Anda di halaman 1dari 11

ESJ (Elementary School Journal)

Volume 8 No. 3 Desember 2018

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS


DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
WORD SQUARE DI KELAS IV SDN 101801
KEDAI DURIAN

Risma Sitohang, Amrina Manullang


Surel: rismasihotang@gmail.com

ABSTRACT
The study used the Word Square model learning action. The
subjects in this study were class IV D SDN 101801 Kedai
Durian, amounting to 29 people consisting of 13 women and
16 men. The object of this research is the use of the Word
Square learning model. This research was carried out in two
cycles, namely cycle I and cycle II cycle, namely cycle I and
II where in each cycle of 4 stages, namely: planning,
implementation, observation and reflection. Data were
analyzed using, it was found from pretest data obtained by
students who completed (10.35%) and (89.65%) which were
not completed with a classical average value of 46.20.
Keywords: Model, Learning Outcomes

ABSTRAK
Penelitian menggunakan dengan tindakan pembelajaran
model Word Square. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas
IV D SDN 101801 Kedai Durian yang berjumlah 29 orang
yang terdiri dari 13 perempuan dan 16 laki-laki laki. Objek
penelitian ini adalah penggunaan Model pembelajaran Word
Square. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yakni
siklus I dan siklus II siklus yaitu siklus I dan II dimana pada
tiap siklus dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Data dianalisis menggunakan,
ditemukan dari data pretest diperoleh siswa yang tuntas
sebanyak (10,35%) dan (89,65%) yang belum tuntas dengan
nilai rata-rata klasikal sebesar 46,20.
Kata Kunci : Model, Hasil belajar

PENDAHULUAN penting dalam pembentukan karakter


Pendidikan adalah sebuah individu sejak usia dini sehingga anak
wahana dimana terjadinya kegiatan di masa depan dapat diterima secara
interaksi belajar dan mengajar yang baik oleh lingkungannya serta mampu
bertujuan untuk membimbing dan mewujudkan cita-cita pendidikan
memimpin anak didik kedalam nasional.
Risma: Meningkatkan Hasil...
proses pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, agar Salah satu upaya untuk
dapat berdiri sendiri dan bertanggung meningkatkan mutu pendidikan di
jawab. Keberadaan Pendidikan sangat Indonesia yakni melalui perbaikan
Dosen FIP UNIMED Accepted: 3 Desember 2018
Published: 18 Desember 2018
129
proses pembelajaran di sekolah. Secara umum tujuan belajar
Dalam setiap kegiatan pembelajaran IPS adalah 1) Membekali siswa
di sekolah aktivitas dan hasil belajar dengan pengetahuan sosial yang
merupakan beberapa faktor yang berguna ketika siswa kembali ke
mendapat perhatian penting. masyarakat. 2) Membekali siswa
Pembelajaran yang baik dapat dengan kemampuan
menumbuhkan gairah siswa dan mengidentifikasi, menganalisis dan
keaktifan dalam belajar daripada menyusun alternatif pemecahan
guru. Oleh karena itu guru juga sosial yang terjadi dalam kehidupan
dituntut untuk mampu memilih dan masyarakat. 3) Membekali siswa
menggunakan model pembelajaran dengan kemampuan berkomunikasi
yang sesuai dengan materi yang dengan masyarakat dari berbagai latar
diajarkan. belakang keilmuan dan keahlian. 4)
Membekali siswa dengan kesadaran,
IPS merupakan salah satu sikap mental yang positif dan
mata pelajaran yang diberikan di SD keterampilan terhadap pemanfaatan
yang erat hubungannya dengan lingkungan hidup tersebut. 5)
interaksi antar sesama manusia Membekali siswa dengan
dengan lingkungannya. Pembelajaran kemampuan mengembangkan
IPS sebagai bidang studi yang pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai
diberikan pada jenjang pendidikan, dengan perkembangan kehidupan.
ESJ VOLUME 8, NO. 3,
bukan hanya memberi bekal
pengetahuan saja, tetapi juga Secara umum pembelajaran
memberikan bekal nilai dan sikap IPS masih mengalami beberapa
serta keterampilan dalam kehidupan masalah yaitu: 1) sebagian besar guru
siswa di masyarakat, bangsa dan IPS belum terampil menggunakan
negara untuk menjadi warga negara beberapa model mengajar. 2)
yang berkesadaran tinggi dan ketersediaan alat dan bahan belajar
bertanggungjawab serta dapat belum memadai. 3) karena kurangnya
berpartisipasi dalam proses sosial guru dalam menggunakan model
yang ada didalam masyarakat. Mata pembelajaran, proses belajar
pelajaran IPS sangat penting bagi mengajar IPS masih dilakukan dalam
siswa, dimana pembelajaran IPS bentuk pembelajaran konvesional. 4)
mengajarkan kepada siswa dalam hal implementasi atau proses
bagaimana cara hidup bergaul, pelaksanaan kurikulum ini guru yang
berinteraksi serta berkomunikasi mendapat sosialisasi dalam bentuk
yang baik dengan lingkungannya dan penataran atau diklat sangat terbatas
mengajarkan kepada siswa untuk sekali. 5) sebagian masyarakat
memiliki kepekaan dan kesadaran Indonesia belum siap mengadaptasi
p-ISSN 2407-4934
terhadap masalah-masalah sosial atau mengadopsi budaya dan
e-ISSN 2355-1747
dilingkungannya. peradaban asing yang mulai
merambah secara global.

130
Sedangkan materi-materi IPS menjelaskan materi pelajaran IPS, 3)
yang luas membuat siswa merasa kurangnya kemampuan guru dalam
kesulitan dalam memahami materi menggunakan strategi, metode,
dan kurang berminatnya siswa dalam model, dan media pembelajaran yang
pembelajaran IPS. Selain itu, faktor variatif. Hal ini terlihat dari cara
malas membaca juga menambah pengajaran guru yang masih berpusat
anggapan bahwa mata pelajaran IPS pada guru dan yang masih berfokus
itu sulit. Faktor guru juga hanya menjelaskan apa yang ada pada
mempengaruhi kelancaran buku dan menyuruh siswa untuk
pembelajaran IPS yang dilaksanakan. mencatat dan menghafal apa yang ada
Penerapan metode ceramah yang dibuku pelajaran 4) suasana belajar
dominan didukung dengan ketiadaan yang kurang menyenangkan. Hal ini
media pembelajaran, dan kurangnya terlihat dari proses pembelajaran yang
dalam penggunaan model pasif tanpa ada timbal balik.
pembelajaran akan menambah
masalah pembelajaran IPS. Berdasarkan permasalahan-
permasalahan yang ada dalam
Berdasarkan observasi dan pembelajaran IPSyang disajikan di
informasi yang diperoleh peneliti atas, salah satu permasalahnnya
ketika melakukan penelitian di SDN adalah rendahnya hasil belajar siswa
101801 Kedai Durian, bahwa hasil pada mata pelajaran IPS. Untuk
belajar siswa masih rendah. Hal ini mengatasi permasalahan rendahnya
ditunjukkan dari nilai yang diperoleh hasil belajar siswa salah satu
sebagian siswa masih belum solusinya adalah peran guru dalam
mencapai kriteria ketuntasan minimal penggunaan model pembelajaran.
(KKM) yaitu 70. Dari jumlah Dengan menggunakan model
keseluruhan siswa kelas IV D yaitu 29 pembelajaran dapat meningkatkan
orang, 29 siswa yang memiliki nilai hasil belajar siswa. Dari beberapa
dibawah nilai KKM dengan model pembelajaran yang ada salah
persentase 100 %. Dan berdasarkan satu model pembelajaran yang dapat
pengalaman PPL, peneliti juga digunakan adalah model
melihat beberapa masalah yang Risma: Meningkatkan
pembelajaran Hasil...
Word Square.
dihadapi dalam pembelajaran IPS
yang dilakukan di kelas IV A SD Model pembelajaran Word
Negeri 101801 Kedai Durian Square merupakan model
diantaranya adalah 1) rendahnya hasil pembelajaran yang mengunakan
belajar siswa pada mata pelajaran kotak-kotak berupa teka-teki silang
IPS. 2) kurangnya perhatian siswa sebagai alat dalam menyampaikan
p-ISSN 2407-4934
dalam mengikuti proses pembelajaran materi ajar dalam proses belajar
e-ISSN 2355-1747
IPS. Hal ini dapat dilihat dari mengajar. Jadi, membuat kotak
beberapa siswa yang diam dan ada adalah adalah media utama dalam
pula siswa yang berbicara saat guru menyampaikan materi ajar. Model
pembelajaran Word Square ini baik

131
digunakan dalam rangka dalam pembelajaran IPS adalah
meningkatkan daya pikir siswa secara model pembelajaran Word Square.
acak dan mempermudah siswa dalam Model pembelajaran Word Square
memahami materi ajar. Di samping salah satu model pembelajaran yang
itu dengan menggunakan model ini mudah diterapkan, melibatkan
akan meningkatkan aktivitas belajar aktivitas seluruh siswa, dan dapat
siswa, sehingga siswa tidak merasa diterapkan untuk semua mata
jenuh saat proses pembelajaran. pelajaran. Model ini dapat
menghindarkan rasa bosan siswa
Penyajian materi IPS pada dalam belajar karena model ini tidak
umumnya selalu bersifat hanya melibatkan peran aktif guru
konvensional dan klasikal. Sehingga tetapi juga melibatkan peran aktif
siswa cepat bosan, jenuh dan merasa siswa dalam pembelajaran. Model
tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran ini dapat membantu
setiap alur pembelajaran IPS, siswa untuk mengembangkan dan
terkhusus pada materi Kegiatan penguasaan keterampilan dalam
Ekonomi Masyarakat yang Berkaitan proses kognitif siswa. Dengan
Dengan Sumber Daya Alam, materi demikian penggunaan model Word
ini terlalu membosankan apabila Square diharapkan mampu
hanya dikuasai oleh satu orang siswa meningkatkan hasil belajar siswa
saja dalam kelompoknya sehinnga pada pokok bahasan Kegiatan
akan lebih baik jika setiap siswa Ekonomi Masyarakat Yang Berkaitan
bekerja sama atau masing-masing Dengan Sumber Daya Alam.
siswa berpartisipasi dalam setiap
kerja kelompok yang dilakukan. Implementasi model
Selain itu, para siswa sering pembelajaranini adalah guru
mengabaikan pekerjaan siswa untuk menyampaikan materi sesuai
mengerjakan soal-soal sehingga hasil kompetensi yang ingin dicapai
belajar siswa rendah dan banyak peserta didik, sebelum mengerjakan
siswa yang mengobrol ketika siswa lembar kerja siswa guru terlebih
merasa bosan dengan metode dahulu menerangkan bagaimana cara
ceramah yang dilakukan guru dalam penggunaan model pembelajaran
proses pembelajaran. Berdasarkan Word Square,di lembar kerja siswa
kenyataan itu perlu dilakukan yang dibagikan dalam kelompok
peningkatan hasil belajar siswa dalam siswa akan mencari kata-kata pada
belajar IPS kotak yang berkaitan dengan materi
p-ISSN 2407-4934 pembelajaran dimana kata yang
e-ISSNSalah
2355-1747satu model
ESJ VOLUME 8, NO. 3, DESEMBER 2018
pembelajaran yang cocok digunakan
ditemukan siswa merupakan lembar kegiatan yang telah dibagikan
jawaban dari pertanyaan yang akan guru, kemudian siswa membuat
dibuat siswa,kemudian mengarsir pertanyaan sesuai kata yang
huruf dalam kotak sesuai jawaban di ditemukan dalam kotak, selanjutnya

132
guru memberikan poin setiap jawaban siswa. Sedangkan yang menjadi objek
dalam kotak. penelitian adalah model pembelajaran
Word Square dalam meningkatkan
METODE PENELITIAN hasil belajar siswa pada mata
Penelitian ini direncanakan di pelajaran IPS materi pokok kegiatan
Kelas IV A SDN 101801 Kedai ekonomi masyarakat yang berkaitan
Durian dan penelitian ini dengan sumber daya alam.Penelitian
dilrencanakan selama 2 bulan pada ini memilik beberapa tahap
semester II (dua) yang dimulai dari pelaksanaan dilakukan di dalam
bulan Februari sampai Maret. kelas. Dan menurut Arikunto
Subjek dalam penelitian ini (2014:16) terdapat empat tahapan
adalah siswa kelas IVD SDN 101801 yang dilakukan dalam melakukan
Kedai Durian tahun ajaran 2017/2018 penelitian yaitu:1 perencanaan, 2)
sebanyak 1 kelas yang terdiri dari 29 pelaksanaan, 3) pengamatan, 4)
refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN karena Meningkatkan


Risma: itu seorang guru hendaknya
Hasil...
Penelitian ini menggunakan mampu menggunakan model pem
Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian belajaran dan melibatkan siswa dalam
ini dilaksanakan di SDN 101801 proses pembelajaran. Dengan
Kedai Durian yang beralamat di Jalan demikian dapat dilihat bahwa pada
kasih Dusun Kedai Durian pretest dengan jumlah siswa yang
Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli tuntas belajar sebanyak 3 siswa
Serdang yang dipimpin oleh ibu dengan persentase 10,35% dan siswa
Suharni, S.Pd. Jumlah tenaga yang belum tuntas sebanyak 24 siswa
pengajar sebanyak 29 orang.. dengan persentase 89,65% dengan
Penelitian ini dilakukan di kelas IVD nilai rata-rata pretest 46,20. Dar hasil
dengan jumlah siswa sebanyak 29 pretest tersebut dapat diketahui
orang yang terdiri dari 13 perempuan bahwa hasil siswa masih tergolong
dan 16 laki-laki. Berdasarkan hasil rendah. Ini dikarenakan siswa kurang
penelitian dan refleksi yang memahami materi pelajaran sehingga
dilakukan, peneliti memperoleh hasil siswa kesulitan dalam menjawab soal
belajar siswa masih sangat rendah. pilihan ganda materi pokok kegiatan
Hal ini dapat dilihat pada hasil pretest ekonomi masyarakat yang berkaitan
siswa. Menurut Purwanto (2011:38) dengan sumber daya alam. Sehingga
“belajar merupakan proses dalam peneliti melakukan upaya untuk
individu yang berinteraksi dengan meningkatkan hasil belajar siswa
lingkungan untuk endapatkan dengan menggunakan model
perubahan dalam perilakunya”. Oleh pembelajaran Word Square.
p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

133
Menurut Istarani (2012: 181) “Model sebanyak 25 orang dengan persentase
pembelajaran Word Square 86,20% dan siswa yang belum tuntas
merupakan model pembelajaran yang sebanyak 4 siswa dengan persentase
mengunakan kotak-kotak berupa 13,80% dengan nilai rata-rata 80,34
teka-teki silang sebagai alat dalam dengan kategori baik. Ini
menyampaikan materi ajar dalam menunjukkan bahwa pada siklus II
proses belajar mengajar. telah mencapai nilai rata-rata klsikal
yaitu 70%.
Selanjutnya, setelah
dilakukan dengan menggunakan Untuk melihat lebih jelas
model pembelajaran Word Square peningkatan hasil belajar siswa pada
pada siklus I, peneliti kemudian pretest, post test I, dan post test II
memberikan post test siklus I untuk dapat dilihat pada tabel berikut.
mengetahui tingkat pemahaman siswa Model pembelajaran ini dapat
terhadap materi yang disampaikan membantu siswa untuk
oleh peneliti. Pada siklus I terdapat mengembangkan dan penguasaan
jumlah siswa yang tuntas sebanyak keterampilan dalam proses kognitif
17 orang dengan persentase 58,62% siswa. Salah satu upaya untuk
dan siswa yang belum tuntas meningkatkan mutu pendidikan di
sebanyak 12 orang dengan persentase Indonesia yakni melalui perbaikan
41,38% dengan nilai- rata 64,48 proses pembelajaran di sekolah.
dengan kategori cukup. Hal ini
menunjukkan bahwa pada siklus I Dalam setiap kegiatan pembelajaran
masih tergolong rendah karena tidak di sekolah aktivitas dan hasil belajar
mencapai nilai rata-rata klasikal 70%. merupakan beberapa faktor yang
Sehingga peneliti harus lebih mendapat perhatian penting.
berupaya untuk memperbaiki Pembelajaran yang baik dapat
kendala-kendala yang terjadi di post menumbuhkan gairah siswa dan
test I pada siklus selanjutnya. keaktifan dalam belajar daripada
guru. Oleh karena itu guru juga
Setelah peneliti melakukan dituntut untuk mampu memilih dan
upaya perbaikan untuk lebih menggunakan model pembelajaran
meningkatkan hasil belajar sisw yang sesuai dengan materi yang
dengan menggunakan model Word diajarkan.
Square pada tindakan siklus II. Setelh
ESJ VOLUME 8,
dilakukannya tindakan pada siklus II,
peneliti selanjutnya memberikan post
test II kepada siswa untuk mengetahui
sejauhmana pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan
p-ISSN 2407-4934
oleh peneliti. Pada siklus II ini
e-ISSN 2355-1747
terdapat jumlah siswa yang tuntas

134
Tabel 4.11 Distribusi Hasil Belajar Pada Pretest, Siklus I,

DanSiklus II
No Jenis Nilai Jumlah Siswa Persentase
Tes rata- Ketuntasan
rata Tuntas Belum Tuntas Belum
Tuntas Tuntas
1 Pretest 46,20 3 26 10,35% 89,65%
oran 0rang
g

2 Post 64,48 17 12 58,62% 41,38%


test oran orang
Siklus g
I
3 Post 80,34 25 4 86,20% 13,80
Test oran orang
Siklus g
II

Berdasarkan diagram di atas dan hasil belajar IPS siswa


dapat dilihat bahwa pada pretest, post Risma: Meningkatkan Hasil...
meningkat.
test I, post test II mengalami Hasil penelitian terdahulu
peningkatan pada setiap siklus nya. yang mendukung penelitian ini yaitu
Dimana siswa yang tuntas pada berdasarkan penelitian yang
pretest dengan persentase 10,35%, dilakukan oleh Masta Ginting (2015)
siswa yang tuntas pada post test siklus dengan judul “Meningkatkan Hasil
I dengn persentase 58,68% dan siswa Belajar IPS Menggunakan Model
yang tuntas pada post test siklus II Pembelajaran Word Square Pada
dengan persentase 86,20%. SDN 064975 Medan Denai“.
Hal ini terlihat setelah Permasalahan dalam penelitian ini
dilakukanya perbaikan dari siklus I ke adalah rendahnya hasil belajar siswa
siklus II dalam proses belajar pada mata pelajaran IPS. Analisis
mengajar dengan menggunakan data yang digunakan di awal
model pembelajaran Word Square pembelajaran terdapat 48,86 dan
pada pelajaran IPS tampak lebih aktif masih tergolong rendah. Pada siklus I
rata-rata nilaip-ISSN
kelas 77,00. Pada siklus
2407-4934
e-ISSN 2355-1747

135
II meningkat dengan nilai rata-rata Dengan demikian penggunaan
82,95. model pembelajaran Word Square
Dalam jurnal Suratman dapat meningkatkan hasil belajar
(2014) dalam jurnal “Penggunaan siswa pada pelajaran IPS materi
Model Word Square Dalam pokok kegiatan ekonomi masyarakat
Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa yang berkaitan dengan sumber daya
Kelas IV SDN 2 Sidogede”. Teknik alam kelas IV SDN 101801 Kedai
pengumpulan datanya observasi, durian T.A 2017/2018.
wawancara dan tes. Validitas data
menggunakan teknik triangulasi. SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian
penggunaan model Word Square
dan pembahasan, maka diperoleh
dapat meningkatkan hasil belajar
kesimpulan bahwa dengan
kelas IV SD.
menggunakan model pembelajaran
Dan dalam jurnal Naeklan
Word Square dapat meningkatkan
Simbolon (2014) dengan judul
hasil belajar siswa mata pelajaran IPS
“Meningkatkan Motivasi Belajar
Selanjutnya, dilakukan dengan
Siswa Dengan Menggunakan Model
menggunakan model pembelajaran
Pembelajarn Word Square Kelas IV
Word Square pada siklus I, peneliti
SD Negeri 101868 Desa Sena Batang
kemudian memberikan post test
Kuis”. Permasalahan dalam
siklus I untuk mengetahui tingkat
penelitian ini adalah rendahnya
pemahaman siswa terhadap materi
motivasi belajar IPS siswa pada mata
yang disampaikan oleh peneliti.
pelajaran IPS. Berdasarkan analisis
materi pokok kegiatan ekonomi
data hasil penelitian menunjukkan
masyarakat yang berkaitan dengan
pada siklus I 22,58% memiliki
sumber daya alam di kelas IV SDN
kategori termotivasi, 41,94% cukup
101801 Kedai Durian T.A 2016/2017.
termotivasi dan 35,48% belum ESJ VOLUME 8,
Hal ini dapat dilihat dari:
termotivasi. Pada siklus II mengalami
1. Pembelajaran IPS dengan
peningkatan 77,42% kategori sangat
p-ISSN 2407-4934 menggunakan model
termotivasi dan 22,58% kategori
e-ISSN 2355-1747
pembelajaran Word Square dapat
termotivasi.
membuat siswa lebih aktif dalam

136
belajar dan menjadikan belum tuntas dengan nilai rata-
pembelajaran lebih rata klasikal sebesar 80,34.
menyenangkan sehingga lebih Dari hasil pengamatan
meningkatkan pemahaman kemampuan guru dalam proses
pembelajaran mengalami
mereka terhadap materi kegiatan
peningkatan pada setiap
ekonomi masyarakat yang pertemuannya. Pada siklus I diperoleh
berkaitan dengan sumber daya nilai rata-rata 73,52. Selanjutnya pada
siklus II diperoleh nilai rata-rata
alam karena dalam pelaksanaan
86,76.
model pembelajaran Word Square
siswa diarahkan untuk mencari
kata yang berkaitan dengan materi Saran
yang dipelajari pada Word Square Adapun saran yang dapat
(kotak kata) yang telah disediakan
penulis berikan berdasarkan hasil
dan dari kata yang ditemukan
penelitian yang telah dilakukan
siswa membuat pertanyaan d Risma: Meningkatkan Hasil...
adalah:
2. Pada pretest diperoleh ketuntasan
1. Diharapkan kepada guru-guru
belajar siswa sebanyak 3 siswa
agar menggunakan model
(10,35%) yang tuntas belajar dan
26 siswa (89,65%) yang belum pembelajaran Word Square
tuntas dengan nilai rata-rata sebagai solusi untuk
klasikal sebesar 46,20. memperbaiki proses
3. Pada siklus I diperoleh ketuntasan pembelajaran karena melalui
belajar siswa sebanyak 17 siswa pembelajaran Word Square ini
(58,62%) yang tuntas belajar dan dapat meningkatkan hasil
12 siswa (41,38%) yang belum belajar siswa khusunya pada
tuntas dengan nilai rata-rata
mata pelajaran IPS materi
klasikal sebesar 64,48.
pokok kegiatan ekonomi
4. Pada siklus II diperoleh
masyarakat yang berkaitan
ketuntasan belajar siswa sebanyak
dengan sumber daya alam.
25 siswa ( 86,20%) yang tuntas
p-ISSN 2407-4934
2. Kepada kepala sekolah SDN
belajar dan 4 siswa (13,80%) yang e-ISSN 2355-1747
101801 Kedai durian, agar

137
mengkoordinasikikan UNIMED, Vol 4,( 1), hlm.
87-93.
pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum
Dan Pembelajaran.
pembelajaran Word Square. Jakarta: Bumi Aksara.

