Anda di halaman 1dari 27

Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020

Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi

PANDUAN MATERI

PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR

RACANA DIPONEGORO
11.045-11.046
“BANGKITKAN BUDAYA HADAPI PANDEMI”
PPU (Pangkalan Pramuka Undip)
Jl. Imam Bardjo SH, No.2 Semarang 50241
Web: humasracanadiponegoro@gmail.com
“DEWASAKU ADALAH BERSAUDARA”

-Dewasaku adalah Bersaudara-


1
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi

Data diri

Nama :

Reka :

Jurusan :

Fakultas :

-Dewasaku adalah Bersaudara-


2
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
MATERI 1 : UNDANG UNDANG GERAKAN PRAMUKA DAN POLA DAN MEKANISME
PRAMUKA PENEGAK PANDEGA DI PERGURUAN TINGGI
A. Undang-Undang Gerakan Pramuka
Dasar Kegiatan Pramuka dan Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai
Landasan Hukum diatur berdasarkan:
 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan
Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Pengesahan
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
 Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Pancasila Sebagai Landasan Hukum Negara


Falsafah Pancasila sebagi Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan,
kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa
baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik. Kepramukaan sebagai
gerakan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal merupakan bagian tak terpisahkan dari
sistem pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik
moral, mental, spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan ketrampilan.
Gerakan Pramuka yang diresmikan berdirinya pada tanggal 14 Agustus 1961 merupakan
kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas
bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa,
bertanggungjawab serta mampu mengisi kemerdekaan Indonesia. Kepramukaan pada
hakekatnya adalah suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah
tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan
keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode pendidikan tertentu. Gerakan Pramuka
adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka
untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan
kepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.

B. Pola dan Mekanisme Pramuka Penegak Pandega di Perguruan Tinggi


Pembinaan  pramuka  penegak  dilaksanakan  di kwartir,  gugus  depan,  dan  satuan
karya pramuka, bersendikan Sistem Among, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Untuk melaksanakan
pembinaan di kwartir, gugus depan, dan satuan karya pramuka, diperlukan pola pembinaan
pramuka penegak beserta mekanismenya.
1. Sasaran Pembinaan
Sasaran  pembinaan  pramuka  penegak  diarahkan  kepada  peningkatan  kualitas
yang mampu :
 Melaksanakan kewajiban agamanya secara teratur.
 Menyampaikan  rasa  syukur  dengan  meningkatkan  keimanan  dan  ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Menghormati agama dan kepercayaan orang lain.
 Menjalin komunikasi yang baik di antara keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
-Dewasaku adalah Bersaudara-
3
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
 Mengendalikan emosi diri dan emosi orang lain.
 Menghargai pendapat orang lain.
 Bekerjasama dan berinteraksi dengan orang lain di dalam sebuah kelompok
 Mematuhi aturan kelompok dan sanggup menerima konsekuensinya, dll.
2. Materi Pembinaan
Materi pembinaan meliputi seluruh aspek kehidupan yang mencakup ranah
pembinaan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik melalui pencapaian syarat
kecakapan umum (SKU), syarat kecakapan khusus (SKK), dan syarat pramuka garuda
(SPG). Jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan:
1) Siaga;
2) Penggalang;
3) Penegak; dan
4) Pandega.
3. Prinsip Pembinaan
Pembinaan Pramuka penegak adalah untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin
yang bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan
Tuhan Yang Maha Esa, melalui tri bina yaitu bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat.
1) Bina diri adalah kegiatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
2) Bina  satuan  adalah  mempersiapkan  diri  menjadi  Instruktur  dalam  keterampilan
kepramukaan tertentu pada perindukan siaga dan pasukan penggalang.
3) Bina masyarakat adalah pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pembangunan
masyarakat, serta darma baktinya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
4. Pelaksana Pembinaan
1) Pembinaan di gugus depan dilaksanakan oleh pembina yang berfungsi sebagai
pembimbing, penasehat, motivator, dan pengarah ambalan penegak.
2) Pembinaan di saka dilaksanakan oleh pamong saka yang berfungsi sebagai
pembimbing, penasehat, motivator, dan pengarah satuan karya pramuka.
3) Pembinaan di kwartir dilaksanakan oleh pimpinan  kwartir yang  berfungsi sebagai
pembimbing, penasehat, narasumber, pendukung sarana dan prasarana kegiatan,
motivator, dan konsultan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.

MATERI 2 : PENGENALAN RACANA DIPONEGORO

A. Sejarah Berdirinya
Diawali dengan keinginan untuk memiliki unit kegiatan mahasiswa yang berkiprah
dalam bidang kepramukaan, maka Kresno Wiyono, Saptorini, dan Agus Widiyanto ditunjuk
oleh PR III Undip saat itu, Dr. Herry Soepardjo untuk mewakili Undip dalam kegiatan
Penataran Pramuka Mahasiswa pada tanggak 5–11 Januari 1978 di Bandung yang
diselenggarakan oleh Dirjen Dikti bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Usulan pastisipasi ini berasal dari anggota Dewan Kerja Daerah (DKD) Jateng, yakni Roso
Setiono dan Atang Tarumaningprang.
Kemudian berlanjut dengan pertemuan perdana internal Undip yang bertempat di Biro
Rektor Lama yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa yang sepakat untuk mengibarkan panji
Gerakan Pramuka di Universitas Diponegoro. Kemudian muncul nama-nama seperti : Kresno
Wiyono, Agus Purwadi, MB Setio Bintoro, dan Suryantoro (FT), Slamet Budi Prayitno (FPP),
-Dewasaku adalah Bersaudara-
4
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
Sigit Joko Sutomo (FISIP), Suradi (FH), dan Edy Yusuf AG (FE). Sementara di kalangan putri
ada Saptorini (FT), Frontea Swastawati (FPP), Susiloningrum (FK), dan Endang (FE). Dari
kalangan Universitas dukungan datang dari Kak Tien Soepeno, S.H., Kak Drs. Madyono
Joedoadhinoto, S.H., serta Kak R. Tjutjuk Soetjipto.
Pengiriman kontingen yang pertama adalah mengikuti Raimuna Nasional III tahun 1978
di Karang Kates, Malang. Meskipun masih berstatus gudep persiapan, akan tetapi Racana
Diponegoro mulai diketahui dan diakui keberadaannya oleh pihak kwartir maupun perguruan
tinggi lainnya.
Tanggal yang bersejarah bagi Racana Diponegoro adalah 1 Oktober 1978 yang mana
pada saat itu dilantik Mabigus 01.045-01.046 (sekarang 11.045-11.046) dengan Kamabigus
Rektor Undip Prof. Soedarto (Alm.). Sementara tanggal 28 Oktober 1978 secara resmi dilantik
Dewan Racana Diponegoro yang pertama dengan Ketua Putra Kak Slamet Budi Prayitno dan
Ketua Putri Kak Susiloningrum.
Meminjam istilah founding father-nya Amerika terhadap orang-orang yang ikut
menyusun konstitusi USA pada tahun 1787, maka founding father bagi racana diponegoro
Gudep 11.045-11.046 adalah sebagai berikut :
Unsur Mabigus :
 Alm.Prof. Soedarto,SH (Rektor Undip)
 dr. Herry Soeprodjo (PR III Undip)
 Sriyanto

Unsur Pembina :
 Kak Tien Soepeno,SH
 Kak Drs. Madyono J.,SH
 Kak Tjutjuk Soetjipto

Unsur Anggota Racana Diponegoro Gudep 11.045 :


 Kresno wiyoso (FT Arsitektur)
 Agus widiyanto (FEB)
 Slamet Budi Prayitno (FPIK) – Ketua Dewan Racana 1
 Agus Purwadi (FT Sipil)
 Sigit Djoko sutomo (FISIP)
 Suradi (FH)
 MB. Setyo Bintoro (FT Artsitektur)
 Dll (masih dilacak pada dokumen yang ada)

Unsur Anggota Racana Diponegoro Gudep 11.046:


 Saptorini
 Susiloningrum
 Frontea Swastawati
 Ani Handasah
 Ferry Ayuni
 Okky Maria
 Endang Soesilowati
 Dll (masih dilacak pada dokumen yang ada)

-Dewasaku adalah Bersaudara-


5
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi

MATERI 3 : PENGENALAN DEWAN RACANA DIPONEGORO

Dalam struktur organisasi Racana Dipponegoro terdapat Dewan Racana Diponegoro (DRD)
yang bertugas mengendalikan dan bertanggungjawab terhadap semua pelaksanaan kegiatan yang
ada di Racana Diponegoro, yang bekerja sejak dilantik hingga akhir masa jabatannya. DRD dipilih
oleh tim formatur yang dibentuk melalui Muspandega (Musyawarah Pandega). Muspandega
merupakan forum tertinggi dalam Racana Diponegoro dan merupakan forum untuk mendengarkan
laporan pertanggungjawaban DRD. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, mengkaji
ulang polbinbang (Pola Pembinaan dan Pengembangan) Racana Diponegoro, merencanakan
kegiatan selama satu tahun kedepan, serta memilih tim formatur yang nantinya akan bekerja
membentuk kepengurusan DRD dengan waktu yang telah disetujui oleh forum Muspandega setelah
susunan Dewan terbentuk, maka tim formatur bermusyawarah dengan Dewan Demisioner untuk
menetapkan waktu pelantikan.

