belum memliki undang-undang yang secara komprehensif
mengatur mengenai Gerakan Pramuka karena Gerakan Pramuka
selama ini hanya diatur secara partial dalam jenis peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang, yaitu Keputusan
Presiden No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
4. Asas: Pancasila
5. Fungsi: Wadah untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka melalui
pendidikan dan pelatihan pramuka, pengembangan pramuka, pengambdian
masyarakat dan orang tua, dan permainan yang berorientasi pada
pendidikan.
6. Tujuan Gerakan Pramuka: Membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotic, taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup
sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia, mengamalkan pancasila, serta melestarikan lingkungan
hidup.
7. Pendidikan Kepramukaan: Dilaksanakan dengan berdasarkan nilai dan
kecakapan dalam rangka membentuk kepribadian dan kecakapan hidup
pramuka.
8. Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
 Dilandaskan dengan berandaskan pada kode kehormatan pramuka.
 Untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan,
dan ketahanan diri yang dilaksanakan mekakui metode belajar interkatif
dan progresif, yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental
pramuka.
 Penilaian hasil Pendidikan Kepramukaan didasarkan pada pencapaian
persyaratan kecakapan umum dan kecakapan khusus, serta pencapaian
nilai-nilai kepramukaan.
 Pencapaian hasil Pendidikan Kepramukaan dinyatakan dalam sertifikat
dan/atau TKU & TKK.
 Inti kurikulum pendidikan kepramukaan adalah nilai kepramukaan.
 Kegiatan pendidikan kepramukaan menggunakan system among.
9. Kelembagaan Gerakan Pramuka bersifat:
a) Mandiri: Organisasi Gerakan Pramuka merupakan lembaga yang
mengelola sendiri kelembagaannya.
b) Sukarela: Organisasi yang keanggotaannya atas kemauan sendiri;
tidak diwajibkan.
c) Non-poitis: Organisasi Gerakan Pramuka bukan merupakan bagian
dari salah satu organisasi social politik manapun.
10. Bentuk Organisasi Gerakan Pramuka
Tunggal di atas Plural di bawah berarti bahwa secara nasional
(kwartir) hanya ada satu organisasi Gerakan Pramuka, sedangkan di tingkat
Gugus Depan (berbasis sekolah dan berbasis komunitas) mengakomodasi
semua aspirasi, baik meliputi kewilayahan agama, profesi maupun kesamaan
hobi.
11. Mekasinme Kelembagaan Dalam Gerakan Pramuka

SAKA KWARNAS SAKO

SAKA KWARDA SAKO

SAKA KWARCAB SAKO

KWARAN
KOORDINATOR GUGUS
DHARMA

GUGUS DEPAN SEKOLAH GUGUS DEPAN KOMUNITAS

GUGUS DEPAN PRAMUKA


12. Tugas dan Wewenang Pemerintah
A. Tugas
 Menjamin kebebasan berpendapat dan berkarya dalam
kepramukaan.
 Membimbing, mendukung, dan memfasilitasi,
penyelenggaaraan pendidikan kepramukaan secara
berkelanjutahn dan berkesinambungan.
 Membantu ketersediaan tenaga, dana, dan fasilitas yang
diperlukan untuk pendidikan kepramukaan.
B. Wewenang
 Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sesuai dengan
ketentuan keundang-undangan yang berlaku.
 Pengawasan tersebut dilaksanakan oleh menteri dan gubernur,
serta bupati/walikota.
13. Hak dan Kewajiban
1. Hak:
 Peserta didik:
a) Mengikuti pendidikan kepramukaan.
b) Menggunakan atribut pramuka.
c) Mendapatkan sertifikat dan/atau tanda kecakapan
kepramukaan.
d) Mendapatkanm perlindungan selama mengikuti kegiatan
kepramukaan.
 Orang Tua:
Mengawasi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan anaknya.
 Masyarakat:
Berperan serta dan memberikan dukungan sumber daya dalam
kegiatan pendidikan kepramukaan.
2. Kewajiban:
 Peserta didik:
a) Melaksanakan kode kehormatan pramuka.
b) Menjunung tinggi harkat dan martabat pramuka.
c) Mematuhi semua persyaratan dan ketentuan pendidikan
kepramukaan.
 Orang Tua:
a) Membimbing, mendukung, dan membantu anak dalm
mengikuti pendidikan kepramukaan.
b) Membimbing, mendukung, dan membantu satuan pendidikan
kepramukaan sesuai dengan kemampuan.
14. Sumber dan Pengelolaan keuangan.
 Sumber keuangan:
a) Iuran anggota sesuai dengan kemampuan.
b) Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat (dapat berupa uang,
barang/jasa).
c) Sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
d) Dukungan dana yang dapat diberikan oleh pemerintah/pemda dari
APBN/APBD.

 Pengelolaan keuangan dilaksanakan:


a) Transparan.
b) Tertib.
c) Akuntabel.
d) Sesuai peraturan perundang-undangan.
15. Larangan dan Sanki
 Larangan
Suatu organisasi pramuka dilarang:
a) Menerima bantuan dari pihak asingtanpa persetujuan
Pemerintah;atau
b) Memberi bantuan kepada pihak asing yang merugikan
kepentingan bangsa dan Negara.
 Sanksi:
a) Organisasi yang melanggar larangan tersebut dapat dibekukan
oleh pemerintah/pemda.
b) Organisasi yang telah dibekukan dapat dibubarkan berdasarkan
putusan pengadilan.

16. Ketentuan Peralihan


Pengakuan terhadap keberadaan organisasi organisasi Gerakan Pramuka dan
organisasi lain sebelum undang-undang ini diundangkan.

Tugas, fungsi, dan tanggung jawab dari satuan atau badan organisasi yang
bersangkutan tetap dijalankan.

Aset organisasi yang bersangkutan tetap menjadi aset miliknya.

Penyesuaian AD dan ART organisasi yang bersangkutan wajib dilakukan


dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun.

17. Ketentuan Penutup.


Peraturan perundang-undangan berkaitan dengan Gerakan Pramuka yang
bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang ini dinyatakan tidak
berlaku.

Undang-Undang ini mulai berlaku sejak diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai