Anda di halaman 1dari 12

Draf

ACUAN UMUM PENGORGANISASIAN


SATUAN KOMUNITAS
PRAMUKA SEKOLAH ISLAM TERPADU

BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Pramuka adalah Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia sebagai
organisasi pendidikan nonformal yang mengisi dan melengkapi pendidikan
di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah, yang dibentuk atas dasar
kesadaran dan keinginan masyarakat untuk membantu pemerintah dan
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan nasional, khususnya di
bidang pendidikan.
b. Pramuka Sekolah Islam Terpadu sebagai organisasi pendukung
penyelenggara pendidikan Kepramukaan yang berbasis di Sekolah Islam
Terpadu
c. Untuk itu perlu disusun aturan organisasi Pramuka Sekolah Islam Terpadu
sebagai arahan dalam penyelenggaraanya yang meliputi:
1) Tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi
2) Pembagian tugas dan tanggung jawab
3) Musyawarah, dan Garis Hubungan.
4) Penutup.

2. Maksud dan tujuan


a. Sebagai acuan dalam mengatur organisasi, tugas, dan tata kerja agar apat
berjalan dengan baik
b. Menjamin adanya keseragaman dalam pembinaan dan pengembangan
Pramuka Sekolah Islam Terpadu, sehingga terdapat suatu keserasian yang
mantap.

3. Dasar
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang
Gerakan Pramuka.
b. Keputusan Kwartir Nasional Pramuka Sekolah Islam Terpadu Nomor 182
Tahun 2006, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi
Gerakan Pramuka Pramuka Sekolah Islam Terpadu.
c. Lampiran Surat Keputuan Kwartir Naional erakan Pramuka nomor 002 tahun
2012 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka
d. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Jaringan Sekolah Islam
Terpadu

