Anda di halaman 1dari 5

Nama : Apriliana S.

Rahman

NIM : 711345323031

Prodi/Jurusan : D3 TLM

Kelas : 1A

Lima Faktor Pendidikan Kepanduan

A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan Dasar pendidikan kepanduan pramuka


meliputi sebagai berikut:!
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang
Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda
Karana.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009
Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Tujuan pendidikan kepanduan pramuka Terdapat pada Undang – Undang


Republik ndonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menjelaskan
bahwa tujuan gerakan pramuka adalah gerakan pramuka yang bertujuan untuk
membentuk setiap pramuka:

 Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa


patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani serta kepedulian terhada
lingkungan hidup
 Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-
sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

Sedangkan Azrul Azwar menjelaskan bahwa gerakan pramuka bertujuan


agar: Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta
tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya. Anggotanya
menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan ketrampilannya. Anggotanya
menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya. Anggotanya menjadi warga negara
Indonesia yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,
yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara.

B. Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan kepramukaan ialah proses pendidikan yang dapat melengkapi
pendidikan di lingkungan satuan pendidikan ataupun lingkungan keluarga. Oleh
karena itu, kepramukaan biasanya dikemas dalam bentuk kegiatan yang menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, serta praktis. Kegiatan kepramukaan yang
bisa dilakukan di alam terbuka dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan
dan metode pendidikan kepramukaan. Kegiatan kepramukaan menerapkan
pendidikan kepada para pramuka, seperti pendidikan karakter dan pembentukan
watak.
C. Anak Didik
Dalam Kegiatan kepramukaan peserta didik yang mengikuti kegiatan
digolongkan menjadi empat golongan, yaitu: Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega. Dalam setiap golongan peserta didik akan dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok adapun sebutan untuk golongan siaga adalah Barung.
Golongan penggalang adalah Regu, golongan penegak adalah sangga untuk
pandega tidak ada ketentuan hanya saja sering di sebut Reka. Dan dalam
kelompok tersebut terdapat pimpinan yang di sebut Pinrung (siaga), Pinru
(penggalang), dan Pinsa (Penegak). Pimpinan tersebut bertugas untuk
mengkoordinir kelompok tersebut. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikanbaik pendidikan fomal, informal maupun non formal. Kaitannya
dengan pramuka, maka yang disebut dengan peserta didik yang berusia 7-10 tahun
disebut pramuka siaga, peserta didik yang berusia 11-15 tahun discbut pramuka
penggalang, peserta didik yang berusia 16-20 tahun disebut pramuka penegak, dan
peserta didik yang berusia 21- 25 disebut pramuka pandega.
D. Lingkungan Pendidikan Kepanduan
Lingkungan pendidikan kepramukaan sama halnya dengan lingkungan
pendidikan pada semestinya, pendidikan kepramukaan dapat dilakukan di dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tetapi di
kegiatan kepramukaan lebih sering berada diluar kelas (outdoor), yang mana
diharapkan dari kegiatan diluar kelas ini siswa mampu mampu belajar dari alam.
E. Bahan-bahan Pendidikan Kepanduan
Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran kepanduan juga sangat
mendukung untuk pencapaian keberhasilan guru atau kakak pembina dalam
mengajar. Adapun contoh bahan yang diperlukan seperti : peluit, tongkat, bendera,
tenda, dll.
Organisasi Gerakan Pramuka

A. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka


1. Majelis Pembimbing (Mabi)
Memberikan bimbingan dan bantuan kepada kwartir, gugusdepan, dan
satuan karya pramuka. Dipimpin oleh tokoh-tokoh di tingkat Nasional,
Daerah, Cabang, Ranting, Gugus depan, dan Saka.
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka
Bertanggung jawab mengawasi keuangan kwartir dan terdiri dari
anggota Gerakan Pramuka dengan kompetensi keuangan.
3. Kwartir dan Koordinator Gudep
Dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, hingga Gugus
depan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
4. Gugus depan (Gudep)
Pangkalan peserta didik dengan Pembina Gudep yang dipimpin oleh
Ketua Gugusdepan. Terdiri dari Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang,
Ambalan Penegak, dan Racana Pandega.
Satuan Karya Pramuka
Wadah kegiatan untuk peningkatan pengetahuan dan pengabdian kepada
masyarakat oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
5. Satuan Karya Pramuka (Saka)
Wadah kegiatan untuk peningkatan pengetahuan dan pengabdian
kepada masyarakat oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
6. Kwartirk
Di dalam kwartir, ada badan-badan seperti Dewan Kehormatan,
Lembaga Pendidikan Kader, Dewan Kerja, Pimpinan Satuan Karya Pramuka,
Pembantu Andalan, Badan Usaha Kwartir, Satuan Kegiatan, dan Staf Kwartir,
yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
B. Peranan Majelis Pembimbing
Tugas Pokok Mabi adalah memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral, organisatoris, materiil, finansial dan konsultasi kepada gudep, satuan dan
kwartir yang bersangkutan: a. Kata-kata “memberi bimbingan” yang dimaksud di
atas mengandung makna memberi arahan, saran, nasehat, dan dukungan moral.
C. Fungsi Kwartir-kwatir
Kwartir adalah suatu badan pengelola Gerakan Pramuka yang mempunyai
tugas pokok pembinaan kepada Kwartir, Satuan dan Gugus depan dalam
pengembangan Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya. Kwartir dalam
istilah kepramukaan yang merujuk pada satuan organisasi yang mengelola
Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh para andalan (istilah untuk
pengurus kwartir). Kwartir memiliki tingkatan yang disesuaikan dengan
tingkat/wilayah pemerintahan dari pusat sampai daerah.
Berdasarkan wilayahnya, kwartir dibagi menjadi:
1. Tingkat nasional oleh Kwartir Nasional
2. Tingkat provinsi oleh Kwartir Daerah
3. Di tingkat kabupaten/kota oleh Kwartir Cabang
4. Di tingkat kecamatan oleh Kwartir Ranting

Anda mungkin juga menyukai