Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

“KARATE“

OLEH :

NAMA : SAMUEL EKA JAYA SIMANULLANG

NIM : 61832210013

KELAS : IKOR B 2018

ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMI KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini sebagaimana dalam
menyelesaikan tugas karate.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada penulis buku yang telah menerbitkan buku ini.
Penulis telah berusaha dengan tenaga dan pikiran, tetapi karena
kemampuan ,pengetahuan dan pengalaman yang masih sangat terbatas , maka
kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari kritik buku baik
isi, susunan, maupun tata bahasa. Walaupun demikian penulis berharap critical ini
bermamfaat bagi pembaca.

Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan critical book review ini.

Penulis berharap Critical Book Review ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

Doloksanggul Juni, 2020

samuel

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................

1.2 Tujuan.......................................................................................................................

1.3 Manfaat.....................................................................................................................

1.4 Informasi Bibliografi................................................................................................

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.....................................................................................

2.1 Ringkasan Buku........................................................................................................

BAB III PENILAIAN ISI BUKU.....................................................................................

3.1 Kelebihan..................................................................................................................

3.2 Kekurangan...............................................................................................................

BAB IV PENUTUP............................................................................................................

4.1 Kesimpulan...............................................................................................................

4.2 Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni beladiri memenuhi nilai-nilai diatas dan mendapat tempat khusus dalam
perkembangannya hingga saat ini karate adalah cabang olahraga beladiri yang paling populer
didunia hingga kini,dan nomor dua diindonesia setelah beladiri tradisional Pencak Silat yang
masih terhitung supupu jauhnya. Hal ini dimungkinkan karena dalam penampilan olahraga
karate bersifat tegas,efisien,logos dan simple. Tegas karena diatur dengan kode etik baku
yang berlandaskan doktrin disiplin kuat yang membentuk semacam hierarki yang bersifat
setengah militer. Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara jepang melainkan
oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air setelah menyelidiki
pendidikannya dijepang. Karate ternyata memperoleh banyak penggemar,yang
implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi karate,dengan berbagai
aliran seperti yang di anut oleh masing-masing pendiri perguruan. Seni beladiri memenuhi
nilai-nilai di diatas dan mendapat tempat khusus dalam perkembangannya hingga saat ini.
Karate adalah cabang olahraga belah diri yang paling populer diatas dunia hingga kini,dan
nomor dua di Indonesia setelah beladiri tradisional pencak silat yang masih terhitung supupu
jauhnya. Hal ini dimungkinkan karna dalam penampilan olahraga karate bersifat tegas,
efisien, logis dan simple.

4
B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyelesaian tugas ini adalah :

1. Untuk mengetahui tujuan dari sipenulis buku melalui isi bukunya


2. Untuk memperoleh ide-ide yang dapat dituangkan pada pembelajaran karate

C. Manfaat

1. Kiranya melalui tugas ini dapat mengerti tujuan si penulis


2. Kiranya melalui tugas ini memperoleh ide-ide yang dapat digunakan untuk pembelajaran

D. Informasi Bibliografi

Judul : KARATE
Penulis : Pangondian Hotliber purba, S.Pd,M.PD
Dra. Rosmaini Hasibuan, M.Pd
Ramlan Sahputera, S.Pd, M.Pd
Penerbit : Fakultas Ilmu Kelahragaan/UNIMED
Tahun terbit : February 2020
Tebal buku : iii + 81 Halaman

5
BAB II

PEMBAHASAN

 Isi Ringkasan Buku

BAB I OLAGRAGA BELADIRI KARATE

Seni beladiri memenuhi nilai-nilai diatas dan mendapat tempat khusus dalam
perkembangannya hingga saat ini karate adalah cabang olahraga beladiri yang paling
populer didunia hingga kini,dan nomor dua diindonesia setelah beladiri tradisional
Pencak Silat yang masih terhitung supupu jauhnya. Hal ini dimungkinkan karena dalam
penampilan olahraga karate bersifat tegas,efisien,logos dan simple. Tegas karena diatur
dengan kode etik baku yang berlandaskan doktrin disiplin kuat yang membentuk
semacam hierarki yang bersifat setengah militer.

Efesian karena meskipun terdiri atas banyak aliran,namun bahasa pengantar dan substansi
pokok yang digunakan adalah seragam sehingga mempermudah standarisasi pemahannya
dibagian dunia manapun.Logis karena dapat dikaji secara ilmiah dari berbagai sudut
pandang berbagai cabang ilmu pengetahuan.Simpel karena bersifat sangat sederhana
dalam praktik latihannya,yaitu tidak mengenal adanya variasi alat pelengkap maupun
ritual yang terlalu bertele-tele seperti mayoritas jenis beladiri bebasi tradisional lainnya.

1. Defenisi Olahraga Karate


Menurut T.Chandra dalam Kamus Bahasa Jepang-Indonesia arti kata Karate-do adalah
sebagai berikut :
KARA: kosong\hampa\tidak berisi
TE: tangan (secara utuh\keseluruhan)
DO: jalan\jalur yang menuju satu tujuan\pedoman
2. Sejarah Karate di Dunia
Sebuah teori mengatakan bahwa asal mula karate berasal dari ilmu beladiri Okinawa.Te
atau Okinawa-Te adalah seni beladiri asli setempat yang mengalami perkembangan yang

6
berabat-abat lamanya,dan kemudian banyak dipengaruhi oleh teknik perkelahian yang
dibawa oleh para asli seni beladiri cina yang mengungsi ke Okinawa.
3. Sejarah Krate di Indonesia
Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara jepang melainkan oleh mahasiswa-
mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air setelah menyelidiki pendidikannya
dijepang.Karate ternyata memperoleh banyak penggemar,yang implementasinya terlihat
muncul dari berbagai macam organisasi karate,dengan berbagai aliran seperti yang di
anut oleh masing-masing pendiri perguruan.
4. Aliran Karate
Aliran karate yang diakui oleh Japan Karatedo Federation dan World Karatedo
Federation, sebagai gaya karate yang utama dibagi atas empat jenis yaitu:
- Shotokan

Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi,Kan dapat diartikan sebagai gedung\bangunan
sehingga Shotokan dapat diterjemahkan sebagai perguruan Funakoshi.Gichin Funakoshi
merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang

- Goju-Ryu

Goju memiliki arti kertas –lembut.Aliran ini memadukan teknik kertas dan teknik
lembut,dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki
sejarah yang panjang

- Shito-Ryu

Aliran Shito ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA terbukti dari banyaknya
KATA yang diajarkan dialiran Shito ryu, ada 30 sampai 40 KATA,lebih banyak dari
aliran lain.

- Wado-ryu

Wado-ryu adalah aliran karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo
Yoshin-ryu Jujutshu,sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian
persandian dan lemparan.

7
BAB II PENGETAHUAN DASAR KARATE

1. Persiapan

Dalam karate-do tidak dituntut fisk yang prima agar bisa mempelajarinya,begitu pula dengan
mental.Fisik dan mental akan terbentuk ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar,
karna sesungguhnya itulah tujuan karate –do.

2. Pakaian Karate

Pakaian karate dalam istilah jepang disebut “DOGI”. Pakaian karate didesain seperti
“kimono” (pakaian tradisional jepang). Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki
kekuatan berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate dalah putih. Terdiri dari 2 bagian,
yaitu baju dan celana.

3. Cara Memakai Sabuk

Cara memakai sabuk merupakan hal yang tidak boleh dipandang kecil. Penampilan seorang
karate dapat mempresentasikan tingkat penguasaan terhadap ilmu karate yang dia pelajari.
Mengggunakan sabuk karate dengan baik merupakan tanda bahwa seorang karateka memiliki
semangat yang tinggi dan penghormatan yang tinggi terhadap ilmu karate itu sendiri.

4. Salam Karate

Etika dalam bersosialisasi disegala lingkungan adalah mengucapkan salam dengan seksama
karateka. Lafal salam karate adalah “OSH”, yang merupakan kependekan dari kata
OSHINABU yang berarti pantang menyerah.

5. Kohei, Sempai, Sensai dan Sihan

Kohei adalah adik seperkuruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih redah. Sempai adalah
kakak seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih tingggi. Sensei adalah guru\

8
istruktur, atau yang memiliki tingkat Dan III-IV. Sihan adalah predikat maha guru atau
memiliki tingkat Dan V ke atas.

6. Sumpah Karate
1. Sanggup memelihara kepribadian (character)
2. Sanggup patuh pada kejujuran (sincerity)
3. Sanggup mempertinggi prestasi (effort)
4. Sanggup menjaga sopan santun (etiquette)
5. Sanggup menguasai diri (self control)
7. Tempat Latihan
Tempat Latiahan dalam karate disebut “DOJO”, kata ini berasal dari bahasa jepang yang
berarti tempat berlatih.
8. Upacara Karate
Ada dua versi upacara karate yaitu, ada yang dilakukan berdiri dan yang dilakukan
dengan cara duduk. Masing-masing cara digunakan pada kondisi yang berbeda.
9. Tingkatan Dalam Karate
Tingkatan dalam mempelajari Karate dibagi menjadi dua bagian yaitu tingkat KYU dan
tingkat DAN.
10. Sistem Pelatihan Karate-Do
Krate do sebagai karate olah raga fisik, bela diri, dan filosofi tentu harus dikemas dengan
suatu system pelatihan dengan mempertimbangkan berbagai komponen mutu yaitu, input
proses, output, dan stakeholder.