A. Pengertian dan Struktur Organisasi Dewan Racana Diponegoro


1. Dewan Racana Diponegoro adalah suatu Dewan yang mengelola dan mengorganisir serta
bertanggungjawab terhadap Racana Diponegoro.
2. Struktur Organisasi Dewan Racana Diponegoro terdiri dari :

Masing - masing unsur anggota Dewan Racana Diponegoro tersebut baik dari Gudep Kota
Semarang 11.045 atau 11.046 bisa dijabat oleh satu orang atau lebih untuk setiap bidang.

SUSUNAN DRD PERIODE 2018 :


 Gudep 11.045 :
o Ketua : Subur
o Pemangku adat : Revannue Edward A.
o Sekretaris : Ilham Fauzan
o Bendahara : Dhany Aji Perwata
-Dewasaku adalah Bersaudara-
6
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
o Bid. Giat/ops : Maulana Mahrizal Bramantio
o Bid. Logistik : Driyantama
o Bid. Lit/ev : 1. M.Sabilul Rosyad
2. Deni Sutiawan

o Bid. Humas : Fredy Muhammad Abastomi


o BKK : 1. Hasan Al Kamal
2. Althariq Ishal R

 Gudep 11.046
o Ketua : Novi Berlianti Windra Pratama
o Pemangku adat : Amanda Rizky Ayuningtyas
o Sekretaris : Indah Jati Utami
o Bendahara : Nanda Hamida
o Bid. Giat/ops : 1. Febriana Ika Sanjaya
2. Lia Fitri Dinanti
3. Sara Dwi Trihastina Mahanani

o Bid. Lit/ev : 1. Rahma Nur Kharisma


2. Desti Erika Sri Adiningsih
3. Melly Dwi Trivia

o Bid. Humas : 1. Devina Cindy


2. Audey Ameliya Wati

o Bid. Logistik : 1. Intan Nurfani Sofiana


2. Umi Nur Faizah
3. Dwi Yuliyanti

o BKK : 1. Silpia Pebriyanti


2. Rizqa Tri Wulandari
3. Tika

B. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan Racana Diponegoro


1. Tugas Umum
1) Mengadakan rapat kerja yang dilakukan dengan agenda :
a) Rapat kerja I dengan agenda serap aspirasi dan merencanakan program kerja
Dewan Racana Diponegoro satu tahun kepengurusan.

-Dewasaku adalah Bersaudara-


7
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
b) Rapat kerja II dengan agenda evaluasi kinerja setengah periode, serap aspirasi
untuk menindak lanjuti program kerja yang akan dilaksanakan setengah periode
berikutnya.
2) Membuat time schedule kegiatan Racana Diponegoro selama 1 periode kepengurusan.
3) Memperbarui SOP apabila diperlukan.

C. Bentuk Kegiatan
1. Kegiatan Terprogram
Kegiatan terprogram yang dilaksanakan oleh Dewan Racana Diponegoro meliputi :
a. Kegiatan Terprogram Rutin
1) Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Racana Diponegoro.
2) Latihan Pengembangan Kepemimpinan Racana Diponegoro.
3) Gelar Unggulan.
4) Peringatan Hari Ulang Tahun Racana Diponegoro.
5) Musyawarah Pandega Racana Diponegoro diawali dengan pramusyawarah pandega
untuk menghasilkan rujukan yang akan dibahas dalam musyawarah pandega.
b. Kegiatan Terprogram Non Rutin
Merupakan kegiatan yang diprogramkan oleh Dewan Racana Diponegoro secara
kontinyu dalam jangka waktu tertentu dengan mempertimbangkan situasi, kondisi, dan
aspirasi Anggota Racana Diponegoro. Kegiatan tersebut dapat berupa :
1) KMD (Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar),
2) Peringatan Hari Besar Nasional,
3) Peringatan Hari Besar Agama, dan
4) Pelatihan-pelatihan.
c. Kegiatan Terprogram Kooperatif
Merupakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kerja sama dengan pihak lain,
yang dilakukan secara rutin seperti :
1) Bina Satuan dan Latihan,
2) Gabungan Empat Perti, dsb.
2. Kegiatan Insidental
a. Kegiatan Insidental Partisipatif
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh lembaga dilingkungan Universitas Diponegoro maupun lembaga
atau instansi lain, dengan ketentuan, partisipasi tersebut merupakan keputusan Dewan
Racana Diponegoro atas dasar masukkan dari Anggota Racana Diponegoro, dengan
harapan :
1) Dapat lebih mengangkat citra Racana Diponegoro.
2) Menunjang program kerja Dewan Racana Diponegoro.
3) Hasilnya dapat bersifat alih pengetahuan.
4) Meningkatkan kualitas Anggota Racana Diponegoro.
5) Pengiriman delegasi yang dilakukan melalui penyeleksian oleh Dewan Racana
Diponegoro berdasarkan keaktifan, loyalitas, kemampuan dan pemerataan
penjenjangan Anggota Racana Diponegoro yang disesuaikan dengan sifat dan jenis
kegiatan serta memperhatikan masukkan dari Anggota Racana Diponegoro di luar
Dewan Racana Diponegoro yang mengacu pada Polbinbang Racana Diponegoro.
6) Delegasi yang dikirimkan wajib membuat laporan kegiatan dan lampiran materi yang
telah didapat serta wajib menularkan ilmu tersebut kepada anggota lain.
b. Kegiatan Insidental Kooperatif

-Dewasaku adalah Bersaudara-


8
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kerja sama dengan pihak lain,
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari Anggota Racana Diponegoro.
2) Dalam penerimaan tawaran memperhatikan dan mempertimbangkan sumber daya
yang ada.
3) Memperhatikan dan mempertimbangkan jenis dan sifat kegiatan yang ditawarkan.
Kegiatan ini antara lain PAM SBMPTN, dan lain-lain.

MATERI 4 : SOSIALISASI POLBINBANG SERTA SKU PANDEGA

A. Adat dan Pembinaan Racana Diponegoro


1. Benda-benda adat (serta pelakunya) : kibaran cita RD, keris pusaka RD, sandi RD, dll.
2. Adat-adat (serta tata-caranya) : pernikahan, kematian, pengukuhan purnacisya, pelantikan
pandega, pelantikan anggota, pelantikan dewan, ualng tahun, pemilihan putra-putri teladan,
penghargaan bhakti dewan RD, renungan, pelepasan dan penerimaan delegasi, penerimaan
dan pelepasan tamu racana.
3. Lain-lain : seragam, pin Racana, scraf, hasduk, kue RD, rumah adat, tata pergaulan ARD,
penjenjangan, kehilangan hak sebagai ARD, melanggar kode kehormatan GP, Dewan
kehormatan, KBRD, sanksi.

