Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Organisasi dan Administrasi Gugus Depan


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kepramukaan dan Estrak Kulikuler Keagamaan
Dosen Pengampu: Usep Saeful Anwar, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok III
Amalia Rahmah
Elis Jubaidah
Nisa Nizzatul Faridah
Arie Ramadhan
Muhammad Ripal S A

Kelas PAI 3A
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SINGAPARNA – TASIKMALAYA
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi berbagai karunia dan
nikmat yang tiada tara kepada seluruh makhluknya terutama manusia. Atas rahmat dan hidayah-
Nya jualah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Organisasi dan
Administrasi Gugus Depan”. Ucapan terimakasih penulis haturkan untuk dosen pembimbing
mata kuliah “Kepramukaan dan Estrak Kulikuler Keagamaan ” beserta semua pihak telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan
untuk itu dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan
kesempurnaan makalah ini dikemudian hari. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat
menjadi masukan yang bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
semoga segala jeripayah kita bernilai di mata Allah .

Cipasung, Mei 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C.Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1.1Organisasi .......................................................................................................... 2
1.2Gugus depan pramuka struktur organisasi dan administrasi ............................. 3
1.3 Administrasi gugus depan .............................................................................. 10
BAB II PENUTUP
2.1 Kesimpulan .................................................................................................... 14
2.2 Saran ............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Gugus depan disingkat Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang
merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka sebagai Peserta
Didik Pembina Pramuka dan Majelis Pembimbing Gugusdepan.
2. Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, masing - masing
merupakan Gudep yang berdiri sendiri.
3. Gugusdepan merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka, karena kepramukaan
sebagai proses pendidikan progresif diselenggarakan dalam satuan - satuan pramuka
yang terhimpun dalam Gugusdepan.
4. Tujuan dibentuknya Gugus depan sebagai wadah terhimpunnya Perindukan Siaga,
Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Rancana Pandega, adalah untuk :
1. Memudahkan pengelolaan dan penyelenggaraan kepramukaan dalam mencapai
tujuan Gerakan Pramuka.
2. Memudahkan dan menjamin dilaksanakan proses pendidikan progresif yang
utuh/komplit secara efisien dan efektif.
3. Memudahkan dan menjamin dilaksanakannya kepramukaan sebagai proses
pendidikan sehat, terencana dan praktis.
4. memudahkan terjadinya interaksi antara Pembina Pramuka dan Pembantu
Pembina Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega guna menjamin
kesinambungan proses pendidikan progresif yang utuh/komplit.
B. Rumusan Masalah
1.1 Apa yang di maksud dengan organisasi?
1.2 Bagaimana Gugus depan pramuka struktur organisasi dan administrasi?
1.3 Apa yang dimaksud dengan Administrasi gugus depan?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu organisasi
b. Untuk mengetahui bagaimana Gugus depan pramuka struktur organisasi dan
administrasi
c. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Administrasi gugus depan

BAB II
1
PEMBAHASAN

1.1 ORGANISASI
1. Kriteria Umum
Anggota gerakkan pramuka yang berkedudukan sebagai peserta didik, Pembina
pramuka dan anggota Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mapigus), dihimpun dalam
gugus depan, baik didalam negeri maupun luar negeri, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Gugus Depan dibentuk sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik yang tidak
menyandang cacat jasmani atau mental, yaitu di :
1. Lembaga pendidikan umum, termasuk asrama siswanya dan kampus
perguruan tinggi.
2. Lembaga pendiddikan keagamaan, termasuk pesantren, majid, gereja dan
lainnya.
3. Instansi pemerintah, termasuk komplek perumahan pegawai atau asrama
anggota ABRI.
4. Rukun warga (RW) atau rukun tetangga (RT)
5. Perwaklan RI di luar negri.
b. Tiap pangkalan Gugus Depan berkewajiban menerima anak-anak dan pemuda
Indonesia:
1. Yang bertempat tinggal disekitar pangkalan masing-masing sehingga dapat
dibentuk Gugus Depan lengkap
2. Dari emua golongan agama dan pengertian bahwa tiap golongan anggota-
anggotanya dihimpunan dalam satu Gugus Depan, dapat meningkatkan
pendidikan agamannya masing-masing.
c. Pembina Gugus Depan berusaha agar peserta didik tidak didaftar di dua
pangkalan tersebut diatas, sehingga tidak menjadi anggota dari dua Gugus Depan
d. Untuk anggota Gerakkan Pramuka yang menyandang cacat jasmani atau mental,
dibentuk Gugus Depan luar biasa:
1. Netra (golongan A)
2. Rungu Wicara (golongan B)
3. Mental (golongan C)
4. Daksa (golongan D)
5. Laras (golongan E)
e. Gugus depan-gugus depan didalam negri dihimpun dalam ranting yang masing-
masing meliputi wilayah suatu kecamatan dan diatur sebagai berikut:
1. Gugus depan dibina dan dikendalikan oleh kwartir ranting.
2. Dalam keadaan tertentu gugus depan