BAB III MATERI LATIHAN KARATE

Karate adalah seni beladiri yang berasal dari jepang yang menggunakan serangan berupa
pukulan, tendangan, kuncian, bantingan dll.

Sebagai salah satu metode untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, karate juga dapat
mengembangkan keseimbangan, koordinasi, aerobic, power dan fleksibilitas.

1. Kihon (Dasar)
Salah satu tujuan utama melatih kihon yaitu memperoleh pemahaman tentang bagaimana
tubuh bergerak untuk menghasilkan daya sebanyak mungkin dengan upaya minimal.

9
 Kuda-kuda (Dachi)

Faktor terpenting dalam kuda-kuda yaitu:

a. Kuda-kuda yang dilakukan ditempat


b. Kuda-kuda yang diperlukan untuk berpindah tempat atau bergerak
 Tangkisan (Uke)

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan tangkisan adalah sikap kuda-kuda, sikap tubuh
dan sikap anggota badan yang digunakan untuk menangkis serangan lawan.

Teknik tangkisan satu lengan antara lain terdiri dari, yaitu:


a. Tangkisan depan bawah luar (Gedan braai)
b. Tangkisan dari luar (Soto-uke)
c. Tangkisan dari dalam (Uchi-uke)
d. Tangkisan mengangkat keatas (Age-uke)
 Pukulan (Tsuki)

Penggunaan pukulan yang mengarah lurus kedepan atau sasaran adalah pangkal atau
buku jari, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.

 Tendangan (Geri)
Beberapa teknik tendangan sebagai berikut:
a. MAE GERI: yaitu tendangan dengan chusoku dan diarahkan kedaerah perut.
b. MAWASHI GERI: tendangan melingkar ini dengan chusoku.
c. YOKO GERI: tendangan kesamping ini diarahkan ke daerah perut,leher dengan
menggunakan sokuto.
d. USHIRO GERI: tendangan ini diarahkan kebelakang dengan menggunakan kakato.
e. USHIRO MAWASHI GERI: tendangan melingkar kebelakang ini juga menggunakan
tumit.
2. Kata (Bentuk)
Kata adalah gabungan atau perpaduan dari rangkaian gerak dasar pukulan, tangkisan dan
tendangan menjadi satu kesatuan bentuk yang nyata.
 KATA PINAN

10
1. Pinan Shodan
Pinan berarti “Fikiran penuh kedamaian”. Itosu menciptakan Kata Pinan untuk
memperkenalkan karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan
teknik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan

2. Pinan Nidan
Kata ini berhubungan dengan kata bassai Dai. Hal Penting : Sikap balik
kebelakang, tandatangan menyamping, membalikkan posisi pinggang\pinggul dan
kombinasi teknik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
3. Pinan Sandan
Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte. Hal Penting : Sikap kesamping dan
tangkisan atas (atas bahu\kepala). Memiliki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40
detik.
4. Pinan Yondan
Kata ini berhubungan dengan kata Kanku-Dai. Hal Penting : Pengembangan\
kontraksi, tangkisan dan teknik pengyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan
waktu aplikasi 50 detik.
5. Pinan Godan
Berhubungan dengan Kata Gankaku. Hal Penting : Flesibelitas dan
Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.

3. Kumite (Pertarungan)
Kumite adalah bagian dari karate yang merupaka hal baru, pada saat Bapak Karate
Gichin Funakoshi hidup, tidak ada latihan kumite, yang beliau ajarkan terbatas hanya
Kihon dan Kata. Kumite adalah bentuk pelatihan dimana dipraktekkannya Kihon dan
Kata dilakukan untuk diterapkan kepada lawan.
Macam-macam Kumite
a. Kihon Ippon Kumite (Pertarungan Dasar Satu Langkah)
b. Go-Hon Kumite (Pertarungan Lima Langkah)

11
c. Sanbon Kumite (Pertarungan Tiga Langkah)
d. Keashi Ippon Kumite (pertarungan Dua Langkah)
e. Jiyu Ippon Kumite (Pertarungan Semi Bebas)
f. Okuri Jiyu Ippon Kumite (Pertarunagn Semi Bebas Dua Langkah)
g. Jiyu Kumite (Pertarungan Gaya Bebas

