Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA

“TES KESEGARAN JASMANI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR”

OLEH:

ANGELUS BRIA

(20320058)

JURUSAN PJKR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingannya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tes Kesegaran Jasmani Untuk Siswa Sekolah
Dasar”. Makalah ini di buat guna memenuhi tugas semester yang di bebankan kepada saya.
Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi para pembaca dalam menambah pengetahuan.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca serta meningkatkan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Kupang, 19 april 2022


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………….……………………………………………


B. Tujuan…..………………………………………………………………………………..
C. Manfaat…….…………………………………………………………………………….

BAB II ISI

A. Tes Kesegaran Jasmani Sekolah Dasar……………………………


B. Pengerti Kesegaran Jasmani…………………….
C. Jenis-Jenis Kesegaran Jasmani…………………………
D. Pengukuran Kebugaran Jasmani Anak Usia 10-12 Tahun...............

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani seseorang atau siswa bisa dengan cara pengukuran.
Pengukuran bertujuan untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang.
Pengukuran kesegaran jasmani dilakukan dengan tes kesegaran jasmani. Untuk melaksanakan tes
diperlukan adanya alat/instrument. Tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan
ditetapkan menjadi instrument/alat tes yang berlaku di seluruh Indonesia karena TKJI disusun
dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu: 6-9
tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.

Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, peneliti akan melakukan tes untuk siswa usia 10-
12 tahun baik putra maupun putri. Berikut adalah beberapa rangkaian tes kesegaran jasmani
Indonesia untuk siswa usia 10-12 tahun putra dan putri yang terdiri dari: (1) lari cepat (sprint) 40
meter, (2) gantung siku 60 detik, (3) baring duduk (sit up) 30 detik, (4) loncat tegak (vertical
jump), (5) lari jarak menengah 600 meter (Sriundy, 2010:95).

Tes kesegaran jasmani sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi tingkat kesegaran
jasmani anak. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh 5

Dwi Gansar, dkk yang mengangkat judul “Survei Tingkat Kebugaran Jasmani pada Siswa-Siswi
Tunagrahita SMP Luar Biasa Negeri Kota Salahtiga”, yang mendapatkan hasil tes kebugaran
jasmani untuk siswa putra tunagrahita terdapat 0% kategori baik sekali, 0% kategori baik, 5
siswa (25%) kategori sedang, 12 siswa (60%) kategori kurang, dan 3 siswa (15%) kategori
kurang sekali. Sedangkan untuk kebugaran siswa putri tunagrahita terdapat 0% kategori baik
sekali, 0% ketegori baik, 3 siswi (38%) kategori sedang, 5 siswi (63%) kategori kurang, dan 0%
kategori kurang sekali. Dari hasil tersebut dapat diketahui kebugaran jasmani siswa-siswi
tunagrahita SMP Luar Biasa Negeri Kota Salatiga termasuk dalam kategori kurang. Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi gansar, dkk dapat dikatakan bahwa tes kesegaran
jasmani (TKJI) sangat penting dilakukan baik untuk anak normal maupun anak berkebutuhan
khusus. Yang diharapkan pada penelitian tersebut perlu ditingkatkannya kebugaran jasmani
melalui pendidikan jasmani adaptif yang sesuai dengan kemampuan siswa-siswi tunagrahita
sehingga tingkat kebugaran jasmani siswa-siswi tunagrahita menjadi lebih baik.

Dalam pendidikan jasmani tidak hanya aspek jasmanianya (psikomotorik) saja yang perlu
dikembangkan pada diri anak, namun perkembangan pengetahuan dan penalaran (kognitif) serta
sifat-sifat kepribadiannya (afektif) juga perlu untuk dikembangkan. Ketiga perkembangan
tersebut yaitu psikomotorik, kognitif, dan 3 afektif, semuanya dipahami sebagai satu kesatuan
yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Perkembangan kemampuan kognitif,
dan sifat-sifat efektif berkaitan erat dengan perkembangan ketrampilan gerak siswa

B. TUJUAN MAKALAH
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui tes kebugaran jasmani,pengertian dan jenis-
jenis kebugaran jasmani.

C. MANFAAT
Mahasiswa dapat mengetahui kebugaran jasmani pada anak sekolah dasar,pengertian dan
jenis-jenis kebugaran jasmani.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Tes Kebugaran Jasmani Sekolah Dasar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerja sama
dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) melakukan pengukuran kebugaran jasmani pada anak
sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan April 2019 di wilayah kerja Puskesmas
Jorongan, Kuripan, Klenang Kidul, Gending, Sumberasih dan Glagah.

Pengukuran kebugaran jasmani yang dilakukan pada anak sekolah kelas 4, 5 dan 6 SD ini
dilakukan dengan cara pengukuran tensi dan denyut nadi serta praktek lari 1000 meter. Selama
kegiatan tersebut mereka dipandu oleh narasumber dari Dinkes Kabupaten Probolinggo dan
petugas puskesmas setempat.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melalui Kasi Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Sumaryanto mengungkapkan pengukuran kebugaran
jasmani pada anak sekolah ini dimaksudkan untuk mewujudkan siswa SD yang sehat, bugar dan
berprestasi melalui pembudayaan aktifitas fisik dan olahraga yang baik, benar, terukur dan
teratur di lingkungan sekolah.

“Tujuannya untuk meningkatnya perilaku siswa SD dalam meningkatkan kebugaran jasmani,


meningkatnya pengetahuan siswa SD terhadap perlunya latihan fisik dan olahraga menjadi
budaya hidup sehari-hari, meningkatkan kemandirian sekolah dalam mendukung gerakan
masyarakat untuk hidup sehat serta meningkatkan derajat kesehatan dan prestasi siswa SD,”
katanya.

Menurut Yanto, pembangunan kesehatan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu
dan daya saing sumber daya manusia. Salah satu upaya kesehatan dalam Undang-undang Nomor
36 tahun 2009 Tentang kesehatan diantaranya bahwa upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat. Masyarakat dimaksud termasuk
dalam lingkungan pendidikan formal yakni sekolah.

“Berbagai upaya untuk meningkatkan prestasi anak sekolah diantaranya melalui aktivitas fisik
atau olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur. Program kesehatan olahraga untuk siswa SD
terintegrasi dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan ini sangat diharapkan sebagai
pendekatan preventif dan promotif tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif,”
jelasnya.

Yanto menerangkan kebugaran jasmani pada siswa SD merupakan salah satu komponen penting
yang dapat mendukung prestasi siswa. Kebugaran jasmani dapat menggambarkan kondisi fisik
seseorang untuk melakukan aktivitas. Kebugaran jasmani tidak sama dengan kesehatan. Orang
yang sehat belum tentu bugar, tetapi orang yang bugar pasti sehat.

“Siswa sekolah yang bugar, tidak mudah lelah akan dapat mengerjakan tugas atau mengikuti
pelajaran di sekolah lebih baik. Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seorang siswa, makin
baik kemampuan fisiknya sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi di sekolahnya,”
terangnya.

Yanto menambahkan pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah ini dilakukan demi
mensukseskan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Germas) melalui Inpres Nomor 1 Tahun
2017.

B. Pengertian kesegaran jasmani

Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dngan kemampuan dan
kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Kesegaran jasmani erak
kaitannya dengan kegiatn manusia dalam melakukan pekerjaaan dan bergerak. Kesegarn jasmani
yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tdak
sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan
oleh karyawan berbeda dengan anggota ABRI, berbeda pula dengan olahragawan, pelaja dsb.
Kesegaran Jasmani yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang dibutuhkan orang
dewasa.

Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan
melaksanakan pengukuran. Pengukuran kesegaran jasmani dilakukan dengan tes kesegaran
jasmani. Untuk melaksanakan tes diperlukan adanya alat/instrumen. Tes kesegaran Jasmani
(TKJI) merupakan salah satu bentuk instrumen untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani.

