Anda di halaman 1dari 3

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Melansir Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 220 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka, struktur organisasi Gerakan
Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, hingga ke Gugusdepan.
Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis Pembimbing (Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan (Korgudep), Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya
Pramuka (Saka) hingga Badan Kelengkapan Kwartir.

Adapun, bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:

1. Majelis Pembimbing

Majelis ini adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris,
material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka. Majelis
Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka.

Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio dengan struktur sebagai berikut:

1. Di tingkat nasional (Mabinas) diketuai oleh Presiden Republik Indonesia.


2. Di tingkat daerah (Mabida) diketuai oleh Gubernur.
3. Di tingkat cabang (Mabicab) diketuai oleh Bupati/Walikota.
4. Di tingkat ranting (Mabiran) diketuai oleh Camat.

Sementara itu, di tingkat gugusdepan (Mabigus) Ketua Majelis Pembimbing dipilih dari anggota
Mabigus yang ada. Sedangkan, di tingkat Saka (Mabi Saka) Ketua Mabi dijabat oleh pejabat pada
lembaga/instansi/departemen terkait.

Untuk tingkat kwartir ranting, cabang dan daerah, Ketua Mabi dijabat oleh Kepala
Wilayah atau Kepala Pemerintahan setempat. Kepengurusan Majelis Pembimbing dibentuk oleh
Ketua Majelis Pembimbing bersama Ketua Kwartir pada tiap tingkat organisasinya dan terdiri atas
tokoh-tokoh masyarakat di tingkat masing-masing.

2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka

BPK ini adalah badan independen yang dibentuk pada Musyawarah Gerakan Pramuka dan
bertanggung jawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka. BPK Gerakan Pramuka bertugas
mengawasi dan memeriksa pertanggungjawaban keuangan kwartir.

Personalia Badan Pemeriksa Keuangan memiliki minimal tiga orang anggota Gerakan Pramuka
yang terdiri dari unsur Majelis Pembimbing, unsur kwartir dan unsur kwartir jajaran bawahnya
ditambah seorang staf yang memiliki kompetensi dalam bidang keuangan.`Dalam melaksanakan
tugasnya, BPK ini dibantu oleh Akuntan Publik.

3. Kwartir dan Koordinator Gudep

Ini merupakan perangkat dan peran kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka yang dibentuk
juga dari tingkat nasional hingga ke tingkatan gugusdepan atau gudep. Adapun, berikut ini
tingkatan kwartir dari tingkat nasional, yaitu:

 Nasional, kemudian disebut Kwartir Nasional (Kwarnas) dan ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
 Daerah, kemudian disebut Kwartir Daerah (Kwarda) dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
 Cabang, kemudian disebut Kwartir Cabang (Kwarcab) dan ditetapkan dalam Cabang
Musyawarah (Muscab) dengan masa bakti 5 tahun.
 Ranting, kemudian disebut Kwartir Ranting (Kwarran) dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
 Gugusdepan yang ada di satu wilayah kelurahan / desa dikoordinasikan oleh Koordinator
Gudep (Korgudep) dan ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti
3 tahun.
4. Gugusdepan (Gudep)

Gudep adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi
Gerakan Pramuka. Anggota Gerakan Pramuka dihimpun dalam gugusdepan yang dipimpin oleh
Pembina Gudep yang diketuai oleh Ketua Gugusdepan.

Anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam gugusdepan yang terpisah, masing-masingnya
merupakan gugusdepan yang berdiri sendiri. Bagi anggota Gerakan Pramuka yang menyandang
cacat jasmani atau rohani dapat membentuk gugusdepannya tersendiri.

Gugusdepan lengkap terdiri atas satu Perindukan Siaga, satu Pasukan Penggalang,
satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega. Bagi warga negara Republik Indonesia yang
bertempat tinggal di luar negeri, dapat dibentuk Gugusdepan yang berpangkalan di Perwakilan
Republik Indonesia langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Kwartir Nasional.

5. Satuan Karya Pramuka (Saka)

Saka merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan peserta didik dalam pemahaman tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai
pengabdian bagi masyarakat yang sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia. Anggota Saka adalah
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega putra dan putri yang menjadi anggota gugusdepan di
wilayah cabang atau rantingnya. Saka terdiri atas beberapa krida yang dibentuk sesuai dengan
keperluannya.

