Anda di halaman 1dari 86

2 5 16 18 5 16 1 18 5 4

BE PREPARED
Penegak, hi ya ya hi ya ya
Penegak, hi ya ya hi ya ya
Penegak, hi ya ya hi ya ya 2X
Kayuhlah kole-mu sendiri

Awas karang-karang di jalan


Ada yang tidak kelihatan
Jangan sampai kau teperdaya
Oleh karang yang berbahaya

Penegak, awaslah
Karang yang berbahaya. Ciptaan: Kak Husein Mutahar

4
ROVERS are a Brotherhood of Open Air and Service. They are Hikers on the
Open Road and Campers of the Woods, able to shift for themselves, but
equally able and ready to be of some service to others. They are in point of
fact a senior branch of the Boy Scout Movement – young men of over
seventeen years of age.
Kelompok Penegak adalah kelompok persaudaraan di alam
terbuka dan pengabdian. Mereka adalah penjelajah di alam
terbuka, orang yang berkemah di hutan-hutan, yang mampu
mengurus diri sendiri sekaligus mampu dan siap melayani
masyarakat. Mereka merupakan kelompok senior dalam
gerakan kepanduan – orang muda berusia 17 tahun ke atas.
(Baden Powell dalam “Rovering to Success”)

5
- Diambil dari kiasan
romantika perjuangan
bangsa Indonesia tahun
1945, masa menegakkan
kemerdekaan.
- Masa Penegak adalah masa
transisi menuju kedewasaan
dan menegakkan jati diri.

6
USIA
ANGGOTA 16 – 20
MUDA TAHUN

digolongkan ke dalam kelompok Remaja


Awal dan Remaja Madya

7
belajar menangani hubungan
interaksi dengan lawan jenis
suka berdebat ingin bebas dari
pengaruh orangtua
agak sulit dicegah
kemauannya bila mulai
USIA
tidak melalui membentuk jati
16 – 20
kesadaran diri
TAHUN
rasionalnya mulai
membangun
ada kecenderungan
idealisme
agresif
memiliki
semangat yg kuat

8
‐ Adanya perbenturan antara rasio dan
emosi.
‐ Beragamnya minat dan perhatian
sehingga menimbulkan dinamika yang
terkadang ekstrim.
‐ Rata-rata pemahaman masih pada
tataran permukaan, walaupun
terkadang ada sisi filosofis.
‐ Perkembangan teknologi dan informasi
yang pesat.
‐ Pembina tidak mengikuti
perkembangan.

9
Dilahirkan dalam tahun 1918, 10 (sepuluh) tahun setelah kelahiran
Golongan Penggalang, untuk kelompok usia 17 sampai 25 tahun,
karena:
 Anak-anak yang telah tergabung dalam golongan Scout yang
usianya telah bertambah, ingin terus berada dalam organisasi.
 Dilakukan serangkaian kegiatan percontohan bagi kelompok usia
baru sesuai dengan kebutuhan mereka.
 Sejak tahun 1917 diresmikan kelompok usia baru yang kala itu
disebut “Senior Scout”.
 Pada tahun 1918, kelompok ini secara resmi dinamakan “Rover
Scout”

10
Dalam tahun 1922 diterbitkan buku “Rovering to
Success” sebagai panduan pembinaan.

Pada gambar sampul asli yang


dibuat oleh Baden Powell,
di bagian buritan perahu
dibubuhi tulisan “Endurance”
yang dapat diartikan
“keteguhan”.

11
Prinsip:
“Of the Rovers, By the Rovers, For the Rovers”
Dari, oleh dan untuk Penegak
(dengan bimbingan orang dewasa)

Motto:
“Paddle your own canoe”
Kayuhlah kole (perahu) mu sendiri.