f. Rencana mengadakan musyawarah sedikitnya enam bulan sekali dengan acara


antara lain melaprkan kegiatan yang telah lalu dan menjabarkn rencananya.

2
g. Untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para Pramuka pandega
dibentuk Dewan kehormatan pandega yang terdiri dari para anggota racana yang
sudah dilantik.
Dewan kehormatan pandega bersidang untuk membahas
1) Peristiwa yang menyangkut kehormaatan pramuka pandega;
2) Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan pelanggaran terhadap kode
kehormatan.
h. Dalam Dewan kehormatan pandega, Pembina bertindak sebagai konsultan

1.2 GUGUS DEPAN PRAMUKA STRUKTUR ORGANISASI DAN


ADMINISTRASI
Gugusdepan Lengkap terdiri atas :
- satu Perindukan Siaga, berusia 7 – 10 tahun
- satu Pasukan Pramuka Penggalang, berusia 11 – 15 tahun
- satu Ambalan Pramuka Penegak, berusia 16 – 20 tahun
- satu Racana Pramuka Pandega, berusia 21 – 25 tahun.
1. Ketentuan tiap satuan dalam Gudep.
a. Perindukan Pramuka Siaga
1. Perindukan terdiri paling banyak 40 orang Pramuka Siaga
2. Perindukan dibagi dalam satuan - satuan kecil yang dinamakan "Barung" yang
masing - masing terdiri atas 5 – 10 orang Pramuka Siaga.
3. Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga dengan bantuan
Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4. Tiap Barung memakai nama  warna yang dipilih sendiri, misalnya : Barung
Merah, Barung Biru sbb.
5. Barung tidak memakai bendera barung.
b. Pasukan Pramuka Penggalang
1. Pasukan terdiri paling banyak 40 orang Pramuka Penggalang
2. Pasukan terdiri atas satuan - satuan kecil yang dinamakan "Regu", yang masing -
masing terdiri dari 5 - 10 orang Pramuka Penggalang
3. Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri, dan bila
diperlukan dapat dibantu oleh para Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka
Penggalang.

3
4. Tiap regu memakai nama yang dipilih sendiri, yaitu untuk putera digunakan nama
hewan/binatang dan regu puteri nama tumbuh-tumbuhan atau bunga.
5. Tiap regu ditandai dengan bendera regu bergambar yang sesuai dengan nama -
nama regu.
c. Ambalan Penegak
1. Ambalan terdiri paling banyak 40 orang Pramuka Penegak.
2. Ambalan dapat dibagi dalam beberapa satuan kecil yang disebut "Sangga" yang
masing - masing terdiri atas 5 - 10 orang Pramuka Penegak.
3. Pembentukan Sangga dilakukan oleh Pramuka Penegak sendiri.
4. Sangga menggunakan nama dan lambang sesuai dengan aspirasinya, dengan
ketentuan tidak menggunakan nama dan lambang yang sudah digunakan oleh
badan organisasi lain.
5. Untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas ; Ambalan Penegak dapat
membentuk Sangga Kerja yang anggotanya terdiri  dari anggota sangga yang
telah ada.  Sangga kerja bersifat sementara sesuai dengan tugas yang harus 
dikerjakan.
d. Racana Pandega
1. Racana Pandega terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Pandega.
2. Racana Pandega tidak dibagi dalam satuan-satuan kecil.
3. Untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan atau tugas Racana Pandega dapat
membentuk kelompok kerja yang anggotanya terdiri atas anggota racana yang
ada.
4. Pimpinan
a. Gugus depan (Gudep)
- Gudep dibentuk oleh musyawarah Gudep (Mugus)
- Gudep dipimpin oleh seorang Pembina Gudep yang dipilih oleh
musyawarah Gugus depan untuk masa bakti 3 tahun.\.
- Pembina Gugusdepan menyusun pembina satuan Pramuka di
Gudepnya, yaitu :
- Seorang Pembina Siaga dan 3 orang Pembantu Pembina Siaga untuk
tiap perindukan.
- Seorang Pembina Penggalang dan dua orang Pembantu Pembina
Penggalang untuk setiap pasukan.

