Bp. Camat Kec. Cimanggu selaku Ketua Majelis Bimbingan Ranting (Ka Mabiran)
Struktur Organisasi
Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait masing-
masing komponen dalam struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur organisasi tersebut
silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.
FORUM PRAMUKA SIAGA, PENGGALANG, PENEGAK,
PANDEGA
Oleh : Maman Koeshermana W, S.Pd.MG
(Ketua Gerakan Pramuka Kwarran Cimanggu)
I. PENDAHULUAN
1. Forum adalah wadah tempat membicarakan kepentingan bersama, bersidang untuk
membahas sesuatu perkara, atau tukar menukar pemikiran tentang suatu masalah.
2. Forum Pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega adalah wadah tempat membicarakan
kepentingan bersama, wadah tukar menukar pikiran tentang sesuatu masalah, atau sidang
untuk membahas suatu perkara, bisa juga merupakan media kegiatan bersama bagi pramuka
Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega.
II. MATERI POKOK
1. Sejalan dengan pokok masalahnya forum pramuka dapat dibedakan menjadi:
a. Pertemuan Dewan Satuan Pramuka (Dewan Siaga, Dewan Penggalang, Dewan Penegak,
Dewan Pandega) dengan acara menyusun Rencana Kerja, Program Kerja dan Pelaksanaan
Kegiatan.
b. Pertemuan Dewan Kehormatan Satuan (Dewan Kehormatan Penggalang, Dewan
Kehormatan Penegak, Dewan Kehormatan Pandega) dengan acara diantaranya: menyidangkan
perkara pelanggaran Kode Kehormatan Pramuka oleh anggota, persiapan pelantikan anggota,
tentang penerimaan anggota atau penyelenggaraan Renungan Jiwa.
c. Pertemuan Besar Pramuka, berupa:
1) Forum Pramuka Siaga, disebut Pesta Siaga merupakan kegiatan besar Pramuka Siaga
dimana pada kegiatan ini berbagai kegiatan dilakukan diantaranya karnaval, gerak dan lagu,
melukis, bermain kreatif yang diikuti oleh beberapa Satuan Pramuka Siaga.
2) Forum Pramuka Penggalang, berupa :
a. Jambore Penggalang, merupakan arena pertemuan besar Pramuka Penggalang.
b. Lomba Tingkat Regu Penggalang (LT): LT-1 di tingkat Gugusdepan, LT-2 di tingkat
Kwarran, LT-3 di tingkat Kwarcab, LT-4 di tingkat Kwarda, dan LT-5 di tingkat Kwarnas.
3) Forum Pramuka Penegak dan Pandega, berupa RAIMUNA merupakan arena pertemuan
besar Pramuka Penegak Pandega.
4) Forum Satuan Karya Pramuka (SAKA), merupakan pertemuan besar Pramuka Penegak
Pandega yang bergiat pada Satuan Karya Pramuka (SAKA).
I. PENDAHULUAN
1. Gugusdepan disingkat Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang
merupakan wadah berhimpun anggota Gerakan Pramuka.
2. Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, dan merupakan
Gudep yang berdiri sendiri. Gudep mempunyai satuan-satuan berdasarkan kelompok
usia yaitu Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Rancana
Pandega.
3. Gudep merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka, tempat diselenggarakannya
proses pendidikan agar peserta didik menjadi warga Negara yang berkualitas,
berkepribadian, berkepemimpinan, berdisiplin dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah
laku, sehat dan kuat mental, moral, dan fisiknya, berjiwa patriot yang dijiwai nilai-nilai
kejuangan bangsa, berkemampuan untuk bekerja dengan semangat kebersamaan,
kepedulian, bertanggungjawab, berfikir kreatif, inovatif, dapat dipercaya, berani dan
mampu menghadapi tugas-tugas, dan mempunyai kesetiaan (komitmen).
II. MATERI POKOK
a. Gugusdepan (Gudep)
1) Gudep dikelola secara kolektif oleh para Pembina gudep yang dipimpin Ketua gudep.
2) Ketua gudep dipilih oleh musyawarah gudep untuk satu kali masa jabatan. Masa bakti
Ketua Gudep maksimal dua periode secara berturut-turut.