12
Aulette Jentle Aulette
Aulette Jentle Aulette
Jentle flomery lette
Jentle flomery lette
Arafit...arafit...Aaa
Golongan Penegak berkembang di Indonesia
sejak permulaan kepanduan masuk ke
Indonesia.
Masa itu nama golongan ini bermacam-macam:
Penuntun
Penghela
dsb.
Anggota golongan ini, antara lain yang
tergabung dalam Pandu Surya Wirawan dan
Hizbul Wathan, banyak masuk PETA dan
kemudian menjadi tulang punggung revolusi
kemerdekaan.

14
Minat untuk masuk golongan Penegak cukup tinggi pada
masa awal berdirinya Gerakan Pramuka.
Berbagai Perkemahan Bakti telah dilaksanakan yang
dicatat oleh dunia Internasional diikuti oleh ribuan
Penegak dan Pandega, termasuk Rover Scout dari luar
negeri.
Ide untuk menerapkan prinsip dan motto pembinaan
Penegak mulai menguat.
SKU bagi Penegak dibuat berdasar referensi yang pernah
ada dan disesuaikan dengan keadaan masa itu dan terus
disesuaikan, terakhir melalui SK Kwarnas No. 198 Tahun
2011.

15
Empat tujuan utama pembinaan Rover Scout (Penegak)
adalah untuk mengembangkan :
 Karakter dan Inteligensia.
 Hastakarya dan Ketrampilan.
 Kesehatan dan Kekuatan.
 Pengabdian pada masyarakat dan sikap
kewarganegaraan.

16
This side of our Movement is not only interesting and
educative but must make a real step in ensuring the
future peace of the world through mutual good will.
Rovering to Success, Chapter 7

. Bagian dari gerakan ini tidak


hanya menarik dan mengandung
pendidikan, tetapi harus
membuat langkah nyata untuk
menjamin perdamaian dunia
melalui tindakan yang saling
menguntungkan.

17
• Berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan pembinaan
dan pengelolaan Golongan Penegak.
• Pada awalnya dibuat dengan alasan:
Keputusan MUSPPANITERA Nasional III tahun 1978
Adanya Pola Umum Gerakan Pramuka.
Dirasakan perlunya arah pembinaan Golongan Penegak
yang tidak sekedar melanjutkan masa pembinaan
Golongan Penggalang.
• Pola Pembinaan Penegak Pandega yang pertama adalah
berdasar SK Kwarnas nomor 105 Tahun 1980
• Pola Pembinaan yang berlaku sekarang berdasarkan SK
Kwarnas nomor 176 tahun 2013

18
Tiga Sumbu Orientasi Pembinaan:
 Orientasi ke atas kepada Tuhan YME.
 Orientasi ke dalam terhadap diri pribadi
 Orientasi ke luar terhadap lingkungan dan masa depan.
Tiga sumbu orientasi ini disimbolkan dengan lambang khusus
bagi Penegak/Pandega yaitu:

19
a. Bina Diri
Bina diri adalah kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara
menuntut ilmu pengetahuan.
b. Bina Satuan
Bina satuan merupakan upaya terus menerus
mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan
Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.
c. Bina Masyarakat
Bina masyarakat merupakan upaya dan semangat untuk
menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di
masyarakatnya.

20
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila,
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,
serta menepati Darma Pramuka.

21
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

22
 Penerimaan Tamu Penegak
 Yang berasal dari Pramuka Penggalang
 yang bukan berasal dari Pramuka Penggalang
 Penerimaan Calon Penegak
 Penunjukan Pendamping Kiri dan Kanan
 Proses SKU Bantara
 Pengembaraan/Perjalanan Suci
 Renungan Jiwa/Vigili
 Pelantikan Bantara. (Tidak boleh dihadiri oleh
Tamu atau Calon Penegak)

23
 Dalam Perjalanan Suci, seorang calon Penegak
Laksana harus menyiapkan tongkat sepanjang 1.945
cm dan bendera merah putih kecil.
 Peradatan Pelantikan Penegak Laksana hanya boleh
dihadiri oleh para Penegak Laksana.
 Peradatan Pelepasan Penegak Laksana. (menjadi
calon Pandega, menjadi Pembina, atau terjun ke
masyarakat)

