BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka sebagai gerakan kepanduan nasional yang lahir dan
mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan
kemerdekaan Indonesia yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jiwa
ksatria dan patriotik telah mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-
membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam
menegakkan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadikan
kepanduan mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan bangsa
Indonesia.
Sebagai kelanjutan dan pembaruan kepanduan nasional, Pemerintah Republik
Indonesia mendirikan Gerakan Pramuka (Kepres RI No 238 Tahun 1961) sebagai
upaya untuk mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia menjadi manusia dan warga
negara Republik Indonesia yang berkepribadian dan berwatak luhur yang cerdas,
cakap, tangkas, terampil, dan rajin, yang sehat jasmaniah dan rohaniyah, yang ber-
Pancasila dan setia patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan yang
berfikir dan bertindak atas landasan-landasan manusia sosialis Indonesia, sehingga
menjadi anak-anak dan pemuda Indonesia menjadi kader pembangunan yang cakap
dan besemangat mengisi kemerdekaan Indonesia.
Gerakan Pramuka selaku pemegang amanah penyelenggaraan pendidikan
kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia memiliki kewajiban untuk
mewujudkan misi pemerintah tersebut, untuk mendidik dan membina kaum muda
Indonesia guna mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, sehingga menjadi:
a. Manusia berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur, yang
a) Tinggi moral, spiritual, kuat mental, sosial, intelektual, emosional, dan
fisiknya;
b) Tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilannya;
c) Kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri
secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.
Sesuai dengan Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Gerakan
Pramuka, bahwa Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan
pramuka melalui: a. pendidikan dan pelatihan pramuka; b. pengembangan pramuka;
c. pengabdian masyarakat dan orang tua; dan d. permainan yang berorientasi pada
pendidikan. Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar
memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan
hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
C. Dasar
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
5. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2018 tentang Rencana
Strategik Gerakan Pramuka 2018 -2022
D. Ruang Lingkup
Rencana Kerja Kwartir Cabang Lumajang 2019—2023 adalah perencanaan bagi
seluruh jajaran Kwartir Cabang Lumajang dan menjadi acuan bagi kwartir ranting se-
Lumajang dalam menyusun rencana kerja dan program kerjanya dalam kurun waktu
2019—2023.
E. Sistematika
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Dasar
D. Ruang lingkup
E. Sistematika
Bab II Dasar Kebijakan
A. Umum
B. Hakikat Pendidikan Kepramukaan
C. Visi Kwartir Cabang Lumajang
D. Misi Kwartir Cabang Lumajang
E. Tata Nilai Kwartir Cabang Lumajang
Bab III Kebijakan Pokok
A. Pemerataan dan perluasan akses
B. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
C. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra pramuka
Bab IV Program Prioritas Kwartir Cabang Lumajang
A. Program Pembinaan Siaga Siap
B. Program Pembinaan Penggalang Sedia
C. Program Pembinaan Penegak Bakti
D. Program Pemberdayaan Pandega Utama
E. Program Peningkatan Mutu Anggota Dewasa
F. Program Revitalisasi Satuan Karya
G. Program Revitalisasi Kwartir
H. Program Pendanaan, Sarana & Prasarana
I. Program Humas dan Peningkatan Citra
Bab V Rencana Organisasi
Bab VI Sistem Pemantauan dan Evaluasi
Bab VII Penutup
BAB II
DASAR KEBIJAKAN
A. Umum
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
membagi jalur pendidikan bagi warga negara Indonesia terdiri atas pendidikan
formal, nonformal, dan informal yang diharapkan dapat saling melengkapi dan
memperkaya satu sama lain.
Gerakan Pramuka sebagaimana tercantum pada Undang-undang No. 12 tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka dan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, adalah
organisasi pendidikan nonformal, di luar sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai
wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan sistem among
dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan yang
pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan
bangsa serta masyarakat Indonesia.
Untuk dapat melaksanakan amanat pada penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan tersebut maka perlu dipahami hakikat pendidikan kepramukaan serta
kejelasan arah dalam melaksanakannya. Untuk itu, Kwartir Cabang Lumajang
menuangkan ke dalam hakekat pendidikan kepramukaan, visi, misi, dan tata nilai
yang harus dijalankan.
2. Ciri-Ciri Kepramukaan
a) Sukarela
Kepramukaan adalah gerakan pendidikan yang bersifat sukarela, tidak
membedakan asal-usul, suku, ras, golongan atau agama.
b) Nonpolitik
Kepramukaan bersifat nonpolitik, dalam arti Gerakan Pramuka tidak terlibat
dalam perjuangan kekuasaan yang menjadi wacana pokok dalam politik.
c) Sistem nilai
Kepramukaan didasarkan pada suatu perangkat nilai, yaitu yang dituangkan ke
dalam kode etik Gerakan Pramuka, atau Kode Kehormatan Pramuka yang
disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani serta jasmani
anggota muda, yaitu:
- Dwisatya dan Dwidarma untuk Pramuka Siaga
- Trisatya dan Dasadarma untuk Pramuka Penggalang
- Trisatya dan Dasadarma untuk Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota
Dewasa
d) Persaudaraan
Hubungan antaranggota dalam Gerakan Pramuka adalah seperti layaknya
hubungan antaranggota keluarga yang didasari atas cinta kasih, keakraban,
dengan diselimuti rasa kejujuran, keadilan, kepantasan, dan keberanian
berkorban.
4. Metode Kepramukaan
Metode kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
a) pengamalan kode kehormatan
b) belajar sambil melakukan
c) sistem beregu
d) kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan anggota
dewasa muda
e) kegiatan di alam terbuka
f) kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan
g) sistem tanda kecakapan
h) sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri
i) kiasan dasar
Nilai-nilai proses (process values), yakni nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam
berkatifitas di Kwartir Cabang Lumajang, dalam rangka mencapai dan
mempertahankan kondisi yang diinginkan, meliputi:
- Visioner dan berwawasan
Berkegiatan berdasarkan pengetahuan dan informasi yang luas serta wawasan
yang jauh ke depan.
- Menjadi teladan
Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang baik
sehingga menjadi contoh bagi pihak lain.
- Memotivasi
Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk berusaha mencapai
tujuan bersama.
- Mengilhami
Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk
menghasilkan karya terbaiknya.
- Memberdayakan
Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya usaha pihak lain sesuai
kemampuannya.
- Koordinatif dan bersinergi dalam kerangka kerja tim
Bekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling
menghargai, dan partisipasi aktif bagi kepentinga Gerakan Pramuka Lumajang
- Akuntabel
Berkegiatan secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan kinerja
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Nilai-nilai keluaran (output values), yakni nilai-nilai hasil yang diamati dan
diperhatikan oleh para stakeholders (Pemerintah Kabupaten Lumajang, DPRD
Lumajang, orangtua, dunia pendidikan, masyarakat, donatur, dll), yang meliputi:
- Produktif (efektif dan efisien)
Memberikan hasil yang baik dalam jumlah yang optimal melalui pelaksanaan
kegiatan yang efektif dan efisien.
- Gandrung mutu tinggi (service for excellece)
Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik.
- Kompetitif
Mampu semaksimal dalam persaingan secara sehat dengan semangat juang
pantang menyerah serta berjiwa besar
- Dapat dipercaya
Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil-hasil dalam
usaha pencapaian visi dan misi Gerakan Pramuka Lumajang.
- Responsif dan aspiratif
Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu berubah.
- Antisipatif dan inovatif
Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta
menghasilkan gagasan dan pengembangan baru.
- Demokrasi, berkeadilan, dan inklusif
Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata.
INPUT VALUES PROCESS VALUES OUTPUT VALUES
Nilai-nilai yang dapat ditemukan Nilai-nilai yang harus Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
pada setiap anggota dewasa diperhatikan dalam berkegiatan, mereka yang berkepentingan terhadap
dalam rangka mencapai dan Kwarcab Lumajang
mempertahankan keunggulan
B. Peningkatan Mutu
Peningkatan mutu di masa depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi
perwujudan eksistensi pramuka Lumajang di masyarakat. Mutu pembinaan dapat
dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai pramuka (satya
dan darma pramuka), pengembangan kepribadian anggota (spiritual, fisik, emosi,
sosial, dan intelektual). Peningkatan mutu pembinaan diukur dari pencapaian syarat
kecakapan umum, syarat kecakapan khusus, dan pramuka garuda, serta
penghargaan bagi anggota muda Gerakan Pramuka.
Kebijakan peningkatan mutu pembinaan diarahkan pada pencapaian mutu
pembinaan yang semakin meningkat (progresive) yang mengacu pada Standar
Pramuka Lumajang, meliputi berbagai komponen yang terkait dengan mutu
pembinaan pramuka yaitu: standar isi; standar proses; standar kompetensi
pencapaian syarat kecakapan/standar mutu peserta didik; standar pembina pramuka;
standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; dan standar pendanaan.
Upaya peningkatan mutu pembinaan pramuka secara berkesinambungan akan
dilakukan oleh kwarcab, kwarran, gugusdepan/saka, dan satuan pembinaan.
Beberapa kebijakan strategis yang disusun dalam rangka pemerataan dan
perluasan akses pembinaan kepramukaan adalah:
a. Mengembangkan dan menetapkan Standar Pembinaan Pramuka Lumajang di
setiap satuan pembinaan dengan menggunakan standar minimal yang telah
ditentukan oleh kwarnas;
b. Mengembangkan dan menetapkan standar kompetensi pembina dan pelatih
pembina pramuka Lumajang dengan menggunakan standar minimal yang telah
ditentukan oleh kwarnas
c. Mengembangkan satuan-satuan pembinaan percontohan sebagai model
pembinaan di setiap satuan bina (siaga, penggalang, penegak, pandega);
d. Menetapkan standar minimal profil peserta didik di semua tingkatan sesuai dengan
situasi perkembangan saat ini;
e. Membina dan mengembangkan tenaga pembina pramuka profesional di Lumajang
dengan standar kompetensi yang telah ditentukan.
Program Prioritas merupakan keseluruhan program yang akan dilakukan pada masa bakti
kwarcab Lumajang 2019-2023, yang disesuaikan dengan potensi dan semua analisa yang
akan disajikan dalam kebijakan pokok yang ditentukan dengan landasan visi dan misi.
1. Peningkatan Mutu
Peningkatan mutu saka di Lumajang dilakukan dengan mengembangkan dan
menetapkan Standar Pembinaan Saka Lumajang dengan menggunakan standar
minimal yang telah ditentukan oleh kwarnas atau pimpinan saka tingkat pusat
yang meliputi standar pengetahuan, standar ketrampilan, dan standar
pengalaman.
Upaya untuk itu perlu dikembangkan melalui saka percontohan sebagai
model pembinaan saka di Lumajang. Pemodelan ini meliputi peran majelis
pembimbing dan pimpinan saka, kompetensi pamong dan instruktur,
perencanaan-kegiatan-evaluasi saka, yang melibatkan peran aktif kwartir dan
instansi pendukung. Pemodelan saka direncanakan dan dilaksanakan bersama
antara Kwarcab Lumajang dan kwarran se-Lumajang bersama dengan instansi
pendukung. Pemodelan saka meliputi:
1) Saka Bakti Husada; 5) Saka Kalpataru;
2) Saka Bhayangkara; 6) Saka Tarunabumi;
3) Saka Wirakartika; 7) Saka Wanabakti; dan
4) Saka Kencana;
di tingkat kwartir cabang.
Usaha peningkatan mutu juga dilaksanakan melalui peningkatan kompetensi
pamong saka melalui sistem pembinaan berkala dan berkesinambungan di
satuan karya tersebut mulai tingkat cabang—ranting, baik secara langsung
ataupun melalui forum pertemuan berkala.
Pelaksanaan kegiatan revitalisasi saka diantaranya adalah:
a. Kesadaran revitalisasi saka bagi instansi pendukung, majelis pembimbing, dan
pimpinan saka.
b. Sistem informasi pembinaan saka seperti diagram (sakaKwarran Kwarcab)
Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
rencana kerja ini. Sistem ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan
kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dalam Renja Lumajang 2019—2023
dengan hasil yang dicapai berdasarkan kebijakan yang dilaksanakan melalui program
dan atau kegiatan Kwartir Cabang Lumajang di setiap jenjang organisasi dan satuan
pembinaan.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan bersama antara kwarcab dan kwarran yang
ditempuh melalui proses perencanaan dan pelaksanaan pembinaan pramuka di tingkat
cabang dan ranting. Proses ini sekaligus sebagai upaya pemberdayaan kwarran sekaligus
peningkatan kapasitas dan kapabilitas anggota dewasa yang melakukan pemantauan dan
evaluasi di berbagai tingkatan secara sinergis dan berkesinambungan.
Acuan utama dalam mengukur kesesuaian standarisasi yang tercantum dalam
Rencana Kerja Gerakan Pramuka Lumajang 2019—2023 adalah standar yang telah
ditetapkan oleh Kwarcab Lumajang. Apabila dalam pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi ditemukan masalah atau penyimpangan, maka secara langsung dapat dilakukan
bimbingan, saran-saran dan cara mengatasinya serta melaporkannya secara berkala
kepada kwartir yang menugaskan.