3) Ketua Gudep mengkoordinasikan Pembina Satuan Pramuka di Gudepnya.
4) Ketua Gudep dapat merangkap sebagai Pembina Satuan
5) Ketua Gudep ex-officio anggota Mabigus.
a. Di dalam setiap Gudep, kekuasaan tertinggi terletak pada Musyawarah Gudep
(MUGUS).
b. Pembina Gudep menyelenggarakan MUGUS sekali dalam 3 tahun dan menjabat
sebagai pemimpin Mugus.
c. Peserta Mugus terdiri dari pada Pembina Pramuka, para Pembantu Pembina,
perwakilan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
d. Acara pokok Mugus adalah :
1) Pertanggungjawaban pembina Gudep selama masa baktinya termasuk
pertanggungjawaban keuangan.
2) Rencana kerja Gudep untuk masa bakti berikutnya.
3) Pemilikan pembina Gudep baru.
e. Pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat oleh Pembina
Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, dan sebelum diajukan ke Mugus
diteliti dan disyahkan oleh suatu panitia verifikasi yang dibentuk oleh Mugus yang lalu.
6. Administrasi Gudep
2) Pembina
a) Perindukan Siaga dibina oleh Pembina Siaga dan dibantu oleh Pembantu Pembina
Siaga.
b) Perindukan Siaga putera dapat dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putera
maupun puteri sedangkan Perindukan Siaga puteri hanya dapat dibina oleh Pembina dan
Pembantu Pembina puteri.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a) Barung secara bergilir dipimpin oleh Pemimpin dan Wakil Pemimpin Barung yang
dipilih oleh dan dari para anggota barung. Setiap kegiatan barung, didampingi oleh Pembina
dan Pembantu Pembina Siaga.
b) Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin barung untuk melaksanakan tugas
di tingkat perindukan, disebut Pemimpin Barung Utama, dipanggil Sulung. Pemimpin
Barung Utama tetap memimpin barungnya.
c) Untuk melatih kepimpinan para Pramuka Siaga, dibentuk Dewan Perindukan Siaga,
disingkat Dewan Siaga yang beranggotakan seluruh anggota Perindukan. Ketua Dewan Siaga
adalah Pemimpin Barung Utama. Dewan Siaga mengadakan pertemuan tiga bulan sekali atau
sesuai kebutuhan aktivitas. Acara pertemuan Dewan Siaga adalah membahas hal-hal tertentu
seperti memilih kegiatan yang diusulkan Pembina, mengurus dan mengatur kegiatan-kegiatan
Perindukan Siaga, serta menjalankan putusan- putusan yang diambil oleh Dewan Siaga
termasuk pemberian penghargaan.
2) Pembina
a) Pasukan dibina oleh Pembina Penggalang dibantu Pembantu Pembina.
b) Pasukan Penggalang Putera dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina Putera,
sedangkan Pasukan Penggalang Puteri dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina Puteri.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a) Regu dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin Regu dan Wakil Pemimpin
Regu yang dipilih oleh dari para anggota regu dalam musyawarah Dewan Regu.
b) Para Pemimpin Regu memilih salah satu pemimpin regu untuk melaksanakan tugas di
tingkat pasukan yang disebut Pemimpin Regu Utama dipanggil Pratama.
c) Untuk melatih kepemimpinan para Pramuka Penggalang, dibentuk Dewan Pasukan
Penggalang disingkat Dewan Penggalang, yang terdiri atas Pemimpin Regu Utama, para
Pemimpin Regu, Wakil Pemimpin Regu, Pembina Penggalang dan para Pembantu Pembina.
Ketua Dewan Penggalang adalah Pratama, sedangkan jabatan Penulis dan Bendahara Dewan
Penggalang dipegang secara begilir oleh para anggota Dewan Penggalang.
Kegiatan Dewan Penggalang sebagai berikut
i. Dewan Penggalang mengadakan rapat sebulan sekali.
ii. Dewan Penggalang bertugas mengurus dan mengatur kegiatan
Pasukan Penggalang, mengevaluasi program kegiatan, merekrut anggota regu baru,
menyelenggarakan pemilihan Pemimpin dan Wakil pemimpin regu, menyiapkan materi yang
akan dibahas dalam Dewan Majelis Penggalang.