24
‐ Di dalam kepramukaan, Kecakapan Umum diartikan
sebagai ukuran terhadap proses pendewasaan.
‐ Tingkat kedewasaan diukur dengan mengamati:
 Area Pengembangan Spiritual
 Area Pengembangan Emosional
 Area Pengembangan Sosial
 Area Pengembangan Intelektual
 Area Pengembangan Fisikal

25
‐ Pada Golongan Penegak, proses pendewasaan dibagi ke
dalam dua tahapan atau dikenal sebagai tingkatan yaitu:
- Penegak Bantara - Penegak Laksana

kader, ajudan, pemimpin muda


pengawas pembangunan pembangunan
‐ Gambar tanda kecakapan umum Penegak adalah tunas
kelapa ganda dengan bintang bersudut lima
mengkiaskan tiga sumbu orientasi pengabdian.
‐ Untuk melalui setiap tingkatan, seorang Penegak harus
melaksanakan persyaratan tertentu.

26
Kecakapan Khusus adalah kecakapan/ketrampilan yang
pada dasarnya merupakan :
‐ Pengembangan bakat yang ada pada diri seseorang
untuk melakukan suatu ketrampilan.
‐ Minat seseorang atas suatu ketrampilan yang
memerlukan arahan, bimbingan dan motivasi.
‐ Bekal dalam mengarungi hidup dan kehidupannya.
Di Gerakan Pramuka, setelah melalui ujian, setiap peserta
didik yang memiliki kecakapan khusus akan mendapat
Tanda Kecakapan Khusus sesuai kemampuannya

27
‐ Untuk mengembangkan minat dan bakatnya,
Penegak memerlukan :
Motivasi; Arahan; Simulasi; Stimulasi; Ruang gerak;
dan Penghargaan
‐ Kecakapan Khusus untuk Penegak dibagi dalam tiga
tingkatan yaitu:
- Tingkat Purwa - Tingkat Madya - Tingkat Utama

28
BIDANG AGAMA, MENTAL, MORAL, BIDANG PATRIOTISME DAN
SPIRITUAL, PEMBENTUKAN PRIBADI DAN SENI BUDAYA
WATAK

BIDANG KETANGKASAN BIDANG KETERAMPILAN DAN


DAN KESEHATAN TEKNIK PEMBANGUNAN

BIDANG SOSIAL PERIKEMANUSIAAN, GOTONG ROYONG,


KETERTIBAN MASYARAKAT, PERDAMAIAN DUNIA DAN
LINGKUNGAN HIDUP.

29
Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga
yang dapat memberikan pendidikan khusus kepada
Penegak yang sudah menyelesaikan SKU Bantara, yang
menjurus kepada peminatan yang disebut dengan
Satuan Karya (Saka).

30
Seorang Penegak yang tekun menghadiri latihan
di Gugus Depan selama setahun, berhak
mendapatkan Bintang Tahunan Satu Tahun.

Seorang Penegak yang tekun menghadiri latihan


di Gugus Depan selama dua tahun, berhak
mendapatkan Bintang Tahunan Dua Tahun.

Seorang Penegak yang tekun menghadiri latihan


di Gugus Depan selama tiga tahun, berhak
mendapatkan Bintang Tahunan Tiga Tahun, dst.

31
‐ Seorang Pramuka Penegak yang telah
mencapai tingkatan Penegak Laksana
berhak mendapatkan predikat dan
penghargaan sebagai Pramuka Penegak
Garuda setelah menjalani berbagai
persyaratan.
‐ Pengujian dan Pelantikan Pramuka
Penegak Garuda dilakukan oleh
Kwartir Cabang atau Kwartir di atasnya

32
Dalam merancang semua kegiatan kepramukaan, baik
untuk Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega, harus
memenuhi 3 (tiga) unsur yang melekat dalam pendidikan
kepramukaan:
 modern:
Isi dan bentuknya selalu mengikuti perkembangan.
 manfaat:
Harus memberi manfaat bagi peserta didik.
 taat pada kode kehormatan:
Harus mengamalkan seluruh butir kode kehormatan.