Melalui pemantauan dan evaluasi ini dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan
dengan tingkat pencapaian tujuan (keberhasilan), ketidakberhasilan, hambatan,
tantangan, dan ancaman tertentu dalam mengelola dan menyelenggarakan program di
tingkat cabang, ranting, gugusdepan/saka atau satuan pembinaan.
A. Prinsip Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut: (1) kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari pemantauan dan evaluasi,
(2) Pelaksanaan dilakukan secara obyektif, (3) Dilakukan oleh anggota dewasa yang
memahami konsep, teori, dan proses serta memiliki kemampuan yang cukup dalam
melakukan monitoring dan evaluasi, (4) Pelaksanaan dilakukan secara terbuka
(transparan), (5) Melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan
berkepentingan secara proaktif, (6) Pelaksanaanya dapat dipertanggungjawabkan
(akuntabel), (7) Dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan, (8) Efektif dan
efisien.
B. Mekanisme Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mencakup aspek (1) pemerataan dan
perluasan akses, (2) peningkatan mutu, dan (3) peningkatan manajemen,
akuntabilitas, dan citra pramuka. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh kwartir
cabang, kwartir ranting, gugusdepan, dan satuan karya pramuka.
A. RENCANA KERJA GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG LUMAJANG
TAHUN 2019 - 2023
1. Pengembangan dan Pembinaan Anggota Muda/Peserta Didik
ALTERNATIF TAHUN
NO RENCANA KERJA SASARAN
KEGIATAN ’19 ’20 ’21 ’22 ’23
1 pengoptimalan - Pemberian S,G,T,D × × × × ×
pencapaian syarat penghargaan
kecakapan umum, syarat pramuka
kecakapan khusus, dan garuda di
pramuka garuda di setiap setiap even
jenjang satuan level cabang
pendidikan (siaga, yang dapat
penggalang, penegak, menghadirkan
pandega). kambicab
- Penempuhan × × × × ×
syarat
kecakapan
secara
bersama
2 a. Mengembangkan satuan- Pemberian S,G,T,D × × × × ×
satuan pembinaan penghargaan atas
percontohan sebagai gugus depan
model pembinaan di setiap percontohan yang
satuan bina (siaga, ada di tiap kwartir
penggalang, penegak, ranting
pandega);
KERJA KEGIATAN
1 Peningkatan - audensi dengan Pengurus × × × × ×
dan pengelolaan Bupati Kwartir
dana hibah - Koordinasi × × × × ×
APBD dengan Dispora
kabupaten _ Audensi dengan × × × × ×
lumajang DPRD
3 Meningkatkan - Pemeliharaan × × × × ×
kualitas dan sarana dan
kuantitas sarana prasarana
dan prasarana - Pengembangan ×
pendukung kantor Kwartir
pembinaan
pramuka
Perintisan - Penyusunan Pimpinan ×
4 Pengadaan masterplan buper Kwartir
wahana pusat dan pusdiklat
pendidikan dan - Audensi dengan ×
latihan pramuka Perhutani
dan bumi - Audensi dengan × ×
perkemahan Bupati
pramuka - Audensi dengan ×
DPRD
5 Pengadaan dan - Pengadaan Pengurus dan × × × × ×
pengelolaan peralatan staf Kwartir
sarana dan kebutuhan
prasarana perkemahan
perkemahan
Rencana Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lumajang masa bakti 2019—2023 secara
singkat dapat di akronimkan dengan HEBAT , yaitu:
Hanya ada di Kwartir Cabang Lumajang
Eksistensinya tidak perlu diragukan
Bersama untuk mencapai prestasi
Antar komponen saling mendukung
Terlaksana dengan baik dengan hasil yang maksimal
Guna mempermudah sosialisasi Rencana Kerja (Renja) Kwarcab Lumajang 2019—2023 dan
memberikan motivasi serta semangat kerja jajaran Gerakan Pramuka disemua tingkatan di
Lumajang, maka Renja ini diberi sebutan ” GERAKAN PRAMUKA LUMAJANG HEBAT ”
Rencana Kerja Gerakan Pramuka Lumajang 2019—2023 ini akan dijabarkan lebih lanjut
dalam Rencana Kerja Operasional 2019—2023 dan program kerja tahunan Kwarcab Lumajang
masa bakti 2019—2023. Sebagai acuan pokok, Renja ini wajib dipelajari dan dipahami oleh para
andalan, majelis pembimbing, dewan kerja, dan pimpinan saka baik di tingkat cabang maupun di
tingkat ranting, sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya bagi Gerakan Pramuka.