Anda di halaman 1dari 3

Pengertian dan Prinsip Belajar Serta Belajar Sebagai Proses Terpadu

PENGERTIAN BELAJAR

Belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai
bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam
proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan
bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

PRINSIP - PRINSIP BELAJAR

Prinsip 1 : Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri si pelajar yang diaktifkan oleh
individu itu sendiri.

Proses belajar dikontrol oleh si pelajar sendiri dan bukan oleh si pengajar. Perubahan persepsi
pengetahuan, sikap, dan perilaku adalah suatu produk manusia itu sendiri, bukan kekuatan yang
dipaksakan kepada individu. Belajar bukan berarti melakukan apa yang dikatakan atau yang
diperbuat oleh pengajar saja tetapi suatu proses perubahan yang unik di dalam diri si pelajar sendiri.
Oleh karena itu mengajar bukan berarti memaksakan sesuatu terhadap si pelajar tetapi menciptakan
iklim atau suasana sehingga si pelajar mau melakukan dengan kemauan sendiri apa yang dikehendaki
oleh si pengajar.

Prinsip 2 : Belajar adalah penemuan diri sendiri.

Hal ini berarti bahwa belajar adalah proses penggalian ide-ide yang berhubungan dengan diri sendiri
dan masyarakat sehingga pelajar dapat menentukan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai. Untuk
itu segala sesuatu yang relevan bagi pelajar harus ditemukan oleh pelajar itu sendiri.

Prinsip 3 : Belajar adalah konsekuensi dari pengalaman.

Seseorang menjadi bertanggung jawab ketika ia diserahi tanggung jawab. Ia menjadi atau dapat
berdiri sendiri bila ia mempunyai pengalaman dan pernah berdiri sendiri. Manusia tidak akan
mengubah perilakunya hanya karena seseorang mengatakan kepadanya untuk mengubahnya. Untuk
belajar yang efektif tidak cukup jika hanya dengan memberikan informasi saja, tetapi kepada pelajar
tersebut perlu diberikan pengalaman.

Prinsip 4 : Belajar adalah proses kerja sama dan kolaborasi.

Kerja sama akan memperkuat proses belajar. Manusia pada hakikatnya senang saling bergantung dan
saling membantu. Dengan kerja sama, saling berinteraksi dan berdiskusi, di samping memperoleh
pengalaman dari orang lain juga dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran dan daya kreasi
individu.
Prinsip 5 : Belajar adalah proses evolusi, bukan revolusi karena perubahan perilaku memerlukan
waktu dan kesabaran.

Perubahan perilaku adalah suatu proses yang lama karena memerlukan pemikiran-pemikiran dan
pertimbangan orang lain, contoh, dan mungkin pengalaman sebelum menerima atau berprilaku
baru. Bagaimanapun menguntungkannya bagi dirinya, belajar akan selalu dirasakan sebagai sesuatu
yang tidak mengenakkan dan sangat mengganggu. Untuk itu dalam mengajar hasilnya tidak dapat
diperoleh dengan segera dan tidak boleh tergesa-gesa tetapi memerlukan kesabaran dan ketekunan.

Prinsip 6 : Belajar kadang-kadang merupakan suatu proses yang menyakitkan karena menghendaki
perubahan kebiasaan yang sangat menyenangkan dan sangat berharga bagi dirinya, bahkan mungkin
harus melepaskan sesuatu yang menjadi jalan hidup atau pegangan hidupnya.

Untuk itu dalam memperkenalkan hal-hal baru yang menghendaki seseorang berprilaku baru
sebaiknya dilakukan tidak secara drastis dan radikal. Harus berhati-hati dan sedikit demi sedikit
sehingga individu mau meninggalkan perilaku lama dengan senang hati, tidak menyakitkan hati, dan
tidak menimbulkan frustasi.

Prinsip 7 : Belajar adalah proses emosional dan intelektual.

Belajar dipengaruhi oleh keadaan individu atau si pelajar secara keseluruhan. Belajar bukan hanya
proses intelektual tetapi emosi juga turut menentukan. Oleh karena itu hasil belajar sangat
ditentukan situasi psikologis individu pada saat belajar. Bila seseorang sedang dalam keadaan kalut,
murung, frustasi, konflik, dan tidak puas, maka jangan dibawa ke dalam suatu proses belajar.

Prinsip 8 : Belajar bersifat individual dan unik.

Setiap orang mempunyai gaya belajar dan keunikan sendiri dalam belajar. Untuk itu pengajar harus
menyediakan media belajar yang bermacam-macam sehingga tiap individu dapat memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan keunikan dan gaya masing-masing.

Seluruh prinsip-prinsip tersebut mencakup situasi proses belajar yang menguntungkan, mempunyai
ciri-ciri komunikasi yang bebas dan terbuka, konfrontasi penerimaan, respek, diakuinya hak
untuksalah, kerja sama kolaborasi, saling mengevaluasi, keterlibatan tiap individu, aktif, kepercayaan,
dan lainnya.

BELAJAR SEBAGAI PROSES TERPADU

Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang memperhatikan dan


menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Developmentally Appropriate Practical).
Pendekatan yang berangkat dari teori pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar
pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak.

Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah pemilihan/ pengembangan topik
atau tema. Dalam langkah awal ini guru mengajak anak didiknya untuk bersama-sama memilih dan
mengembangkan topik atau tema tersebut. Dengan demikian anak didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan pembuatan keputusan.

Pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu : berpusat pada anak
(student centered), proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta
pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas. Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan
konsep dari berbagai bidang studi dalam satu proses pembelajaran. Kecuali mempunyai sifat luwes,
pembelajaran terpadu juga memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.

Pembelajaran terpadu memiliki kelebihan (Depdikbud, 1996) sebagai berikut :

1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya.

2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

3. Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.

4. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.

5. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak.

6. Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu. Keterampilan sosial ini
antara lain adalah : kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.

Keterbatasan yang menonjol dari pembelajaran terpadu adalah pada faktor evaluasi. Pembelajaran
terpadu menuntut diadakannya evaluasi tidak hanya pada produk, tetapi juga pada proses. Evaluasi
pembelajaran terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak instruksional dari proses pembelajaran,
tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses pembelajaran tersebut. Dengan demikian
pembelajaran terpadu menuntut adanya teknik evaluasi yang banyak ragamnya. Oleh karenanya
tugas guru menjadi lebih banyak (Prabowo, 2000:4).

Sumber:
https://www.kompasiana.com/fauzan02/550045e5a333119a7251040e/pengertian-dan-prinsip-belaj
ar-serta-belajar-sebagai-proses-terpadu

Anda mungkin juga menyukai