33
Kegiatan apa?
Berisi apa?
Di mana?
Kapan?
Bagaimana?

34
ASK THE BOYS!!!

35
A. KEGIATAN LATIHAN RUTIN :
1 MINGGUAN

Kegiatan latihan dimulai dengan :


• Upacara pembukaan latihan.
• Pemanasan, dengan permainan ringan / ice breaking.
• Latihan inti, diisi dengan hal-hal yang meliputi
penanaman nilai-nilai dan sekaligus ketrampilan. Cara
menyajikannya bisa dilakukan secara langsung atau
dikemas dalam bentuk permainan.
• Latihan penutup, diisi dengan permainan ringan,
menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah
dilakukan.
• Upacara penutupan latihan.

36
B. KEGIATAN BERKALA :
2 BULANAN/ 2 BULANAN / 3 BULANAN/ MENURUT KESEPAKATAN

• Kegiatan ini atas dasar keputusan Dewan Ambalan


dengan bimbingan Pembinanya.

• Kegiatan biasanya dilakukan ke luar dari


pangkalan gugusdepan; hiking, rowing, climbing,
mountainering, junggle survival, orientering,
swimming, permainan high element dan low
element, praktek pionering yang sebenarnya, first
aids, bakti masyarakat, berkemah.

37
B. KEGIATAN BERKALA :
3 KEGIATAN KWARTIR RANTING, CABANG, DAERAH, NASIONAL

• Kegiatan ini dikategorikan dalam kegiatan berkala,


karena diselenggarakan tahunan, dua tahunan,
tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan
yang diputuskan dan diselenggarakan oleh
Kwartirnya melalui Dewan Kerja di tingkatannya.
Misalnya : Dianpinsat, KIM, KPDK, LPK, Kursus
Ketrampilan, kursus kewirausahaan, Raimuna,
Perkemahan Wirakarya, Rovermoot (Raimuna
internasional), Sidang Paripurna dan Musppanitera
(untuk Dewan Kerja)

38
C. KEGIATAN NON-RUTIN :
4 LATIHAN GABUNGAN (LATGAB)

• Kegiatan ini adalah latihan bersama dengan


gugusdepan lain, sehingga terdapat pertukaran
pengalaman antara Penegak dengan Penegak,
Pembina dengan Pembina.

• Materi kegiatan ini bisa sama dengan kegiatan


Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut
kesepakatan.

39
D. KEGIATAN PENGEMBANGAN MINAT/BAKAT :
5 LATIHAN SATUAN KARYA

• Kegiatan ini adalah latihan yang dilakukan di luar


Gugusdepan, antara lain di tingkat Ranting atau
Cabang yang dikoordinasikan oleh Kwartir Ranting
atau Kwartir Cabang melalui Dewan Kerja masing-
masing bersama SAKA yang diminati.

• Kegiatan ini merupakan kegiatan bulanan / dua


bulanan / tiga bulanan, sesuai kesepakatan.

40
E. KEGIATAN PARTISIPASI/BAKTI :
6 KERJASAMA DENGAN LEMBAGA PEMERINTAH/SWASTA

• Kegiatan ini dilaksanakan berbadasarkan undangan


baik dari lembaga pemerintah maupun swasta,
misalnya pencanangan kampanye “Go Green”.

• Kegiatan ini biasanya terlaksana melalui


koordinasi dengan Kwartir Ranting, Cabang,
Daerah atau Nasional melalui Dewan Kerja di
masing-masing tingkatan.

41
CATATAN:
• Seluruh kegiatan Penegak di Gugusdepan
direncanakan melalui Musyawarah Ambalan dan
dikoordinasikan pelaksanaannya oleh Dewan
Ambalan dengan bimbingan Pembina.
• Seluruh kegiatan yang melibatkan Penegak baik
yang dilaksanakan di tingkat ranting, cabang,
daerah maupun nasional direncanakan melalui
Musyawarah Penegak Pandega Puteri Putera sesuai
tingkatannya dan pelibatan anggota Pramuka
Penegak dikoordinasikan oleh Dewan Ambalan.