B. Pola Pelaksanaan Program Kerja


Mengacu pada tri satya, dasa darma, dan tri darma perguruan tinggi. Sehingga program
kerja Dewan Racana Diponegoro meliputi 4 hal pokok, yaitu:
a. Pembinaan diri
b. Pendidikan dan aplikasi kepramukaan
c. Riset dan teknologi
d. Pengabdian masyarakat

C. Pola Pembinaan dan Pengembangan Racana Diponegoro.


1. Pendahuluan
Racana Diponegoro merupakan suatu wadah pendidikan kepramukaan di Universitas
Diponegoro, yang mendidik tunas-tunas muda harapan bangsa sebagai intelektual dan
cendekiawan muda untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang dengan bekal
pengetahuan kepramukaan. Racana Diponegoro diharapkan melahirkan sarjana yang
pramuka dan pramuka yang sarjana. Sarjana yang pramuka merupakan sarjana atau lulusan
Universitas yang dimasa depan akan menjadi pemimpin di masyarakat dan mempunyai
kemampuan pengetahuan kepramukaan, sedangkan dari pramuka yang sarjana diharapkan
akan lahir pembina pramuka yang berintelektual dan mampu mengembangkan ilmu
pengetahuannya untuk kemajuan Pramuka khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Proses pembinaan Racana Diponegoro bertujuan untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila, Satya dan Dharma Pramuka. Racana
Diponegoro sebagai wadah pembinaan kepramukaan, dalam proses pembinaannya untuk
mencapai tujuan seperti diatas, dipengaruhi oleh sikap mahasiswa dan lingkungan
masyarakatnya, dengan bertitik tolak pada visi Universitas Diponegoro.
-Dewasaku adalah Bersaudara-
9
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi

2. Pengertian
a. Pola adalah suatu model atau kerangka dasar yang merupakan garis besar, gambaran, arah
dan strategi.
b. Pembinaan dimaksudkan sebagai usaha untuk memberikan pengarahan dan bimbingan
guna mencapai suatu tujuan menggunakan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada.
c. Pengembangan adalah suatu usaha untuk lebih meningkatkan kemampuan diri dalam
bidang keilmuan maupun kepramukaan.
d. Pola Pembinaan dan Pengembangan Racana Diponegoro merupakan suatu model atau
kerangka dasar guna mengarahkan, membimbing dan meningkatkan kualitas guna
mencapai tujuan Racana Diponegoro.

3. Tujuan dan Sasaran


Tujuan Racana Diponegoro adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya
sebagai kader pembangunan bangsa berdasarkan Pancasila, Satya dan Dharma Pramuka.
Tujuan khusus Pola Pembinaan dan Pengembangan Racana Diponegoro adalah :
a. Sebagai suatu dasar dan pedoman yang dapat dipergunakan untuk pembinaan dan
pengembangan Anggota Racana Diponegoro.
b. Sebagai arah dan sasaran yang ingin dicapai dalam proses pembinaan dan
pengembangan Anggota Racana Diponegoro.
c. Sebagai Pedoman untuk menentukan bentuk latihan, pendidikan, dan kegiatan Racana
Diponegoro.
d. Sebagai polavariasi proses pendidikan anggota Racana Diponegoro yang sesuai dengan
program studi, bakat, minat, potensi dan kemampuannya.

Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Pola Pembinaan dan Pengembangan
Racana Diponegoro adalah :
a. Terbentuknya konsistensi dan kesinambungan dalam melakukan latihan, pendidikan, dan
kegiatan Racana Diponegoro.
b. Sebagai bahan acuan untuk menyusun program-program kegiatan Racana
Diponegoro.
c. Sebagai bahan acuan untuk memulai melaksanakan dan mengevaluasi keberhasilan
pembinaan dan pengembangan Racana Diponegoro

4. Proses Pembinaan dan Pengembangan


Proses pembinaan dan pengembangan Racana Diponegoro merupakan suatu proses
pembinaan dan pendidikan kepramukaan yang meliputi:
a. Latihan
Latihan merupakan suatu proses pengenalan, pemahaman dan penghayatan yang
dilakukan secara terus-menerus serta berkesinambungan, sehingga diharapkan mampu
menggunakan ketrampilan dan pengetahuannya untuk digunakan demi kepentingan diri
sendiri maupun kepentingan masyarakat.
Latihan dapat diadakan secara rutin dan berkala dengan materi yang selalu
berkembang disesuaikan dengan tingkat keterampilan, kemampuan dan pengetahuan
anggota. Materi yang diberikan dalam latihan dapat berupa:
1) Kepribadian (Rohani dan Jasmani)
2) Aplikasi Kepramukaan
-Dewasaku adalah Bersaudara-
10
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
3) Kerelawanan (Disaster Management)
4) Kewirausahaan
5) Riset dan Teknologi
6) Kepemimpinan dan Organisasi
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses alih pengetahuan, keterampilan, dan teknologi untuk
menambah dan meningkatkan kualitas anggota Racana Diponegoro dan masyarakat.
c. Kegiatan
Kegiatan bisa dilakukan didalam ruangan maupun diluar ruangan dalam bentuk teori
maupun praktek dengan menggunaka metode aplikatif.

5. Jenjang Dan Kewenangan Anggota


Jenjang Keanggotaan Proses pembinaandan pengembangan Racana Diponegoro
disesuaikan dengan jenjang keanggotaan. Jenjang dimaksudkan sebagai penggolongan
Anggota RacanaDiponegoro dalam mengikuti program latihan, pendidikan, dan kegiatan.
Jenjang keanggotaan ini digolongkan menjadi :
a. Tamu Racana d. Madya
b. Pandega e. Bhakti
c. Muda
Wewenang Keanggotaan Jenjang keanggotaan Racana Diponegoro yang
disandangakan membedakan kewenangan mereka untuk mengikuti program
latihan,pendidikan, dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Racana Diponegoro. Wewenang
keanggotaan Racana Diponegoro dalam mengikuti latihan, pendidikan dan kegiatan
diklasifikasikan menjadi :
a. Ditugasi (D) dimaksudkan bahwa dalam melaksanakan proses pembinaan dan
pengembangan Racana Diponegoro (latihan, pendidikan, dan kegiatan) dengan jenjang
keanggotaan yang disandangkan membatasi kewenangannya hanya pada penugasan yang
diberikan kepadanya.
b. Membantu (B) dimaksudkan bahwa sesuai dengan jenjang keanggotaan yang disandang,
diberikan kewenangan untuk membantu dalam proses pelaksanakan dan pengembangan
Racana Diponegoro.
c. Mandiri (M) dimaksudkan bahwa ada kewenangan untuk ikut serta dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi programprogram dalam proses
pembinaan dan pengembangan Racana Diponegoro.
d. Pembimbing/penasehat (P) dimaksudkan bahwa sesuai dengan jenjang keanggotaan
yang disandang mempunyai kewenangan untuk membimbing dan memberikan nasehat
baik diminta ataupun tidak dalam proses pembinaan dan pengembangan Racana
Diponegoro.
Kewenangan ini akan memberikan tugas pokok dan tanggung jawab sesuai dengan
jenjang keanggotaan Racana Diponegoro. Masing-masing jenjang keanggotaan mempunyai
wewenang sebagai berikut:
a. Tamu Racana memiliki kewenangan untuk ditugaskan melaksanakan program kegiatan,
latihan, dan pendidikan yang dilaksanakan oleh Racana Diponegoro.
b. Pandega :
1) Pandega Muda
adalah pandega yang memiliki kewenangan membantu dalam pelaksanaan program
latihan, kegiatan, pendidikan yang dilaksanakan oleh Racana Diponegoro.
2) Pandega Madya
adalah pandega yang mempunyai kewenangan mandiri dalam program pendidikan dan

-Dewasaku adalah Bersaudara-


11
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
latihan dan sebagai pembimbing/penasehat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh
Racana Diponegoro.
3) Pandega Bhakti
adalah pandega yang mempunyai kewenangan sebagai pembimbing/penasehat dalam
program latihan, pendidikan, dan kegiatan yang dilakukan oleh Racana Diponegoro.