4. Pengertian
a. Kepanduan (scouting) adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah
dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan prinsip dasar dan metode pendidikan yang baku, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
b. Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia. Kaum muda adalah anak-anak dan
pemuda Indonesia yang berusia 7 tahun sampai dengan 25 tahun.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
d. Kepramukaan adalah system pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia.Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah
organisasi pendidikan di bawah intruksi Jaringan Sekolah Islam Terpadu
tingkat pusat hingga cabang dan berkordinasi dengan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
e. Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah organisasi
Pramuka yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan
kePramukaan bagi peserta didik di lingkungan Sekolah Islam Terpadu untuk
mengembangkan Karakter, kepribadian, Kepemimpinan dan ketrampilan
hidup sesuai tujuan pendidikan Islam
f. Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah Satuan Pramuka yang berfungsi
sebagai kegiatan Ko. Kurikuler yang terintegrasi dalam kurikulum SIT
sekaligus sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda
menggunakan prinsip dasar dan metodik pendidikan kePramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan peserta didik serta kondisi Bangsa Indonesia.
g. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan adalah dua unsur
proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan dan
merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan
lain.Kwartir Nasional Pramuka Sekolah Islam Terpadu
h. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah nilai-nilai kepramukaan yang penting,
meliputi: iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; peduli terhadap
bangsa dan tanahairnya, peduli terhadap sesama hidup dan alam seisinya,
peduli terhadap diri pribadinya, serta taat pada kode kehormatan Pramuka
Sekolah Islam Terpadu.
i. Metode Kepramukaan adalah sistem pendidikan diri sendiri yang progresif
berdasarkan interaksi sejumlah elemen, sistem berkelompok, kehadiran
orang dewasa yang menstimulasi, sistem tujuan dan aktivitas yang progresif,
belajar dengan mengerjakan langsung (learning by doing), kepatuhan kepada
janji dan ketentuan moral (Satya dan Darma), kiasan dasar, kehidupan di
alam, belajar melalui bermain dan melayani orang lain.
j. Kode Kehormatan adalah Kode Etik anggota Pramuka Sekolah Islam
Terpadu baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat sehari-hari
yang diterimanya dengan sukarela serta ditaati demi kehormatan dirinya.
Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas janji yang disebut Satya dan
ketentuan moral yang disebut Darma, merupakan satu unsur dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
k. Ketua departemen Pramuka SIT JSIT Indonesia adalah Pimpinan Pengurus
Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu tingkat Nasional yang
selanjutnya disebut Pinsakonas.
l. Ketua bidang Pramuka SIT JSIT Indonesia Wilayah adalah Pimpinan
Pengurus Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu tingkat daerah
Pinsakoda
m. Ketua bidang Pramuka SIT JSIT Indonesia daerah adalah Pimpinan
Pengurus Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu tingkat
Kota/Kabupaten yang selanjutnya disebut Pinsakocab
n. Musyawarah adalah pertemuan yang diselenggarakan dalam satu masa bakti
kwartir/satuan/gudep antara para andalan kwartir/pembina penyelenggara
dengan andalan kwartir jajaran di bawahnya/pembina, dalam rangka
penyampaian pertanggungjawaban kwartir/pembina dalam satu masa bakti,
penyusunan perencanaan, dan pemilihan pengurus baru untuk masa bakti
yang akan datang.
o. Pramuka adalah sebutan bagi peserta didik Pramuka Sekolah Islam Terpadu
untuk golongan Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
p. Gugusdepan adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Pramuka
Sekolah Islam Terpadu yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota
Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan
q. Pramuka Siaga adalah anggota Pramuka golongan usia 7-10 tahun
r. Pramuka Penggalang adalah anggota Pramuka golongan usia 11-15 tahun.
s. Pramuka Penegak adalah anggota Pramuka golongan usia 16-20 tahun.
t. Pramuka Pandega adalah anggota Pramuka golongan usia 21-25 tahun.
u. Perindukan adalah satuan organik dalam Pramuka yang terdiri atas paling
banyak 40 orang Pramuka Siaga.
v. Pasukan adalah satuan organik dalam Pramuka terdiri atas paling banyak 40
orang Pramuka Penggalang
w. Ambalan adalah satuan organik dalam yang terdiri atas paling banyak 40
orang Pramuka Penegak
x. Racana adalah satuan organik dalam Pramuka yang terdiri atas paling
banyak 40 orang Pramuka Pandega
y. Dewan Kerja adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi
kepemimpinan masa depan
z. Pembina Pramuka disingkat Pembina adalah anggota dewasa Pramuka yang
melaksanakan kepramukaan di gugus depan
aa. Pelatih Pembina Pramuka disingkat Pelatih adalah anggota dewasa Pramuka
yang memberikan pelatihan dalam rangka peningkatan mutu pembina
pramuka
bb. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan
bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir,
gugusdepan, dan satuan karya pramuka.

BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Tugas Pokok
a. Tugas pokok Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah
menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan
tunas bangsa agar menjadi generasi yang Taqwa, tangguh, tangkas dan
Teguh, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan
nasional serta membangun dunia yang lebih baik.
b. Pelaksanaan tugas pokok Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
diselenggarakan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu yang membentuk
Departemen Pramuka Sekolah Islam Terpadu :
1) di tingkat nasional oleh Departemen Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Nasional
2) di tingkat provinsi oleh Bidang Pramuka Sekolah Islam Terpadu Wilayah
3) di tingkat kabupaten/kota oleh Bidang Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Daerah

2. Fungsi
Pramuka Sekolah Islam Terpadu adalah Satuan Pramuka yang berfungsi sebagai
kegiatan Ko. Kurikuler yang terintegrasi dalam kurikulum SIT sekaligus sebagai
wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda menggunakan prinsip dasar
dan metodik pendidikan kePramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan peserta didik serta kondisi Bangsa
Indonesia.