42
WA UMA NEMO NIKA KA
WA UMA NEMO NIKA KA
YAHUU NEHU DI’NEMO
AMBORI BORI BOYO BOYO NEMORI
AMBORI BORI BOYO BOYO NEMORI

ITU BUKAN KAU PUNYA 2 X


ITU AKU YANG PUNYA
BARU BARU BARU KAU BILANG BILANG ITU KAU PUNYA 2X
Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan
latihan bagi Penegak adalah berupa “Lidi”, yakni bersaf satu
lurus. Mengkiaskan bahwa Penegak sudah dibebaskan
melihat dunia luar, baik melalui pribadi Pembinanya atau
langsung.

44
45
46
47
48
49
Tetampan TKK

50
Di tingkat Gugusdepan:
• Pramuka Penegak dibagi ke dalam kelompok kecil yang
dinamai “SANGGA”.
• Sangga dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga
dibantu oleh Wakil Pemimpin Sangga.
• Sebanyak 3 sampai 4 Sangga digabungkan menjadi
kelompok besar yang dinamai “AMBALAN”.
• Ambalan mempunyai kelompok pimpinan yang dinamai
“DEWAN AMBALAN PENEGAK”
• Pengurus Dewan Ambalan dibentuk melalui
“MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK”

51
Di tingkat Kwartir:
• Dibentuk “DEWAN KERJA PENEGAK DAN PANDEGA”.
• Dewan Kerja Penegak dan Pandega diisi oleh Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega yang dipilih dalam
“MUSYAWARAH PENEGAK DAN PANDEGA PUTERI DAN
PUTERA (MUSPPANITERA)” untuk satu Masa Bakti.
• Masa Bakti Dewan Kerja disesuaikan dengan Masa Bakti
Kwartir tempat Dewan Kerja tersebut berada.

52
Kegiatan yg dilakukan
Ambal-ambalan
Ambalan (Bahasa Jawa)
terus menerus oleh
sekelompok orang

Kiasan dasar Ambalan Penegak adalah Kegiatan


yang terus menerus dilakukan dalam menegakkan
dan mengisi kemerdekaan Bangsa

53
Terdiri atas 12-32 Nama Ambalan diambil
anggota pramuka dari nama-nama
penegak. Dan terdiri Pahlawan/tokoh
dari 3-4 sangga masyarakat yang
mempunyai sejarah
tertentu untuk lingkungan
dan warga setempat atau
AMBALAN nama yang melambangkan
semangat Ambalan.

Memiliki perangkat Dipimpin oleh seorang


Ambalan, yang ketua yang disebut
menjadi ciri khas Pradana, yang dipilih
Ambalan berdasarkan musyawarah
ambalan

54
Satuan terkecil dalam Ambalan Penegak yang
terdiri dari 4-8 Pramuka Penegak

Kata “SANGGA” dapat diartikan sebagai


a. Penopang, = “Penopang kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus”
b. Gubug, saung, atau rumah kecil tempat
menggarap sawah = “Tempat merencanakan
SANGGA kegiatan”

Setiap sangga memiliki Pemimpin sangga dan


Wakil pemimpin sangga

Nama sangga : Perintis, Pencoba, Pendobrak,


Penegas dan Pelaksana

55
Sangga Perintis

Merepresentasikan orang yang memulai pekerjaan,


pelopor atau orang yang mengeluarkan ide-ide.

56
Sangga Pendobrak

Merepresentasikan orang yang memiliki keberanian


dalam mengemukakan kebenaran dan dalam melawan
ketidakadilan/kezaliman.

57
Sangga Pencoba

Merepresentasikan orang yang memiliki keberanian


dalam mencoba melakukan segala sesuatu hal yang
positif.

58
Sangga Penegas

Merepresentasikan orang yang memiliki kemampuan


mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.

