PANDUAN MATERI
RACANA DIPONEGORO
11.045-11.046
“BANGKITKAN BUDAYA HADAPI PANDEMI”
PPU (Pangkalan Pramuka Undip)
Jl. Imam Bardjo SH, No.2 Semarang 50241
Web: humasracanadiponegoro@gmail.com
“DEWASAKU ADALAH BERSAUDARA”
Data diri
Nama :
Reka :
Jurusan :
Fakultas :
A. Sejarah Berdirinya
Diawali dengan keinginan untuk memiliki unit kegiatan mahasiswa yang berkiprah
dalam bidang kepramukaan, maka Kresno Wiyono, Saptorini, dan Agus Widiyanto ditunjuk
oleh PR III Undip saat itu, Dr. Herry Soepardjo untuk mewakili Undip dalam kegiatan
Penataran Pramuka Mahasiswa pada tanggak 5–11 Januari 1978 di Bandung yang
diselenggarakan oleh Dirjen Dikti bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Usulan pastisipasi ini berasal dari anggota Dewan Kerja Daerah (DKD) Jateng, yakni Roso
Setiono dan Atang Tarumaningprang.
Kemudian berlanjut dengan pertemuan perdana internal Undip yang bertempat di Biro
Rektor Lama yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa yang sepakat untuk mengibarkan panji
Gerakan Pramuka di Universitas Diponegoro. Kemudian muncul nama-nama seperti : Kresno
Wiyono, Agus Purwadi, MB Setio Bintoro, dan Suryantoro (FT), Slamet Budi Prayitno (FPP),
-Dewasaku adalah Bersaudara-
4
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
Sigit Joko Sutomo (FISIP), Suradi (FH), dan Edy Yusuf AG (FE). Sementara di kalangan putri
ada Saptorini (FT), Frontea Swastawati (FPP), Susiloningrum (FK), dan Endang (FE). Dari
kalangan Universitas dukungan datang dari Kak Tien Soepeno, S.H., Kak Drs. Madyono
Joedoadhinoto, S.H., serta Kak R. Tjutjuk Soetjipto.
Pengiriman kontingen yang pertama adalah mengikuti Raimuna Nasional III tahun 1978
di Karang Kates, Malang. Meskipun masih berstatus gudep persiapan, akan tetapi Racana
Diponegoro mulai diketahui dan diakui keberadaannya oleh pihak kwartir maupun perguruan
tinggi lainnya.
Tanggal yang bersejarah bagi Racana Diponegoro adalah 1 Oktober 1978 yang mana
pada saat itu dilantik Mabigus 01.045-01.046 (sekarang 11.045-11.046) dengan Kamabigus
Rektor Undip Prof. Soedarto (Alm.). Sementara tanggal 28 Oktober 1978 secara resmi dilantik
Dewan Racana Diponegoro yang pertama dengan Ketua Putra Kak Slamet Budi Prayitno dan
Ketua Putri Kak Susiloningrum.
Meminjam istilah founding father-nya Amerika terhadap orang-orang yang ikut
menyusun konstitusi USA pada tahun 1787, maka founding father bagi racana diponegoro
Gudep 11.045-11.046 adalah sebagai berikut :
Unsur Mabigus :
Alm.Prof. Soedarto,SH (Rektor Undip)
dr. Herry Soeprodjo (PR III Undip)
Sriyanto
Unsur Pembina :
Kak Tien Soepeno,SH
Kak Drs. Madyono J.,SH
Kak Tjutjuk Soetjipto
Dalam struktur organisasi Racana Dipponegoro terdapat Dewan Racana Diponegoro (DRD)
yang bertugas mengendalikan dan bertanggungjawab terhadap semua pelaksanaan kegiatan yang
ada di Racana Diponegoro, yang bekerja sejak dilantik hingga akhir masa jabatannya. DRD dipilih
oleh tim formatur yang dibentuk melalui Muspandega (Musyawarah Pandega). Muspandega
merupakan forum tertinggi dalam Racana Diponegoro dan merupakan forum untuk mendengarkan
laporan pertanggungjawaban DRD. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, mengkaji
ulang polbinbang (Pola Pembinaan dan Pengembangan) Racana Diponegoro, merencanakan
kegiatan selama satu tahun kedepan, serta memilih tim formatur yang nantinya akan bekerja
membentuk kepengurusan DRD dengan waktu yang telah disetujui oleh forum Muspandega setelah
susunan Dewan terbentuk, maka tim formatur bermusyawarah dengan Dewan Demisioner untuk
menetapkan waktu pelantikan.