3. Struktur Organisasi
a. Struktur organisasi Departemen/Bidang Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Jaringan Sekolah Islam Terpadu terdiri atas:
1) Majelis Pembimbing.
2) Pimpinan Satuan Komunitas :
a) Ketua Departemen/Bidang
b) Ketua Divisi Bina Muda
c) Ketua Divisi Binawasa
4) Anggota Divisi Bina Muda
5). Anggota Divisi Binawasa
b. Majelis Pembimbing:
1) Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang,Gugus
depan
2) Majelis Pembimbing diketuai Oleh :
a) di tingkat nasional oleh Ketua/Pimpinan JSIT
b) di tingkat daerah oleh Ketua/Pimpinan JSIT Wilayah
c) di tingkat cabang oleh Ketua/Pimpinan JSIT kota/Kabupaten
d) di tingkat Gugus depan oleh Pimpinan Lembaga/unit
3) Ketua Majelis Pembimbing di tingkat gugus depan dipilih dari antara
anggota Mabigus yang ada.
4) Pada tingkat nasional Ketua Mabi dijabat oleh Ketua Jaringan Sekolah
Islam Terpadu Indonesia atau Unsur Pimpinan JSIT Pusat
5) Pada tingkat, daerah dan cabang, Ketua Mabi dijabat oleh Ketua Jaringan
Sekolah Islam Terpadu Wilayah atau Unsur Pimpinan JSIT
6) Kepengurusan Majelis Pembimbing dibentuk oleh Ketua Majelis
Pembimbing bersama Pengurus JSIT pada tiap tingkat organisasinya
yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat di tingkat masing-masing.

c. Pimpinan Satuan Komunitas


Pimpinan Satuan Komunitas Dalam Pramuka Sekolah Islam Terpadu,
merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang
dibentuk sebagai berikut:
1) di tingkat nasional dibentuk Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka
Sekolah Islam Terpadu Tingkat Nasional disingkat PINSAKONAS.
2) di tiap provinsi dibentuk Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah
Islam Terpadu Tingkat Daerah disingkat PINSAKODA
3) di tiap kabupaten/kota dibentuk Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka
Sekolah Islam Terpadu Tingkat Cabang disingkat PINSAKOCAB.
4) Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kabupaten/kota
dikoordinasikan oleh koordinator gudep, yaitu seorang Ketua Gudep yang
dipilih oleh para peserta dalam Musyarawah gugus depan.
d. Gugus depan
1) Gudep adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi Pramuka Sekolah Islam Terpadu.
2) Anggota Pramuka Sekolah Islam Terpadu dihimpun dalam gugus depan
yang dipimpin Pembina Gudep yang diketuai oleh Ketua Gugus depan.
3) Anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam gugus depan yang
terpisah, masing-masing merupakan gugus depan yang berdiri sendiri.
4) Gugus depan lengkap terdiri atas satu Perindukan Siaga, satu Pasukan
Penggalang, satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega.

4. Pengurus Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu,


Koordinator Gudep, dan Pembina Gudep
a. Pengurus Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Tingkat Nasional (PINSAKONAS)
1) Ketua PINSAKONAS ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas)
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Tingkat Nasional dan dilantik oleh Ketua
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia.
2) Pengurus PINSAKONAS dibentuk oleh Ketua PINSAKONAS.
3) Pengurus PINSAKONAS dikukuhkan dengan Keputusan Ketua Umum
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia
4. Pengurus PINSAKONAS dikukuhkan dengan Keputusan Kwartir Nasional
5) Pengurus PINSAKONAS terdiri atas Ketua Pinsakonas, Ketua Divisi Bina
Muda, Ketua Divisi Binawasa, Anggota Pengurus.
b. Pengurus Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Tingkat Daerah (PINSAKODA)
1) Ketua PINSAKODA ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah (Muswil)
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Tingkat Propinsi dan dilantik oleh Ketua
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah.
2) Pengurus PINSAKODA dibentuk oleh Ketua PINSAKODA
3) Pengesahan Pengurus PINSAKODA ditetapkan dengan Surat Keputusan
Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah
4) Pengukuhan Pengurus PINSAKODA dilakukan oleh Ketua Majelis
Pembimbing Daerah SAKO Pramuka SIT
5) Pengurus PINSAKODA dikukuhkan dengan Keputusan Kwartir Daerah
6) Pengurus PINSAKODA terdiri atas Ketua Pinsakoda, Ketua Divisi Bina
Muda, Ketua Divisi Binawasa, Anggota Pengurus