4
- Seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak
untuk setiap Ambalan.
- Seorang Pembina Racana untuk setiap racana.
b. Perindukan Siaga
- Perindukan Siaga dibina oleh Seorang Pembina Siaga dan dibantu oleh
3 orang Pembantu Pembina Siaga.
- Pembina dan Pembantu Pembina Perindukan Siaga Putera dapat
dijabat oleh pria atau wanita sedangkan Pembina dan Pembantu
Pembina Perindukan Siaga Puteri hanya boleh dijabat oleh wanita.
- Barung secara bergilir dipimpin oleh Pemimpin dan wakil Pemimpin
Barung yang dipilih oleh dan dari para anggota barung.
- Oleh para pemimpin barung  ditunjuk salah satu Pemimpin barung
untuk  melaksanakan  tugas di tingkat perindukan yang disebut
Pemimpin Barung Utama, di panggil Sulung.  Pemimpin Barung
Utama tersebut tetap memimpin barungnya.
- Untuk pendidikan kepimpinan para Pramuka Siaga, diadakan Dewan
Perindukan Siaga, disingkat Dewan Siaga yang terdiri atas para
Pemimpin Barung, Wakil Pemimpin Barung, Pemimpin  Barung
Utama, dan Pembina Siaga serta Pembantu Pembina Siaga; dengan
kegiatan sebagai berikut :
- Dewan Siaga mengadakan pertemuan sebulan sekali pimpin Pembina
Siaga atau Pembantunya.
- Dewan Siaga bertugas m,engurus dan mengatur kegiatan - kegiatan
Perindukan Siaga dan menjalankan putusan - putusan yang diambil
oleh Dewan Siaga.
c. Pasukan  Penggalang
- Pasukan dibina oleh seorang Pembina Penggalang dibantu dua orang
Pembantu Pembina.
- Pembina dan Pembantu  Pembina Penggalang Putera harus dijabat
oleh pria, sedang Pembina dan Pembatu Pembina Penggalang Puteri
harus dijabat oleh wanita.
- Regu dipimpin secara bergilir oleh seorang Pemimpin Regu dan Wakil
Pemimpin Regu yang dipilih oleh dari para anggota regunya.
- Oleh dan dari para Pemimpin Regu dipilih seorang untuk
melaksanakan tugas di tingkat pasukan yang disebut Pemimpin Regu
Utama dipanggil Pratama.
5
- Untuk pendidikan kepemimpinan para Pramuka Penggalang, diadakan
Dewan Pasukan Penggalang disingkat Dewan Penggalang, yang terdiri
atas para Pemimpin Regu Wakil Pemimpin Regu, Pemimpin Regu
Utama, Pembina Penggalang  dan para Pembantu Pembina ; dengan
kegiatan  sebagai berikut :
a. Dewan Penggalang  mengadakan rapat sebulan sekali.
b. Ketua Dewan Penggalang adalah Pratama, sedangkan jabatan
Penulis dan Bendahara Dewan Penggalang dipegang secara begilir
oleh para anggota Dewan Penggalang.
c. Dewan Penggalang bertugas mengurus dan mengatur kegiatan
Pasukan  Penggalang.
d. Dalam rapat Dewan Penggalang, Pembina dan Pembantunya
bertindak sebagai Penasehat Pengarah, Pembimbing, serta
mempunyai hak mengambil keputusan terakhir.
e. Untuk membina kepemimpin dan rasa tanggung jawab para
Pramuka  Penggalang, diadakan Dewan Kehormatan Pasukan
Penggalang yang terdiri atas para Pemimpin Regu, Pemimpin
Regu Utama, Pembina dan Para Pembantu Pembina; dengan
kegiatan :
1. Dewan Kehormatan Penggalang bersidang dalam hal terjadi
peristiwa yang menyangkut tugas Dewan Kehormatan
Penggalang.
2. Hasil Putusan Sidang dilaporkan kepada Pembina Gugusdepan.
3. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Penggalang adalah
Pembina Penggalang dan Pembantunya, sedangkan Sekretaris
Dewan adalah salah seorang Pemimpin Regu.
4. Dewan Kehormatan Penggalang berkewajiban untuk
menentukan :
5. pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan  dll kepada
Pramuka Penggalang yang berjasa atau berprestasi.
6. pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Regu serta
Pratama.
7. tindakan terhadap pelanggaraan Kode Kehormatan
8. rehabilitasi anggota Pasukan Penggalang.

6
9. Anggota yang dianggap melanggar sebelum diambil tindakan
diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Dewan
Kehormatan.
d. Ambalan Penegak
- Ambalan Penegak dibina oleh seorang Pembina Penegak dibantu oleh
Pembantu Pembina Penegak.
- Pembina Penegak dan Pembantu Pembina Penegak Putera harus
dijabat oleh pria, sedang untuk Puteri  harus dijabat wanita.
- Untuk mengembangkan kepemimpinan di ambalan dibentuk Dewan
Ambalan Penegak disingkat Dewan Penegak yang dipimpin oleh
Ketua yang disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Seorang Bendahara
e. Beberapa Anggota
f. Dewan dipilih dari pemimpin-pemimpin dan wakil pemimpin
Sangga.
g. Untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggungjawab  para
Pramuka Penegak dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang
terdiri atas Anggota Dewan Penegak dan Pembina. Dewan
Kehormatan Penegak bersidang untuk membahas :
- peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
- pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan pelanggaran
terhadap kode kehormatan.
- Dalam Dewan Kehormatan Penegak, Pembina dan Pembantunya
bertindak sebagai pengarah dan penasehat.
c. Racana Pandega
- Racana dibina oleh seorang Pembina Pandega dibantu seorang
Pembantu Pembina ; Pembina dan Pembantu Pembina Puteri harus
dijabat wanita, sedang Pembina dan Pembantu Pembina Putera harus
dijabat pria.
- Untuk mengembangkan kepemimpinan di Racana

7
- Untuk membina kepemimpinan dan tanggungjawab para Pramuka
Pandega dibentuk Dewan Kehormatan Pandega yang terdiri atas para
anggota racana yang sudah dilantik.
2. Tugas tanggung jawab Pembina Gugus depan
a. memimpin gudepnya selama masa bakti Gudep (3 tahun)
b. melaksanakan ketetapan Kwarcab dan Kwarran
c. meningkatkan jumlah dan mutu anggota Gerakan Pramuka
d. membina dan mengembangkan organisasi, perlengkapan dan keuangan Gudep
e. menyelenggarakan kepramukaan di dalam Gudepnya
f. memimpin pembina satuan, dan bekerjasama dengan majelis pembimbingn Gudep
dan Orang tua peserta didik.
g. mengadakan kerja sama dengan tokoh -  tokoh masyarakat
h. menyampaikan laporan tahunan kepada Korsa dan Kwarran dengan tembusan ke
kwarcab.
i. menyampaikan pertanggungjawaban Gudep kepada Musyawarah Gudep.
Dalam melaksanakan tugasnya Pembina gudep bertanggungjawab kepada
musyawarah Gudep (MUGUS).
3. Tugas Pembina Satuan
a. membina para Pramuka dalam satuannya.
b. membantu Pembina Gudep dalam rangka kerja sama dan hubungan timbal balik
antara Gerakan Pramuka dengan Orang tua pramuka.
c. memberi laporan kepada Pembina Gudep tentang perkembangan satuannya.
d. berusaha meningkatkan  kemampuan dan keterampilan serta  pengetahuan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
e. bertanggungjawab kepada Pembina Gudep.
4. Gugus depan Luar Biasa. Gugusdepan Luar Biasa ialah Gugusdepan yang anggotanya
terdiri atas anak-anak penyandang cacat jasmani maupun mental, terdiri dari
penyandang :
a. Tuna Netra (golongan A)
b. Tuna Rungu  Wicara (golongan B)
c. Tuna Grahita (golongan C)
d. Tuna Daksa (golongan D)\
8
e. Tuna Laras (golongan E)
5. Musyawarah Gugusdepan (MUGUS)
a. Di dalam setiap Gudep, kekuasaan tertinggi terletak pada Musyawarah Gudep
(MUGUS).
b. Pembina Gudep menyelenggarakan MUGUS sekali dalam 3 tahun dan menjabat
sebagai pemimpin  Mugus.
c. Peserta Mugus terdiri dari pada Pembina Pramuka, para Pembantu Pembina, 
perwakilan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
d. Acara pokok Mugus adalah :
1. Pertanggungjawaban pembina Gudep selama masa baktinya termasuk
pertanggungjawaban keuangan.
2. Rencana kerja Gudep untuk masa bakti berikutnya.
3. Pemilikan pembina Gudep baru.
4. Pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat oleh
Pembina Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, dan sebelum
diajukan ke Mugus diteliti dan disyahkan oleh suatu panitia verifikasi yang
dibentuk oleh Mugus yang lalu.
6. Dewan Kehormatan Gudep
a. Dewan Kehormatan dibentuk untuk :
- menilai sikap dan perilaku anggota Gerakan Pramuka di tingkat gudep, yang
melanggar kode kehormatan atau merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
- menilai sikap, perilaku, dan jasa seseorang untuk mendapatkan tanda
penghargaan.
- Dewan Kehormatan Gudep terdiri atas :Mabigus, Pembina Gude, Para
Pembina Satuan. Dewan Ambalan/Racana (apabila diperlukan)
7. Administrasi Gudep
a. Buku -buku Administrasi                           
b. Buku Induk
c. Buku Keuangan
d. Buku Acara Kegiatan
e. Buku Inventaris
f. Buku Agenda dan Ekspedisi
9
g. Buku Harian
h. Buku /Kartu Data Pribadi
i. Buku Risalah Rapat.