Masing - masing unsur anggota Dewan Racana Diponegoro tersebut baik dari Gudep Kota
Semarang 11.045 atau 11.046 bisa dijabat oleh satu orang atau lebih untuk setiap bidang.
Gudep 11.046
o Ketua : Novi Berlianti Windra Pratama
o Pemangku adat : Amanda Rizky Ayuningtyas
o Sekretaris : Indah Jati Utami
o Bendahara : Nanda Hamida
o Bid. Giat/ops : 1. Febriana Ika Sanjaya
2. Lia Fitri Dinanti
3. Sara Dwi Trihastina Mahanani
C. Bentuk Kegiatan
1. Kegiatan Terprogram
Kegiatan terprogram yang dilaksanakan oleh Dewan Racana Diponegoro meliputi :
a. Kegiatan Terprogram Rutin
1) Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Racana Diponegoro.
2) Latihan Pengembangan Kepemimpinan Racana Diponegoro.
3) Gelar Unggulan.
4) Peringatan Hari Ulang Tahun Racana Diponegoro.
5) Musyawarah Pandega Racana Diponegoro diawali dengan pramusyawarah pandega
untuk menghasilkan rujukan yang akan dibahas dalam musyawarah pandega.
b. Kegiatan Terprogram Non Rutin
Merupakan kegiatan yang diprogramkan oleh Dewan Racana Diponegoro secara
kontinyu dalam jangka waktu tertentu dengan mempertimbangkan situasi, kondisi, dan
aspirasi Anggota Racana Diponegoro. Kegiatan tersebut dapat berupa :
1) KMD (Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar),
2) Peringatan Hari Besar Nasional,
3) Peringatan Hari Besar Agama, dan
4) Pelatihan-pelatihan.
c. Kegiatan Terprogram Kooperatif
Merupakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kerja sama dengan pihak lain,
yang dilakukan secara rutin seperti :
1) Bina Satuan dan Latihan,
2) Gabungan Empat Perti, dsb.
2. Kegiatan Insidental
a. Kegiatan Insidental Partisipatif
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh lembaga dilingkungan Universitas Diponegoro maupun lembaga
atau instansi lain, dengan ketentuan, partisipasi tersebut merupakan keputusan Dewan
Racana Diponegoro atas dasar masukkan dari Anggota Racana Diponegoro, dengan
harapan :
1) Dapat lebih mengangkat citra Racana Diponegoro.
2) Menunjang program kerja Dewan Racana Diponegoro.
3) Hasilnya dapat bersifat alih pengetahuan.
4) Meningkatkan kualitas Anggota Racana Diponegoro.
5) Pengiriman delegasi yang dilakukan melalui penyeleksian oleh Dewan Racana
Diponegoro berdasarkan keaktifan, loyalitas, kemampuan dan pemerataan
penjenjangan Anggota Racana Diponegoro yang disesuaikan dengan sifat dan jenis
kegiatan serta memperhatikan masukkan dari Anggota Racana Diponegoro di luar
Dewan Racana Diponegoro yang mengacu pada Polbinbang Racana Diponegoro.
6) Delegasi yang dikirimkan wajib membuat laporan kegiatan dan lampiran materi yang
telah didapat serta wajib menularkan ilmu tersebut kepada anggota lain.
b. Kegiatan Insidental Kooperatif
2. Pengertian
a. Pola adalah suatu model atau kerangka dasar yang merupakan garis besar, gambaran, arah
dan strategi.
b. Pembinaan dimaksudkan sebagai usaha untuk memberikan pengarahan dan bimbingan
guna mencapai suatu tujuan menggunakan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada.
c. Pengembangan adalah suatu usaha untuk lebih meningkatkan kemampuan diri dalam
bidang keilmuan maupun kepramukaan.
d. Pola Pembinaan dan Pengembangan Racana Diponegoro merupakan suatu model atau
kerangka dasar guna mengarahkan, membimbing dan meningkatkan kualitas guna
mencapai tujuan Racana Diponegoro.
Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Pola Pembinaan dan Pengembangan
Racana Diponegoro adalah :
a. Terbentuknya konsistensi dan kesinambungan dalam melakukan latihan, pendidikan, dan
kegiatan Racana Diponegoro.
b. Sebagai bahan acuan untuk menyusun program-program kegiatan Racana
Diponegoro.
c. Sebagai bahan acuan untuk memulai melaksanakan dan mengevaluasi keberhasilan
pembinaan dan pengembangan Racana Diponegoro
Wewenang Keanggtaan
Jenjang keanggotaan
Pendidikan Kegiatan Latihan
1. Tamu racana D D D
2. Pandega
a. Padega muda B B B
b. Pandega madya M M M
c. Pandega bakti P P P
D. SKU Pandega
Syarat Kecakapan Umum disingkat SKU adalah kurikulum pendidikan kepramukaan
yang wajib dipenuhi oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka atau calon
Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega untuk memperoleh Tanda Kecakapan
Umum (TKU).
SKU Pandega adalah Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam satuan Pramuka Pandega.
Seorang calon pramuka Pandega baru dilantik menjadi anggota dalam Racana Pandega setelah
yang bersangkutan menyelesaikan syarat-syarat Kecakapan Umum Pandega.
Pembinaan pada pramuka pandega lebih diarahkan untuk mempersiapkan diri sebagai
pemimpin yang bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan
negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan pandega
memuat kegiatan bina diri, bina satuan, serta bina masyarakat. Sehingga ada aspek yang perlu
dikembangkan dalam jika pramuka pandega yang terukur dengan adanya SKU. Guna mencapai
mencapai tujuan tersebut, Pramuka mengembangkan area-area kepribadian yang meliputi :
1. Pengembangan Spiritual
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Pandega adalah membantu
memperdalam dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi
Arti Survival
Selain arti survival di atas, survival juga dapat diartikan perhuruf sesuai dengan buku
komando survival.
S : Sadarilah sungguh sungguh situasimu
U : Untuk malang tergantung ketenanganmu
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan
mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan
kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri.
B. Teknik Pembuatan Bivak
Membuat Bivak (Shelter)
Membuat bivak atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya bertujuan
untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguan binatang.
Bivak tidak bisa mengisolir kita dari suhu udara yang ada di luar bivak. Semisal
ketika hari sudah mulai malam, maka kita harus tetap menjaga suhu tubuh kita dengan
pakaian hangat dan makanan yang cukup. Gantungkan senter untuk menerangi bagian dalam
bivak, sehingga akan mempermudah pergerakan di dalam bivak.
Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
-Dewasaku adalah Bersaudara-
15
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
Dari batangnya :
Batang pohon pisang (putihnya)
Bambu yang masih muda (rebung)
Pakis dalamnya berwarna putih
Sagu dalamnya berwarna putih
Tebu
Dari daunnya :
Selada air
Rasamala (yang masih muda)
Daun mlinjo
Singkong
Akar dan umbinya :
Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
Jamur merang, jamur kayu
B. Manajemen Diri
a. Pengertian dan Tujuan Manajemen Diri
Berikut adalah beberapa pengertian manajemen diri menurut para ahli :
Gie dalam Rinanda (2006). Menurut Gie dalam Rinanda, pengertian manajemen diri
adalah kegiatan dan langkah untuk mengatur dan mengelola diri sendiri sebaik-
baiknya sehingga dapat membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah
ditetapkan oleh individu.
Soekadji (1983). Menurut Soekadji, pengertian manajemen diri adalah sebuah
prosedur yang menuntut individu untuk mengarahkan atau menata tingkah lakunya
sendiri. Prosedur ini dapat terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
1. Menentukan sasaran tingkah laku yang hendak di capai
2. Memonitor tingkah laku dengan cara menentukan sediri prosedur yang
hendak digunakan untuk memonitor perkembangan yang sudah di capai.
3. Melakukan evaluasi perkembangan tingkah laku.
Prijosaksono dalam Rinanda (2006). Menurut Prijosaksono dalam Rinanda,
pengertian manajemen diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan
mengelola dirinya sehingga dia dapat mengelola orang lain dan berbagai sumber daya
untuk mengendalikan atau menciptakan realitas sesuai dengan misi dan tujuan
hidupnya.
Ghufron dan Risnawita. Menurut Ghufron dan Risnawita, pengertian manajemen diri
-Dewasaku adalah Bersaudara-
20
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
adalah upaya individu dalam mengatur diri pada kegiatan dengan mengikut sertakan
kemampuan metakognisi, motivasi serta perilaku aktif lainnya.
2. Manjemen hati
Manajemen hati merupakan seni mengatur hati/perasaan. Sebagai
seorang muslim kita sering mendengar bahwa sholat itu mencegah perbuatan
keji dan munkar. Tapi terkadang kita melihat ada orang yg rajin sholat tapi
ternyata dia kelakuanya tidak benar seperti berlaku curang, berbohong,
marah, mencuri, korupsi,dll. Lalu bagaimana dengan fungsi sholatnya?
caranya adalah memperbaiki kualitas sholat, sebab sholat merupakan
doa,harapan, dan permohonan. Jadi Insyaallah jika sholatnya berkualitas,
pasti kelakuanya akan baik. Salah satu cara seorang muslim mengelola hati
adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah, tilawah, qiyamulail, dan
berprasangka baik kepada Allah, rasul, dan manusia.
3. Manajemen program
Manajemen program merupakan seni mengatur program/kegiatan.
Ilustrasi : Iwan adalah seorang siswa muslim berusia 13 tahun yang
bersekolah di SM SAB. Iwan aktif mengikuti kelompok pencinta alam, sepak
bola, dan karya ilmiah remaja. Iwan dipercaya oleh teman-temanya untuk
menjadi ketua kelas. Disamping itu, Iwan mengikuti les musik dan mata
pelajaran. Dengan aktivitas yang padat, mustahil bagi Iwan akan berhasil
kalau dia tidak mengatur agendanya dengan baik. Belum lagi kalau ternyata
dari sekolah ada banyak tugas. Bisa-bisa Iwan stress berat. Tapi karena Iwan
mampu mengatur program, akhirnya Iwanpun berhasil melalui masa-masa
SMnya dengan lancar sampai lulus dan melanjutkan ke SMA Favorit.
Contoh kehidupan yang di jalani Iwan telah memberi gambaran betapa
pentingnya mengelola agenda/program yang begitu banyak. Dalam
menyelesaikan agenda, dibutuhkan kemampuan untuk mengatur dan
menentukan agenda-agenda yang prioritas, mendesak, dan penting
A. Definisi Berdaya
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- yang menjadi
kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya
memiliki kekuatan. Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai
daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan
dari empowerment dalam bahasa inggris. Pemberdayaan menurut arti secara bahasa adalah
proses, cara, perbuatan membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya (Depdiknas, 2003). Masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat,
2009). Dalam beberapa kajian mengenai pembangunan komunitas, pemberdayaan masyarakat
sering dimaknai sebagai upaya untuk memberikan kekuasaan agar suara mereka didengar guna
memberikan kontribusi kepada perencanaan dan keputusan yang mempengaruhi komunitasnya
(Foy, 1994). Pemberdayaan adalah proses transisi dari keadaan ketidakberdayaan ke keadaan
kontrol relatif atas kehidupan seseorang, takdir, dan lingkungan (sadan,1997).
Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan
sosial (Sipahelut, 2010). Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya
kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam
arti bukan saja bebas dalam mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan,
bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; menjangkau sumber-sumber produktif yang
memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-
barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan keputusan keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto 2005).
B. Strategi Ekonomi
Menurut Kennet Andrew dalam buku Strategi management, strategi merupakan pola
sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rancana-rencana penting untuk mencapai
tujuan, yang dinyatakan dalam cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan
dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini. Strategi
pembangunan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar yaitu:
-Dewasaku adalah Bersaudara-
22
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
1. Strategi pembangunan fisik/lokalitas (Locality or Physical Development Strategy)
Secara khusus, tujuan strategi pembangunan fisik/lokalitas ini adalah untuk
menciptakan identitas daerah/ kota, memperbaiki basis pesona (amenity base) atau
kualitas hidup masyarakat, dan memperbaiki daya tarik pusat kota (civic center) dalam
upaya untuk memperbaiki dunia usaha daerah. Alat untuk mencapai tujuan
pembangunan fisik/lokalitas daerah ini mencakup antara lain: pembuatan bank tanah
(landbanking). Hal ini bertujuan agar kita mempunyai data tentang tanah yang
penggunaannya kurang optimal, belum dikembangkan, atau salah penggunaan, dan
sebagainya. Pembuatan katalog mengenai luas dan lokasi tanah yang terus diperbaharui
akan sangat bermanfat untuk proses pengambilan kebijakan daerah: Pengendalian
perencanaan dan pembangunan. Jika hal ini dilakukan dengan benar akan memperbaiki
iklim investasi di daerah dan memperbaiki citra pemerintah daerah.
2. Strategi pengembangan dunia usaha (Business Development Strategy)
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam perencanaan
pembangunan ekonomi daerah karena daya tarik, kreasi, atau daya tahan kegiatan dunia
usaha merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat. Hal
itu dapat dilakukan melalui pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari
skala yang tidak ekonomis dalam produksi, meningkatkan daya saing terhadap produk-
produk impor, dan meningkatkan sikap kooperatif antar sesama pelaku bisnis. Selain itu
juga bisa melalui pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang).
Peningkatan persaingan di dunia yang berbasiskan ilmu pengetahuan sekarang ini
menuntut pelaku bisnis dan pemerintah daerah untuk secara terus menerus melakukan
kajian tentang pengembangan produk baru, pengembangan teknologi baru, dan
pencarian pasar- pasar baru.
3. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia (Human Resource Development Strategy)
Sumberdaya manusia merupakan aspek yang paling penting dalam proses
pembangunan ekonomi. Oleh karena peningkatan kualitas dan ketrampilan sumberdaya
manusia adalah suatu keniscayaan. Pengembangan kualitas sumberdaya manusia ini
dapat dilakukan dengan cara antara lain: Pelatihan dengan sistem customized training.
Sistem pelatihan seperti ini adalah sistem pelatihan yang dirancang secara khusus untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan si pemberi kerja. Selain itu, penciptaan iklim yang
mendukung bagi berkembangnya lembagalembaga pendidikan dan ketrampilan (LPK)
di daerah. Berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan di suatu
daerah secara tidak langsung bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia
di daerah tersebut. Misalnya: lembaga kursus bahasa, lembaga kursus komputer,
lembaga kursus perbengkelan, dan lembaga kursus perhotelan, dan sebagainya.
4. Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-based Development Strategy)
Kegiatan pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan yang ditujukan
untuk mengembangkan suatu kelompok masyarakat tertentu di suatu daerah. Dalam
bahasa populer sekarang ini sering juga dikenal dengan istilah kegiatan pemberdayaan
(empowerment) masyarakat. Kegiatan-kegiatan seperti ini berkembang marak di
indonesia belakangan ini karena ternyata kebijakan umum ekonomi yang ada tidak
mampu memberikan manfaat bagi kelompok- kelompok masyarakat tertentu. Tujuan
Melalui strategi ekonomi diatas, mahasiswa memiliki peran yang mampu membangun
pertumbuhan ekonomi. Strategi di dunia usaha bisa dimasuki oleh mahasiswa, dengan
membangun dan mengembangkan kewirausahannya di segala bidang. Sehingga mampu
meningkatkan pendapatan, dan melatih kemandirian dalam bergerak. Modal ini mampu
member harapan bahwa mahasiswa juga mengambil peran dalam perekonomian.
Terwujudnya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu hal-hal yang
menggerakkan manusia untuk menghasilkan kebudayaan sehingga dalam hal ini kebudayaan
merupakan produk kekuatan jiwa manusia sebagai makhluk Tuhan yang tertinggi. Oleh karena
itu, walaupun manusia memiliki tubuh yang lemah bila dibandingkan dengan binatang seperti
gajah, harimau, dan kerbau, tetapi dengan akalnya manusia mampu untuk menciptakan alat
sehingga akhirnya dapat menjadi penguasa dunia. Dengan kualitas badannya, manusia mampu
menempatkan dirinya di seluruh dunia. Tidak seperti binatang, yang hanya dapat menempatkan
diri di dalam lingkungannya. Oleh karena itu, manusia dikatakan sebagai insan budaya. Dan
karena kebudayaan meliputi bsegala perbuatan manusia, maka kebudayaan selalu diperluas dan
dinamisir. Irama kehidupan manusia yang begitu cepat dengan sendirinya akan mempengaruhi
perubahan tersebut.