Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPRAMUKAAN
Tentang:

“Organisasi Gerakan Pramuka, Struktur Organisasi Pramuka, Peranan


Majelis Pembimbing, Fungsi Kwartir-kwartir, dan Gugusdepan”

Dosen: Dr. Mersty E. Rindengan, M.Pd

Disusun Oleh kelompok 4 :

Inayanti Marampa’ (18105151)


Siti Prinsa Manalu (18105119)
Shania W Tilman (18105004)
Esterlita Koneng (18105143)
Angel A Komalig (18105343)
Caroline Silow (18105248)

Kelas : 6G

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat limpah
rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
padawaktunya dengan judul “Organisasi Gerakan Pramuka, Struktur Organisasi
Pramuka, Peranan Majelis Pembimbing, Fungsi Kwartir-kwartir, dan Gugusdepan”
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPRAMUKAAN.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. semoga makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan kita dan memberikan manfaat kepada kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur gerakan pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan organisasi pramuka mulai dari
tingkatan yang paling bawah sampai dengan yang paling atas. Dengan struktur
organisasi tersebut, gerakan pramuka sebagai organisasi kepaduan di Indonesia dapat
menyusun dan menata gerakan pramuka dari tingkat nasional, daerah cabang, ranting
sampai kegugus depan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif. Struktur
organisasi – organisasi pramuka diatur dalam kwartir Nasional Gerakan Pramuka No
220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi gerakan
pramuka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud organisasi gerakan pramuka?
2. Bagaimana struktur organisasi gerakan pramuka?
3. Apa sajakah peranan majelis pembimbing?
4. Apa yang dimaksud dengan kwartir-kwartir dalam gerakan pramuka?
5. Apa yang dimaksud dengan gugusdepan dalam gerakan pramuka?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk melihat organisasi gerakan pramuka.
2. Untuk melihat struktur organisasi gerakan pramuka.
3. Untuk melihat bahaya majelis pembimbing.
4. Untuk melihat kwartir-kwartir dalam gerakan pramuka.
5. Untuk melihat gugusdepan dalam gerakan pramuka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka
berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi: pramuka
siaga (7-1 tahun ), pramuka penggalang (11-15 tahun), pramuka penegak (16-20 tahun)
dan pramuka pandega (21-25). Kelompok anggota lain yaitu pembina pramuka, andalan
pramuka, korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis
pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dan bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentuk watak, akhlak, dan budi pekerti
luhur. (Adhyaksa Dalut. Gerakan Pramuka Indonesia. 16 Oktober 2015. Cibubur: Meta.
Wiki media)
B. STRUKTUR ORGANISASI PRAMUKA
Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut,
gerakan paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi
gerakan pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga
oraganisasi berjalan dengan efektif.

Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir Nasional gerakan
Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi
pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan tangung jawab,
musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi gerakan pramuka.
Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
1. Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah Majelis
pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisasi, material dan finansial kepada kwartir, gugus depan satuan karya pramuka.
Majelis pembimbing dibentuk ditingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus
Depan dan Saka. Majelis pembimbing sendiri diketuai secara ex-officio:
a. Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia.
b. Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur.
c. Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota.
d. Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat.
e. Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota mabigus
yang ada dan ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada
lembaga/instansi/departemen terkait.
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen yang
dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada
Musyawarah Gerakan Pramuka
3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk ditingkat:
a. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
b. Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam musyawarah daerah
(Musda) dengan masa bakti 5tahun.
c. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam musyawarah
cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
d. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
e. Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa dikoordinasi
oleh Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting
(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
4. Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
5. Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk
meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam
waawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda indonesia.
6. Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas
membantu kwartir. Badan kelengkapan kwartir meliputi:
a. Dewan kehormatan
b. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdiknas
(ditingkat nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan Lemdikacab (ditingkat
Cabang).
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang disebut
dewan kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (ditingkat
Nasiional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (ditingkat Daerah), DKC atau
Dewan Kerja Cabang (ditingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting
(ditingkat Ranting).
d. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
e. Pembantu Andalan.
f. Badan Usaha Kwartir.
g. Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat
situasional.
h. Staf Kwartir.
7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia
(Presiden).
8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan serta memegang
kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas:
a. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Munas
terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
b. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Musda
terdiri atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
c. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Mucab
terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
d. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Musran
terdiri atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan
Mabigus.
e. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta
Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Gambar : Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Indonesia