59
Sangga Pelaksana

Merepresentasikan orang yang mampu


mengejawantahkan cita-cita menjadi kenyataan.

60
Pemimpin Sangga Utama yang disebut
Pradana dipilih dalam Musyawarah
Ambalan yang dihadiri seluruh anggota
Ambalan.

Pemimpin Sangga dipilih dari dan oleh


anggota Sangga.

Wakil Pemimpin Sangga dipilih dari dan


oleh anggota Sangga.

61
Diganti melalui musyawarah Ambalan yang
waktunya disepakati oleh seluruh anggota Ambalan.

62
PRADANA / KETUA

PEMANGKU ADAT / JURU ADAT


DEWAN PENEGAK
(DEWAN AMBALAN) KERANI / SEKRETARIS

JURU UANG / BENDAHARA

PEMBINA sebagai PENASEHAT

63
• Pemimpin tata cara pelaksanaan adat ambalan
• Penjaga kode etik Ambalan
• Penyimpan naskah Sandi Ambalan
• Pemegang Pusaka Ambalan
• Penyimpan Kibaran Cita/Pataka Ambalan
• Penyimpan buku renungan/vigili
• Biasanya dijabat oleh anggota senior di Ambalan atau
mantan Pradana (sedapatnya sudah mencapai
tingkatan Penegak Laksana)

64
Tanda jabatan berbentuk roda gigi, melambangkan bahwa
Dewan Ambalan adalah kendaraan bagi pengembaraan
Pramuka Penegak dalam mengarungi hidup dan
kehidupannya.

65
Adalah Dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan
Ambalan yang anggotanya terdiri dari Anggota Ambalan yang
sudah dilantik, dan diketuai oleh Pemangku Adat
Tugas Dewan Kehormatan adalah :
a. Pelantikan, pemberian penghargaan atas prestasi/jasa
dan sanksi atas pelanggaran terhadap kode kehormatan
dan Adat Ambalan
b. Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
c. Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
d. Menjaga norma dan tata nilai Ambalan.
Pembina bertindak sebagai Konsultan.

66
Serangkaian aturan tentang tata cara
dan sikap hidup warga Ambalan serta
tata laksana berbagai kegiatan
Ambalan yang menjadi ciri kehidupan
dan karakter Ambalan. Pelanggaran
atas aturan yang ditetapkan dalam
Adat Ambalan akan mendapat sanksi
yang diputuskan dalam rapat Dewan
Kehormatan Ambalan.

67
Suatu simbol atau kiasan yang
mengandung makna kehidupan dan
Logo /
keadaan Ambalan yang mampu
Lambang
menggambarkan ciri khas, tujuan serta
Ambalan
arah gerakan pembinaan Ambalan
tersebut

68
Sebuah benda yang mengandung makna
tersendiri bagi suatu Ambalan dan
Pusaka merupakan warisan yang diturunkan
Ambalan secara turun temurun kepada warga
Ambalan yang bersangkutan dimana
warga Ambalan merasa berkewajiban
untuk memeliharanya.

69
Rangkaian kata dan kalimat yang berisi
kode kehormatan bagi warga Ambalan
Sandi
dan gambaran pernyataan kata hati,
Ambalan
tekad serta sikap seluruh warga
ambalan.

70
kehormatan itu suci lebih baik mati terhormat
janganlah kurang amalmu dalam kesukaran daripada hidup dengan nista
tenanglah dalam bahaya dalam keadaan bagaimanapun juga
katakanlah selalu dalam sebenarnya pancarkanlah jiwamu dengan riang gembira
janganlah sekali-kali setengah benar dan janganlah tampak pada lahirmu
atau yang berarti dua akan isi hatimu
sabda pandita ratu pemuda setia adalah orang yang sopan dan
manusia itu manusia perwira
kaya atau melarat adalah keadaan lahir yang membela orang-orang yang miskin
kita mengukur orang dengan ukuran batin dan mereka yang kurang daripadanya
siapa saja meskipun bagaimana serta menolong dirinya
adalah kawan kita hargailah dan pergunakanlah sebaik-baiknya
karenanya, segala sesuatu yang kita terima dari Tuhan
janganlah berbuat sesuatu yang dapat
itulah kehendak ambalan kita
melukai hati
Bhinneka Tunggal Ika
atau menghinakan orang lain

71
Kibaran Sebuah bendera yang di dalamnya
Cita/Pataka tergambar makna dan logo Ambalan
Ambalan yang menggambarkan seluruh aspek
kehidupan Ambalan.

