BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Pramuka adalah Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia sebagai
organisasi pendidikan nonformal yang mengisi dan melengkapi pendidikan
di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah, yang dibentuk atas dasar
kesadaran dan keinginan masyarakat untuk membantu pemerintah dan
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan nasional, khususnya di
bidang pendidikan.
b. Pramuka Sekolah Islam Terpadu sebagai organisasi pendukung
penyelenggara pendidikan Kepramukaan yang berbasis di Sekolah Islam
Terpadu
c. Untuk itu perlu disusun aturan organisasi Pramuka Sekolah Islam Terpadu
sebagai arahan dalam penyelenggaraanya yang meliputi:
1) Tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi
2) Pembagian tugas dan tanggung jawab
3) Musyawarah, dan Garis Hubungan.
4) Penutup.
3. Dasar
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang
Gerakan Pramuka.
b. Keputusan Kwartir Nasional Pramuka Sekolah Islam Terpadu Nomor 182
Tahun 2006, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi
Gerakan Pramuka Pramuka Sekolah Islam Terpadu.
c. Lampiran Surat Keputuan Kwartir Naional erakan Pramuka nomor 002 tahun
2012 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka
d. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Jaringan Sekolah Islam
Terpadu
4. Pengertian
a. Kepanduan (scouting) adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah
dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan prinsip dasar dan metode pendidikan yang baku, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
b. Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia. Kaum muda adalah anak-anak dan
pemuda Indonesia yang berusia 7 tahun sampai dengan 25 tahun.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
d. Kepramukaan adalah system pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia.Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah
organisasi pendidikan di bawah intruksi Jaringan Sekolah Islam Terpadu
tingkat pusat hingga cabang dan berkordinasi dengan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
e. Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah organisasi
Pramuka yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan
kePramukaan bagi peserta didik di lingkungan Sekolah Islam Terpadu untuk
mengembangkan Karakter, kepribadian, Kepemimpinan dan ketrampilan
hidup sesuai tujuan pendidikan Islam
f. Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah Satuan Pramuka yang berfungsi
sebagai kegiatan Ko. Kurikuler yang terintegrasi dalam kurikulum SIT
sekaligus sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda
menggunakan prinsip dasar dan metodik pendidikan kePramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan peserta didik serta kondisi Bangsa Indonesia.
g. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan adalah dua unsur
proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan dan
merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan
lain.Kwartir Nasional Pramuka Sekolah Islam Terpadu
h. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah nilai-nilai kepramukaan yang penting,
meliputi: iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; peduli terhadap
bangsa dan tanahairnya, peduli terhadap sesama hidup dan alam seisinya,
peduli terhadap diri pribadinya, serta taat pada kode kehormatan Pramuka
Sekolah Islam Terpadu.
i. Metode Kepramukaan adalah sistem pendidikan diri sendiri yang progresif
berdasarkan interaksi sejumlah elemen, sistem berkelompok, kehadiran
orang dewasa yang menstimulasi, sistem tujuan dan aktivitas yang progresif,
belajar dengan mengerjakan langsung (learning by doing), kepatuhan kepada
janji dan ketentuan moral (Satya dan Darma), kiasan dasar, kehidupan di
alam, belajar melalui bermain dan melayani orang lain.
j. Kode Kehormatan adalah Kode Etik anggota Pramuka Sekolah Islam
Terpadu baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat sehari-hari
yang diterimanya dengan sukarela serta ditaati demi kehormatan dirinya.
Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas janji yang disebut Satya dan
ketentuan moral yang disebut Darma, merupakan satu unsur dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
k. Ketua departemen Pramuka SIT JSIT Indonesia adalah Pimpinan Pengurus
Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu tingkat Nasional yang
selanjutnya disebut Pinsakonas.
l. Ketua bidang Pramuka SIT JSIT Indonesia Wilayah adalah Pimpinan
Pengurus Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu tingkat daerah
Pinsakoda
m. Ketua bidang Pramuka SIT JSIT Indonesia daerah adalah Pimpinan
Pengurus Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu tingkat
Kota/Kabupaten yang selanjutnya disebut Pinsakocab
n. Musyawarah adalah pertemuan yang diselenggarakan dalam satu masa bakti
kwartir/satuan/gudep antara para andalan kwartir/pembina penyelenggara
dengan andalan kwartir jajaran di bawahnya/pembina, dalam rangka
penyampaian pertanggungjawaban kwartir/pembina dalam satu masa bakti,
penyusunan perencanaan, dan pemilihan pengurus baru untuk masa bakti
yang akan datang.
