Anda di halaman 1dari 37

Order link: http://bit.

ly/PesanBukuPrasiaga
Aku anak prasiaga
Sehat, cerdas, ceria
Aku taat pada Tuhan
Negara, Guru, Orang tua ku
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

sebagai Wahana Pengembangan Karakter Kebangsaan

Dr. H. Rd. Moh. Darojat Ali, SIP, MM, M.Si


Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat 2015-2020
▪ Isyu Strategis :
▪ Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk
memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk
mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter, melalui:
a) Revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk memperkuat nilai
integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti, mencakup:
(a) pengembangan budaya belajar dan lingkungan sekolah yang
menyenangkan dan bebas dari kekerasan (bullying free school
environment); (b) penguatan pendidikan agama, nilai toleransi
beragama, dan budi pekerti dalam sistem pendidikan; dan (c)
peningkatan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda, serta
pengembangan pendidikan kepramukaan.
c) Revolusi mental dalam sistem sosial untuk memperkuat
ketahanan, kualitas dan peran keluarga dan masyarakat dalam
pembentukan karakter anak melalui pengasuhan berbasis hak
anak berdasarkan karakteristik wilayah dan target sasaran,
mencakup: (a) penyiapan kehidupan berkeluarga dan kecakapan
hidup; (b) peningkatan kualitas keluarga berdasarkan siklus hidup
dengan memperhatikan kesinambungan antar generasi, sebagai
upaya penguatan fungsi dan nilai keluarga; dan (c) perwujudan
lingkungan yang kondusif melalui penguatan masyarakat,
kelembagaan, regulasi, penyediaan sarana dan prasarana, serta
partisipasi media dan dunia usaha.
▪ Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
▪ PP No. 87 tahun 2017 pasal 1 butir 1, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi oleh hati, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga dengan pendekatan dan kerja sama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental
▪ Pengembangan/pembentukan karakter bangsa merupakan fondasi bagi
keberlanjutan hidup berbangsa dan bernegara dan harus dilakukan sedini
mungkin
▪ Secara empirik, Praja Muda Karana atau biasa disebut Pramuka memiliki
pengalaman yang cukup panjang dalam melaksanakan pendidikan karakter
melalui pendekatan bermain
▪ Oleh karena itu, sesungguhnya pembentukan karakter pada usia dini dapat
dilakukan melalui pendekatan kepramukaan terhadap anak usia dini dalam
bentuk Prasiaga
1. Iman dan taqwa kpd Tuhan YME
2. Cinta pd alam dan sesama manusia
3.
4.
Cinta pd Tanah air dan bangsa
Kedisiplinan, keberanian dan kesetiaan
UU 12/2010 ttg Gerakan Pramuka
5. Tolong menolong
6. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
7. Jernis dlm berfikir, berkata & berbuat
8. Hemat, cermat dan bersahaja
9. Rajin dan trampil
(pasal 8 ayat 1)
Nilai Kepramukaan (Pasal 8)
INTI KURIKULUM (pasal 8 ayat 2)
AD/ART pasal 17/38
PENGENALAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
= ORGANISASI yg dibentuk oleh pramuka
Dikemas untuk memperkuat Pendidikan karakter utk menyelenggarakan PENDIDIKAN
pada anak usia dini dengan pendekatan Gerakan Pramuka KEPRAMUKAAN (pasal 1 ayat 1)
< 7 TH pengenalan nilai2 kepramukaan ----- sebagai
Wahana Pengembangan Karakter Kebangsaan ----
kolaborasi 7 – 25 TH pasal 13 ayat 1

PRASIAGA
1. Tempatnya : GUDEP (pasal 1 ayat 5 & 16 a)
diakomodasi 2. Pesertanya : S,G,T,D (pasal 12,13)
1. Tempatnya : ? satuan PAUD 3. Tenaga pendidiknya : Pembina, Pamong, Pelatih,
2. Pesertanya : < 7 thn ? Instruktur (pasal 14)
3. Tenaga yg mengenalkannya : ? GURU sbg Pembina Prasiaga 4. Metode : (pasal 7 ayat 3)
a. Kode kehormatan
4. Cara penyampaian atau Metode :? INTRA KURIKULER b. Belajar sambil melakukan
c. Berkelompok
?: Belum diatur dlm AD/ART GP
d. Kehadiran OT menjadi DOR/DUK
e. Di alam terbuka
Diinisiasi Jawa Barat PEDOMAN PRASIAGA f. Tanda kecakapan
(23 Nov 2018) g. Satuan terpisah
Telah dilakukan pembahasan, diskusi dan seminar
MOU Kwarda dengan oleh tim pengembang Prasiaga Jabar dan dibahas
para pakar difasilitasi Kemendikbud
PW Himpaudi, IGTKI
dan IGRA Prov. Jabar
Kontribusi sebagai “tool” utk PENGENALAN NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN

PKs
Gugus Darma AD/ART Gerakan Pramuka jukran
jukran
jukran

Darojat, 2020
PEDOMAN PRASIAGA
▪ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
▪ Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka;
▪ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter;
▪ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
▪ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
▪ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada satuan pendidikan
formal;
▪ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 30
Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga dalam satuan pendidikan
▪ Keputusan Munas Gerakan Pramuka 2018 Nomor 07/Munas/2018 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Pasal 17
(AD); dan pasal 38 (ART)
3) Untuk anak-anak yang belum berusia 7
tahun dapat ditampung dalam kelompok
prasiaga

3) Pengenalan nilai-nilai kepramukaan bagi


anak yang belum berusia 7 tahun, dapat
ditempuh melalui PRASIAGA
Mengenalkan nilai-nilai kepramukaan kepada anak
melalui pengembangan karakter, fisik, dan kecakapan
guna menjadi warga negara Indonesia yang tangguh
dan siap menjadi bagian persaudaraan umat manusia
di seluruh dunia yang saling menguatkan dan hormat-
menghormati satu sama lain

Menjadi warga negara yang baik


AD GP 2018
Pasal 3
Tujuan

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:

a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak


mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani, dan rohani;

b. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh


kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun
dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara,
memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.
disusun sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan anak usia dini dikelompokan
menjadi 4 (empat) aspek
▪ Aspek Pengembangan Karakter, meliputi:
▪ Moral Spiritual
▪ Moral Budaya Bangsa
▪ Moral Individu

▪ Aspek Pengembangan Fisik, meliputi:


▪ Kesehatan Fisik;
▪ Kekuatan Fisik;

▪ Aspek Pengembangan Kecakapan, meliputi:


▪ Kecakapan Berpikir;
▪ Kecakapan Praktis;
▪ Kecakapan bersosialisasi;

▪ Aspek Pengembangan Berbuat Kebaikan


▪ Mencintai Diri Sendiri;
▪ Mencintai Orang Lain;
▪ Mencintai Lingkungan
▪ Generasi Alfa --- termasuk generasi yang lahir tahun 2010 - ..
(tokoh penting di tahun 2045)
▪ Sebagai Intra Kurikuler --- pelengkap kur 13 --- berbeda dengan
anggota Pramuka (S, G, T, dan D (ekstrakul))
▪ Peran orang tua sangat besar-- keluarga

▪ Bukan (belum) menjadi jenjang Pendidikan dan bukan (belum)


menjadi anggota
▪ Pengenalan nilai-nilai Kepramukaan, bukan Pendidikan
kepramukaan
▪ Bobot penguatan Karakter, melalui pembiasaan dan keteladanan
▪ Anak didik -- pembiasaan
▪ Orang Tua -- Keteladanan
▪ Anak yang belum berusia 7 tahun;

▪ Prasiaga diselenggarakan dalam kelompok anak yang disebut “Manggar” yang terdiri dari
8 – 15 orang;
▪ Menggunakan sistem Tanda Kecakapan Umum (TKU), dengan gambar “sintung” yang
merupakan kelopak bunga kelapa.
▪ Kode Kehormatan untuk Prasiaga adalah Ekasatya dan Ekadarma.

▪ Menggunakan Sistem Among dengan semangat Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh.

▪ Area pengembangan dalam prasiaga meliputi karakter, fisik dan kecakapan dan berbuat
baik.
▪ Berorientasi pada prinsip latihan kematangan individu melalui model kegiatan bermain
dalam kelompok.
▪ Guru PAUD berperan sebagai “pembina prasiaga”.

▪ Pembina prasiaga harus memenuhi persyaratan minimal telah mengikuti Kursus Orientasi
Kepramukaan dan Ortek Prasiaga.
▪ Penyelenggara Prasiaga adalah Satuan PAUD.

▪ Penyelenggaraan Prasiaga diintegrasikan ke dalam kurikulum penyelenggaraan PAUD

▪ Kegiatan diutamakan di alam terbuka.


▪ EKASATYA :
Aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjadi anak yang taat
kepada Tuhan, negara, guru dan orang tuaku

▪ EKADARMA:
Prasiaga itu sehat, cerdas, dan ceria.
Syarat Kecakapan Prasiaga terdiri dari Syarat Kecakapan Umum
(SKU) Prasiaga dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Prasiaga
(cara pencapaian terintegrasi dalam proses pembelajaran PAUD)

▪ Syarat Kecakapan Umum (SKU) Prasiaga adalah syarat


kecakapan minimum yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan
Tanda Kecakapan Umum (TKU).
▪ Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Prasiaga adalah serangkaian
syarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
yang ditempuh prasiaga menurut kemampuan secara khusus,
bersifat opsional (pilihan) dan pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebijakan satuan PAUD.
▪ Tema Kegiatan ----
Pemilihan tema kegiatan Prasiaga disesuaikan dengan
kebutuhan dan tahapan usia anak.
Lingkup tema kegiatan diangkat dari lingkungan
terdekat dalam kehidupan anak sehari-hari yang
terdiri atas lingkungan individu, lingkungan sosial,
dan lingkungan alam.
1. Lingkungan Individu
2. Lingkungan Sosial
2.Lingkungan Sosial (lanjutan…)
3. Lingkungan Alam
▪ Kegiatan Prasiaga dilaksanakan secara simultan dengan kegiatan
pengasuhan untuk orang tua.
▪ Kegiatan Prasiaga mempertimbangkan:
▪ Durasi waktu
▪ Materi kegiatan
▪ Isi Kegiatan
▪ Komponen kegiatan
▪ Usia anak
▪ Unsur daya tarik kegiatan
▪ Lingkungan kegiatan
▪ Prosedur keselamatan
▪ Fungsi kegiatan
▪ Tujuan kegiatan
Kegiatan untuk Anak (Prasiaga)
▪ Kegiatan di tempat latihan
▪ Kegiatan di luar ruangan
▪ Kegiatan gebyar prasiaga gembira
▪ Kegiatan di lingkungan tempat tinggal
▪ Kegiatan khusus
▪ Kegiatan pelantikan
Kegiatan untuk Orang Tua
▪ Kegiatan Parenting
Kegiatan Bersama
▪ Perkemahan keluarga
NO JENIS PERAN PERAN MASYARAKAT
KEGIATAN ORANG TUA

1 Latihan di lembaga PAUD Peserta pengasuhan Narasumber,


Pendukung
2 Alam terbuka Pendamping Narasumber,
Pendukung
3 Perkemahan keluarga Kelompok peserta Narasumber, Fasilitator,
Pendukung
4 Gebyar prasiaga gembira Pendamping Pendukung

5 Lingkungan tempat tinggal Fasilitator Fasilitator


6 Kegiatan khusus Pendukung Pendukung

7 Pelantikan Pendamping Fasilitator


▪ Psikologi Perkembangan Anak
▪ Konsep Pramuka Prasiaga
▪ Model Kegiatan Prasiaga dan prosedur keamanan
▪ Laporan Perkembangan
▪ Konsultasi
Model Pengasuhan (parenting) dimaksud dapat berupa:
▪ Pertemuan orang tua
▪ Buku penghubung
▪ Format observasi untuk orang tua
▪ Pertemuan secara personal
▪ Menghadiri dan mendampingi acara pelantikan anak
▪ Kunjungan keluarga
▪ Pertemuan informal
▪ Berbentuk belah ketupat/ layang-layang dengan gambar siluet
manggar hijau, berlatar belakang warna putih, ditempatkan di
dada sebelah kiri.
▪ Berbentuk setengah lingkaran dan ditempel di rompi
▪ Setiap selesai mengikuti kegiatan di
luar latihan regular, dapat diberikan
TISKA yang pemakaiannya disematkan
di dada sebelah kiri atau kanan

Anda mungkin juga menyukai