Jenjang dan wewenang keanggotaan dalam proses pelaksanaan,pembinaan dan


pengembangan Racana Diponegoro yang meliputi latihan,pendidikan, dan kegiatan secara
singkat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Wewenang Keanggtaan
Jenjang keanggotaan
Pendidikan Kegiatan Latihan
1. Tamu racana D D D
2. Pandega
a. Padega muda B B B
b. Pandega madya M M M
c. Pandega bakti P P P

D. SKU Pandega
Syarat Kecakapan Umum disingkat SKU adalah kurikulum pendidikan kepramukaan
yang wajib dipenuhi oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka atau calon
Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega untuk memperoleh Tanda Kecakapan
Umum (TKU).
SKU Pandega adalah Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam satuan Pramuka Pandega.
Seorang calon pramuka Pandega baru dilantik menjadi anggota dalam Racana Pandega setelah
yang bersangkutan menyelesaikan syarat-syarat Kecakapan Umum Pandega.
Pembinaan pada pramuka pandega lebih diarahkan untuk mempersiapkan diri sebagai
pemimpin yang bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan
negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan pandega
memuat kegiatan bina diri, bina satuan, serta bina masyarakat. Sehingga ada aspek yang perlu
dikembangkan dalam jika pramuka pandega yang terukur dengan adanya SKU. Guna mencapai
mencapai tujuan tersebut, Pramuka mengembangkan area-area kepribadian yang meliputi :
1. Pengembangan Spiritual
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Pandega adalah membantu
memperdalam dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi

-Dewasaku adalah Bersaudara-


12
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
larangan-Nya secara bertahap.
2. Area Pengembangan Emosional
Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Pandega untuk
menumbuh kembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai
perasaan orang lain serta dapat mengendalikan emosinya dengan seimbang.
3. Area Pengembangan Sosial
Tujuan pengembangan Sosial adalah membantu Pramuka Pandega dalam
mengembangkan hubungan dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama,
kepemimpinan dan solidaritas
4. Area Pengembangan Intelektual
Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Pandega adalah membantu
menumbuhkan keingin-tahuan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses
dan memecahkan masalah.
5. Area Pengembangan Fisik
Tujuan pengembangan fisik adalah Pramuka Pandega mengenali tubuhnya,
bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaganya
agar sehat, kuat dan bugar.

MATERI 5 : TEKNIK KEPRAMUKAAN (SURVIVAL)


A. Pengertian dan Tujuan Survival
Secara bahasa Survival berasal dari bahasa inggris yaitu Survive yang berarti bertahan
hidup, Di kalang penggiatan alam Survival merupakan suatu ilmu untuk mempertahankan diri
dari berbagai ancaman di alam bebas menggunakan perlengkapan seadanya dengan tujuan
untuk menjaga kelangungan hidup. orang yang melakukan kegiatan survival disebut Survivor.
Survival dapat dilakukan sendirian atau survival tunggal ataupun berkelompok  yang dilakukan
secara tim.

Arti Survival
Selain arti survival di atas, survival juga dapat diartikan perhuruf sesuai dengan buku
komando survival.
 S  : Sadarilah sungguh sungguh situasimu
 U  : Untuk malang tergantung ketenanganmu

-Dewasaku adalah Bersaudara-


13
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
 R : Rasa takut dan panik harus kamu kuasai
 V : Vakum (kosong) isilah dengan segera
 I : Ingatlah selalu di mana kamu berada
 V : Viva (hidup) tetap hargailah dia
 A : Adat istiadat setempat patut ditiru
 L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan
mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan
kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri.
B. Teknik Pembuatan Bivak
Membuat Bivak (Shelter)
Membuat bivak atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya bertujuan
untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguan binatang.

Macam –macam bivak :


1. Shelter asli alam ; Gua (yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun
dan tidak mudah longsor). Ingat ! didalam gua jangan berteriak karena dapat meruntuhkan
dinding gua.
2. Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau separuhnya alam dan
separuhnya butan (misalnya ponco di kombinasi dengan ceruk batu atau pohon tumbang
atau ranting kayu)
Syarat bivak :
 Hindari daerah aliran air (bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung)
 Di atas bivak / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
 Bukan sarang nyamuk/serangga
 Bahan kuat
 Jangan terlalu merusak alam sekitar
 Terlindung langsung dari angi

Berikut langkah-langkah dalam membuat bivak di alam bebas:

1. Perhatikanlah kondisi sekitar


Kita perlu memperhatikan kondisi sekitar dalam membuat bivak. Ada beberapa hal yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, semisal:
 Hindari mendirikan bivak di tempat yang terbuka terhadap terpaan angin
 Carilah tempat datar dan kering untuk kenyamanan saat tidur. Untuk daerah
lembab, buatlah alas yang tebal dari dedaunan atau sejenisnya untuk menghalangi
kelembaban, atau bisa membuat panggung sederhana
 Jika mendirikan bivak di bawah pohon besar, hindari pohon yang telah lapuk dan
rapuh, hal ini berbahaya ketika pohon tersebut tumbang. Carilah juga tempat di
bawah pohon yang terkena sinar matahari
 Hindari membuat bivak pada lereng atau lembah, berbahaya ketika terjadi hujan
yang bisa memicu banjir atau longsor
 Hindari membuat bivak dengan jarak yang terlalu dekat dengan sungai, karena
-Dewasaku adalah Bersaudara-
14
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
biasanya sungai menjadi jalur binatang. Juga guna menghindari ketika air sungai
meluap.
 Hindari tempat yang berdekatan sarang nyamuk atau serangga lainnya, terlebih
daerah yang dikerumungi lalat. Lalat bisa dijadikan indikator kebersihan sebuah
area, apakah sehat untuk dijadikan tempat tinggal sementara atau tidak. 

2. Carilah fasilitas yang disediakan oleh alam


Fasilitas yang dimaksudkan adalah seperti pohon, dahan, ranting, dedaunan, goa
atau lubang yang ada di sekitar kita. Hal yang perlu kita perhatikan ketika memilih gua
adalah bahwa gua tersebut bukan tempat persembunyian atau sarang binatang. Gua yang
mengandung gas beracun juga perlu kita hindari, cara untuk mengetahuinya adalah
menggunakan obor. Apabila obor tersebut tetap menyala dalam gua, bisa disimpulkan tidak
ada gas beracun di sekitarnya karena api obor memerlukan oksigen untuk tetap menyala. 
3. Memeriksa perlengkapan
Kita juga harus memeriksa perlengkapan yang dibawa ketika akan membuat bivak di
alam bebas. Semisal jas hujan, ponco, flysheet, tali, pisau, plastik atau benda-benda lainnya
yang bisa kita gunakan. Semakin lengkap perlengkapan yang kita bawa, maka akan semakin
sedikit kita merubah alam sekitar. 
4. Dirikan Bivak yang Layak
Bivak yang layak setidaknya memenuhi syarat-syarat berikut :
 Usahakan bivak jangan sampai bocor
 Lokasi yang aman, nyaman dan strategis
 Jangan terlalu merusak alam sekitarnya, gunakanlah fasilitas di alam sesuai dengan
kebutuhan
 Buatlah tempat untuk menyalakan api unggun dan memasak
 Buatlah parit di sekeliling bivak agar air tidak masuk ke dalam bivak 

5. Gunakan peralatan pendukung

Bivak tidak bisa mengisolir kita dari suhu udara yang ada di luar bivak. Semisal
ketika hari sudah mulai malam, maka kita harus tetap menjaga suhu tubuh kita dengan
pakaian hangat dan makanan yang cukup. Gantungkan senter untuk menerangi bagian dalam
bivak, sehingga akan mempermudah pergerakan di dalam bivak.