o. Pramuka adalah sebutan bagi peserta didik Pramuka Sekolah Islam Terpadu
untuk golongan Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
p. Gugusdepan adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Pramuka
Sekolah Islam Terpadu yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota
Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan
q. Pramuka Siaga adalah anggota Pramuka golongan usia 7-10 tahun
r. Pramuka Penggalang adalah anggota Pramuka golongan usia 11-15 tahun.
s. Pramuka Penegak adalah anggota Pramuka golongan usia 16-20 tahun.
t. Pramuka Pandega adalah anggota Pramuka golongan usia 21-25 tahun.
u. Perindukan adalah satuan organik dalam Pramuka yang terdiri atas paling
banyak 40 orang Pramuka Siaga.
v. Pasukan adalah satuan organik dalam Pramuka terdiri atas paling banyak 40
orang Pramuka Penggalang
w. Ambalan adalah satuan organik dalam yang terdiri atas paling banyak 40
orang Pramuka Penegak
x. Racana adalah satuan organik dalam Pramuka yang terdiri atas paling
banyak 40 orang Pramuka Pandega
y. Dewan Kerja adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi
kepemimpinan masa depan
z. Pembina Pramuka disingkat Pembina adalah anggota dewasa Pramuka yang
melaksanakan kepramukaan di gugus depan
aa. Pelatih Pembina Pramuka disingkat Pelatih adalah anggota dewasa Pramuka
yang memberikan pelatihan dalam rangka peningkatan mutu pembina
pramuka
bb. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan
bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir,
gugusdepan, dan satuan karya pramuka.
BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Tugas Pokok
a. Tugas pokok Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah
menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan
tunas bangsa agar menjadi generasi yang Taqwa, tangguh, tangkas dan
Teguh, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan
nasional serta membangun dunia yang lebih baik.
b. Pelaksanaan tugas pokok Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
diselenggarakan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu yang membentuk
Departemen Pramuka Sekolah Islam Terpadu :
1) di tingkat nasional oleh Departemen Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Nasional
2) di tingkat provinsi oleh Bidang Pramuka Sekolah Islam Terpadu Wilayah
3) di tingkat kabupaten/kota oleh Bidang Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Daerah
2. Fungsi
Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah Satuan Pramuka yang berfungsi sebagai
kegiatan Ko. Kurikuler yang terintegrasi dalam kurikulum SIT sekaligus sebagai
wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda menggunakan prinsip dasar
dan metodik pendidikan kePramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan peserta didik serta kondisi Bangsa
Indonesia.
3. Struktur Organisasi
a. Struktur organisasi Departemen/Bidang Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Jaringan Sekolah Islam Terpadu terdiri atas:
1) Majelis Pembimbing.
2) Pimpinan Satuan Komunitas :
a) Ketua Departemen/Bidang
b) Ketua Divisi Bina Muda
c) Ketua Divisi Binawasa
4) Anggota Divisi Bina Muda
5). Anggota Divisi Binawasa
b. Majelis Pembimbing:
1) Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang,Gugus
depan
2) Majelis Pembimbing diketuai Oleh :
a) di tingkat nasional oleh Ketua/Pimpinan JSIT
b) di tingkat daerah oleh Ketua/Pimpinan JSIT Wilayah
c) di tingkat cabang oleh Ketua/Pimpinan JSIT kota/Kabupaten
d) di tingkat Gugus depan oleh Pimpinan Lembaga/unit
3) Ketua Majelis Pembimbing di tingkat gugus depan dipilih dari antara
anggota Mabigus yang ada.
4) Pada tingkat nasional Ketua Mabi dijabat oleh Ketua Jaringan Sekolah
Islam Terpadu Indonesia atau Unsur Pimpinan JSIT Pusat
5) Pada tingkat, daerah dan cabang, Ketua Mabi dijabat oleh Ketua Jaringan
Sekolah Islam Terpadu Wilayah atau Unsur Pimpinan JSIT
6) Kepengurusan Majelis Pembimbing dibentuk oleh Ketua Majelis
Pembimbing bersama Pengurus JSIT pada tiap tingkat organisasinya
yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat di tingkat masing-masing.
f. Pembina Gugusdepan
1) Gudep dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan teknis yang akan
diatur lebih lanjut pada Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan.
2) Gudep dikelola secara kolektif oleh Pembina Gudep yang terdiri atas
Ketua Gudep dibantu oleh Pembina Satuan dan Pembantu Pembina
Satuan Pramuka Sekolah Islam Terpadu
3) Pembina Gudep menyusun Pembina Satuan Pramuka di gudepnya, yaitu:
a) seorang Pembina Siaga dan tiga orang Pembantu Pembina Siaga
untuk setiap peridukan;
b) seorang Pembina Penggalang dan dua orang Pembantu Pembina
Penggalang untuk setiap pasukan;
c) seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak
untuk setiap ambalan;
d) seorang Pembina Pandega untuk setiap racana.