c. Pengurus Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu


Tingkat Cabang (PINSAKOCAB)
1) Ketua PINSAKOCAB ditetapkan oleh Musyawarah Daerah (Musda)
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Kota/Kabupaten dan dilantik oleh Ketua
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Daerah.
2) Pengurus PINSAKOCAB dibentuk oleh Ketua PINSAKOCAB
3) Pengesahan Pengurus PINSAKOCAB ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah
4) Pengukuhan Pengurus PINSAKOCAB dilakukan oleh Ketua Majelis
Pembimbing Cabang SAKO Pramuka SIT
5) Pengurus PINSAKOCAB dikukuhkan dengan Keputusan Kwartir Cabang
6) Pengurus PINSAKOCAB terdiri atas Ketua Pinsakoda, Ketua Divisi Bina
Muda, Ketua Divisi Binawasa, Anggota Pengurus

f. Pembina Gugusdepan
1) Gudep dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan teknis yang akan
diatur lebih lanjut pada Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan.
2) Gudep dikelola secara kolektif oleh Pembina Gudep yang terdiri atas
Ketua Gudep dibantu oleh Pembina Satuan dan Pembantu Pembina
Satuan Pramuka Sekolah Islam Terpadu
3) Pembina Gudep menyusun Pembina Satuan Pramuka di gudepnya, yaitu:
a) seorang Pembina Siaga dan tiga orang Pembantu Pembina Siaga
untuk setiap peridukan;
b) seorang Pembina Penggalang dan dua orang Pembantu Pembina
Penggalang untuk setiap pasukan;
c) seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak
untuk setiap ambalan;
d) seorang Pembina Pandega untuk setiap racana.
4) Ketentuan tentang gugusdepan diatur dalam petunjuk penyelenggaraan
tersendiri.

BAB III
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Majelis Pembimbing
Majelis Pembimbing mempunyai tugas dan tanggungjawab memberi bimbingan
dan bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada Organisasi
Satuan Komunitas Pramuka SIT tingkat Pusat sampai Cabang dan gugus depan
di tingkat masing-masing.

2. Pengurus SAKO, Koordinator Gudep, dan Pembina Gudep


a. Pengurus Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
Tingkat Nasional
Pengurus PINSAKONAS mempunyai tugas dan tanggung jawab:
1) Memimpin Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu Nasional
selama masa bakti.
2) Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional Jaringan
Sekolah Islam Terpadu Indonesia.
3) Menetapkan hal-hal yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah tangga, dan Keputusan Musyawarah
Nasional dalam bentuk Keputusan Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Indonesia.
4) Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, dan keputusan
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia.
5) Membina dan membantu Pinsakoda, termasuk pembinaan gugus depan.
6) Mengadakan Koodrinasi dengan Majelis Pembimbing Nasional SAKO
Pramuka SIT.
7) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta dan organisasi masyarakat tingkat nasional yang sesuai dengan
tujuan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu, dan
melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Nasional.
8) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban PINSAKONAS kepada
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia. Melalui Musyawarah
Nasional JSIT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan
kepada Majelis Pembimbing Nasional dan Rapat Kerja Nasional Jaringan
Sekolah Islam Terpadu Indonesia..
10) Mengadakan kerjasama dengan badan/organisasi di luar negeri, yang
program dan tujuannya sesuai dengan Pramuka Sekolah Islam Terpadu.