C. Makanan dan Minuman di Hutan


Patokan memilih makanan :

 Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia

 Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok

 Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo

 Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-


lidah,tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan

 Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
-Dewasaku adalah Bersaudara-
15
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
 Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit

 Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan

 Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

 Tumbuhan yang dapat dimakan

 Dari batangnya :
 Batang pohon pisang (putihnya)
 Bambu yang masih muda (rebung)
 Pakis dalamnya berwarna putih
 Sagu dalamnya berwarna putih
 Tebu

 Dari daunnya :
 Selada air
 Rasamala (yang masih muda)
 Daun mlinjo
 Singkong
 Akar dan umbinya :
 Ubi jalar, talas, singkong
 Buahnya :
 Arbei, asam jawa, juwet
 Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
 Jamur merang, jamur kayu

Ciri-ciri jamur beracun :


 Mempunyai warna mencolok
 Baunya tidak sedap
 Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
 Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
 Bila diraba mudah hancur
 Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
 Tumbuh dari kotoran hewan
 Mengeluarkan getah putih
 Binatang yang bisa dimakan
 Belalang
 Jangkrik
 Tempayak putih (gendon)
 Cacing
 Jenis burung
 Laron
 Lebah , larva, madu
 Siput
 Kadal : bagian belakang dan ekor
-Dewasaku adalah Bersaudara-
16
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
 Katak hijau
 Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
 Binatang besar lainnya

Binatang yang tidak bisa dimakan


 Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
 Mengandung racun : penyu laut
 Mengandung bau yang khas : sigung

D. Tanda dan Jejak di Hutan


Jenis :
 Jejak buatan : dibuat oleh manusia
 Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :


 Jenis binatang yang lewat
 Arah gerak binatang
 Besar kecilnya binatang
 Cepat lambatnya gerak binatang

Membaca jejak alami dapat diketahui dari :


 Kotoran yang tersisa
 Pohon atau ranting yang patah
 Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

E. P3K Selama Survival di Hutan


1. Buku Saku / Panduan Mengenai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Panduan ini bisa berupa buku saku atau aplikasi di smartphone. Walaupun
kamu sudah ahli atau pernah mengikuti pelatihan pertolongan pertama, tidak ada
salahnya membawa panduan P3K. Panduan ini memuat segala macam cara
penanganan pada kecelakaan, dan bagaimana pengaplikasian obat-obatan dan
perlengkapan yang kamu bawa. Kebanyakan kita masih awam akan tata cara
penanganan pertolongan pertama, biasanya kita akan panik karena tidak tahu apa
yang harus dilakukan pada korban ketika terjadi kecelakaan. Dengan membawa
panduan, setidaknya kita tahu apa yang harus dilakukan sehingga kita bisa menolong
korban dengan cepat dan tepat. Buku panduan tidak akan berfungsi jika kita tidak
membawa.
2. Obat-Obatan
Yang dimaksud obat-obatan adalah obat oral yang digunakan dengan cara
meminum atau menelannya. Obat-obatan yang harus selalu dibawa adalah:
a. Obat flu
b. Obat elergi
c. Obat diare
-Dewasaku adalah Bersaudara-
17
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
d. Obat kller
e. Obat-obat tertentu yang dimemiliki penyakit tertentu
3. Perlengkapan Dasar Penanganan Luka Luar
Yang dimaksud dengan luka luar adalah luka yang tampak pada bagian tubuh
luar seseorang seperti luka sayatan/luka potong, luka gores, luka lecet/abrasi. Yang
harus selalu dibawa adalah:
a. Cairan antiseptik / alcohol
b. Plester, kapas, dan kain kasa
c. Mitella / Pembalut Segitiga, sebagai penopang cedera tangan
d. Sarung tangan karet / steril
e. Gunting

4. Perlengkapan Penanganan Cedera Otot dan Persendian


Cedera otot merupakan yang paling sering terjadi saat melakukan
kegiatan di alam bebas. Cedera ini akan sangat berbahaya bila tidak segera ditangani
karena akan menghambat mobilitas kita. Jika cedera otot atau persendiannya serius
maka kita tidak akan bisa bergerak. Bayangkan jika tidak bisa bergerak saat berada
di alam liar, apalagi jika sendirian. Untuk menghindarinya, bawalah perlengkapan
berikut ini;
1. Perban elastis (tenoscrepe)
2. Obat oles (salep/balsem) pereda nyeri otot seperti counterpain, dll.
3. Painkiller (paracetamol, ibuprofen, naproxen, dll)

5. Perlengkapan Dasar Penanganan Hipotermia


Hipotermia bisa menimpa siapa saja yang lengah terhadap alam. Hipotermia
ibarat monster buas yang siap menyerang kita kapan saja. Penanganan dasar
hipotermia bisa dengan menggunakan dua perlengkapan ini, yaitu;
a. Emergency Thermal Blanket /selimut penahan panas tubuh, ringan, simple,
dan mudah dibawa-bawa.
b. Flysheet, untuk membuat shelter darurat
c. Matras & Sleeping bag

f. Perlengkapan Dasar P3K Tambahan


a. Tabung oksigen kecil
b. Thermometer suhu tubuh
c. Tali Parachord
d. Jarum & peniti
e. Catatan nomor telepon darurat / penting

-Dewasaku adalah Bersaudara-


18
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
f. Survival kit

MATERI 6 : KEPEMIMPINAN (MANAJEMEN DIRI)


A. Kepemimpinan Diri (Self Leadership)
a. Definisi Kepemimpinan Diri
Definsi dari pemimpin sendiri merupakan orang yang mampu mempengaruhi,
memotivasi, dan menginspirasi orang lain untuk melakukan apa yang dia inginkan. Begitu pula
kepemimpinan diri sendiri yaitu bagaimana diri kita mempengaruhi, memotivasi, dan
menginspirasi diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang ingin kita lakukan dalam rangka
mencapai sesuatu.
Selain itu, self leadership (kepemimpinan diri) dapat berarti perluasan strategi yang
difokuskan pada perilaku, pola pikir dan perasaan yang digunakan untuk mempengaruhi atas
diri sendiri. Self leadership adalah apa yang orang lakukan untuk memimpin mereka sendiri.
Dalam beberapa hal self leadership juga dapat dianggap sebagai bentuk dari pengikutan
leardership fokus pada diri sendiri yang mampu membatasi kembali kepengikutan tradisional.
b. Aspek Kepemimpinan Diri
Ada empat aspek dalam self-leadership:

 Kesadaran diri: kemampuan seseorang untuk mengakui, memahami serta


menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri

 Manajemen diri pribadi: kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan


kekuatan, serta memperbaiki kelemahannya

 Kesadaran akan kebersamaan: kemampuan untuk memahami keinginan dan


kebutuhan diri pribadi,kemampuan untuk berbagi serta dalam melihat kekuatan,
kelemahan, potensi dan kebutuhan orang lain

 Pengelolaan bersama: kemampuan untuk mengembangan dan memotivasi orang


lain sesuai dengan kemampuan dan potensinya dalam rangka mencapai tujuan.
Seorang pemimpin yang baik akan memulai dengan kesadaran diri kemudian
bergerak ke managemen diri pribadi, lalu ke kesadaran akan kebersamaan dan berpuncak
pada pengelolaan bersama. Proses ini bukanlah proses yang linear, namun merupakan
proses yang interaktif antar keempat faktor di atas. Beberapa pemimpin memiliki
kesadaran yang baik terhadap dirinya, kepribadian, motivasi dan kompetensinya. Namun
terkadang mereka gagal mengelola diri, terutama terkait emosi dan kelemahan mereka.
Mereka kehilangan kendali, berperilaku tidak tepat, ingin mengerjakan semuanya dan
kehilangan kewibawaannya.
c. Tujuan Kepemimpinan Diri

-Dewasaku adalah Bersaudara-


19
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
1. Self leadership untuk menjaga kondisi diri sendiri menjadi lebih terarah
Orang-orang dengan self leadership yang tinggi cenderung untuk melawan
serangan dari eksternal seseorang. Kemampuan untuk menghindari perilaku yang
tidak diinginkan akan meningkat. Contohnya saja, bagi mereka yang terlanjut
menjadi perokok dan memilih untuk mengurangi atau bahkan berhenti, self
leadership akan berperan penting.
2. Self leadership  untuk membentuk strategi khusus untuk kita dalam mencapai
tujuan
Sehubungan dengan penjelasan sebelumnya, kemampuan seseorang untuk
mengatur diri terbentuk dengan hadirnya goal setting secara langsung. Hal itu
membuat kita mencoba untuk berjalan sesuai dengan rencana dan harapan yang kita
cita-citakan. Seringkali seseorang gagal dan tidak mencapai harapan, bukan karena
mereka tak mampu melainkan gagal sejak rencana. Self leadership sedari awal
membantu seseorang untuk membangun rencana secara matang dan dijalankan
sebaik mungkin.