Istarani.2012.58 Model Pembelajaran


DAFTAR RUJUKAN Inovatif.Medan:Media
Persada.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan &
Model Pembelajaran Kurniasih, Imas, dan Berlin Sani. 2016.
dalam Kurikulum 2013. Ragam Pengembangan
Jakarta: Prestasi Pustaka. Model Pembelajaran.
Yogjakarta: Kata Pena
Arikunto ,Suharsimin. 2014. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Muslich. 2009. KTSP Pembelajaran
Cipta Berbasis Kompetensi Dan
Konsektual. Jakarta: Bumi
Daryanto.2017. Pembelajaran Abad Aksara
21. Yogyakarta: Gava
Media Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil
Belajar. Yogjakarta:
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pustaka Belajar.
Tindakan Kelas. Medan:
Pasca Sarjana Unimed Rusman. 2012. Model-Model
Pembelajaran
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Mengembangkan
Dan Pembelajaran. Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Jakarta: Rajawali Pers.
Gunawan, Rudi. 2011. Pendidikan IPS Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi
Filosofi, Konsep dan Pembelajaran. Jakarta:
Aplikasi. Bandung : Bumi Aksara.
Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan
Ginting, Masta. 2015. “Meningkatkan Pembelajaran. Jakarta:
Hasil Belajar Siswa Kencana Prenada Media
Dengan Menggunakan Group. ESJ VOLUME 8, NO
Model Pembelajarn Word
Square
p-ISSN 2407-4934 Pada Mata Sapriya. 2007. Konsep Dasar IPS.
Pelajaran IPS Di Kelas IV
e-ISSN 2355-1747 Bandung. UPI Press
SDN 064975 Medan
Sardjiyo, dkk. 2007. Pendidikan IPS di
Denai”, dalam jurnal
SD. Jakarta: Universitas
Handayani PGSD FIP
Terbuka.

138
Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Motivasi Belajar Siswa
Proses Belajar Mengajar. Dengan Menggunakan
Bandung: PT Remaja Menggunakan
Rosdakarya. Pembelajaran Word
Square Kelas IV SD Negeri
Suratman. 2014.”Penggunaan Model 101868 Desa Sena Batang
Word Square Dalam Kuis”, dalam jurnal School
Meningkatkan Hasil Education 2, Vol 2 (01),
Belajar Siswa Kelas IV hlm. 87-93.
SDN 2 Sidogede”, dalam
FKIP PGSD Universitas Slameto. 2013.Belajar dan Faktor-
Sebelas Maret, vol 4 (11), Faktor yang
hlm.1-7. mempengaruhinya.Jakarta:
Rineka Cipta
Shoimin, Aris. 2016. 68 Model
Pembelajaran Inovatif Supriatna, dkk. 2009. Pendidikan IPS
dalam Kurikulum 2013. di SD. Bandung: UPI press.
Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media Suprijono, Agus. 2012. Cooperative
Learning. Yogyakarta:
Simbolon, Pustaka Belajar
Naeklan.2015.”Meningkat
kan Hasil Belajar Siswa Syah, Muhibbin. 2009.Psikologi
Dengan Penerapan Model Belajar. Jakarta: Rajawali
Logan Avenue Problem Pers
Solving Di Sekolah Trianto. 2011. Mendesain Model
Dasar”, dalam Proceeding Pembelajaran Inovatif dan
seminar Nasional Inovasi Progresif. Jakarta:
dan Teknologi Informasi, Kencana
Vol 1 (1), hlm.143-147.
Yamin, Moh. 2015. Teori Dan Metode
Simbolon, naeklan. Pembelajaran. Malang:
2014.”Meningkatkan Cita Intarns Selaras

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

139

Anda mungkin juga menyukai