1.3ADMINISTRASI GUGUS DEPAN


A. Pengertian
1. Administrasi dalam arti luas, adalah pengelolaan satuan yang meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan kepramukaan di satuan.
2. Administrasi dalam arti terbatas (sempit) ialah meliputi penataan dan penertiban secara
tertulis atau kegiatan-kegiatan yang disebut tata usaha dalam Gugus Depan Gerakan
Pramuka.     
B. Fungsi
1. Untuk melaksanakan pengawasan, terhadap semua pekerjaan harus dilakukan
menurut ketentuan.
2. Sebagai pedoman pokok yang harus dilaksanakan untuk ditetapkan di lingkungan
Organisasi Gerakan Pramuka.
C. Penggolongan administrasi
Untuk mencapai tujuan, maka hal-hal yang berkaitan dengan tulis menulis, maka di
golongkan sebagai berikut : Satu Catatan, dua Laporan, tiga Perencanaan, keempat
rencana dan program,.Keputusan, Surat menyurat.
D. Surat menyurat
a. Surat adalah suatu alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi pemberitahuan,
pernyataan permintaan dan lain-lain kepada pihak lain.
b. Surat menyurat adalah kegiatan pengendalian arus berita baik tertulis maupun lisan
yang timbul dari adanya pencatatan, laporan, perencanaan atau program dan
keputusan yang memungkinkan adanya permintaan penjelasan penambahan
kekurangan-kekurangan atau perubahan-perubahan.
c. Cara penomoran surat (surat keluar) disusun sebagai berikut :
1) Nomor urut surat keluar
2) Kode Kwartir
3) Kode Bidang/Gugus Depan Contoh= 003/02.157-02.158–C 003= Nomor urut
surat keluar 02.157-02.158=Nomor Gudep C= Kegiatan.

