Anda di halaman 1dari 21

UU NO.

12 TAHUN 2010 TENTANG


GERAKAN PRAMUKA

UU ini menjadi dasar atau acuan bagi semua


komponen bangsa, untuk secara mandiri terlibat
dalam Gerakan Pramuka, dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN
2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA.

MENJADI DASAR HUKUM YANG KUAT


DAN MENGIKAT BAGI SEMUA
KOMPONEN BANGSA, UNTUK TERLIBAT
DALAM GERAKAN PRAMUKA.

HAL INI DIDASARI PEMIKIRAN BAHWA


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERLAKU SEBELUMNYA, DINILAI
BELUM KOMPREHENSIF MENGATUR
GERAKAN PRAMUKA.
KEBERADAAN GERAKAN PRAMUKA
SEBELUMNYA, HANYA DINAUNGI
OLEH KEPUTUSAN PRESIDEN RI
NOMOR 238 TAHUN 1961 TENTANG
GERAKAN PRAMUKA.

UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2010


INI DI SAHKAN DI JAKARTA PADA
TANGGAL 24 NOVEMBER 2010 DAN
DITANDATANGANI OLEH PRESIDEN RI
DR. H. SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO SERTA DICATAT DALAM
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 131.
REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
• Pembangunan kepribadian bangsa yang merupakan inti
dari pendidikan Kepramukaan/Gerakan pramuka
• Untuk pembentukan kepribadian dan kecakapan hidup
setiap warga negara untuk mencapai potensi diri, secara
fisik, intelektual, sosial, dan spiritual.
• Mengembangkan potensi diri, meningkatkan kecerdasan,
akhlak mulia, dan kepribadian setiap warga negara
khususnya generasi muda.
• Memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional dan global.
URGENSI PEMBENTUKAN UU
GERAKAN PRAMUKA
Sudut Pandang Filosofis
• Gerakan Pramuka merupakan wadah
pengembangan diri untuk melahirkan
kader penerus perjuangan bangsa dan
negara, wadah pemenuhan hak-hak asasi
manusia sebagaimana tercantum dalam
Pasal 28C dan Pasal 31 UUD Negara RI
Tahun 1945.
Sudut Pandang Sosilogis
• Kaum muda saat ini cenderung kurang
memiliki kepekaan dan solidaritas sosial,
semangat kebangsaan dan kebersamaan,
persatuan dan kesatuan, patriotisme dan
idealisme dalam berbangsa dan bernegara,
sehingga diperlukan sistem pembinaan
kaum muda yang dapat menciptakan
manusia berkepribadian luhur dan
berakhlak mulia.
Sudut Pandang Yuridis
• Belum memiliki undang-undang yang secara
komprehensif mengatur mengenai gerakan
kepramukaan karena gerakan pramuka selama ini
hanya diatur secara partial dalam jenis peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang,
yaitu Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka.
ASAS:
PANCASILA

FUNGSI:

Wadah untuk mencapai tujuan gerakan pramuka melalui


pendidikan dan pelatihan pramuka, pengembangan pramuka,
pengabdian masyarakat dan orang tua, dan permainan yang
berorientasi pada pendidikan.
TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
Membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan
hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta
melestarikan lingkungan hidup.
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN: KEGIATAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN:

Dilaksanakan dengan berlandaskan pada kode


Dilaksanakan dengan kehormatan pramuka
untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan
berdasarkan nilai dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang
kecakapan dalam rangka dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan
progresif, yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan
membentuk kepribadian dan mental pramuka
kecakapan hidup pramuka Penilaian hasil pendidikan kepramukaan didasarkan pada
pencapaian persyaratan kecakapan umum dan kecakapan
khusus serta pencapaian nilai-nilai kepramukaan
Pencapaian hasil pendidikan kepramukaan dinyatakan
dalam sertifikat dan/atau TKU & TKK
Inti kurikulum pendidikan kepramukaan adalah nilai
kepramukaan
Kegiatan pendidikan kepramukaan menggunakan sistem
among
KELEMBAGAAN
• Kelembagaan Gerakan Pramuka bersifat:
BENTUK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

Tunggal di atas plural di bawah, berarti bahwa secara


nasional (kwartir) hanya ada satu organisasi gerakan
pramuka, sedangkan di tingkat gugus depan
(berbasis sekolah dan berbasis komunitas)
mengakomodasi semua aspirasi, baik meliputi
kewilayahan, agama, profesi maupun kesamaan
hobi.
MEKANISME KELEMBAGAAN DALAM GERAKAN
PRAMUKA
No voting right No voting right

SAKA KWARNAS SAKO


ABCDE ABCDE

SAKA KWARDA SAKO


ABCDE ABCDE

SAKA KWARCAB SAKO


ABCDE ABCDE

KOORDINATOR
KWARRAN
GUGUS DHARMA

GUDEP SEKOLAH GUDEP KOMUNITAS


GUDEP PRAMUKA
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH
WEWENANG:
TUGAS: a.Melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pendidikan
a.Menjamin kebebasan berpendapat dan kepramukaan sesuai dengan ketentuan
berkarya dalam kepramukaan perundang-undangan yang berlaku
b.Membimbing, mendukung, dan
memfasilitasi penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan secara Pengawasan tersebut dilaksanakan
berkelanjutan dan berkesinambungan oleh menteri dan gubernur, serta
bupati/walikota
c.Membantu ketersediaan tenaga, dana,
dan fasilitas yang diperlukan untuk
pendidikan kepramukaan
HAK DAN KEWAJIBAN
HAK: KEWAJIBAN:

Peserta Didik: Peserta Didik:


a.Mengikuti pendidikan kepramukaan a.Melaksanakan kode kehormatan pramuka
b.Menggunakan atribut pramuka
b.Menjunjung tinggi harkat dan martabat
c.Mendapatkan sertifikat dan/atau pramuka
tanda kecakapan kepramukaan
d.Mendapatkan perlindungan selama c.Mematuhi semua persyaratan dan ketentuan
mengikuti kegiatan kepramukaan pendidikan kepramukaan

Orang Tua: Orang Tua:


Mengawasi penyelenggaraan a.Membimbing, mendukung, dan membantu
pendidikan kepramukaan dan
memperoleh informasi tentang
anak dalam mengikuti pendidikan kepramukaan
perkembangan anaknya b.Membimbing, mendukung, dan membantu
satuan pendidikan kepramukaan sesuai dengan
Masyarakat: kemampuan
Berperan serta dan memberikan
dukungan sumber daya dalam kegiatan
pendidikan kepramukaan
SUMBER KEUANGAN: • PENGELOLAAN KEUANGAN
DILAKSANAKAN :
a. iuran anggota sesuai dengan
kemampuan;
b. sumbangan masyarakat
yang tidak mengikat (dapat
berupa uang, barang/jasa)
c. sumber lain yang tidak
bertentangan dengan
peraturan perundang-
undangan.
d. Dukungan dana yang dapat
diberikan oleh
pemerintah/pemda dari
APBN/APBD
LARANGAN & SANKSI

Larangan:
Satuan organisasi Sanksi:
gerakan pramuka Organisasi yang melanggar
dilarang: larangan tersebut dapat
 menerima bantuan dibekukan oleh
dari pihak asing pemerintah/pemda
tanpa persetujuan
Pemerintah; atau Organisasi yang telah dibekukan
 memberi bantuan dapat dibubarkan berdasarkan
kepada pihak asing putusan pengadilan
yang merugikan
kepentingan bangsa
dan negara.
KETENTUAN PERALIHAN

Pengakuan terhadap keberadaan organisasi gerakan pramuka dan


organisasi lain sebelum undang-undang ini diundangkan.

Tugas, fungsi, dan tanggung jawab dari satuan atau badan


organisasi yang bersangkutan tetap dijalankan.

Aset organisasi yang bersangkutan tetap menjadi aset miliknya.

Penyesuaian AD dan ART organisasi yang bersangkutan wajib


dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun
KETENTUAN PENUTUP

Peraturan perundang-undangan berkaitan


dengan gerakan pramuka yang bertentangan
dengan ketentuan Undang-Undang ini
dinyatakan tidak berlaku.

Undang-Undang ini mulai berlaku sejak


diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai