Anda di halaman 1dari 5

Wwww.pramukabuleleng.or.

id
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
November 2, 2019
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah bagan atau definisi yang mencerminkan tingkat
organisasi Gerakan Pramuka mulai dari yang paling bawah sampai yang paling atas. Dengan
struktur organisasi tersebut, Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia
dapat menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah,
Cabang, Ranting, hingga ke Gugus Depan. Memungkinkan organisasi dapat berjalan dengan
efektif. Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir Gerakan
Nasional Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok
Organisasi Gerakan Pramuka. Dalam keputusan ini juga menentukan tentang tugas pokok dan
gerakan Gerakan Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan garis
hubungan dalam organisasi Gerakan Pramuka.

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis Pembimbing
(Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan (Korgudep),
Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan Badan Kelengkapan Kwartir.

Bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:

1. Majelis Pembimbing yang meminta bantuan dan bantuan moril, organisatoris, materi,
dan finansial untuk kwartir, gugusdepan, dan unit karya pramuka. Majelis Pembinaan
di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis
Pembimbing: ex-officio:
 Di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
 Di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
 Di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati / Walikota
 Di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat
 Sementara di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada
dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh para pejabat di lembaga / lembaga
terkait.
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang
membentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggung jawab kepada
Musyawarah Gerakan Pramuka.
3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan peran kerja untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir pengaturan di tingkat:
a. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
b. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
c. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Cabang
Musyawarah (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
d. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
e. Gugusdepan yang ada di satu wilayah kelurahan / desa dikoordinasikan oleh
Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting
(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
4. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka.
5. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam
pemahaman tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian bagi
masyarakat yang sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.
6. Kwartir merupakan badan-badan yang memiliki tugas membantu kwartir. Badan
Kelengkapan Kwartirengkapan:
a. Dewan Kehormatan
b. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas,
Lemdikada, dan Lemdikacab (di tingkat Cabang).
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan
Kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional, DKD atau Dewan
Kerja Daerah, DKC atau Dewan Kerja Cabang, dan DKR atau Dewan Kerja
Ranting (di tingkat Ranting).
d. Pimpinan Satuan Karya pramuka (Saka)
e. Pembantu Andalan
f. Badan Usaha Kwartir
g. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi lokal dan interaksi
situasional.
h. Staf Kwartir.
7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia
(Presiden).
8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan
tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas:
a. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan
Mabida.
b. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan
Mabicab.
c. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan
Mabiran.
d. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun.
Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi
Desa, Gudep dan Mabigus.
e. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun.
Peserta Mugus terdiri atas peserta / wakil gudep dan Mabigus.

 Tujuan
Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar
memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual,
sosial, dan fisik.
Mengacu pada pengertian Pramuka di atas, adapun tujuannya adalah sebagai berikut;
a. Membentuk karakter/ kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda.
b. Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda.
c. Menggali potensi diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga
menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakta dan negara.

 Fungsi
Dalam proses pencapaian tujuan kegiatan Kepramukaan, ada beberapa fungsi Pramuka yang
harus dilaksanakan, yaitu;
1. Kegiatan Bagi Generasi Muda
Setiap generasi muda membutuhkan kegiatan yang menyenangkan dan
sekaligus mendidik agar mereka menjadi individu yang lebih baik. Kegiatan
tersebut harus menghibur, menyenangkan, mempunyai tujuan, sehat, dan
terarah.
2. Pengabdian Bagi Orang Dewasa
Bagi orang dewasa, kegiatan Pramuka merupakan suatu tugas yang diemban
dengan iklas, kerelaan, dan pengabdian. Melalui kegiatan Pramuka inilah
orang dewasa dapat membaktikan dirinya secara sukarela demi untuk
mencapai tujuan Kepramukaan.
3. Alat Bagi Organisasi dan Masyarakat
Dalam perkembangannya, Pramuka memiliki peran sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan/ tujuan masyarakat dan organisasi Kepramukaan.
Artinya, setiap kegiatan Pramuka dalam bentuk latihan berkala adalah suatu
upaya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, baik masyarakat maupun
organisasi.
Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan
dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

“Pramuka” merupakan sebutan bagi Anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;


Pramuka Siaga (7-10 tahun),
Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Kelompok anggota yang lain disebut anggota dewasa. Sedangkan yang dimaksud
“Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,
yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan
adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya
(Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang
sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu
bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada
tahun 1926.

Struktur organisasi Pramuka merupakan sebuah bagan atau skema sebagai penggambaran
dari sebuah tingkatan-tingkatan organisasi gerakan Pramuka, mulai dari tingkatan yang
paling bawah sampai kepada tingkatan yang paling atas. Selain itu juga menyangkut dengan
mekanisme kerjanya yang sudah terstruktur dengan baik. Tentunya dengan struktur tersebut
gerakan ini berpadu di seluruh wilayah Indonesia.

Perlu kamu ketahui bahwa gerakan pramuka telah menjadi sebuah organisasi kepanduan yang
ada di Indonesia, sehingga gerakan ini sudah dapat menyusun dan menata organisasi gerakan
pramuka sendiri mulai dari tingkat nasional, daerah, cabang, ranting, sampai dengan ke gugus
depan. Struktur tersebut menjadikan gerakan ini berjalan efektif bukan lagi organisasi yang
kecil.

Anda mungkin juga menyukai