6. Kwartir

Di dalam kwartir, terdapat badan-badan yang memiliki tugas membantu kwartir. Badan
Kelengkapan Kwarnas sendiri terdiri dari, Dewan Kehormatan, Lembaga Pendidikan Kader
Gerakan Pramuka, Dewan Kerja, Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka), Pembantu Andalan,
Badan Usaha Kwartir, Satuan Kegiatan dan Staf Kwartir yang memiliki tugasnya masing-masing.
Berikut penjelasan tugas dan fungsinya:

Dewan Kehormatan

Kwartir membentuk Dewan Kehormatan dengan tugas menilai sikap dan perilaku anggota Gerakan
Pramuka berkaitan dengan pelanggaran Kode Kehormatan dan merugikan nama baik Gerakan
Pramuka serta menilai sikap, perilaku dan jasa seseorang untuk mendapatkan tanda penghargaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Kehormatan dibantu oleh staf kwartir. Ketua Dewan
Kehormatan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Kwartir.

Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka

Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka terdiri atas Lemdikanas, Lemdikada, dan
Lemdikacab (di tingkat Cabang).

Lembaga ini mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan bagi
kader Gerakan Pramuka melalui kursus dan pelatihan, serta pendekatan pribadi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya di wilayah masing-masing. Selain itu, juga melaksanakan
perencanaan dan pendataan pendidikan kader Gerakan Pramuka, bila perlu bekerjasama dengan
badan/instansi lain.

Dewan Kerja

Dewan Kerja terdiri atas Dewan Kerja Nasional (DKN), Dewan Kerja Daerah (DKD), Dewan
Kerja Cabang (DKC), dan Dewan Kerja Ranting (DKR).

Sebagai badan kelengkapan kwartir, Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
mempunyai tugas dan tanggung jawab, antara lain:
Membantu kwartir dalam menggerakkan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang disesuaikan
dengan kebijakan yang digariskan oleh kwartir masing-masing
Menyusun rencana kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang disesuaikan dengan
kebijakan yang digariskan oleh kwartir masing-masing
Menyelenggarakan musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di kwartirnya.

Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)

Pimpinan Saka sebagai badan kelengkapan kwartir bertugas memberikan bimbingan dan bantuan
moril, material, finansial, organisatoris, dan bantuan teknis, yang berkaitan dengan pengelolaan,
pembinaan saka dan pengembangan saka yang bersangkutan. Pimpinan Saka memberi petunjuk dan
informasi kepada Pimpinan Saka di jajaran kwartir yang ada di wilayahnya melalui kwartir yang
bersangkutan.

Pembantu Andalan

Pembantu Andalan mempunyai tugas dan tanggungjawab membantu atau mewakili andalan sesuai
dengan urusan tugasnya.

Badan Usaha Kwartir

Gerakan Pramuka sebagai satu badan yang bergerak di bidang pendidikan di tiap kwartir memiliki
berbagai sarana untuk menunjang kegiatan pendidikan kepramukaan. Sarana tersebut termasuk
fasilitas pendidikan kader Gerakan Pramuka, dimanfaatkan sebagai badan usaha untuk dapat
memperoleh dana sendiri.

Satuan Kegiatan

Satuan kegiatan ini sesuai dengan situasi dan kondisi lokal dan interaksi situasional. Misalnya,
dalam rangka kegiatan bakti masyarakat, penyaluran minat dan bakat, serta pengembangan potensi
anggota. Satuan Kegiatan bertanggungjawab kepada Ketua Kwartir melalui andalan yang
bersangkutan dengan kegiatan tersebut.

Staf Kwartir

Terdiri atas karyawan yang berkedudukan sebagai pendukung teknis, administratif, dan operasional
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan dukungan dan pelayanan staf serta
melaksanakan kebijakan kwartir yang telah ditetapkan.

7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka

Pramuka Utama Gerakan Pramuka yaitu Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden RI).

8. Lembaga Musyawarah Kwartir

Lembaga musyawarah ini merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang
pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir
atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas:

 Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Munas
terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
 Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Musda
terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
 Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Mucab
terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
 Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Musran
terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
 Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Mugus
terdiri atas peserta/wakil gudep dan Mabigus.

Anda mungkin juga menyukai