Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ladi Ladita Sigalingging

Nim : 1191111036

Kelas : PGSD Reguler B 2019

Matkul : Strategi Belajar Mengajar

Dosen Pengampu : Laurensia M. Perangin Angin M.Pd

UJIAN AKHIR SEMESTER STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

1. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis lingkungan sebagai sumber belajar ?


2. Sebutkan dan jelaskan 5 peranan guru sebagai agen pembelajaran!
3. Jelaskan hubungan teori belajar dengan strategi mengajar guru?
4. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR penting untuk dipahami oleh guru,agar tujuan dari
proses belajar mengajar dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Jelaskan pendapat
saudara tentang pentingnya memahami srategi belajar mengajar oleh pendidik/guru dan
uraiakanlah peran anda sebagai calon pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran, kaitkan
dengan strategi pembelajaran
5. Jelaskan maksud dari pernyataan berikut :
“ Pekerjaan saya sebagai guru adalah menyusun rencana pembelajaran untuk mendorong
para siswa agar aktif dalam pembelajaran untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
Motivasi adalah tanggung jawab siswa “
6. Sebutkan dan jelaskan 2 teori motivasi dalam belajar
7. Dari beberapa model pembelajaran yang anda ketahui mana yang cocok dipadukan dengan
pembelajaran secara kerja kelompok? Dan mana yang tidak cocok? Jelaskan !
8. Didalam proses belajar mengajar diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu yang harus
dilakukan oleh pendidik.Saudara sebagai calon guru sekolah dasar pendekatan apa saja yang
saudara pilih .Jelaskan yang dimaksud dari pendekatan yang saudara pakai dan apa pula
alasan saudara dengan pendekatan tersebut.
9. Guru yang baik dan benar harus mau membuat perencanaan pengajaran secara
sistematik! Jelaskan langkah –langkah memperencanakan pengajaran sistematik tersebut.

1
10. Untuk keberhasilan proses belajar mengajar guru harus mampu membangun komunikasi
secara efektif dengan peserta didiknya, dalam hal ini ada strategi yang dapat dikembangkan
oleh guru. Jelaskan strategi tersebut

JAWABAN

1. 3 jenis lingkungan sebagai sumber belajar

 Lingkungan Sosial.
Lingkungan social salah satu pendukung sumber belajar bagi kita yang identik dengan
proses interaksi social antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dll.
Lingkungan social ini menjadi sumber belajar kita dalam proses bergaul dan
bersosialisasi. Lingkungan social ini dapat kita gunakan menjadi praktek pengajaran
dimulai dari lingkungan yang paling dekat seperti keluarga, sahabat, tetangga dan
sebagainya, lingkungan social tepat digunakan sebagai sumber belajar seperti organisasi
sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan,
struktur kepemerintahan dan agama.
 Lingkungan Alam
Lingkungan alam menjadi sumber belajar, seperti pada pembelajaran IPA ataupun
IPS.Lingkungan alam dapat kita gunakan menjadi bahan kita dalam mempelajari tentang
alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiyah seperti keadaan geografi,
iklim, suhu, udara, musim, dan lain sebagainya. Sebagai calon pendidik kita dapat
menggunakan Lingkungan alam sebagai sumber belajar media konkret kepada peserta
didik sehingga proses belajar mengajar lebih menarik dan peserta didik lebih mudah
memahami pelajaran tersebut.
 Lingkungan Buatan.
Lingkungan buatan dapat dijadikan sebagian sumber belajar dari beberapa aspek
prosesnya, pemanfaatannya, pemeliharaannya serta aspek lain yang berkenaan dengan
pembangunan dan kepentingan manusia dan mansyarakat pada umumnya. Salah satu
contoh Lingkungan buatan sebagai sumber belajar yaitu kebun binatang yang dapat

2
digunakan sebagai pendukung dalam dalam pembelajaran atau lingkungan tersebut dapat
menjadi media konkret misalnya dalam pengenalan hewan hewan terhadap peserta didik.

Referensi : https://dzestrindi.wordpress.com/2013/03/13/lingkungan-sebagai sumber-belajar/

