Anda di halaman 1dari 13

Susunan Struktur Organisasi Gerakan

Pramuka
Pramuka Baper 19 Februari 2020  8
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan Pramuka mulai berasal dari tingkatan yang paling
bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan susunan
organisasi tersebut, Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat
menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka berasal dari tingkat Nasional, Daerah,
Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan. Sehingga organisasi dapat berlangsung dengan
efektif.
Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur didalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 berkenaan Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok
Organisasi Gerakan Pramuka. Dalam ketetapan ini terhitung diatur berkenaan tugas pokok
dan fungsi Gerakan Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan
garis pertalian didalam organisasi Gerakan Pramuka.
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 berkenaan
Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka dapat dibaca di
diunduh di halaman SK dan PP Pramuka.
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Struktur organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai berasal dari tingkat Nasional, Daerah,
Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan. Struktur organisasi selanjutnya terdiri atas
Majelis Pembimbing (Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator
Gugusdepan (Korgudep), Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan
Badan Kelengkapan Kwartir.
Bagan susunan organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai selanjutnya :
struktur organisasi gerakan pramuka
Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas menambahkan bimbingan dan
perlindungan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan
satuan karya pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio:
1. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
2. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
3. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota
4. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat

Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih berasal dari bagian Mabigus yang
tersedia dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat terhadap lembaga/instansi/
departemen terkait. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan
independent yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada
Musyawarah Gerakan Pramuka.
Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk capai
target Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :

1. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan didalam Musyawarah


Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
2. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan didalam Musyawarah Daerah
(Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
3. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan didalam Musyawarah
Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
4. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan didalam Musyawarah Ranting
(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
5. Gugusdepan yang tersedia didalam satu lokasi kelurahan/desa dikoordinasikan oleh
Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan didalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan
masa bakti 3 tahun.
Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan
didalam organisasi Gerakan Pramuka.
6. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah aktivitas kepramukaan untuk
menaikkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik didalam wawasan
khusus serta jalankan aktivitas nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
aspirasi pemuda Indonesia.

Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang membawa tugas menolong


kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:
1. Dewan Kehormatan
2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (di tingkat
Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di tingkat Cabang).
3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja yang
terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat Nasional), DKD atau Dewan Kerja
Daerah (di tingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (di tingkat Cabang), dan DKR
atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat Ranting).
4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
5. Pembantu Andalan
6. Badan Usaha Kwartir
7. Satuan Kegiatan sesuai dengan suasana dan suasana setempat dan berbentuk
situasional.

Staf Kwartir
Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
Musyawarah Kwartir merupakan instansi di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang
terhadap akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi
didalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
1. Musyawarah Nasional yang diselenggarakan sekali didalam saat 5 (lima) tahun. Peserta
Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
2. Musyawarah Daerah yang diselenggarakan sekali didalam saat 5 (lima) tahun. Peserta
Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
3. Musyawarah Cabang yang diselenggarakan sekali didalam saat 5 (lima) tahun. Peserta
Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
4. Musyawarah Ranting yang diselenggarakan sekali didalam saat 3 (lima) tahun. Peserta
Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan
Mabigus.
5. Musyawarah Gugusdepan yang diselenggarakan sekali didalam saat 3 (lima) tahun.
Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Itulah berkenaan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat
mengenai tiap-tiap komponen didalam susunan tersebut. Untuk lebih mengetahui susunan
organisasi selanjutnya silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.
Struktur Organisasi Gugusdepan dan
Penjelasannya
  Penulis alamendah Diterbitkan 12/04/2014 08:08:00 PM

 TAGS

GUDEP

GUGUSDEPAN

PENGETAHUAN KEPRAMUKAAN

STRUKTUR ORGANISASI

Pramukaria; Struktur Organisasi Gugusdepan dan Penjelasannya. Sejalan dengan


diberlakukannya Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka,
Struktur Organisasi Gugusdepan pun mengalami sedikit penyesuaian.
Sebelumnya Gugusdepan, termasuk struktur organisasi gudep, diatur melalui
Keputusan Kwarnas Nomor  137 Tahun 1987.

Struktur Organisasi Gugusdepan sebagaimana lampiran Keputusan Kwartir


Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka terdiri atas komponen-
komponen yang antara lain :

 Majelis Pembimbing Gugusdepan

 Ketua Gugusdepan

 Pembina Gugusdepan

 Tim Pembina Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Pandega,


dan Racana Pandega

 Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Pandega, dan Racana


Pandega

 Dewan Kehormatan Gudep

 Badan Pemeriksa Keuangan Gudep


Adapun bagan atau struktur organisasi Gugusdepan Gerakan Pramuka tersebut
adalah sebagaimana gambar berikut ini.

Klik untuk memperbesar gambar.

Penjelasan Struktur Organisasi Gudep

 Majelis Pembimbing Gugusdepan

 Majelis Pembimbing Gugusdepan (disingkat Mabigus), adalah suatu


badan dalam Gudep yang memberi bimbingan, bantuan moril,
organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep yang
bersangkutan. 

 Mabigus terdiri atas unsur-unsur orang tua peserta didik, tokoh-


tokoh masyarakat di lingkungan gugusdepan yang memiliki perhatian
dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka.

 Mabigus terdiri atas :

 Seorang Ketua
 Seorang Wakil Ketua

 Seorang Sekretaris

 Seorang Ketua Harian (apabila diperlukan)

 Beberapa orang anggota

 Ketua Gudep secara ex-officio anggota Mabigus

 Ketua Mabigus dipilih diantara anggota Mabigus yang ada.

 Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan.

 Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabigus dengan Pembina


Gugusdepan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan.

 Ketua Gugusdepan
 Ketua Gudep dipilih dari salah satu Pembina Pramuka yang ada
dalam gugusdepan yang bersangkutan. Pemilihannya dilakukan saat
Musyawarah Gugusdepan.
 Pembina Gugusdepan

 Pembina Gugusdepan (disingkat Pembina Gudep), terdiri atas Ketua


Gudep dibantu oleh Pembina Satuan dan Pembantu Pembina Satuan
yang dimiliki gudep tersebut.

 Tim Pembina Satuan


 Tim Pembina Satuan terdiri atas Tim Pembina Perindukan Siaga,
Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega

 Tim Pembina Perindukan Siaga (disingkat Tim Pembina Siaga)


terdiri atas satu orang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang Pembantu
Pembina Siaga.

 Tim Pembina Pasukan Penggalang (disingkat Tim Pembina


Penggalang) terdiri atas satu orang Pembina Penggalang dibantu oleh
tiga orang Pembantu Pembina Penggalang.

 Tim Pembina Ambalan Penegak (disingkat Tim Pembina Penegak)


terdiri atas satu orang Pembina Penegak yang dipilih oleh Majelis
Penegak dibantu satu atau dua orang Pembantu Pembina Penegak.
 Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega dan bila
perlu dapat dibantu oleh satu orang Pembantu Pembina Pandega atau
lebih sebagai konsultan dan narasumber ahli.

 Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan


Pandega, dan Racana Pandega

 Sebuah gugusdepan bisa jadi memiliki Perindukan Siaga, Pasukan


Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega sekaligus. Gudep
seperti itu disebut gugusdepan lengkap. Namun ada pula yang hanya
memiliki beberapa atau bahkan satu saja, semisal hanya
memiliki Perindukan Siaga dan Pasukan Penggalang, atau bahkan hanya
memiliki Pasukan Penggalang saja. Gudep seperti itu disebut gudep
tidak lengkap.

 Perindukan Siaga idealnya terdiri atas 18-24 anggota Pramuka


Siaga. Anggota tersebut dibagi menjadi 3-4 Barung. Jumlah anggota
ideal untuk setiap barung adalah 6 Pramuka Siaga. Jika jumlahnya
melebihi, dapat dibentuk perindukan baru.
 Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 anggota Pramuka
Penggalang. Anggota tersebut dibagi dalam 3-4 Regu. Jumlah anggota
ideal untuk setiap regu adalah 6-8 Pramuka Penegak. Jika jumlahnya
melebihi, dapat dibentuk pasukan baru.
 Ambalan Pandega idealnya terdiri atas 12-32 anggota Pramuka
Penegak. Anggota tersebut dibagi dalam 3-4 Sangga. Jumlah anggota
ideal untuk setiap sangga adalah 4-8 Pramuka Penegak. Jika jumlahnya
melebihi, dapat dibentuk ambalan baru.
 Racana Pandega paling banyak terdiri atas 30 Pramuka Pandega.
Anggota tersebut tidak dibagi dalam kelompok kecil.
 Dewan Kehormatan Gudep

 Dewan Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang


dibentuk oleh Pembina Gudep sebagai badan yang menetapkan
pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi.

 Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang yang terdiri atas


unsur Anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan Ketua Gudep, dua
orang Pembina Satuan, dan Dewan Penegak atau Dewan Pandega
apabila diperlukan.

 Susunan Dewan Kehormatan Gugusdepan terdiri atas Ketua Dewan


Kehormatan (otomatis dijabat oleh Ketua Gudep),  Wakil Ketua,
Sekretaris, dan dua orang anggota.

 Badan Pemeriksa Keuangan Gudep

 Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan adalah badan independen


yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan bertanggungjawab
kepada Musyawarah Gugusdepan. 

 Susunan Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan meliputi Ketua,


Wakil Ketua, Sekretaris, dan beberapa orang anggota.

Itulah struktur organisasi gudep dengan penjelasan untuk masing-masing


komponen yang terdapat di dalamnya.
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Kamis, 27 Februari 2014

Blogger Pramuka - Jika pada artikel sebelumnya sahabat Pramuka


dijelaskan tentang Pengertian Pramuka, Kepramukaan dan Gerakan
Pramuka, sekarang pahamilah materi selanjutnya yaitu tentang Struktur
Organisasi Gerakan Pramuka.

Adapun Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :

Gambar : Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Indonesia


Keterangan :

 Pramuka Utama Adalah Presiden RI Indonesia yang sedang menjabat


 Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional) 
 Mabida (Majelis Pembimbing Daerah)
 Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang) 
 Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting)
 Mabisa (Majelis Pembimbing Saka)
 Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan)
 Kwarnas (Kwartir Nasional)
 Kwarda (Kwartir Daerah)
 Kwarcab (Kwartir Cabang)
 Kwaran (Kwartir Ranting)
 Munas (Musyawarah Nasional)
 Musda (Musyawarah Daerah)
 Mucab (Musyawarah Cabang)
 Musran (Musyawarah Ranting)
 Mugus (Musyawarah Gugus Depan) 

1. Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Kamabinas) adalah Pejabat


Pemerintahan tingkat Nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden 
2. Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) adalah Pejabat
Pemerintahan tingkat Provinsi yakni Gubernur dan Wakil Gubernur 
3. Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) adalah Pejabat
Pemerintahan tingkat Kabupaten yakni Bupati dan Wakil Bupati 
4. Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Kamabiran) adalah Pejabat
Pemerintahan tingkat Kecamatan yakni Camat dan Wakil Wakil Camat 
5. Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) adalah Kepala
Sekolah, Kepala Desa, Dosen atau perangkat yang memimpin Gugus
Depan sebagai pangkalan Pramuka Pertama Pramuka.

Seiring dengan posisi dari Ketua Majelis yang secara struktur diambil dari
Pemerintah Daerah yang sedang menjabat ada juga yang disebut dengan
kwartir yang menjalankan fungsi Pramuka secara utuh. Untuk menetapkan
ketua kwartir diselenggarakanlah musyawarah secara berkala, musyawarah
tersebut dilakukan tergantung pada jenjang wilayah kerja mulai dari gugus
depan hingga nasional. (Lihat : Mugus s.d Munas)

Rincian Ketua Kwartir di Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :

 Ketua Kwartir Nasional (Kakwarnas)


 Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda)
 Ketua Kwartir Cabang (Kakwarcab)
 Ketua Kwartir Ranting (Kakwarran)

Di dalam Struktur Organisasi Gerakan Pramuka diatas, disebutkan pula


posisi Satuan Karya (Saka) Dewan Kerja Pramuka serta Golongan peserta
didik Penggalang, Penegak dan Pandega, Namun akan kita ulas pada tulisan
selanjutnya.
Salam Pramuka

Anda mungkin juga menyukai