Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA:


STRUKTUR ORGANISASI PRAMUKA,
PERAN MAJELIS PEMBIMBING,FUNGSI
KWATI-KWATIR, GUGUS DEPAN.

DOSEN:Aser Paul Nainggolan, S.Pd.,M.Pd

DI SUSUN OLEH:
THEO MEIFANI BR GINTING
(1915010078)
11A21

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FA K U LTA S F K I P
U N I V E R S I TA S Q U A L I T Y B E R A S TA G I
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Organisasi
Gerakan Pramuka; Struktur organisasi pramuka, Peranan Majelis Pembimbing,
Fungsi Kwartir-kwartir, Gugus Depan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah KPRAMUKAAN. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Organisasi Gerakan Pramuka; Struktur
organisasi pramuka, Peranan Majelis Pembimbing, Fungsi Kwartir-kwartir, Gugus
Depan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 organisasi  gerakan pramuka
2.2 struktur Organisasi gerakan pramuka
2.3 peranan majelis pembimbing
2.4 kwartir-kwartir dalam gerakan pramuka
2.5 gugus depan dalam gerakan pramuka

BAB III PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur gerakan pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-
tingkatan organisasi Gerakan pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai dengan
yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan struktur organisasi tersebut. Gerakan
pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun dan menata organisasi
gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah Cabang, Ranting sampai ke gugus depan.
Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif. Struktur orgsnisasi gerakan pramuka diatur
dalam keputusan kwartir Nasional Gerakan Pramuka No 220 tahun 2007 tentang petunjuk
penyelenggaraan pokok-pokok organisasi  gerakan pramuka.

1.2  Rumusan Masalah


1.         Untuk mengetahui  organisasi  gerakan pramuka.
2.         Untuk mengetahui struktur Organisasi gerakan pramuka.
3.         Untuk mengetahui peranan majelis pembimbing.
4.         Untuk mengetahui kwartir-kwartir dalam gerakan pramuka.
5.         Untuk mengetahui gugus depan dalam gerakan pramuka.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka
berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi: pramuka
siaga (7-1 tahun ), pramuka penggalang (11-15 tahun), pramuka penegak (16-20 tahun) dan
pramuka pandega (21-25).  Kelompok anggota lain yaitu pembina pramuka, andalan pramuka,
korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dan bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis
yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
yang  sasaran akhirnya pembentuk watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.

2.2 Struktur Organisasi Gerakan Pramuka


Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-
tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan
paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan
pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga oraganisasi
berjalan dengan efektif.
Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir Nasional gerakan
Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi
pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan tangung jawab, musyawarah,
dan garis hubungan dalam organisasi gerakan pramuka.

Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka


1.        Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah Majelis pembimbing
yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisasi, material dan
finansial kepada kwartir, gugus depan satuan karya pramuka. Majelis pembimbing dibentuk
ditingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka. Majelis pembimbing
sendiri diketuai secara ex-officio:
a.         Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia.
b.        Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur.
c.         Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota.
d.        Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat.
e.         Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota mabigus yang ada dan
ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/departemen terkait.
2.      Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen yang dibentuk
Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka
3.      Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai
tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk ditingkat:
a.         Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional
(Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
b.         Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam musyawarah daerah (Musda)
dengan masa bakti 5tahun.
c.         Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam musyawarah cabang
(Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
d.        Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam musyawarah Ranting
(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
e.         Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa dikoordinasi oleh
Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa
bakti 3 tahun.
4.      Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah pendidikan dalam
organisasi gerakan pramuka.
5.      Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan
pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam waawasan tertentu serta
melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda
indonesia.
6.      Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir.
Badan kelengkapan kwartir meliputi:
a.    Dewan kehormatan
b.    Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdiknas (ditingkat
nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan Lemdikacab (ditingkat Cabang).
c.    Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang disebut dewan kerja yang
terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (ditingkat Nasiional), DKD atau Dewan Kerja
Daerah (ditingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (ditingkat Cabang), dan DKR atau
Dewan Kerja Ranting (ditingkat Ranting).
d.   Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
e.    Pembantu Andalan.
f.     Badan Usaha Kwartir.
g.    Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional.
h.    Staf Kwartir.
7.      Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
8.      Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada
akhir masa bakti kwartir atau gugus depan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir
atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas:
a.         Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Munas terdiri
atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
b.          Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Musda terdiri atas
utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
c.         Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Mucab terdiri atas
utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
d.        Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Musran terdiri atas
utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
e.         Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Mugus terdiri
atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.