BAB IV ISTILAH-ISTILAH DALAM OLAHRAGA KARATE

Istilah-istilah Umum Dalam Karate

1. Istilah-istilah Teknik Dalam Karate


2. Istilah-istilah Kata Dalam Karate
3. Istilah-istilah Warna Dalam Karate
4. Istilah-istilah Pertandingan Dalam Karate
5. Istilah-istilah nomor Karate

 JANJI ATLET KARATE


a. Kami atlet FORKI berjanji:
 Akan bertanding dengan sportivitas yang tinggi dan berjiwa karate-Do dengan
menjungjung sumpah tinggi.
 Akan mematuhi segala peraturan yang telah dan akan ditetapkan oleh Dewa Wasit.
 Akan menerima semua keputusan Dewa Wasit dengan kebenaran jiwa seorang Karate
Do.
 JANJI WASIT KARATE
b. Kami Wasit dan Juri FORKI berjanji:
 Akan memimpin pertandingan ini dengan penuh rasa tanggung jawab dengan
menjungjung tinggi Sumpah Karate.
 Akan memimpin pertandingan ini dengan adil dan tidak akan memihak kepada siapapun
demi peningkatan prestasi Karate.
 SAPTA PRASETYA KARATE
 Saya berjanji, bahwa saya akan tunduk dan patuh terhadap semua perintah-perintah,
larangan-larangan serta bimbingan guru.

12
 Saya berjanji akan menjauhkan perkelahian dan tidak akan mempergunakan ilmu olah
raga karate ini.
 Saya berjanji tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh.
 Sengaja berkelakuan dengan sombong dan menonjolkan diri kepada orang luar mengenai
ilmu olah raga karate.
 Saya berjanji dalam melakukan latihan-latihan atau pertandingan-pertandingan akan
melakukan secara sportif.
 Saya berjanji akan tolong-menolong, seia sekata dengan semua karateka diindonesia
khususnya.
 Saya akan berjanji kakan memenuhi semua peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah
/ perkumpulanb olah raga karate saya.
 Saya berjaji akan menjaga nama baik saya sebagai karateka khususnya dan sekolah /
perkumpulan umumnya dalam segala tindak-tanduk saya.

BAB V GAMBAR DAN NAMA GERAKAN KARATE

A. Jenis Kuda-kuda Dalam Karate


B. Jenis Pukulan Dalam Karate

BAB VI BEBAS CEDERA DAN KARATE

1. Kesalahan Pada Pemanasan


a. Kepala\Leher

Pemanasan perlu dalam karate untuk mempersiapkan otot dan sendi melakukan gerakan
yang spontan atau cepat sehingga tidak mengalami cedera.

b. Lengan

Jika memanaskan lengan atau bahu, berhati-hatilah jangan merentangkan lengan


merentangan lengan kebelakang badan dengan paksa, biasanya dilakukan oleh orang awan
untuk memanaskan bahu dan dada tetapi hal ini bisa mengakibatkan otot sobek pada
bahagian dada dan bahu serta dapat melemahkan ikatan pada tulang di sekelilingi bahu.

c. Lutut

13
Ikatan tulang disekeliling lutut baik sekali dipanaskan dengan gerakan sirkuler lutut.
Gerakan lutut yang mendadak bisa saja asalkan lutut tersebut tidak kelewat direntangkan
sendinya tetap dalam control.

d. Tulang Punggung

Dalam memanaskan tulang punggung ushakan jangan melakukan gerakan yang tiba-tiba
atau spontan, usahakan untuk merentangkan badan sejauh yang anda bisa dan menahan
posisi tersebut selama 6 menit.

e. Duduk Sila

Duduk posisi ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, kecali jika seseorang mempunyai
fleksibilitas yang sangat tinggi dan duduk dengan posisi ini sudah merasa nyaman.

f. Ayuna tungkai

Mengayunkan tungkai terlalu tinggi ketika melakukan ayunan maka akan merobek otot.
Untuk menghindari hal tersebut maka dorongan pinggul ke depan. Luruskan jari-jari kaki
untuk memulainya sehingga akan mengurangi ketegangan dibagian belakang tungkai.

