Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“IMPLEMENTASI GERAK NON MANIPULATIF TERHADAP SISWA


SEKOLAH DASAR“
MATA KULIAH: PENDIDIKAN JASMANI SD
Dosen Pengampu: Khairul Usman S.Si M.Pd

DISUSUN OLEH:

NAMA KELOMPOK
NURHASANAH (1203311069)
ARTA WIDA ANASTASIA PURBA (1203311121)
UNEDO SIMANJUNTAK (1203311014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang “Implementasi Gerak Non Manipulatif terhadap Siswa
Sekolah Dasar” ini. Adapun dalam makalah ini penulis memaparkan mengenai hasil kajian
literasi terhadap bagaimana pengaruh implementasi gerak non manipulatif terhadap tumbuh-
kembang anak, khususnya pada anak usia sekolah dasar. Hasil yang didapat dari kajian
tersebut ialah implementasi gerak non manipulatif sangat berpengaruh terhadap tumbuh-
kembang anak sekolah dasar. Adanya makalah ini pun diharapkan dapat menjadi acuan
dalam upaya meningkatkan kemampuan tumbuh-kembang anak dengan penerapan konsep
dasar gerak non manipulatif pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan. Dikarenakan keterbatasan penulis dalam melakukan kajian ini pun, maka makalah
ini tentu masih jauh dari kata sempurna.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Adanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penulis ke depannya.

Berastagi, April 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………….……..…...…………………………1


DAFTAR ISI ………………………………….…….……………………………………….. 2
BAB 1 PENDAHULUAN ………………….…………….……..………………..…………. 3
1.1 Latar Belakang ………………………………….……..………………………… 3
1.2 Rumusan Masalah ………………………………….……..………...…………… 3
1.3 Tujuan ………………………………….……..…………………………………. 4
BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………...……..……………………………… 5
2.1 Definisi Gerak Non Manipulatif ………………………………………………… 5
2.2 Contoh Kegiatan dengan Konsep Gerak Non Manipulatif ……………………… 5
2.3 Pengaruh Implementasi Gerak Non Manipulatif terhadap Anak Sekolah Dasar .. 6
BAB 3 PENUTUP ………………………………….……..………………………………… 8
3.1 Kesimpulan …………….…………………….……..…………………………… 8
3.2 Saran ………………………………….……..……………………………...…… 8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………….……..……………..……………… 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) merupakan salah satu elemen
penting dalam membantu pembentukan karakter dari segi afektif (sikap), kognitif
(pengetahuan), ataupun psikomotorik (keterampilan). Pendidikan jasmani sendiri merupakan
proses pendidikan dengan tujuan untuk membentuk pertumbuhan jasmani, kesehatan, dan
kebugaran jasmani. Pendidikan jasmani pun diarahkan untuk mengembangkan keterampilan
pada anak dengan menerapkan aktivitas fisik dengan konsep belajar untuk bergerak atau
bergerak untuk belajar.
Seiring berkembangnya teknologi informasi dewasa kini, ruang gerak manusia pun
menjadi semakin terbatas. Segala teknologi yang kini sudah mendukung hampir semua
aktivitas manusia, menjadikan manusia kini lebih banyak melakukan aktivitas otak dibanding
dengan aktivitas fisik. Hal serupa juga terjadi kepada anak-anak dimana hal ini memiliki
pengaruh yang cukup buruk terhadap tumbuh-kembang anak. Beberapa penelitian terdahulu
menyatakan bahwa aktivitas fisik sangat diperlukan dalam proses tumbuh-kembang anak.
Anwar dalam jurnalnya (2005: 47-48), pun menyatakan hal serupa. Bahwa bermain yang
menjadi salah satu aktivitas fisik bagi anak sangat mempengaruhi perkembangan fisik pada
anak, dapat melatih daya berpikir anak, hingga cukup penting dalam mempengaruhi tingkah
laku sosial dan nilai moral pada anak. Dalam kata lain aktivitas fisik mempunyai peran
penting dalam mengasah aspek motorik kasar maupun halus, aspek sosial, aspek fisik, aspek
emosi, hingga aspek kognitif pada anak.
Maka peran mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
memiliki peran penting dalam membantu tumbuh-kembang anak. Salah satunya adalah
dengan menciptakan ruang gerak yang lebih luas untuk anak melalui permainan ataupun
aktivitas fisik. Adapun jenis aktivitas yang dapat diterapkan dapat mengacu pada gerak dasar
yang meliputi gerak manipulatif dan non manipulatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan gerak non manipulatif?
2. Apa saja contoh kegiatan dengan penerapan gerak non manipulatif?
3. Bagaimana pengaruh implementasi gerak non manipulatif terhadap tumbuh kembang
pada anak sekolah dasar?