2. 5 peranan guru sebagai agen pembelajaran


 Guru Sebagai Fasilitator
Guru sebagai fasilitator yaitu guru yang mampu menyediakan fasilitas pembelajaran yang
dapat mendukung proses belajar mengajar peserta didik baik melalui media
pembelajaran, materi pembelajaran dan alat peraga yang berhubungan dengan proses
pembelajaran sehingga pada saat proses belajar mengajar tidak terkesan monoton dan
siswa tidak cepat merasa bosan, guru sebagai fasilitator juga harus mampu
membangunkan suasana menjadi menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas,
dan peserta didik berani mengemukakan pendapat secara terbuka.
 Guru sebagai Motivator
Guru sebagai motivator harus bisa menjadi pendorong atau pendukung minat belajar
siswa, mampu meningkatkan kualitas pembelajaran karena peserta didik akan lebih
semangat jika seorang pendidik selalu mendukung dan mendorong siswa dalam belajar,
guru harus sealalu membimbing siswanya, mendukung dan memotivasi siswa sesuai
dengan kapasitas kemampuan peserta didik.
 Guru sebagai pemacu
Sebagai pemacu harus bisa selalu membimbing peserta didik yang selalu siap memberikan
kemudahan belajar bagi peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya dengan
maksimal, mengembangkan kreativitas peserta didik dan menjadi pelayan bagi peserta
didik ketika diperlukan, Sebagai pemacu belajar guru harus mampu melipat gandakan
potensi peserta didik dan mengembangkan sesuai dengan aspirasi dan cita-cita mereka.
 Guru sebagai Pemberi Inspirasi
Sebagai pemberi inspirasi guru harus mampu berperan sebagai penginspirasi sehingga
dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan ide-ide baru dari para peserta
didik. Guru sebagai penginspirasi harus bisa juga mengamati bagaimana pemecahan
masalah yang sedang dihadapi oleh peserta didik.
 Guru sebagai perekayasa pembelajaran

3
Sebagai perekayasa pembelajaran guru mampu merekayasa konteks atau susunan
pembelajaran sesuai dengan tuntutan silabus mata pelajaran dan guru mampu
mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Tetapi kadang kala dari tuntutan silabus
tidak sesuai dengan kemampuan para peserta didik maka guru harus mampu
merekayasa,memonitor dan mengevaluasi supaya proses belajar mengajar tetap berjalan
dengan lancar dan proses pembelajaran yang dilakukan guru selalu dinamis dan
konteksual dengan perkembangan siswa-siswi di kelas
Referensi:https://cancer55.wordpress.com/2013/12/10/peran-guru-sebagai-agen-
pembelajaran/
3. Hubungan teori belajar dengan strategi mengajar guru yaitu
Teori belajar sendiri didefinisikan sebagai gambaran bagaimana seseorang melakukan proses
belajar sedangkan Strategi pembelajaran adalah suatu rencana, dan perangkat aktivitas yang
terencana untuk meraih tujuan pembelajaran.
maka hubungan antara teori belajar dengan strategi belajar mengajar saling berkaitan yang
mana jika dalam proses pembelajaran guru tidak memiliki gambaran ataupun teori maka
proses belajar mengajar tersebut tidak akan berjalan lancar begitu juga dengan strategi belajar
jika pendidik tidak memiliki starategi/rencana maka proses belajar mengajar kurang baik,
pada saat para pendidik membuat perencanaan ataupun strategi pembelajaran maka harus
mengetahui seperti apa teori ataupun gambaran pada saat melakukan proses belajar mengajar,
begitu juga sebaliknya.
Referensi: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/strategi-pembelajaran.html
https://www.akseleran.co.id/blog/teori-belajar/

4. pendapat saya tentang pentingnya memahami srategi belajar mengajar oleh pendidik/guru
adalah strategi pembelajaran adalah hal yang paling utama diketahui oleh pendidik supaya
dapat mencapai tujuan pembelajaran, karena dari strategi pembelajaran ini kita dapat
melaksanakan proses belajar megajar dengan terstruktur, penggunaan strategi pembelajaran
dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa maupun antara siswa
dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal. 
Peran saya sebagai calon pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran akan
mengimplementasikan strategi atau rencana dalam proses belajar sehingga mencapai tujuan

4
pembelajaran yang maksimal dalam proses pembelajaran pemilihan strategi atau metode
mengajar saya harus memahami terlebih dahulu tujuan pembelajaran maupun kompetensi
yang akan ditempuh oleh siswa. Disamping itu saya juga harus memahami karakteristik
metode mengajar yang akan dipilih sekaligus memahami dampak kemampuan dari metode
tersebut.

5. maksud dari pernyataan berikut :


“ Pekerjaan saya sebagai guru adalah menyusun rencana pembelajaran untuk mendorong
para siswa agar aktif dalam pembelajaran untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
Motivasi adalah tanggung jawab siswa “
Sebagai seorang guru harus mampu membuat rencana pembelajaran dalam usaha atau tujuan
untuk membentuk pengetahuan para peserta didik melalui mendukung peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut secara maksimal.