10
d. Distribusi pengiriman surat sesuai dengan alamat yang dicantumkan, baik alamat
kepada maupun tembusan.
e. Susunan surat dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian yaitu :
1) Kepala surat, yang terdiri dari :
a. Nama organisasi/kesatuan
b. Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun.
c. Nomor
d. Klasifikasi (sifat)
e. Lampiran
f. Perihal/Hal
g. Alamat
h. u.p (untuk perhatian), apabila perlu
2) Isi surat, terdiri dari :
a. Pendahuluan
b. Uraian/maksud
c. Kalimat penutup
3) Penutup surat, terdiri dari :
a. Nama Jabatan
b. Tanda Tangan
c. Nama Pejabat
d. Cap atau stempel
e. Tembusan
f. Surat menyurat dibagi dalam 2 (dua) macam yaitu :
1) SURAT MASUK, ialah semua tulisan-tulisan atau berita-berita yang
diterima dari instansi/pihak lain, yang penerimaannya dipusatkan di
sekretariat atau bagian lain yang diberi wewenang untuk tugas itu.
2) SURAT KELUAR, ialah semua tulisan-tulisan yang dikirimkan kepada
instansi/pihak lain, yang setiap konsep untuk diajukan kepada pimpinan
disalurkan melalui Kepada Sekretariat/Sekretaris atau pejabat yang diberi
wewenang meneliti.

11
E. ADMINISTRASI YANG DIPERLUKAN DI GUGUS DEPAN / AMBALAN :
1. Buku Induk Gugus Depan
2. Buku Keuangan
3. Buku Inventaris
4. Buku Tamu
5. Buku prestasi
6. Buku acara latihan dan notulen Dewan Ambalan
7. Log book /Daftar Peristiwa Penting
8. Buku Presensi dan Iuran
9. Buku Riwayat Ambalan
10. Buku Agenda Ambalan
11. Buku Catatan Ambalan
Buku-buku tersebut masih dapat ditambah lagi apabila memungkinkan untuk
diadakan.
1. Buku Induk Gugus Depan                                                             
2. Buku Keuangan
Digunakan untuk mencatat keluar masuknya uang yang dimiliki Gudep/Ambalan
baik dari kas mingguan, bulanan maupun uang dari usaha lain. Pada setiap akhir
bulan diadakan penutupan kas dan diketahui pembina.
3. Buku Inventaris
Mencatat tentang harta benda kekayaan milik Ambalan misalnya, Bendera
Ambalan, Bendera Merah Putih, Bendera Semaphore dan Bendera Morse, tali
tongkat, tenda, dll.
4. Buku Tamu
5. Buku Prestasi
Mencatat tentang prestasi anggota Ambalan dalam pencapaian SKU dari
tingkat Bantara dan Laksana.
6. Buku Acara Latihan dan Notulen Dewan Ambalan
Memuat tentang hasil pertemuan Ambalan yang membahas tentang latihan dengan.
7. Log Book

12
Mencatat tentang kejadian penting yang diambil regu. Kejadian penting yang
perlu dicatat adalah kejadian yang mengesankan dan lucu, disertai dengan gambar-
gambar karikaturik yang jenaka dengan sedikit kata-kata yang lucu namun sopan.
Yang perlu dimasukkan ke log book adalah kesan-kesan yang positif, untuk kesan
yang negatif hindarkan agar tidak menimbulkan kenangan yang jelek.
Log Book dapat dibuat untuk masing-masing anggota Sangga.
8. Buku Presensi dan Iuran
Buku ini digunakan untuk mencatat kehadiran anggota Ambalan serta iuran anggota
Ambalan untuk setiap kali latihan.
9. Buku Agenda Ambalan
Mencatat tentang surat masuk dan surat keluar.
10. Buku Catatan Ambalan
Mencatat segala sesuatu yang menyangkut tentang materi kepramukaan baik teori
maupun praktek. Digunakan sebagai bahan acuan atau pedoman pada saat
melaksanakan latihan maupun pada waktu mengikuti lomba kepramukaan.

BAB III
PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
 Gugus depan disingkat Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan
Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan
Pramuka sebagai Peserta Didik Pembina Pramuka dan Majelis Pembimbing
Gugusdepan.
 Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, masing -
masing merupakan Gudep yang berdiri sendiri.Gugusdepan merupakan ujung
tombak Gerakan Pramuka, karena kepramukaan sebagai proses pendidikan
13
progresif diselenggarakan dalam satuan - satuan pramuka yang terhimpun
dalam Gugusdepan.

2.2 SARAN
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi penulis
menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka saran-saran
dan kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan kami menjadikan
semua itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan
makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

Boestomi, Achmad. Pedoman Kegiatan Pramuka, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Tasikmalaya, CV.
Dewi Mas. Cetakan pertanam 1990, Tasikmalaya

https://pramukaat-tanwir.blogspot.com/2017/09/struktur-organisasi-dan-administrasi.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai