Mind Mapping
HAKIKAT
PERKEMBANGAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Hakikat Perkembangan”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas matakuliah perkembangan peserta didik program studi pendidikan tata boga
Universitas Negeri Medan. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang hakikat perkembangan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku Dosen matakuliah
perkembangan peserta didik. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Isnaini Khairunisa
DAFTAR ISI
Daftar pustaka………………………………………………………………..…………9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Peserta Didik merupakan suatu komponen penting yang harus diketahui
seorang guru. Pemahaman guru yang benar terhadap perkembangan peserta didik akan menuntun
guru membuat disain pembelajaran yang cocok untuk peserta didik. Disain pembelajaran yang
cocok dengan perkembangan peserta didik akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal.
Pembelajaran yang tidak memperhatikan perkembangan peserta akan membuat peserta bosan atau
frustrasi. Jika peserta didik bosan dan frustrasi, para guru juga akan tertular rasa bosan dan frustrasi
ketika mengajar. Dasar pikir ini yang menjadikan pengetahuan tentang perkembangan peserta
didik merupakan salah satu komponen dari kompetensi pedagogik seorang guru.
Berdasarkan latar belakang di atas maka makalah ini membahas tentang “Hakikat
Perkembangan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka pembahasan makalah ini akan difokuskan pada
masalah-masalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.
Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ,
dan sistem organ yang berkembang dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya.
Hal senada juga dijelaskan Hurlock (1980: 3) bahwa pada dasarnya dua proses
perkembangan yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi terjadi secara
serentak dalam kehidupan manusia. Namun demikian kedua proses ini tidak pernah berhenti
sepanjang kehidupan manusia. Pada saat anak-anak pertumbuhan fisik menjadi primadona
pertumbuhan dibandingkan bagian lainnya, tetapi pada usia lanjut kemunduran fisik dan
perubahan alam pikiran lebih banyak berubah daripada yang lain.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimilki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia,
yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.
Menurut F.J Monks, dkk, (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses
ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali.
Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar
kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “proses yang kekal dan tetap yang menuju
ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,
pematangan dan belajar.”
C. Prinsip-prinsip perkembangan
Sejak terjadi proses pembuahan hingga ajal tiba, manusia selalu berubah dan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian
mengalami kemunduran. Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan
yang mencolok, yaitu: 1. Perubahan fisik · Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam
tubuh lainnya misalnya otak, jantung, dan lain sebagainya. · Perubahan proporsi, Misalnya
perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.
2. Perubahan mental
Perubahan yang meliputi : memori, penalaran, persepsi, emosi, sosial, dan imajinasi. ·
Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti dengan ciri-ciri sikap sosial yang, misalnya
egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial.
Ketiga ada motivasi yang kuat dari diri individu yang ingin mengalami perubahan.
Misalnya anak yang malas berbicara tidak akan menjadi anak yang terbuka di masa yang akan
datang.
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan mengikuti pola
yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatannya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan
lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak,
dan pada anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki
unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian faktor lingkungan juga turut memberikan
kontribusi terhadap perkembangan seorang anak. Misalnya perkembangan kecerdasan dipengaruhi
oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah seorang anak
didorong untuk melakukan kegiatan intelektual atau tidak, dan apakah dia diberi kesempatan untuk
belajar atau tidak.
Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola perkembangan
tersebut memiliki konsistensi perkembangan tertentu. Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-
rata akan cenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap
perkembangan berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau
pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang
diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan
harus bersifat perseorangan, meskipun dilakukan secara klasikal atau kelompok.
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama
seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan
lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan anak yang memiliki kecerdasan rata-rata,
sedangkan anak yang bodoh akan berkembang lebih lambat.
Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju tanggapan yang lebih khusus.
Misalnya seorang bayi akan mengacak-acak mainan sebelum dia mampu melakukan permainan
itu dengan jari-jarinya. Demikian juga dengan perkembangan emosi, anak secara umum akan
merespon dengan rasa takut pada suatu hal yang baru namun selanjutnya akan merepon ketakutan
secara khusus pada hal yang baru tersebut.
Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal
yang penting karena memungkinkan pengasuh (orangtua, guru, atau pengasuh lainnya) untuk
segera mencari penyebab dan memberikan stimulasi yang sesuai.
Desmita, 2009, Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Masganti, E. 2012, Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.