6. 2 teori motivasi dalam belajar


 Teori Motivasi Fisiologis
Teori ini berpusat pada proses fisiologis yang dipandang sebagai dasar dari perilaku
manusia atau tumpuan dari semua aktivitas manusia. Teori motivasi fisiologis ini bersifat
tetap, tahan lama bahwa motif sentral itu ada secara terus menerus tanpa bisa dipengaruhi
oleh faktor lain maupun dalam diri individu yang bersangkutan.
 Teori Motivasi Aktualisasi Diri dari Maslow
Menurut teori ini manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih maju
Dalam teori ini manusia memiliki tingkatan kebutuhan pokok yang kemudian dijadikan
pengertian kunci dalam mempelajari motivasi antara lain:
1) Kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan paling yang menyangkut fungsi-fungsi
biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan
papan, kesehatan fisik, kebutuhan seks, dsb.
2) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and scurity): seperti terhindar dari segala
bahaya dan ancaman.

5
3) Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi antara lain kebutuhan akan dicintai,
diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan,
kerjasama.
4) Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai karena
prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat, dsb.
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti antara lain kebutuhan
mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum,
kreatifitas dan ekspresi diri.
Referensi : https://dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi/amp

7. Menurut saya model pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran secara kerja kelompok
yaitu Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). Dalam model pembelajaran
ini diterapkan untuk menuntaskan materi belajar, siswa belajar dalam kelompok secara
kooperatif, dalam model pembelajaran ini kelompok yang dibentuk memiliki kemampuan
yang heterogen sehingga satu sama lain dapat saling membantu dan berbaur. Jika dalam kelas
terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar
tiap kelompok berbaur. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada
perorangan

Model pembelajaran yang tidak cocok dalam pembelajaran kerja kelompok adalah Model
Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery Learning) karena Model pembelajaran ini
identik dengan pengorganisasian atau pengendalian diri sendiri, cara belajar dalam
menemukan konsep.
Referensi:https://yudikustiana.wordpress.com/kurikulum-2013/macam-macam-model-
pembelajaran/

8. Sebagai calon guru sekolah dasar saya memilih pendekatan Kontekstual /Contextual
Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara


materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.pendekatan kontekstual sendiri dilakukan

6
dengan melibatkan komponen komponen pembelajaran yang efektif yaitu konstruktivisme,
bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.
Alasan saya memilih model pembelajaran ini karena siswa dapat dengan cepat memahami
suatu materi pembelajaran karena guru mengaitkan pembelajaran dengan dunia nyata atau
konkret, mendorong siswa berfikir lebih kreatif, kegiatan pembelajaran menarik atau tidak
terkesan membosankan, dan model pembelajaran ini melatih siswa semakin aktif, kritis
dalam proses belajar
Referensi:http://sakinahninaarz009.blogspot.com/2014/06/macam-macam-pendekatan-
pembelajaran.html

9. langkah –langkah merencanakan pengajaran sistematik.


 Merumuskan tujuan khusus
Guru terlebih dahulu memahami dan merumuskan tujuan pembelajaran maupun
kompetensi yang akan ditempuh oleh siswa.
  Memilih pengalaman belajar
Guru mampu mendorong siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta dari
pengalaman belajarnya , memberikan kesempatan untuk belajar secara berkelompok yang
memberikan pengalaman pada siswa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
  Menentukan kegiatan belajar mengajar
Menentukan kegiatan pembelajaran yang dirancang melalui pendekatan kelompok
ataupun pendekatan individual sesuai dengan bahan ajar yang telah dirancang sedemikian
rupa.
 Menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran

Guru adalah orang yang terlibat dan berperan sebagai sumber belajar maka guru harus
mampu mengelola pembelajaran, maka dalam hal ini guru harus terampil dalam berbicara
dan berkomunikasi dengan menggunakan berbagai media

 Memilih bahan dan alat


Guru mampu menentukan bahan dan alat yang dimanfaatkan dalam proses belajar
mengajar berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
 Ketersediaan fasilitas fisik

7
Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat media, laboratorium, dan lain-
lain. Guru dan siswa akan bekerja sama menggunakan bahan pelajaran, memanfaatkan
alat, berdiskusi, dan lain sebagainya dan kesemuanya itu dapat digunakan melalui proses
perencanaan yang matang melalui pengaturan secara profesional termasuk adanya
dukungan finansial sesuai dengan kebutuhan.
  Perencanaan evaluasi dan pengembangan
 Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam perencanaan pembelajaran, sebab
dengan evaluasi akan dapat dilihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
10. Untuk keberhasilan proses belajar mengajar guru harus mampu membangun komunikasi
secara efektif dengan peserta didiknya, dalam hal ini ada strategi yang dapat dikembangkan
oleh guru adalah Strategi Saintifik Learning yang mana strategi ini  adalah Proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Sehingga dari hal itu
timbul komunikasi antara siswa dan guru dan pada saat mengidentifikasi masalah masalah
dan melatih siswa untuk berfikir kritis
Referensi :https://www.sdn2rajekwesi.sch.id/blog/dummy-data-6

Anda mungkin juga menyukai