3
1.3 Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk mengetahui definisi mengenai gerak non
manipulatif serta untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang menerapkan konsep gerak non
manipulatif. Adapun tujuan lainnya adalah untuk mengetahui pengaruh dari implementasi
gerak non manipulatif terhadap anak, khususnya terhadap anak sekolah dasar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gerak Non Manipulatif


Ranah pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang
diantaranya meliputi ranah kognitif dimana mencakup pengajaran yang terkait dengan aspek
intelektual seperti pengetahuan, pemahaman, analisis, serta penilaian; ranah afektif yang
mencakup aspek emosional atau perasaan; ranah psikomotor dimana berkaitan dengan aspek
keterampilan yang mencakup kegiatan fisik dan fungsi psikis. Kegiatan fisik itu sendiri
meliputi kekuatan, daya tahan, dan kelentukan yang berkaitan dengan sistem gerak dasar.
Adapun keterampilan gerak-gerak dasar yang dapat diterapkan dalam kegiatan pengajaran
PJOK meliputi gerak non manipulatif dan gerak manipulatif. Gerak manipulatif sendiri
memiliki definisi sebagai keterampilan motorik yang mengharuskan tubuh bergerak untuk
merespon objek di luar tubuh, seperti kegiatan melempar, menangkap, atau menggiring bola.
Disamping gerak manipulatif, ada pula gerak non manipulatif yang memiliki
pengertian berupa proses penggerakan tubuh tanpa harus merespon terhadap objek lain di luar
tubuh. Dengan kata lain gerak non manipulatif merupakan proses diri manusia dalam
menggerakan tubuhnya sendiri, seperti berjalan atau berlari. Adapun gerak non manipulatif
terbagi menjadi dua aspek yaitu gerak lokomotor dan gerak non lokomotor. Gerak lokomotor
secara sederhana berarti gerakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain,
sedangkan gerak non lokomotor merupakan proses menggerakan anggota tubuh tanpa harus
berpindah tempat. Gerak non manipulatif inilah yang kemudian menjadi dasar dalam
penerapan gerak dasar untuk pengajaran PJOK.

2.2 Contoh Kegiatan dengan Konsep Gerak Non Manipulatif


Seperti yang telah dipaparkan bahwa gerak non manipulatif terdiri dari dua aspek,
yaitu gerak lokomotor dan gerak non lokomotor. Gerak lokomotor sebagai gerakan
memindahkan anggota tubuh dari satu tempat ke tempat lain, tentu memiliki beragam contoh
kegiatan yang dapat diterapkan dalam pengajaran PJOK terhadap anak. Salah satunya adalah
kegiatan berjalan dan berlari. Kegiatan tersebut tentu sangat mudah diterapkan dalam
kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan dengan memanfaatkan kondisi psikologis
anak yang senang melakukan berbagai macam permainan. Misalnya saja guru PJOK dapat
mengajak anak bermain lomba lari atau jalan sehat. Selain itu, guru juga dapat mengajak anak
bermain permainan tradisional seperti loncat kodok dimana konsep dasar permainan ini

5
adalah menggerakan tubuh untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara
meloncat-loncat menyerupai kodok.
Gambar 1. Ilustrasi Olahraga Loncat Kodok

Selain gerak lokomotor, ada pula gerak non lokomotor yang merupakan kegiatan fisik
dengan menggerakan anggota tubuh tanpa harus berpindah tempat. Contoh kegiatan yang
menerapkan kegiatan ini adalah peregangan otot, memutar, mengayunkan kaki atau tangan,
menarik, mendorong, atau menghindar. Dalam penerapan konsep gerak dasar yang satu ini,

guru PJOK dapat mengajak anak didik melakukan kegiatan berupa senam sehat yang
menerapkan konsep peregangan otot dalam gerak dasar non lokomotor; senam ritmik atau
senam aerobik yang menerapkan konsep peregangan otot sekaligus memutar tubuh atau
mengayunkan tubuh; serta permainan tradisional yang banyak menggunakan konsep
menghindar, menarik, atau mendorong.
Gambar 2. Ilustrasi Olahraga Senam Ritmik

Kegiatan-kegiatan tersebut pastinya dapat menarik minat anak dalam melakukan


aktivitas fisik dengan menerapkan konsep gerak-gerak dasar tersebut. Konsep gerak dasar
non manipulatif ini pun dapat dikembangkan dan dipadupadankan dengan banyak kegiatan
lain yang bahkan memiliki konsep gerak dasar manipulatif.