Keterangan Singkat Gambar

 Pramuka Utama Adalah Presiden RI Indonesia yang sedang menjabat


 Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional)
 Mabida (Majelis Pembimbing Daerah)
 Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang)
 Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting)
 Mabisa (Majelis Pembimbing Saka)
 Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan)
 Kwarnas (Kwartir Nasional)
 Kwarda (Kwartir Daerah)
 Kwarcab (Kwartir Cabang)
 Kwaran (Kwartir Ranting)
 Munas (Musyawarah Nasional)
 Musda (Musyawarah Daerah)
 Mucab (Musyawarah Cabang)
 Musran (Musyawarah Ranting)
 Mugus (Musyawarah Gugus Depan)

C. PERANAN MAJELIS PEMBIMBING

Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril,


organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka
serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan
bimbingan dan bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada
masing-masing tingkat kwartir dan tingkat gudep dan saka.

Memberi bimbingan mengandung makna memberi tuntunan, pengarah, saran dan


nasehat dalam permasalahan moral, mental psikologi, untuk meningkatkan kondisi, dan
kemampuan kwatir, memberi bantuan mengandung makna membuka jalan, mengusahakan
kesempatan dan mengusahakan fasilitas, dalam permasalahan organisasi, personel, saran,
prasarana, fasilitas dan keungan. ( Kusnadi. 2009 oktober. Pramuka 2009 SMPN 6
DARANGDAN. Purwakarta: BlogerBuzz)

1. Hak dan kewajiban Majelis Pembimbing

a. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik sekurang-
kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
b. Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir jajaran
diatasnya dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR, kecuali Ketua Majelis
Pembimbing Nasional yang dijabat oleh Presiden Republik Indonesia.
c. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa Gerakan
Pramuka yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota, berseragam Pramuka dan
berhak menjadi anggota Dewan Kehormatan dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa
Keuangan dijajarannya ( Bab VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka ).
d. Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional
berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-masing tingkatan yang
memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu
menjalankan peran Majelis Pembimbing.
e. Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua peserta didik
dan tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang memiliki perhatian dan rasa
tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis
Pembimbing.

2. Majelis Pembimbing terdiri atas :

a. Seorang Ketua
b. Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua
c. Seorang atau beberapa orang Sekretaris
d. Beberapa orang anggota.

3. Nama dan Pengurus Majelis Pembimbing :

a. Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat oleh Presiden


Republik Indonesia, sebagai Ketua Mabinas atau Ka. Mabinas.
b. Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh Gubernur atau
Kepala Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida.
c. Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh Bupati atau
Walikota atau Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang disingkat Ka. Mabicab.
d. Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh Camat, sebagai
Ketua MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran.
e. Majelis Pembimbing Desa atau Kelurahan disingkat MABISA yang dijabat oleh
Kepala Desa atau Lurah sebagai Ketua MABISA yang disingkat Ka. Mabisa. Sedang
KORSA adalah Koordinator desa yang dapat dijabat atau dipilih dari Pembina
Gugusdepan di wilayah yang bersangkutan.
f. Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh orang tua
peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang dipilih secara
musyawarah bersama para Pembina Gugusdepan sebagai Ketua MABIGUS disingkat
Ka. MABIGUS. Selama ini Ka. Mabigus dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama
Gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah.

4. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka mempunyai tiga fungsi pokok :

a. Fungsi Bimbingan

1) Bimbingan yang mengandung makna : tuntunan, pengarahan, saran dan nasehat.