C. Jenis-jenis tes kebugaran jasmani


1. Tes daya tahan jantung dan paru-paru Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang
mampu bekerja dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan berlebihan. Daya tahan
jantung dan paru-paru adalah kemampuan jantung serta kapasitas paru-paru dalam melakukan
aktivitas kerja lama tanpa mengalami gangguan berarti. Tes daya tahan jantung dan paru-paru
bisa dilakukan dengan aktivitas lari. Jarak tempuh lari untuk tes kebugaran jasmani yang dikenal
di Indonesia yaitu lari 12 menit berjarak 2,4 kilometer (km).

2. Tes daya tahan otot Daya tahan otot adalah kesanggupan otot dalam mengatasi beban atau
suatu rintangan secara berulang-ulang. Contohnya adalah daya tahan otot-otot kaki saat berlari
jarak jauh. Bentuk latihan kebugaran jasmani untuk mengukur daya tahan otot adalah squats,
rowing, tricep stretch, wrist roll, dan juga latihan angkat beban. Baca juga: Unsur-unsur
Kebugaran Jasmani dan Jenis Latihan Fisik untuk Meningkatkannya
3. Tes kelenturan Kelenturan atau flexibility dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa
mengalami cedera otot dan persendian. Tes kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kelenturan
tubuh misalnya adalah menyentuh ujung jari kaki dalam posisi duduk atau meluruskan kedua
tangan ke atas dengan jari-jari dikaitkan satu sama lain.

4. Tes kekuatan Kekuatan merupakan salah satu unsur kebugaran jasmani. Kekuatan atau
strength adalah kondisi tubuh dalam menggunakan otot untuk memaksimalkan tenaga pada saat
melakukan suatu aktivitas fisik. Jenis tes kebugaran untuk mengukur kekuatan misalnya adalah
push-up, sit-up, dan juga back-up.

5. Tes kelincahan Kelincahan atau agility adalah kemampuan untuk mengubah arah posisi tubuh
dengan kecepatan dan ketetapan yang tinggi tanpa kehilangan keseimbangan. Tes kebugaran
jasmani untuk mengukur kelincahan contohnya adalah squat jump, lari naik turun tangga, dan
lari bolak-balik atau shuttle run.

Demikian juga dalam perkembangan motorik dan keterampilan, anak-anak usia SD mengalami
masa-masa perkembangan motorik dan keterampilan yang berbeda-beda. Pada usia 5-8 tahun,
anak mulai berurusan dengan kemampuan pengelolaan tubuhnya dan keterampilan dasar seperti
keterampilan berpindah tempat (locomotor), gerak statis di tempat (nonlocomotor) dan gerak
memakai anggota badan (manipulative).Pada usia di atasnya, anak-anak mulai matang
menguasai keterampilan khusus, dari mulai keterampilan manipulatif lanjutan, hingga kegiatan-
kegiatan berirama dan permainan, senam, kegiatan di air, dan kegiatan untuk pembinaan
kebugaran jasmani. Dalam beberapa cabang olah raga, pentahapan pencapaian keterampilan
tingkat tinggi pun sudah dapat mulai dilaksanakan di kelas-kelas akhir SD, misalnya senam,
loncat indah, dan renang.

D. PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI ANAK USIA 10-12 Thn

1. Pengukuran Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan bagian dari total fitnes. Dalam total titnes terdapat beberapa
komponen yaitu : (1) anatomical fitness, (2) physiological fitness, dan (c) psychological Fitness
(Morehouse dan Miller).

a. Anatomical fitness : adalah normalnya pertumbuhan dan pengembangan fisik anak


berdasarkan faktor hereditas.

b. Physiological fitness : adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi fisiologisnya


terhadap keadaan lingkungan, tugas fisik, kerja otak, secara efisien, tak mengalami kelelahan
yang berlebihan.

c. Psychological fitness : adalah keadaan emosi yang stabil untuk mengatasi beberapa masaIah
lingkungannya.

Dengan demikian, definisi kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dirjen Olahraga
dan Pemuda, (1971)

E. Unsur-unsur Kebugaran Jasmani

Mengacu kepada definisi tersebut di atas maka kebugaran jasmani mempunyai enam unsur
utama, yaitu : (1) strength, (2) power, (3) speed, (4) flexibility, (5) agility (6) endurance. Ke-
enam komponen tersebut, ada tiga unsur inti, yakni strength, endurance dan cardiorespiratoris.

2. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) Siswa SD Usia 10-12 th.

Ada 5 (lima) Jenis Tes, yaitu : (1) Lari cepat 40 meter. (2) Gantung siku tekuk. (3) Baring duduk
30 detik. (4) Loncat tegak, dan (5) Lari 600 meter. Petunjuk pelaksanaan dari setiap butir tes
adalah sebagai berikut :
A. TES LARI CEPAT 40 METER

tujuan : Untuk mengukur kecepatan Iari seseorang. Alat/fasilitas : (a) lintasan Iurus, rata dan
tidak licin, jarak antara garis start dan finish 30 mete, (b) peluit, (c) stopwatch, dan (d) bendera
start dan tiang pancang.

Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri, aba-aba "ya" subyek
lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 40 meter. Pada saat subyek menyentuh /
melewati garis finish stopwatch dihentikan.

B. Tes Gantung Siku Tekuk

tujuan : untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu.

Alat/fasilitas : (a) lantai yang rata clan bersih, (b) palang tunggal, tingginya diatur sehingga
subyek dapat bergantung, (c) stopwatch, (d) formuIir pencatat hasil, dan (e) serbuk kapur (bedak
bayi) atau magnesium karbonat.

Petugas Tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta. Sikap
permulaan: Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal selebar bahu.Pegangan telapak tangan menghadap kebelakang.

Gerakan:

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap
bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama
mungkin.

Pencatatan Hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut
di atas, dalam satuan waktu detik. Catatan: Peserta yang tidak dapat melakukan sikap di atas
dinyatakan gagal, hasilnya ditulis dengan angka o (nol).

C. Tes Baring Duduk 30 Detik


Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan Fasilitas;
(a) lantai.lapangan rumput yang rata dan bersih, (b) stopwatch, (c) alat tulis, (d) alas/tikar
/matras. Petugas Tes: (a) pengamat waktu, (b) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.

Pelaksanaan:Sikap permulaan.

Berbaring telentang dilantai atau dirumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut ± 900, kedua
tangan jari-jarinya berselang selip diletakkan dibelakang kepala. Petugas/peserta lain membantu
memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN.
Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dngan kemampuan dan
kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Kesegaran
jasmani erak kaitannya dengan kegiatn manusia dalam melakukan pekerjaaan dan
bergerak. Kesegarn jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan
pekerjaan bagi setiap individu tdak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang
dilakukan.
Jenis tes terdapat Tes daya tahan jantung dan paru-paru Daya tahan adalah keadaan atau
kondisi tubuh yang mampu bekerja dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan
berlebihan,tes kekuatan otot,tes kelentukan dan tes kelincahan.

B. Saran.
Saya menyadari akan kekurangan dari makalah yang saya buat ini, tapi besar harapan
saya akan manfaat dari makalah yang kami buat ini. Untuk itu beasar akan saran dari
pembaca demi menyempurnakan makalah yang kami buat ini agar dapat bermanfaat bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA.

Ardle, Mc., Katch, WD, F.I., Klatch, 1981, Exercise Physiology : Energy, Nutrition an
Human Performance, Philadelpia : Lea Febiger,

Astrand, P.O. Rodhahl, K 1986, Textbooks of Work Physiology 3 rd ed, New York : Mc
Graw-Hill Company,

Bompa, Tudor O, 1983.Theory and Methodology Of Training, Dubuque,Iowa :


Kendall/Hunt Publising Company.

Britenham. Greg, 1996, Panduan Lengkap Latihan Khusus Pemantapan Bola Basket,
Jakarta : Universitas Indonesia.

Brooks, G.A., Fahey, T.D. 1984 Excercise Physiology ; Human Bioenergetics and its
Application, New York : 1st John, Wilwy and Son Inc.

Depdikbud 1995 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Anak Umur 10 – 12

Anda mungkin juga menyukai