72
Slogan yang menggambarkan sikap
warga Ambalan yang dituangkan dari
kata-kata mutiara/ butir-butir hikmah
yang mengandung arti.

“BERGERAK TANPA BATAS”

73
Sebuah tempat berkumpulnya warga
Ambalan serta tempat penyimpanan
seluruh perangkat, perlengkapan dan
kelengkapan Ambalan, juga biasanya
tempat diselenggarakannya Sidang
Dewan Kehormatan Ambalan.

74
Tonggak perjalanan golongan Penegak ditancapkan pada
MUKERNAS ANPUDA III di Pasar Minggu tahun 1966,
dengan disetujuinya ide (Alm) Kak Husein Mutahar untuk
membentuk lembaga “Dewan Kerja Penegak dan
Pandega” guna mewujudkan prinsip: “Dari, Oleh, dan
Untuk Penegak/Pandega, dengan bimbingan orang
dewasa”.
Sejak tahun 1968, dibentuklah DEWAN KERJA NASIONAL
bersamaan dengan pelaksanaan Perkemahan Wirakarya
di Gisting, Lampung.
Dewan Kerja Penegak dan Pandega dibentuk terlebih
dahulu sebelum adanya sebuah Pola Pembinaan.

75
KWARTIR Garis Komando
NASIONAL
DKN Garis Konsultasi dan
pelaporan
Garis Bimbingan Tehnis,
KWARTIR
DAERAH Koordinatif, Konsultatif
DKD dan Informatif.
Garis Koordinatif,
KWARTIR Konsultatif dan
CABANG Informatif.
DKC
Fungsi Ex-Officio

76
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja (PPDK) telah
beberapa kali mengalami penyempurnaan.
Pertama kali dibuat adalah dengan SK Kwarnas No.
106/KN/1974 yang masih sangat sederhana hasil dari
MUSPPANITERA NASIONAL II Tahun 1974 di Minasa Te’ne,
Sulawesi Selatan.
Penyempurnaan besar dan menyeluruh dibuat tahun 1980
dan disahkan oleh Kwarnas melalui SK Kwarnas No. 106
Tahun 1980 hasil dari MUSPPANITERA NASIONAL III Tahun
1978 di Jakarta.
Sekarang berlaku SK Kwarnas No. 214 Tahun 2007

77
Dewan Kerja Dewan Kerja Dewan Kerja Dewan Kerja
Nasional Daerah Cabang Ranting
Tanda jabatan berbentuk kemudi kapal, melambangkan
bahwa Dewan Kerja adalah nakhoda kapal pengembaraan
Pramuka Penegak dalam mengarungi hidup dan
kehidupannya.

78
Kami Patriot...Huh
Kami Patriot...Hah
Pembela Nusa bangsa...Huh Hah
Kami Pramuka...Huh
Kami Pramuka...Hah
Amalkan Satya Darma..Huh..Hah
PRAMUKA PENEGAK
MASA KINI DENGAN IT
“Paddle to your own canoe, you are
starting out of Your adventurous voyage
from the stream of Childhood, a long the
river of adolescence, out a cross the
ocean of manhood to the port you want
to each”
BP – Rovering to Sucsses
Dayunglah bidukmu sendiri, mulailah
perjalanan petualangan kamu mulai
dari masa anak-anak, jauhnya aliran
sungai dari masa remaja, lalu keluar
melalui belahan lautan kedewasaan
menuju pelabuhanmu sendiri yang
akan dijangkau”
86

Anda mungkin juga menyukai