2) Majelis Pembimbing ikut menentukan arah kegiatan Kepramukaan, mengoreksi
segala penyimpangan di Kwartir maupun di Gugusdepan terhadap ketentuan-
ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

b. Fungsi Partisipasi

Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan dalam usahanya
memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan Gerakan Pramuka secara aktif berusaha
mengatasi kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di
Gugusdepan.

c. Fungsi Bantuan

1) Majelis Pembimbing dalam usahanya mendukung Gerakan pramuka mengusahakan


fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil yang diperlukan oleh Kwartir atau
Satuan-satuan Pramuka di Gugusdepan.
2) Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk memperoleh
pengertian, dukungan, bantuan dan kepercayaan masyarakat.

D. KWARTIR-KWARTIR DALAM GERAKAN PRAMUKA


Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif
oleh pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan. Adapun susunanya adalah sebagai
berikut:

1. Seorang Ketua

2. Beberapa orang Wakil Ketua yang merangkap sebagai Ketua Bidang;

3. Seorang Sekretaris Jenderal untuk Kwartir Nasional atau seorang Sekretaris untuk
jajaran untuk kwartir yang lain
4. Seorang Bendahara

Jenjang pembinaan teknis kepramukaan dalam Gerakan Pramuka, managemen atau


pengelolaan Kwartir didesentralisasi sesuai struktur kewilayahan administratif
pemerintah, yaitu dari pusat (Kwarnas), provinsi (Kwarda) kabupaten (Kwarcab) sampai
kecamatan (Kwarran). Dalam mengelola personel, materiel dan keuangan, Kwartir
merupakan suatu organisasi otonom yang bertanggungjawab kepada musyawarah tingkat
masing-masing. Walaupun demikian, dalam hal pembinaan teknis penyelenggaraan
kepramukaan, fungsi-fungsi Kwartir berjenjang mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
sampai Ranting adalah sebagai berikut:

a. Kwarnas: Kebijakan dan perencanaan strategi pada tingkat Nasional. Kwarnas


menetapkan kebijakan-kebijakan penyelenggaraan kepramukaan, termasuk
penentuan perencanaan strategik untuk kurun waktu tertentu.
b. Kwarda: Pengendalian Manajemen pada tingkat Provinsi. Kwarda mengkoordinasi
penerapan kebijakan-kebijakan tersebut di wilayahnya, dengan menyesuaikan pada
kondisi daerahny.
c. Kwarcab: Pengendalian Operasional pada tingkat Kabupaten/Kota Kwarcab
menyelenggarakan pengendalian operasional atas penyelenggaraan kebijakan itu
serta bertanggung jawab atas pembinaan Gudep dan kegiatan kepramukaan dalam
wilayahnya.
d. Kwarran: membantu Kwarcab dalam pengendalian operasional Kwartir Ranting
berfungsi membantu Kwarcab dalam pembinaan Gudep dan Saka dalam wilayahnya.
Penyusunan struktur organisasi Kwartir suatu organisasi pada hakikatnya adalah
pengelompokan fungsi-fungsinya, agar organisasi dapat melaksanakan tugas
pokoknya dengan efektif dan efisien.

E. GUGUSDEPAN

1. Pengertian gugusdepan

Gugusdepan (gudep) adalah suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka yang merupakan
wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik dalam pembina
pramuka, serta berfungsi sebagai peangkalan keanggotaan peserta didik.