b. Pengurus Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu


Tingkat Daerah
Pengurus PINSAKODA mempunyai tugas dan tanggung jawab::
1) Memimpin Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu Daerah
selama masa bakti.
2) Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan
Musyawarah Nasional, dan keputusan Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Wilayah.
3) Membina dan membantu Pinsakocab, termasuk pembinaan gugus depan
cabang di wilayahnya.
4) Mengadakan Koordinasi dengan Majelis Pembimbing Daerah SAKO
Pramuka SIT.
5) Menyampaikan laporan kepada Kwartir Daerah mengenai perkembangan
Pramuka Sekolah Islam Terpadu di daerahnya, dan menyampakan
tembusannya kepada Majelis Pembimbing Daerah.
6) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta dan organisasi masyarakat tingkat Daerah yang sesuai dengan
tujuan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu, dan
melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Daerah SAKO
Pramuka SIT
7) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban PINSAKODA kepada
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah. Melalui Musyawarah Wilayah
JSIT sesuai dengan ketentuan yang berlaku. dan menyampaikan
tembusannya kepada PINSAKONAS
8) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan
kepada Majelis Pembimbing Daerah dan Rapat Kerja Daerah Jaringan
Sekolah Islam Terpadu Wilayah

c. Pengurus Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu


Tingkat Cabang
Pengurus PINSAKOCAB mempunyai tugas dan tanggung jawab:
1) Memimpin Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu di
cabangnya selama masa bakti.
2) Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan
Musyawarah Nasional, keputusan Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Wilayah, dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Jaringan Sekolah
Islam Terpadu Daerah
3) Membina dan membantu gugus depan di wilayahnya, termasuk
pembinaan Peserta didik.
4) Mengadakan Koodrinasi dengan Majelis Pembimbing Cabang SAKO
Pramuka SIT
5) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta dan organisasi masyarakat tingkat Kota/Kabupaten, yang sesuai
dengan tujuan Pramuka Sekolah Islam Terpadu, dan melaporkan
pelaksanaanya kepada Majelis Pembimbing Cabang.
6) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban PINSAKOCAB kepada
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Daerah. Melalui Musyawarah Daerah
JSIT sesuai dengan ketentuan yang berlaku. dan menyampaikan
tembusannya kepada PINSAKODA
7) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan
kepada Majelis Pembimbing Cabang dan Rapat Kerja Daerah Jaringan
Sekolah Islam Terpadu Daerah
d. Koordinator Gudep
Koordinator Gudep mempunyai tugas dan tanggungjawab:
1) Mengkoordinasikan kegiatan bersama antara gudep-gudep di wilayah
desa/kelurahannya selama masa baktinya.
2) Membantu pelaksanaan tugas Pinsakocab di tingkat kota/kabupaten.
3) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing
Cabang.
4) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta dan organisasi masyarakat tingkat kota/kabupaten, yang sesuai
dengan tujuan Pramuka Sekolah Islam Terpadu, dan melaporkan
pelaksanaanya kepada Majelis Pembimbing kota/kabupaten
5) Menyampaikan laporan kepada Pinsakocab mengenai perkembangan
Pramuka Sekolah Islam Terpadu di wilayah kota/kabupaten
6) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Koordinator Gudep kepada
Pinsakocab, dan menyampaikan tembusannya kepada Majelis
Pembimbing Cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Pembina Gudep
Pembina Gudep mempunyai tugas dan tanggungjawab:
1) Memimpin gugus depannya selama masa baktinya.
2) Melaksanakan ketentuan Pinsakocab dalam pelaksanaan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Gugus depan,
dan ketentuan lain yang berlaku.
3) Meningkatkan jumlah dan mutu anggota Pramuka Sekolah Islam Terpadu
dalam gudepnya.
4) Membina dan mengembangkan organisasi, perlengkapan, dan keuangan
gudepnya.
5) Menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di dalam gugus depannya.
6) Memimpin Pembina Satuan, dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing
Gugusdepan dan orang tua peserta didik.
7) Bekerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat di lingkungannya, dengan
bantuan Majelis Pembimbing Gugusdepannya.
8) Menyampaikan laporan tahunan kepada Koordinator Gudep, Pinsakocab,
dan menyampaikan tembusannya kepada Pinsakoda tentang
perkembangan gugus depannya.
9) menyampaikan pertanggungjawaban gudep kepada Musyawarah Gudep
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB IV
MUSYAWARAH DAN GARIS HUBUNGAN
1. Musyawarah
Musyawarah Departeman Pramuka SIT merupakan lembaga di lingkungan
sekolah yang tergabung dalam Organisasi Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Indonesia yang bersidang pada akhir masa baktinya.
a. Di dalam Pramuka Sekolah Islam Terpadu kekuasaan tertinggi dipegang oleh
Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 4 (empat) tahun.
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia
b. Pengurus Pinsakonas dan pinsakoda hanya sebagai Peserta dalam
Musyawarah Nasional Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia
c. Musyawarah Daerah Pinsakoda mengikuti Muswil Jaringan Sekolah Islam
Terpadu Wilayah
d. Pengurus Pinsakoda dan pinsakocab hanya sebagai Peserta dalam
Musyawarah Wilayah Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia
e. Musyawarah Cabang mengikuti Musda Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Daerah tingkat kota/kabupaten
f. Pengurus Pinsakocab dan Kordinator Gugus dan pembina Gugus hanya
sebagai Peserta dalam Musyawarah Daerah Jaringan Sekolah Islam
Terpadu Daerah
g. Musyawarah Gugus depan diadakan sekali dalam 2 (dua) tahun.
h. Peserta Musyawarah Gugus depan terdiri atas utusan/wakil Gugus depan
dan Majelis Pembimbing Gugus depan.