3. Self leadership untuk mendukung pribadi juga memberi efek terhadap


kelompok atau tim serta institusi kerja
Orang yang memiliki self leadership mampu memperlihatkan kinerja serta
proses bersosialisasi dengan orang lain. Kemampuannya dalam mengendalikan
situasi pun mendukung proses kerja di kantor. Di luar lingkup kantor, kerja
komunitas atau tim memperlihatkan hasil yang signifikan dalam performa seseorang
dengan self leadership yang baik.

B. Manajemen Diri
a. Pengertian dan Tujuan Manajemen Diri
Berikut adalah beberapa pengertian manajemen diri menurut para ahli :
Gie dalam Rinanda (2006). Menurut Gie dalam Rinanda, pengertian manajemen diri
adalah kegiatan dan langkah untuk mengatur dan mengelola diri sendiri sebaik-
baiknya sehingga dapat membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah
ditetapkan oleh individu.
Soekadji (1983). Menurut Soekadji, pengertian manajemen diri adalah sebuah
prosedur yang menuntut individu untuk mengarahkan atau menata tingkah lakunya
sendiri. Prosedur ini dapat terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
1. Menentukan sasaran tingkah laku yang hendak di capai
2. Memonitor tingkah laku dengan cara menentukan sediri prosedur yang
hendak digunakan untuk memonitor perkembangan yang sudah di capai.
3. Melakukan evaluasi perkembangan tingkah laku.
Prijosaksono dalam Rinanda (2006). Menurut Prijosaksono dalam Rinanda,
pengertian manajemen diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan
mengelola dirinya sehingga dia dapat mengelola orang lain dan berbagai sumber daya
untuk mengendalikan atau menciptakan realitas sesuai dengan misi dan tujuan
hidupnya.
Ghufron dan Risnawita. Menurut Ghufron dan Risnawita, pengertian manajemen diri
-Dewasaku adalah Bersaudara-
20
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
adalah upaya individu dalam mengatur diri pada kegiatan dengan mengikut sertakan
kemampuan metakognisi, motivasi serta perilaku aktif lainnya.

b. Macam-macam Manajemen Diri


1. Manajemen waktu
Manajemen waktu merupakan seni mengatur waktu dalam hidupnya.
Kita semua di dunia ini diberi waktu yang sama yaitu 24 jam dalam satu hari.
Kita menemukan banyak orang yang bisa sukses dengan waktu yang ada.
Mereka bisa menjadi pengusaha, Direktur, Manajer, profesor,olahragawan,
seniman, dll. Tapi, dengan waktu yang sama kita juga melihat banyak sekali
orang-orang yg kurang beruntung mereka menjadi pengemis. Lalu kenapa itu
terjadi? Salah satunya adalah bagaimana kita belajar mengatur waktu yang
ada sebaik mungkin. Sehingga waktu yang kita miliki lebih berguna.
Sebaiknya kita menggunakan waktu untuk belajar, membaca, latihan,
olahraga, dll. Kita harus mulai mengurangi waktu bermain. Salah satu cara
mengelola waktu adalah dengan membuat agenda pribadi secara rutin.

2. Manjemen hati
Manajemen hati merupakan seni mengatur hati/perasaan. Sebagai
seorang muslim kita sering mendengar bahwa sholat itu mencegah perbuatan
keji dan munkar. Tapi terkadang kita melihat ada orang yg rajin sholat tapi
ternyata dia kelakuanya tidak benar seperti berlaku curang, berbohong,
marah, mencuri, korupsi,dll. Lalu bagaimana dengan fungsi sholatnya?
caranya adalah memperbaiki kualitas sholat, sebab sholat merupakan
doa,harapan, dan permohonan. Jadi Insyaallah jika sholatnya berkualitas,
pasti kelakuanya akan baik. Salah satu cara seorang muslim mengelola hati
adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah, tilawah, qiyamulail, dan
berprasangka baik kepada Allah, rasul, dan manusia.

3. Manajemen program
Manajemen program merupakan seni mengatur program/kegiatan.
Ilustrasi : Iwan adalah seorang siswa muslim berusia 13 tahun yang
bersekolah di SM SAB. Iwan aktif mengikuti kelompok pencinta alam, sepak
bola, dan karya ilmiah remaja. Iwan dipercaya oleh teman-temanya untuk
menjadi ketua kelas. Disamping itu, Iwan mengikuti les musik dan mata
pelajaran. Dengan aktivitas yang padat, mustahil bagi Iwan akan berhasil
kalau dia tidak mengatur agendanya dengan baik. Belum lagi kalau ternyata
dari sekolah ada banyak tugas. Bisa-bisa Iwan stress berat. Tapi karena Iwan
mampu mengatur program, akhirnya Iwanpun berhasil melalui masa-masa
SMnya dengan lancar sampai lulus dan melanjutkan ke SMA Favorit.
Contoh kehidupan yang di jalani Iwan telah memberi gambaran betapa
pentingnya mengelola agenda/program yang begitu banyak. Dalam
menyelesaikan agenda, dibutuhkan kemampuan untuk mengatur dan
menentukan agenda-agenda yang prioritas, mendesak, dan penting

C. Startegi Manajemen Diri yang Baik


Dalam mempersiapkan untuk mencapai self management yang baik perlu dilakukan
beberapa hal:
a. Memonitor diri/observasi untuk mengamati tingkah laku sendiri kemudian
-Dewasaku adalah Bersaudara-
21
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
mencatatnya dengan teliti (frekuensi,intensitas, dan durasi)
b. Evaluasi diri untuk membandingkan hasil catatan tingkah laku dengan target tingkah
laku yang telah dibuat oleh konseli sesuai efektivitas dan efiseinsi program
c. Pemberian penguatan, penghapusan, dan pemberian hukuman
d. Buat rangkaian tujuan dalam diri