Anggota putra dan puteri di himpun dalam gudep yang terpisah, masing-masing merupakan
gudep yang berdiri sendiri. Gudep luar biasa adalah gudep yang anggotanya menyandang
cacat jasmani atauu mental dan dapat menyelenggarakan kegiatan dalam gudep sendiri.
Gudep lengkap terdiri atas satu perindukann siaga, satu pasukan penggalang satu ambalan,
penegak dan satu racana pandega, dengan pengertian sebagai berikut. (Amin Abbas: 2008:
Hal 69 - 70)

a. Istilah perindukan digunakan untuk menyebut satuan pramuka siaga yang di bagi
dalam satuan-satuan kecil yang di sebut barung.
b. Satuan pramuka penggalang disebut pasukan yang di bagi dalam satuan kecil di sebut
regu.
c. Satuan pramuka penegak di sebut ambalan yang di bagi dalam beberapa satuan kecil
yang disebut sangga.
d. Satuan pramuka pandega di sebut rancana yang tidak di bagi dalam satuan kecil.
e. Sangga kerja adalah satuan pramuka penegak setingkat regu yang di bentuk atas
dasar suatu tugas atau pekerjaan
f. Pemimpin adalah sebutan bagi peserta didik yang memimpin satuan tingakat regu ke
bawah.
g. Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa yang memimpin dan membina
pramuka ditingkat pasukan ke atas.

2. Tujuan Gudep

Tujuan gudep adalah untuk melaksanakan pendidikan kepramukan yang pada hakekatnya
bertujuan:

a. Membentuk sikap dan perilaku ke arah yang positif.

b. Menambah pengetahuan dan pengalaman.

c. Menguasai keterampilan pramuka dan kecakapan.

Sehingga para anggota gerkan pramuka menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia,
berwatak dan berbudi luhur, percaya kepada kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu
membangun dirinya, serta bersama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat,
bangsa dan negara. (Amin Abbas: 2008: 71)

3. Sasaran

a. Untuk dapat mencapai tujuan gudep tersebut pada butir 5, maka para pembina pramuka
yang bertugas di gudep berusaha mencapai sasaran antara lain:
1) Menanamkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa.

2) Menanamkan rasa cinta dan setia pada tanah air

3) Menanamkan rasa percaya diru sendiri, tanggung jawab dan disiplin.

4) Melatih panca indera, hastra karya dan berbagai kejuruan agar peserta didik dapat
menggunakan perasaan, akal dan keterampilan secara seimbang.

5) Melatih dalam hal kebersihan dan kesehatan jasmani dan mental dengan menggunakan
sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukan, terutama sistem beregu. Satuan
terpisah antara putera dan putri serta penyesuaian dan perkembangan jasmani mental.

b. Sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan tersebut, dimaksud untuk:

1) Memelihara norma-norma kesusilan.

2) Mengembangkan karya kreasi

3) Memberi kebebasan kepada peserta didik untuk belajar.

4) memimpin dan dipimpin

5) mengelola suatu kegiatan

6) bertanggung jawab dan disiplin

7) mengatur diri sendiri

8) kerjasama dan lain-lain.

BAB III

KESIMPULAN

Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang


menyelenggarakan pendidikan kepaduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka
melukis. Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut,
gerakan pramuka sebagai organisasi kepaduan di Indonesia dapat menyusun organisasi
pramuka dari tingkat nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga organisasi-
organisasi berjalan dengan efektif.

Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moral,


organisataris, materi dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka
serta untuk mendukung misinya, gerakan pramuka meminta bimbingan dan bantuan baik dari
pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing kwartir dan tingkat
gudep dan saka.

Kwartir adalah pusat pengelola gerakan pramuka yang dipimpin oleh pengurus
kwartir yang terdiri atas para andalan penyusunan struktur organisasi. Kwartir suatu
organisasi pada hakikatnya adalah pengelompokan fungsi-fungsinya, agar organisas dapat
melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.pramukaindonesia.com/2014/09/struktur-organisasi-gerakan-pramuka.html
https://www.amongguru.com/majelis-pembimbing-gerakan-pramuka-pengertian-fungsi-dan-
tugas-pokoknya/
Dalut, Adhyaksa. Artikel.Gerakan Pramuka Indonesia. (ONLINE)
(http://pramukaria.blogspot.co.id/2014/03/gugusdepan-gerakan-pramuka.html, )
18 Oktober 2015.
Abbas, Amin. 2008. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Halim Jaya.

Anda mungkin juga menyukai