Dalam rapat Dewan Penggalang, Pembina dan Pembantu Pembina bertindak
sebagai .penasehat pengarah, pembimbing, serta mempunyai hak mengambil keputusan
terakhir, dalam hal-hal yang dinilai membahayakan peserta didik.
d) Untuk melatih kepemimpinan dan rasa tanggung jawab Pramuka Penggalang,
dibentuk Dewan Kehormatan Pasukan Penggalang yang terdiri atas Pemimpin Regu Utama,
para Pemimpin Regu, Pembina dan Para Pembantu Pembina. Ketua dan Wakil Ketua Dewan
Kehormatan Penggalang adalah Pembina Penggalang dan Pembantunya, sedangkan Sekretaris
Dewan Kehormatan adalah salah seorang Pemimpin Regu.
Dewan Kehormatan Penggalang bersidang dalam hal terjadi peristiwa yang menyangkut
tugas Dewan Kehormatan Penggalang. Hasil Putusan Sidang dilaporkan kepada Pembina
Gugusdepan. Dewan Kehormatan Penggalang berkewajiban untuk menentukan :
i. Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan dll kepada
Pramuka Penggalang yang berjasa atau berprestasi.
ii. Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Regu serta Pratama.
iii. Tindakan terhadap pelanggaraan Kode Kehormatan
iv. Rehabilitasi anggota Pasukan Penggalang.
Anggota yang dianggap melanggar sebelum diambil tindakan diberi kesempatan untuk
membela diri dalam Rapat Dewan Kehormatan.
e) Untuk mendidik kehidupan demokrasi dan mewujudkan hak semua anggota Pasukan
Penggalang, dibentuk Majelis Penggalang yang anggotanya terdiri atas seluruh anggota
pasukan. Keikutsertaan mereka sebagai individu, bukan atas nama regu. Ketua Majelis
Penggalang adalah Pramuka Penggalang yang dipilih langsung oleh seluruh anggota, dipandu
Pratama di awal pertemuan. Setelah Ketua Majelis terpilih, Ketua Majelis memilih
Sekretarisnya. Majelis Penggalang mengadakan pertemuan sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali atau setiap kali diperlukan, dengan tugas:
i. Menyusun aturan-aturan yang mengikat bagi seluruh anggota
ii. Menetapkan sasaran tahunan untuk diajukan kepada Pembina
Pasukan dan diteruskan kepada Pembina Gudep yang selanjutnya dinyatakan dalam rencana
gudep
iii. Membahas dan memberikan persetujuan kegiatan bersama
kalender kegiatan yang diajukan Dewan Penggalang. Pembina dan Pembantu Pembina
mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a) Untuk mengembangkan kepemimpinan di Racana dibentuk Dewan Racana Pandega
disingkat Dewan Pandega yang dipimpin oleh seorang Ketua, dengan susunan sebagai berikut
:
i. Seorang Ketua
ii. Seorang Wakil Ketua
iii. Seorang Sekretaris
iv. Seorang Bendahara
v. Seorang Anggota.
Dewan tersebut dipilih dari para anggota racana.
b) Untuk membina kepemimpinan dan tanggungjawab para Pramuka Pandega dibentuk
Dewan Kehormatan Pandega yang terdiri atas para anggota racana yang sudah dilantik.
Dewan Kehormatan Pandega bersidang untuk membahas :
i. Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Pandega.
ii. Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan pelanggaran
terhadap kode kehormatan.
iii. Dalam Dewan Kehormatan Pandega, Pembina bertindak sebagai
konsultan.
III. PENUTUP
Tolok ukur kemajuan dan keberhasilan Pendidikan Pendidikan Kepramukaan dapat dilihat
dari kegiatan di Gugusdepan. Oleh karena itu hendaknya Gugusdepan hendaknya:
1. Memiliki Rencana Kerja yang mantap
2. Memiliki Program Kerja yang praktis
3. Didukung Pembina Pramuka yang berkualitas
4. Bersama Mabigus dan tokoh masyarakat mengusahakan dukungan fasilitas dan dana
kegiatan.
5. Secara berkala mengadakan pengarahan dan koordinasi dengan Pembina Satuan.