2.3 Peran Majelis Pembimbing


Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka serta
untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan
bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat
kwartir dan tingkat gudep dan saka.
Memberi bimbingan mengandung makna memberi tuntunan, pengarah, saran dan nasehat
dalam permasalahan moral, mental psikologi, untuk meningkatkan kondisi, dan kemampuan
kwatir, memberi bantuan mengandung makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan dan
mengusahakan fasilitas, dalam permasalahan  organisasi, personel, saran, prasarana, fasilitas dan
keungan. ( Kusnadi. 2009 oktober. Pramuka 2009 SMPN 6 DARANGDAN. Purwakarta:
BlogerBuzz)
1.      Hak dan kewajiban Majelis Pembimbing
a.       Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik sekurang-
kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
b.       Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir jajaran diatasnya
dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR, kecuali Ketua Majelis Pembimbing Nasional
yang dijabat oleh Presiden Republik Indonesia.
c.        Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa Gerakan Pramuka
yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota, berseragam Pramuka dan berhak menjadi
anggota Dewan Kehormatan dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa Keuangan dijajarannya ( Bab VIII pasal 69
butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ).
d.       Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional berasal
dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-masing tingkatan yang memiliki perhatian dan
rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis
Pembimbing.
e.        Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua peserta didik dan
tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab
terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.
2.      Majelis Pembimbing terdiri atas :
a.       Seorang Ketua
b.      Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua
c.       Seorang atau beberapa orang Sekretaris
d.      Beberapa orang anggota.
3.      Nama dan Pengurus Majelis Pembimbing :
a.       Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat oleh Presiden Republik
Indonesia, sebagai Ketua Mabinas atau Ka. Mabinas.
b.      Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh Gubernur atau Kepala
Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida.
c.       Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh Bupati atau Walikota
atau Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang disingkat Ka. Mabicab.
d.       Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh Camat, sebagai Ketua
MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran.
e.       Majelis Pembimbing Desa atau Kelurahan disingkat MABISA yang dijabat oleh Kepala
Desa atau Lurah sebagai Ketua MABISA yang disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA adalah
Koordinator desa yang dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di wilayah yang
bersangkutan.
f.       Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh orang tua peserta
didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang dipilih secara musyawarah bersama para
Pembina Gugusdepan sebagai Ketua MABIGUS disingkat Ka. MABIGUS. Selama ini Ka.
Mabigus dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama Gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah.

4.      Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka mempunyai tiga fungsi pokok :


a.       Fungsi Bimbingan
1)      Bimbingan yang mengandung makna : tuntunan, pengarahan, saran dan nasehat.
2)      Majelis Pembimbing ikut menentukan arah kegiatan Kepramukaan, mengoreksi segala
penyimpangan di Kwartir maupun di Gugusdepan terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
b.      Fungsi Partisipasi
Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan dalam usahanya
memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan Gerakan Pramuka secara aktif berusaha
mengatasi kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di
Gugusdepan.
c.       Fungsi Bantuan
1)      Majelis Pembimbing dalam usahanya mendukung Gerakan pramuka mengusahakan fasilitas-
fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil yang diperlukan oleh Kwartir atau Satuan-satuan
Pramuka di Gugusdepan.
2)      Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk memperoleh pengertian,
dukungan, bantuan dan kepercayaan masyarakat.

2.4 Kwartir-Kwartir dalam Gerakan Pramuka.


Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh
pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan. Adapun susunanya adalah sebagai berikut:
1.     Seorang Ketua
2.     Beberapa orang Wakil Ketua yang merangkap sebagai Ketua Bidang;
3.     Seorang Sekretaris Jenderal untuk Kwartir Nasional atau seorang Sekretaris untuk jajaran untuk
kwartir yang lain
4.     Seorang Bendahara
Jenjang pembinaan teknis kepramukaan dalam Gerakan Pramuka, managemen atau
pengelolaan Kwartir didesentralisasi sesuai struktur kewilayahan administratif pemerintah, yaitu
dari pusat (Kwarnas), provinsi (Kwarda) kabupaten (Kwarcab) sampai kecamatan (Kwarran).
Dalam mengelola personel, materiel dan keuangan, Kwartir merupakan suatu organisasi otonom
yang bertanggungjawab kepada musyawarah tingkat masing-masing. Walaupun demikian, dalam
hal pembinaan teknis penyelenggaraan kepramukaan, fungsi-fungsi Kwartir berjenjang mulai
dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, sampai Ranting adalah sebagai berikut:
a.       Kwarnas: Kebijakan dan perencanaan strategi pada tingkat Nasional.
Kwarnas menetapkan kebijakan-kebijakan penyelenggaraan kepramukaan, termasuk penentuan
perencanaan strategik untuk kurun waktu tertentu.
b.      Kwarda: Pengendalian Manajemen pada tingkat Provinsi.
Kwarda mengkoordinasi penerapan kebijakan-kebijakan tersebut di wilayahnya, dengan
menyesuaikan pada kondisi daerahny.
c.       Kwarcab: Pengendalian Operasional pada tingkat Kabupaten/Kota Kwarcab menyelenggarakan
pengendalian operasional atas penyelenggaraan kebijakan itu serta bertanggung jawab atas
pembinaan Gudep dan kegiatan kepramukaan dalam wilayahnya.
d.       Kwarran: membantu Kwarcab dalam pengendalian operasional Kwartir Ranting berfungsi
membantu Kwarcab dalam pembinaan Gudep dan Saka dalam wilayahnya.
Penyusunan struktur organisasi Kwartir suatu organisasi pada hakikatnya adalah
pengelompokan fungsi-fungsinya, agar organisasi dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan
efektif dan efisien.

