1.
Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang
memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, materiil dan finansiil kepada Gugusdepan, Satuan
Pramuka, Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat Nasional sampai dengan Kwartir Ranting.
2.
Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik sekurangkurangnya telah
mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
3.
Pelantikan
anggota
Majelis
Pembimbing
dilakukan
oleh
dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR, kecuali Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang
dijabat oleh Presiden Republik Indonesia.
4.
Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa Gerakan Pramuka yang
berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota, berseragam Pramuka dan berhak menjadi anggota Dewan
Kehormatan dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ). Dapat
menjadi Badan Pemeriksa Keuangan dijajarannya ( Bab VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka ).
5.
Susunan
Majelis
Pembimbing
Gugusdepan,
Ranting,
Cabang,
berasal
dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-masing tingkatan yang memiliki perhatian dan rasa
tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.
6.
Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua peserta didik dan
masyarakat
dilingkungan
Gugusdepan,
yang
memiliki
perhatian
tokoh
1.
Seorang Ketua
2.
3.
4.
8.
1.
2.
3.
Seorang Sekretaris.
4.
9.
Pembinaan Gugusdepan dan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka secara ex-offisio menjadi
anggota Majelis Pembimbing.
10.
1.
2.
3.
4.
5.
Desa / Lurah sebagai Ketua MABISA yang disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA adalah
Koordinator desa yang dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di wilayah yang
bersangkutan.
Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh orang tua peserta
11.
didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang dipilih secara musyawarah bersama para
Pembina Gugusdepan sebagai Ketua
1.
1.
tahun.
Majelis
2.
Pembimbing
Harian
sekurang-kurangnya
mengadakan
rapat
3.
Ketua Majelis Pembimbing ( Bab IX pasal 70 butir (3) ) Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Mengadakan hubungan timbal-balik secara
4.
5.
2.
1.
1.
dan nasehat.
2.
terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka.
Fungsi PartisipasiMajelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala
2.
3.
1.
pramuka mengusahakan fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil yang diperlukan oleh
Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di Gugusdepan.
Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk
2.
1.
2.
Ketua Gugusdepan
3.
Pembina Gugusdepan
4.
Tim Pembina Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Pandega, dan Racana Pandega
5.
6.
7.
Adapun bagan atau struktur organisasi Gugusdepan Gerakan Pramuka tersebut adalah sebagaimana
gambar berikut ini.
1.
Majelis Pembimbing Gugusdepan (disingkat Mabigus), adalah suatu badan dalam Gudep
yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta
konsultasi kepada gudep yang bersangkutan.
2.
Mabigus terdiri atas unsur-unsur orang tua peserta didik, tokoh-tokoh masyarakat di
lingkungan gugusdepan yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap
Gerakan Pramuka.
3.
Seorang Ketua
2.
3.
Seorang Sekretaris
4.
5.
4.
5.
6.
7.
Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabigus dengan Pembina Gugusdepan diadakan
sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan.
2.
Ketua Gugusdepan
1.
3.
Pembina Gugusdepan
1.
4.
5.
6.
Ketua Gudep dipilih dari salah satu Pembina Pramuka yang ada dalam gugusdepan yang
bersangkutan. Pemilihannya dilakukan saat Musyawarah Gugusdepan.
Pembina Gugusdepan (disingkat Pembina Gudep), terdiri atas Ketua Gudep dibantu oleh
Pembina Satuan dan Pembantu Pembina Satuan yang dimiliki gudep tersebut.
Tim Pembina Satuan terdiri atas Tim Pembina Perindukan Siaga, Pasukan
Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega
2.
Tim Pembina Perindukan Siaga (disingkat Tim Pembina Siaga) terdiri atas satu orang
Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina Siaga.
3.
Tim Pembina Pasukan Penggalang (disingkat Tim Pembina Penggalang) terdiri atas satu
orang Pembina Penggalang dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina Penggalang.
4.
Tim Pembina Ambalan Penegak (disingkat Tim Pembina Penegak) terdiri atas satu orang
Pembina Penegak yang dipilih oleh Majelis Penegak dibantu satu atau dua orang
Pembantu Pembina Penegak.
5.
Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega dan bila perlu dapat dibantu
oleh satu orang Pembantu Pembina Pandega atau lebih sebagai konsultan dan
narasumber ahli.
Sebuah gugusdepan bisa jadi memiliki Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan
Penegak, dan Racana Pandega sekaligus. Gudep seperti itu disebut gugusdepan
lengkap. Namun ada pula yang hanya memiliki beberapa atau bahkan satu saja, semisal
hanya memiliki Perindukan Siaga dan Pasukan Penggalang, atau bahkan hanya
memiliki Pasukan Penggalang saja. Gudep seperti itu disebut gudep tidak lengkap.
2.
Perindukan Siaga idealnya terdiri atas 18-24 anggota Pramuka Siaga. Anggota tersebut
dibagi menjadi 3-4 Barung. Jumlah anggota ideal untuk setiap barung adalah 6 Pramuka
Siaga. Jika jumlahnya melebihi, dapat dibentuk perindukan baru.
3.
Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 anggota Pramuka Penggalang. Anggota
tersebut dibagi dalam 3-4 Regu. Jumlah anggota ideal untuk setiap regu adalah 6-8
Pramuka Penegak. Jika jumlahnya melebihi, dapat dibentuk pasukan baru.
4.
Ambalan Pandega idealnya terdiri atas 12-32 anggota Pramuka Penegak. Anggota
tersebut dibagi dalam 3-4 Sangga. Jumlah anggota ideal untuk setiap sangga adalah 4-8
Pramuka Penegak. Jika jumlahnya melebihi, dapat dibentuk ambalan baru.
5.
Racana Pandega paling banyak terdiri atas 30 Pramuka Pandega. Anggota tersebut tidak
dibagi dalam kelompok kecil.
Dewan Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina
Gudep sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi.
7.
2.
Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang yang terdiri atas unsur Anggota Majelis
Pembimbing Gugusdepan Ketua Gudep, dua orang Pembina Satuan, dan Dewan
Penegak atau Dewan Pandega apabila diperlukan.
3.
2.
Sebagai tanda pengenal, gugusdepan menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor
ganjil sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur oleh
Kwartir Cabang, kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung oleh
Kwartir Nasional.
10.
11. Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan
nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah,
nama benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya
yang dapat memotivasi kehidupan gudepnya.
12.
13. Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun
2007) adalah sebagai berikut :
14.
15.
16.
17. Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang terdiri atas Ketua Gudep dan dibantu oleh
pembina satuan dan pembantu pembina satuan. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah
gugusdepan dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugusdepan yang bersangkutan yang
dilaksanakan minimal 3 tahun sekali. Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina
penggalang, pembina penegak dan pembina pandega.
18.
19. Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep,
Badan Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus). Dewan
Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina Gudep sebagai
badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi. Badan Pemeriksa
Keuangan Gudep adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan
bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan. Sedangkan Mabigus adalah suatu badan
dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan
finansial, serta konsultasi kepada gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua
peserta didik, dan tokoh masyarakat.