2. Garis Hubungan
Para Pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia yang ada dalam
Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu mempunyai garis hubungan
sebagai berikut:
a. Garis bimbingan dan bantuan dari:
1) unsur pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia selaku ketua
Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
tingkat Nasional ke Pinsakonas dan Majelis Pembimbing Nasional.
2) unsur pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah selaku Ketua
Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
tingkat Daerah ke Pinakoda dan Majelis Pembimbing Daerah.
3) unsur pimpinan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Daerah selaku Ketua
Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu
tingkat Kota/Kabupaten ke Pinsakocab dan Majelis Pembimbing Cabang.
4) Kepala Lembaga/tokoh masyarakat selaku Ketua Majelis Pembimbing
Gugus depan ke Gugus depan.
b. Garis pembinaan dan pengendalian:
1) Mabinas Sako Pramuka SIT ke Pinsakonas
2) Mabida Sako Pramuka SIT ke Pinsakoda.
3) Mabicab Sako Pramuka SIT ke Pinsakocab
4) Mabigus Sako Pramuka SIT ke Ketua Gugus depan
c. Garis bimbingan teknis dari:
1) Pimpinan Sako Tingkat Nasional ke Pimpinan Sako Tingkat Daerah.
2) Pimpinan Sako Tingkat Daerah ke Pimpinan Sako Tingkat Cabang.
3) Pimpinan Sako Tingkat Cabang ke Koordinator Gugus depan
5) Koordinator Gugus depan ke Gugus depan.
d. Garis perwakilan
1) Pinsakonas dan Majelis Pembimbing Nasional ke Musyawarah Nasional.
2) Pinsakoda dan Majelis Pembimbing Daerah ke Musyawarah Nasional.
3) Pinsakoda dan Majelis Pembimbing Daerah ke Musyawarah Wilayah.
4) Pinsakocab dan Majelis Pembimbing Cabang ke Musyawarah Wilayah.
5) Pinsakocab dan Majelis Pembimbing Cabang ke Musyawarah Daerah.
6) Koordinator Gudep ke Musyawarah Daerah.
9) Pembina Gugus depan dan Majelis Pembimbing Gugus depan ke
Musyawarah Daerah.
10) Pembina Gugus depan dan Majelis Pembimbing Gugus depan ke
Musyawarah Gugus depan.

BAB V
PENUTUP
Hal-hal lain tentang Organisasi Pramuka Sekolah Islam Terpadu yang belum diatur
dalam acuan dasar penyelenggaraan ini akan diatur lebih lanjut.

Jakarta, 11 Februari 2018


Departemen Pramuka Sekolah
Islam Terpadu
Ketua,

Ahmad Fikri, S.Pd, NLPTM


catatan:
perlu ditambahkan aturan atribut (pakain, logo, bendera, logo, plang gudep

Anda mungkin juga menyukai