2.5 Gugus Depan


1.    Pengertian gugusdepan
Gugusdepan (gudep) adalah suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka yang
merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik dalam
pembina pramuka, serta berfungsi sebagai peangkalan keanggotaan peserta didik.
Anggota putra dan puteri di himpun  dalam gudep yang terpisah, masing-masing
merupakan gudep yang berdiri sendiri. Gudep luar biasa adalah gudep yang anggotanya
menyandang cacat jasmani atauu mental dan dapat menyelenggarakan kegiatan dalam gudep
sendiri. Gudep lengkap terdiri atas satu perindukann siaga, satu pasukan penggalang satu
ambalan, penegak dan satu racana pandega, dengan pengertian sebagai berikut.

a.       Istilah perindukan digunakan untuk menyebut satuan pramuka siaga yang di bagi dalam
satuan-satuan kecil yang di sebut barung.
b.      Satuan pramuka penggalang disebut pasukan yang di bagi dalam satuan kecil di sebut regu.
c.       Satuan pramuka penegak di sebut ambalan yang di bagi dalam beberapa satuan kecil yang
disebut sangga.
d.      Satuan pramuka pandega di sebut rancana yang tidak di bagi dalam satuan kecil.
e.       Sangga kerja adalah satuan pramuka penegak setingkat regu yang di bentuk atas dasar suatu
tugas atau pekerjaan
f.       Pemimpin adalah sebutan bagi peserta didik yang memimpin satuan tingakat regu ke bawah.
g.      Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa yang memimpin dan membina pramuka
ditingkat pasukan ke atas.
2.      Tujuan Gudep
Tujuan gudep adalah untuk melaksanakan pendidikan kepramukan yang pada hakekatnya
bertujuan:
a. Membentuk sikap dan perilaku ke arah yang positif.
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman.
c. Menguasai keterampilan pramuka dan kecakapan.
Sehingga para anggota gerkan pramuka menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia,
berwatak dan berbudi luhur, percaya kepada kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu
membangun dirinya, serta bersama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa
dan negara. (Amin Abbas: 2008: 71)
3.      Sasaran
a.       Untuk dapat mencapai tujuan gudep tersebut pada butir 5, maka para pembina pramuka yang
bertugas di gudep berusaha mencapai sasaran antara lain:
1)      Menanamkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa.
2)       Menanamkan rasa cinta  dan setia pada tanah air
3)       Menanamkan rasa percaya diru sendiri, tanggung jawab dan disiplin.
4)       Melatih panca indera, hastra karya dan berbagai kejuruan agar peserta didik dapat
menggunakan perasaan, akal dan keterampilan secara seimbang.
5)      Melatih dalam hal kebersihan dan kesehatan jasmani dan mental dengan menggunakan
sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukan, terutama sistem beregu. Satuan terpisah
antara putera dan putri serta penyesuaian dan perkembangan jasmani mental.
b.      Sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan tersebut, dimaksud untuk:
1)      Memelihara norma-norma kesusilan.
2)      Mengembangkan karya kreasi
3)       Memberi kebebasan kepada peserta didik untuk belajar.
4)       memimpin dan dipimpin
5)      mengelola suatu kegiatan
6)       bertanggung jawab dan disiplin
7)       mengatur diri sendiri
8)       kerjasama dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka
berkarya. Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-
tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan
paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan
pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga oraganisasi
berjalan dengan efektif.
 Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka serta
untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan
bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat
kwartir dan tingkat gudep dan saka.
Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh
pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan Penyusunan struktur organisasi. Kwartir suatu
organisasi pada hakikatnya adalah pengelompokan fungsi-fungsinya, agar organisasi dapat
melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
https://kwarcabklaten.wordpress.com/2017/07/16/organisasi-gerakan-pramuka/
https://www.pramukaria.id/2014/03/struktur-organisasi-gerakan-pramuka.html
https://www.amongguru.com/majelis-pembimbing-gerakan-pramuka-pengertian-fungsi-dan-
tugas-pokoknya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kwartir_(Pramuka)
https://pramukasolid.blogspot.com/2016/11/pengertian-lengkap-gugus-depan-gerakan.html

Anda mungkin juga menyukai