4) Ketentuan tentang gugusdepan diatur dalam petunjuk penyelenggaraan
tersendiri.
BAB III
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Majelis Pembimbing
Majelis Pembimbing mempunyai tugas dan tanggungjawab memberi bimbingan
dan bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada Organisasi
Satuan Komunitas Pramuka SIT tingkat Pusat sampai Cabang dan gugus depan
di tingkat masing-masing.
BAB IV
MUSYAWARAH DAN GARIS HUBUNGAN
1. Musyawarah
Musyawarah Departeman Pramuka SIT merupakan lembaga di lingkungan
sekolah yang tergabung dalam Organisasi Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Indonesia yang bersidang pada akhir masa baktinya.
a. Di dalam Pramuka Sekolah Islam Terpadu kekuasaan tertinggi dipegang oleh
Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 4 (empat) tahun.
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia
b. Pengurus Pinsakonas dan pinsakoda hanya sebagai Peserta dalam
Musyawarah Nasional Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia
c. Musyawarah Daerah Pinsakoda mengikuti Muswil Jaringan Sekolah Islam
Terpadu Wilayah
d. Pengurus Pinsakoda dan pinsakocab hanya sebagai Peserta dalam
Musyawarah Wilayah Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia
e. Musyawarah Cabang mengikuti Musda Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Daerah tingkat kota/kabupaten
f. Pengurus Pinsakocab dan Kordinator Gugus dan pembina Gugus hanya
sebagai Peserta dalam Musyawarah Daerah Jaringan Sekolah Islam
Terpadu Daerah
g. Musyawarah Gugus depan diadakan sekali dalam 2 (dua) tahun.
h. Peserta Musyawarah Gugus depan terdiri atas utusan/wakil Gugus depan
dan Majelis Pembimbing Gugus depan.
2. Garis Hubungan
Para Pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia yang ada dalam
Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu mempunyai garis hubungan
sebagai berikut:
a. Garis bimbingan dan bantuan dari:
1) unsur pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia selaku ketua
Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
tingkat Nasional ke Pinsakonas dan Majelis Pembimbing Nasional.
2) unsur pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah selaku Ketua
Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
tingkat Daerah ke Pinakoda dan Majelis Pembimbing Daerah.
3) unsur pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Daerah selaku Ketua
Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
tingkat Kota/Kabupaten ke Pinsakocab dan Majelis Pembimbing Cabang.
4) Kepala Lembaga/tokoh masyarakat selaku Ketua Majelis Pembimbing
Gugus depan ke Gugus depan.
b. Garis pembinaan dan pengendalian:
1) Mabinas Sako Pramuka SIT ke Pinsakonas
2) Mabida Sako Pramuka SIT ke Pinsakoda.
3) Mabicab Sako Pramuka SIT ke Pinsakocab
4) Mabigus Sako Pramuka SIT ke Ketua Gugus depan
c. Garis bimbingan teknis dari:
1) Pimpinan Sako Tingkat Nasional ke Pimpinan Sako Tingkat Daerah.
2) Pimpinan Sako Tingkat Daerah ke Pimpinan Sako Tingkat Cabang.
3) Pimpinan Sako Tingkat Cabang ke Koordinator Gugus depan
5) Koordinator Gugus depan ke Gugus depan.
d. Garis perwakilan
1) Pinsakonas dan Majelis Pembimbing Nasional ke Musyawarah Nasional.
2) Pinsakoda dan Majelis Pembimbing Daerah ke Musyawarah Nasional.
3) Pinsakoda dan Majelis Pembimbing Daerah ke Musyawarah Wilayah.
4) Pinsakocab dan Majelis Pembimbing Cabang ke Musyawarah Wilayah.
5) Pinsakocab dan Majelis Pembimbing Cabang ke Musyawarah Daerah.
6) Koordinator Gudep ke Musyawarah Daerah.
9) Pembina Gugus depan dan Majelis Pembimbing Gugus depan ke
Musyawarah Daerah.
10) Pembina Gugus depan dan Majelis Pembimbing Gugus depan ke
Musyawarah Gugus depan.
BAB V
PENUTUP
Hal-hal lain tentang Organisasi Pramuka Sekolah Islam Terpadu yang belum diatur
dalam acuan dasar penyelenggaraan ini akan diatur lebih lanjut.