2.3 Pengaruh Implementasi Gerak Non Manipulatif terhadap Anak Sekolah Dasar
Dengan adanya implementasi gerak non manipulatif berupa gerak lokomotor dan
gerak non lokomotor terhadap kegiatan pembelajaran PJOK anak sekolah dasar, tentunya
dapat menarik minat anak untuk kembali aktif menggerakan tubuhnya. Kegiatan fisik tersebut

6
sedikitnya dapat memicu anak untuk berhenti dari ketergantungan teknologi yang terjadi di
masa ini. Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Hanief dan Sugito (2015: 61-63), bahwa
gerakan dasar seperti itu harus dibiasakan sedari dini untuk memicu perkembangan
kemampuan dan keterampilan pada anak yang seringkali terhambat sebab kemampuan gerak
dasar pada masa kanak-kanak baru berkembang dan perlu diasah hingga anak terbiasa dalam
menerapkan gerak dasar di kehidupan sehari-hari.
Khususnya pada masa ini, dimana teknologi semakin ketat membatasi ruang gerak
manusia, maka proses pengajaran PJOK yang mempunyai konsep dasar berupa gerak-gerak
dasar seperti gerak non manipulatif, sangat penting adanya dalam membantu tumbuh-
kembang anak sekolah dasar. Mengingat dewasa ini sudah banyak permainan yang diadaptasi
ke dalam bentuk teknologi semakin membuat anak merasa malas untuk melakukan aktivitas
fisik, sebab permainan yang dikemas dalam bentuk gadget memang terlihat praktis dan
menyenangkan. Hal ini pula yang menjadikan guru PJOK harus selalu dapat berinovasi
dengan mengajak anak-anak melakukan kegiatan olahraga yang menyenangkan supaya ruang
gerak anak semakin luas dan tumbuh-kembang anak pun dapat terus ditingkatkan hingga
mencapai tujuan pendidikan karakter yang meliputi segala aspek psikomotorik, afektif,
hingga kognitif. Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan konsep gerak dasar
non manipulatif pada kegiatan pembelajaran PJOK khususnya di sekolah dasar.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin membatasi ruang gerak manusia
mulai memiliki pengaruh yang cukup buruk dalam menghambat proses tumbuh-kembang
pada anak. Menariknya berbagai macam permainan yang dikemas secara praktis dalam
bentuk gadget semakin membuat anak-anak ketergantungan terhadap teknologi yang satu ini
dan melupakan aktivitas fisiknya. Di usia yang masih belia, anak-anak seharusnya didorong
untuk melakukan banyak kegiatan fisik guna meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya, entah dari segi aspek psikomotorik, kognitif, sosial, ataupun afektif.
Maka dengan adanya isu tersebut guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
(PJOK) dituntut untuk membantu tumbuh-kembang anak dengan membiasakan anak
melakukan aktivitas fisik, yang mengacu pada konsep gerak dasar, sedari dini. Salah satunya
adalah dengan menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dengan menerapkan konsep
gerak dasar non manipulatif yang meliputi gerak lokomotor dan gerak non lokomotor.
Adapun kegiatan-kegiatan dengan konsep gerak non manipulatif tersebut dapat berupa lomba
lari, acara jalan sehat, loncat kodok, maupun kegiatan senam sehat atau senam aerobik, serta
banyak kegiatan gerak dasar lainnya yang dapat diterapkan pada banyak cabang olahraga atau
bahkan permainan tradisional.
Disamping itu, kegiatan olahraga atau permainan tradisional yang berbasis gerak
dasar non manipulatif ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh-kembang anak sebab dapat
membuat anak melakukan banyak aktivitas fisik untuk melatih kemampuan dan
keterampilannya dalam berbagai hal. Penerapan gerak dasar non manipulatif ini pun tentunya
dapat menghentikan sikap ketergantungan gadget pada anak, khususnya pada anak sekolah
dasar. Maka pengajaran PJOK dengan mengimplementasikan konsep gerak dasar ini
diharapkan dapat membantu tumbuh-kembang anak pada tingkat sekolah dasar dan
meminimalisir permasalahan yang menyangkut tumbuh-kembang pada anak.

3.2 Saran
Pentingnya pengaruh mata pelajaran PJOK pada sekolah, khususnya pada tingkat
sekolah dasar, dalam membantu tumbuh-kembang anak membuat pengajaran PJOK itu
sendiri harus dilakukan dengan semenarik mungkin untuk menarik minat anak dalam
melakukan aktivitas fisik guna meminimalisir berbagai permasalah yang dapat menghambat

8
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Adapun permasalahan yang dipaparkan pada
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka penulis berharap di makalah
selanjutnya dapat dipaparkan lebih lanjut mengenai penerapan konsep gerak dasar non
manipulatif maupun konsep gerak dasar manipulatif.

9
DAFTAR PUSTAKA
Alnedral. (2016). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olaharga dan Kesehatan. 2.

Anwar, M. H. (2005). Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Sebagai Wahana Kompensasi


Gerak Anak. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 3(1), 45–53.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji/article/view/6171

Hanief, Y. N., & Sugito, S. (2015). Membentuk Gerak Dasar Pada Siswa Sekolah Dasar
Melalui Permainan Tradisional. Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran,
1(1), 60–73. https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v1i1.575

No Titlえe. (n.d.).

Subarjah, H. (n.d.). Asas Pendidikan Jasmani. 1–48.

10

Anda mungkin juga menyukai