MATERI 7 : BERDAYA DAN BERBUDAYA DI KALA PANDEMI

A. Definisi Berdaya
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- yang menjadi
kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya
memiliki kekuatan. Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai
daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan
dari empowerment dalam bahasa inggris. Pemberdayaan menurut arti secara bahasa adalah
proses, cara, perbuatan membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya (Depdiknas, 2003). Masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu  sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat,
2009). Dalam beberapa kajian mengenai pembangunan komunitas, pemberdayaan masyarakat
sering dimaknai sebagai upaya untuk memberikan kekuasaan agar suara mereka didengar guna
memberikan kontribusi kepada perencanaan dan keputusan yang mempengaruhi komunitasnya
(Foy, 1994). Pemberdayaan adalah proses transisi dari keadaan ketidakberdayaan ke keadaan
kontrol relatif atas kehidupan seseorang, takdir, dan lingkungan (sadan,1997).
Pada  dasarnya,  pemberdayaan  diletakkan  pada  kekuatan  tingkat  individu  dan
sosial (Sipahelut, 2010). Pemberdayaan  merujuk  pada  kemampuan  orang,  khususnya 
kelompok  rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan  atau kemampuan dalam
memenuhi  kebutuhan  dasarnya  sehingga  mereka  memiliki  kebebasan  (freedom),  dalam 
arti  bukan  saja  bebas  dalam  mengemukakan  pendapat,  melainkan  bebas  dari  kelaparan, 
bebas  dari  kebodohan,  bebas  dari  kesakitan; menjangkau  sumber-sumber  produktif  yang 
memungkinkan  mereka  dapat  meningkatkan  pendapatannya  dan  memperoleh  barang-
barang  dan  jasa-jasa  yang  mereka perlukan;  dan berpartisipasi  dalam  proses 
pembangunan  dan keputusan keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto 2005).
B. Strategi Ekonomi
Menurut Kennet Andrew dalam buku Strategi management, strategi merupakan pola
sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rancana-rencana penting untuk mencapai
tujuan, yang dinyatakan dalam cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan
dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini. Strategi
pembangunan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar yaitu:
-Dewasaku adalah Bersaudara-
22
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
1. Strategi pembangunan fisik/lokalitas (Locality or Physical Development Strategy)
Secara khusus, tujuan strategi pembangunan fisik/lokalitas ini adalah untuk
menciptakan identitas daerah/ kota, memperbaiki basis pesona (amenity base) atau
kualitas hidup masyarakat, dan memperbaiki daya tarik pusat kota (civic center) dalam
upaya untuk memperbaiki dunia usaha daerah. Alat untuk mencapai tujuan
pembangunan fisik/lokalitas daerah ini mencakup antara lain: pembuatan bank tanah
(landbanking). Hal ini bertujuan agar kita mempunyai data tentang tanah yang
penggunaannya kurang optimal, belum dikembangkan, atau salah penggunaan, dan
sebagainya. Pembuatan katalog mengenai luas dan lokasi tanah yang terus diperbaharui
akan sangat bermanfat untuk proses pengambilan kebijakan daerah: Pengendalian
perencanaan dan pembangunan. Jika hal ini dilakukan dengan benar akan memperbaiki
iklim investasi di daerah dan memperbaiki citra pemerintah daerah.
2. Strategi pengembangan dunia usaha (Business Development Strategy)
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam perencanaan
pembangunan ekonomi daerah karena daya tarik, kreasi, atau daya tahan kegiatan dunia
usaha merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat. Hal
itu dapat dilakukan melalui pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari
skala yang tidak ekonomis dalam produksi, meningkatkan daya saing terhadap produk-
produk impor, dan meningkatkan sikap kooperatif antar sesama pelaku bisnis. Selain itu
juga bisa melalui pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang).
Peningkatan persaingan di dunia yang berbasiskan ilmu pengetahuan sekarang ini
menuntut pelaku bisnis dan pemerintah daerah untuk secara terus menerus melakukan
kajian tentang pengembangan produk baru, pengembangan teknologi baru, dan
pencarian pasar- pasar baru.
3. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia (Human Resource Development Strategy)
Sumberdaya manusia merupakan aspek yang paling penting dalam proses
pembangunan ekonomi. Oleh karena peningkatan kualitas dan ketrampilan sumberdaya
manusia adalah suatu keniscayaan. Pengembangan kualitas sumberdaya manusia ini
dapat dilakukan dengan cara antara lain: Pelatihan dengan sistem customized training.
Sistem pelatihan seperti ini adalah sistem pelatihan yang dirancang secara khusus untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan si pemberi kerja. Selain itu, penciptaan iklim yang
mendukung bagi berkembangnya lembagalembaga pendidikan dan ketrampilan (LPK)
di daerah. Berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan di suatu
daerah secara tidak langsung bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia
di daerah tersebut. Misalnya: lembaga kursus bahasa, lembaga kursus komputer,
lembaga kursus perbengkelan, dan lembaga kursus perhotelan, dan sebagainya.
4. Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-based Development Strategy)
Kegiatan pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan yang ditujukan
untuk mengembangkan suatu kelompok masyarakat tertentu di suatu daerah. Dalam
bahasa populer sekarang ini sering juga dikenal dengan istilah kegiatan pemberdayaan
(empowerment) masyarakat. Kegiatan-kegiatan seperti ini berkembang marak di
indonesia belakangan ini karena ternyata kebijakan umum ekonomi yang ada tidak
mampu memberikan manfaat bagi kelompok- kelompok masyarakat tertentu. Tujuan

-Dewasaku adalah Bersaudara-


23
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial, misalnya melalui penciptaan
proyek-proyek padat karya untuk memenuhi keuntungan dari usahanya.

Melalui strategi ekonomi diatas, mahasiswa memiliki peran yang mampu membangun
pertumbuhan ekonomi. Strategi di dunia usaha bisa dimasuki oleh mahasiswa, dengan
membangun dan mengembangkan kewirausahannya di segala bidang. Sehingga mampu
meningkatkan pendapatan, dan melatih kemandirian dalam bergerak. Modal ini mampu
member harapan bahwa mahasiswa juga mengambil peran dalam perekonomian.

C. Definisi Budaya dan hubungan antara Budaya dan berdaya


Menurut A.L Kroeber dan Clyde Cluckhohn kebudayaan adalah keseluruhan pola-pola
tingkah laku dan pola-pola bertingkah laku, baik eksplisit maupun implisit yang diperoleh dan
diturunkan melalui simbol yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari
kelompok-kelompok manusia termasuk perwujudannya dalam benda-benda materi. Sedangkan
menurut Clifford Geertz dalam Tafsir Kebudayaan, kebudayaan adalah pola dari makna-makna
yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol-simbol dan ditransmisikan secara historis, juga
sistem konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang melaluinya manusia
berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap
kehidupan. Kebudayaan sebagai ‘model of’ (model dari) dan ‘model for’ (pedoman untuk)
berpikir, bersikap, dan bertindak. Ada tokoh lain yang memberikan pandangan tentang
pengertian kebudayaan yaitu Koentjaraningrat. Menurutnya kebudayaan sebagai keseluruhan
manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari
beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara
belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Dalam pembahasan diatas telah dijelaskan berdaya dan budaya. Antar keduanya
memiliki hubungan. Pemberdayaan menurut arti secara bahasa proses, cara, perbuatan
membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak
yang berupa akal, ikhtiar atau upaya (Depdiknas, 2003). Melalui pengertian ini berdaya
merupakan wujud dari kebudayaan (ide,aktivitas, dan artefak) yaitu pada kegiatan ide dan
aktivitas. Ide lebih menekankan pada kekuataan berpikir, karena ide ini abstrak dan tidak bisa
dilihat kecuali jika ide itu dituangkan dalam bentuk tulisan. Sehingga melahirkan konsep-
konsep yang siap untuk dilaksankan oleh manusia. Kegiatan melakukan ini termasuk pada
aktivitas. Yang selalu berikhtiar dan berusaha untuk mencapai tujuan yang dihendaki. Antara
ide dan aktivitas ini tidak bisa dipisahkan dan berjalan berkelanjutan yang diawali dengan ide
tersebut.
D. Strategi Melestarikan Budaya
Semakin kesini tuntutan zaman berbeda-beda dan tidak bisa disamakan antara zaman satu
dengan zaman lainnya karena memiliki karakter dan keunikannya masing-masing. Semakin
kesini juga zaman semakin canggih dan serba tekonologi. Budaya juga harus menyesuaikan diri
dengan tuntutan zaman agar terus bertahan dan lestari. Oleh karena itu diperlukan strategi
untuk melestarikan budaya agar terus dilihat oleh generasi penerus dan menjadi jati diri dari

-Dewasaku adalah Bersaudara-


24
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
bangsa. Tanpa ada pelesatrian, dipastikan budaya akan hilang dan tidak bisa dinikmati lagi. Ada
dua bentuk pelestarian budaya yang dapat kita lakukan yaitu culture experience dan culture
knowledge.
Culture Experience merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun
langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. Cntohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk
tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut,
dan dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-
festival. Dengan demikian kebudayaan lokal selalu dapat dijaga kelestariannya. Saat ini
Indonesia lebih gencar mempromosikan budaya Indonesia dalam kancah Internasional,
buktinya masyarakat luar lebih mengenal budaya Indonesia dibandingkan masyarakat
Indonesia.Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya Indonesia, batik tersebut belakangan
ini termasuk salah satu budaya yang diminati oleh masyarakat luar.Muncul trend ini
dikarenakan batik telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009
sebagai warisan budaya Indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.
Culture Knowledge Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat
suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak
bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan
kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.Dengan demikian para Generasi
Muda dapat memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaanya sendiri. Selain dilestarikan
dalam dua bentuk diatas, kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan cara mengenal
budaya itu sendiri. Dengan demikian, setidaknya dapat diantisipasi pembajakan kebudayaan
yang dilakukan oleh negaranegara lain. Persoalan yang sering terjadi dalam masyarakaat adalah
terkadang tidak merasa bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga
terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
sebagai orang Timur. Budaya lokal mulai hilang dikikis zaman, Oleh sebab masyarakat
khususnya generasi muda yang kurang memiliki kesadaran untuk melestarikannya. Akibatnya
kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan terkenal, dengan budaya yang mereka ambil
secara diam-diam. Oleh karaena itu peran pemerintah melestarikan budaya bangsa juga
sangatlah penting. Bagaimanapun juga pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam
upaya pelestarian kebudayaan lokal di tanah air.
Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya
pelestarian kebudayaan nasional. Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah
penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap eventevent akbar nasional, misalnya tari-
tarian, lagu daerah dan pertunjukkan sarung ikat dan sebagainya. Lebih konkrit lagi pada akhir-
akhir ini Presiden Joko Widodo mewajibkan semua jajarannya agar setiap event penting
nasional seperti pada HUT RI tanggal 17 Agsutus setiap tahun mengenakan pakaian tradisional
masing-masing berdasarkan daerah asalnya. Hal ini perlu diapresiasi karena merupakan salah
satu upaya dalam melestarikan budaya Indonesia . Semua itu dilakukan sebagai upaya
pengenalan kebudayaan lokal kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan itu
adalah warisan dari leluhurnya,bukan berasal dari negara tetangga, demikian juga upaya-upaya
melalui jalur formal pendidikan (Ranjabar : 2006: 34).
E. Strategi Budaya Yang Memberdayakan Masyarakat
Strategi Kebudayaan menurut Van Peursen adalah upaya manusia untuk belajar dan
merancang kebudayaannya. Strategi tersebut tidak hanya menyangkut masalah kebijakan
pemerintah tentang kebudayaan, tapi lebih dari itu yakni berakar dari pertanyaan dalam diri

-Dewasaku adalah Bersaudara-


25
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
manusia yang diperjuangkan oleh semua kalangan. Misalnya menyangkut dengan pertanyaan
besar tentang tujuan hidupnya, makna kehidupan ini, norma-norma yang mengatur kontak antar
manusia dan perkembangan masyarakat secara tepat dan lain-lain. Semuan itu bukanlah sesuatu
yang secara alami dapat diketahui oleh manusia tetapi harus melalui proses “belajar”. Dalam
memahami keterkaitan kebudayaan sebagai hal dasar dari manusia dan kebudayaan sebagai
perencanaan masa depan, maka oleh karena itu kebudayaan disini diletakkan sebagai sebuah
instrumen. Belakangan kita beruntung telah disahkannya UU No. 5 Tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan. Hal tersebut dapat memberi angin segar dalam menentukan strategi
kebudayaan Kebijakan tersebut tidak hanya untuk mengatur segala aspek produk budaya tetapi
kebijakan yang dibarengi dengan kesadaran bagi warga negara Indonesia sebagai pemilik
budaya itu sendiri. Pada akhirnya dengan strategi kebudayaan dapat memperbaiki taraf hidup
masyarakat Indonesia berlandaskan budaya lokal.

Strategi Kebudayaan Nasional menyebutkan lima langkah, yaitu ;

1. Akulturasi. Berarti percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam


percampurannya masing – masing unsur lebih tampak.
2. Progresivitas. Berarti maju, progresivitas dalam kebudayaan mengandung pengertian
bahwa kebudayaan itu harus bergerak ( cultural change ) maju sehingga harus mengarah
kemasa depan.
3. Sistem pendidikan. Di Indonesia harus mampu menanamkan kebudayaan sosial. Oleh
karena itu, nilai – nilai pelajaran sejarah kebudayaan yang sifatnya humaniora
( manusiawi ) perlu di berikan kepada pelajar maupun mahasiswa agar mereka
memperoleh pengertian yang benar dan tepat tentang kebudayaan.
4. Kebijaksanaan bahasa nasional. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi di
Indonesia, melalui bahasa nasional tersebut telah dilakukan komunikasi yang baik dan
efektif dalam menunjang persatuan.
5. Sosialisasi Pancasila. Yang dilakukan melalui Pendidikan Moral Pancasila di sekolah
dasar dan menengah, dan mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi.

Terwujudnya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu hal-hal yang
menggerakkan manusia untuk menghasilkan kebudayaan sehingga dalam hal ini kebudayaan
merupakan produk kekuatan jiwa manusia sebagai makhluk Tuhan yang tertinggi. Oleh karena
itu, walaupun manusia memiliki tubuh yang lemah bila dibandingkan dengan binatang seperti
gajah, harimau, dan kerbau, tetapi dengan akalnya manusia mampu untuk menciptakan alat
sehingga akhirnya dapat menjadi penguasa dunia. Dengan kualitas badannya, manusia mampu
menempatkan dirinya di seluruh dunia. Tidak seperti binatang, yang hanya dapat menempatkan
diri di dalam lingkungannya. Oleh karena itu, manusia dikatakan sebagai insan budaya. Dan
karena kebudayaan meliputi bsegala perbuatan manusia, maka kebudayaan selalu diperluas dan
dinamisir. Irama kehidupan manusia yang begitu cepat dengan sendirinya akan mempengaruhi
perubahan tersebut.

Dalam membangun pemberdayaan masyarakat, budaya memiliki peranan penting


karena suatu masyakarat memilik nilai budaya yang teurs dilesatarikan dan tidak bisa
dipisahkan dari masyaraat tersebut. Dari sistem adat istiadatnya, kebiasaanya, nilai spiritualnya
akan membentuk suatu kekuatan yang memberdayakan masyarakat. Seperti halnya pendekatan
Irwan Abdullah dalam masalah ini, bahwasannya pemberdayaan rakyat untuk menjadikan
mereka sebagai aktor pembangunan yakni orang yang dapat menentukan sendiri tujuan-tujuan
pembangunan, menguasai sumber daya untuk mencapai tujuan, dan mampu mengarahkan
-Dewasaku adalah Bersaudara-
26
Satyaku Kudarmakan Diklatsar 2020
Darmaku Kubaktikan Bangkitkan Budaya Hadapi Pandemi
proses pembangunan sesuai dengan yang dicita-citakan, ada tiga hal yang perlu dilakukan,
yakni:

1. Dibutuhkan perombakan sistem hubungan penguasa


dan rakyat untuk menciptakan suatu sistem yang memberi tempat kepada orang
kecil, agar suara orang kecil dapat didengar dan tersalurkan. Untuk itu selain
dibutuhkan saluran yang dapat menyuarakan kepentingan rakyat secara bebas, juga
perlu ditumbuhkan kepercayaan diri dan perasaan merdeka untuk mengeluarkan
pendapat di tingkat bawah. Sejalan dengan hal ini dibutuhkan dua prasyarat
berikut :Saluran dimana rakyat dapat menyampaikan aspirasinya dengan bebas.
Kekuatan hukum dimana msyarakat tidak merasa takut untuk mengatakan apa yang
mereka pikirkan dan mereka inginkan. Dengan cara ini juga pemisahan antara
penguasa dan yang dikuasai dapat dihilangkan sehingga rakyat memiliki kekuasaan
di dalam penentuan pilihan-pilihan dan dalam mengakses sumber daya yang tersedia.
2. Perlunya perubahan di dalam mentalitas aparat, tidak
hanya menyangkut kesadaran tentang definisi kekuasaan yang berasal dari rakyat
tetapi juga menyangkut kejujuran aparat dan sikap bersahaja. 3. Perlu dikembangkan
sikap mempercayai rakyat, terutama dengan tidak menilai bahwa rakyat itu malas,
bodoh dan pasif. Pemerintah seyogianya dapat menciptakan rasa ikut memiliki di
kalangan masyarakat bawah dengan memberikan tanggungjawab untuk
merencanakan program pembangunan yang mereka kehendaki. Jadi pendekatan
Irwan Abdullah dalam rangka pemberdayaan masyarakat lebih terkonsentrasi pada
tatanan politik dan budaya birokrasi.

Strategi yang diatas memiliki kesinerginitas dalam membangun pemberdayaan


masyakarat. Adanya akulturasi, masyakarat menajadi terbuka matanya bahwa tidak selamnya
hal yang baru mmebawa keburukan, bahkan bisa menjadi kekuatan yang ada dalam masyarkat.
Seperti adanya globalisasi yang jauh dari kebudayaan Indonesia namun hal ini sudah barang
tentu dialami dan dihadapi bagi semua masyakara dunia. Maka diperluakan adaptasi, dengan
adanya akulturasi ini bisa menjadi alat pembentengan budaya karna budaya lama masih ada.
Begitu pula dengan progresivitas, pemberdayaan yang condong maju dan terus berusaha
bergerak kedepan sesuai dengan starateg budaya. Sehingga pemberdayaan ini pasti sesuai denga
kebudayaan. Begitu demngan sistem pendidikan, kebijakan, dan sistem pancasila.

-Dewasaku adalah Bersaudara-


27

Anda mungkin juga menyukai