Jotosan

Gerakan ini dilakukan dengan kedua kaki yang dibuka selebar bahu yang mengadap
kedepan. Kedua lutut sebaiknya bengkok. Rentangkan jari mengarah keatas dan jari
kelingking menghadap kedepan. Kepala kanan harus ditarik keatas pinggul kana dan siku
dilipat kedalam dengan pergelangan tangan lurus. Pada saat melakukan gerakan ini kedua
lengan harus bekerja sama melakukan gerakan yang berlawanan arah. Dalam melakukan
gerakan ini pereputaran siku adalah hal yang paling penting. Hal ini akan mengendurkan
bahu dan meluangkan kepalan dan seluruh lengan bawah berputar sampai 180 derajat dan
di kunci ditempat otot-otot bahu dan lengan ata.

2. Sikap Berdiri
a. Zenkutsu Dachu

14
Pada saat melakukan gerakan ini kaki depan harus mengarah kedepan dengan sedikit
membelok kearah pusat. Kaki belakang juga harus mengarah betul-betul kearah yang
dituju setidaknya 45 derajat. Suatu zenkutsu dachu yang jejak akan dapat mengakibatkan
kerusakan pada sendi-sendi lutut. Lutut belakang sebaiknya jangan dikunci terus, karena
ini akan membebani tekanan yang tidak selayaknya pada tulang rawan dan ikatan
sendinya. Sebaiknya juga menjaga agar tetap kaki belakang datar dan tidak membiarkan
ujung luar kaki terangkat.

b. Kokutsu Dachu

Pada kuda-kuda belakang yang baik pinggul sebaiknya membentuk 45 derajat pada arah
yang dituju dan kedua pinggul harus dijaga seluwes mungkin. Kaki belakang sebaiknya
membentuk sudut 90 derajat ke kaki depan dan lutut belakang jangan melewati jari-jari
kaki. Garis pusat lutut depan harus sejajar dengan kaki depan.

c. Kiba Dachu

Kedua kaki menghadap ke depan dan badan dari bagian bahu sampai kepinggul harus
tegak.

3. Tangkisan
a. Age Uke

Dalam melakukan gerakan ini gunakan tangan kanan yang baik pada posisi gyaku izuki.
Keseluruhan tungkai harus bergerak bersama-sama dengan didorong oleh pinggul kiri dan
berputar menurut arah jarum jam.

BAB IV OLAHRAGA BELADIRI KARATE

Seni beladiri memenuhi nilai-nilai di diatas dan mendapat tempat khusus dalam
perkembangannya hingga saat ini.Karate adalah cabang olahraga belah diri yang paling
populer diatas dunia hingga kini,dan nomor dua di Indonesia setelah beladiri tradisional
pencak silat yang masih terhitung supupu jauhnya.Hal ini dimungkinkan karna dalam
penampilan olahraga karate bersifat tegas,efisien,logis,dan simple.

15
Efesien karna meskipun terdiri atas banyak aliran, namun bahasa pengantar dan substansi
pokok yang digunakan adalah seragam sehingga mempermudah standarisasi
pemahamannyan dibagian dunia mana pun.Logis karna dapat dikaji secara ilmiah dari
berbagai cabang ilmu pengetahuan.Simpelkarna bersifat sangat sederhana dalam praktik
latihannya,yaitu tidak mengenal adanya variasi alat pelengkap maupun.

BAB III

PENILAIAN ISI BUKU

A. Kelebihan Isi Buku


- Didalam isi buku terdapat gambar
- Isi buku juga mudah dipahami
- Terdapat daftar isi

B. Kekurangan Isi Buku


- Buku menarik tetapi gambarnya tidak jelas dan juga tidak berwarna
- Terdapat bahasa-bahasa latin
- Buku terlalu mahal

16
BAB IV

PENUTUP

 Kesimpulan

Karate adalah cabang olahraga belah diri yang paling populer diatas dunia hingga kini,dan
nomor dua di Indonesia setelah beladiri tradisional pencak silat yang masih terhitung supupu
jauhnya. Hal ini dimungkinkan karna dalam penampilan olahraga karate bersifat tegas, efisien,
logis dan simple. Seni beladiri memenuhi nilai-nilai diatas dan mendapat tempat khusus dalam
perkembangannya hingga saat ini karate adalah cabang olahraga beladiri yang paling populer
didunia hingga kini,dan nomor dua diindonesia setelah beladiri tradisional Pencak Silat yang
masih terhitung supupu jauhnya.

 Saran

Adanya penambahan referensi dalam setiap buku karate atau yang berkaitan dengan
kependudukan agar dapat menambah wawasan para pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hotliber, Pangondian S.Pd, M.Pd, dkk. KARATE. 2020.UNIMED: Fakultas Ilmu


Keolahragaan

18

Anda mungkin juga menyukai